Share

Bab 691

Penulis: Imgnmln
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-21 21:47:12

“Tuan Nathan, apa yang sedang kamu lakukan?” Steve yang melihat Nathan menghentikan Fletch, dan mengatakan hal-hal yang tidak dipahaminya juga bertanya dengan hati-hati padanya.

“Tuan Nathan, apakah Fletch menyinggungmu? Aku bisa menebusnya untukmu, kamu langsung turun tangan menghentikannya, apa maksudmu?” Jasper juga angkat bicara, meskipun dia masih memanggil Tuan Nathan, tapi nada bicaranya jelas terdengar tidak senang.

Bagaimanapun Fletch sudah menyembuhkan penyakit istrinya, Nathan menghentikan Fletch di hadapannya, bukankah itu keterlaluan?

“Apa maksudku, kalian tidak mengerti, tapi dia pasti mengerti!” Nathan tersenyum tipis pada Fletch dan tiba-tiba meraih kendi berlapis emas yang ada di tangan Fletch.

Fletch terkejut sesaat dan bergegas mundur. Di saat bersamaan, River yang melihat Nathan menyerang Fletch, raut wajahnya menjadi marah dan dia menghantamkan tinjunya dengan keras ke arah Nathan.

“River, jangan menyerang!” Steve yang melihat River ingin memukul Nathan segera ber
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 692

    “Bagaimanapun kamu merupakan satu bagian dari keluarga Maven, kamu malah mencelakai keluargamu seperti ini, apa kamu tidak tahu, tanpa disadari semuanya sudah ditakdirkan?” Nathan berkata sambil menatap River.“Bicara sembarangan apa kamu?! Aku tidak mengerti sama sekali!” Raut wajah River berubah drastis dan berteriak pada Nathan.“Tuan Nathan, apa yang sebenarnya terjadi?” Jasper sudah tersadar dari keterkejutannya dan berjalan ke depan Nathan lalu bertanya, dia sendiri juga sudah bingung.Nathan menatap Jasper lalu berkata sambil tersenyum. “Rumahmu sudah dipasangi sihir oleh seseorang, dan juga rumahmu ini dihantui, kalian sekeluarga mungkin akan segera mati!”Mendengar perkataan Nathan, raut wajah Jasper menjadi sangat jelek. “Mohon Tuan Nathan jelaskan lebih rinci, a-apa yang sebenarnya terjadi?” Jasper tidak mengerti, siapa yang ingin mencelakai keluarganya?“Tuan Maven, tadi kamu mengatakan kalau tempat dimana rumahmu berada sekarang merupakan tempat pilihan Fletch bukan?” tan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 693

    “Karena kamu mengira dirimu jenius, apakah kamu berani mengakui perkataan yang aku katakan tadi?” Nathan menatap Fletch yang arogan dan bertanya dengan tenang.“Kenapa tidak? Aku memang memilih sebuah lahan bekas pemakaman masal, dan memasang sihir di dalam villa ini. Lalu, aku menarik banyak hantu untuk menempati tempat ini, dan dalam sebulan, seluruh orang di keluarga Maven akan mati mendadak, ini semua adalah perbuatanku!” Fletch mengakui tanpa ragu-ragu.Setelah Jasper mendengarnya, sekujur tubuhnya gemetaran, matanya membelalak dan dia bahkan bGraceat menelan Fletch.“Bajingan! Apa yang kau bicarakan, Fletch?!” River yang ketakutan bergegas menegur Fletch, lalu menoleh pada Jasper dan berkata. “Ayah, Fletch sedang bicara sembarangan, dia mana mungkin melakukan itu, apa untungnya bagi dia melakukan semua itu!”River masih berusaha yang terbaik untuk menjelaskan, tapi Fletch langsung menyela. “River, sudah sampai di saat seperti ini kamu juga tidak perlu berpura-pura lagi, tidak pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 694

    Mendengar ucapan dari mulut istrinya sendiri, Jasper tidak tahan lagi dan langsung terduduk di lantai. Dirinya seperti manusia bodoh dan tatapan matanya penuh ketidak percayaan. “Mengapa? Sebenarnya ada apa, aku begitu baik padamu, mengapa?” Jasper tidak mengerti, dia sudah memberikan seluruh cintanya pada istrinya, kenapa istrinya mengkhianati dirinya.“Huhuhu!” Melihat suaminya seperti itu, Grace menangis lebih sedih lagi. “Maaf, aku tidak mengkhianatimu! Sahabatmu, hari itu kalian minum terlalu banyak di rumah, dan dia mengambil kesempatan itu untuk melecehkanku, aku melawan dan berteriak, tapi kamu sudah sangat mabuk dan tak sadarkan diri. Akhirnya dia berhasil, aku takut kehilanganmu jadi aku tidak berani memberitahumu, akhirnya aku menyadari aku hamil, dan aku ingin menggugurkan anak itu!” Grace terdiam sesaat dan air matanya mengalir semakin deras. “Tapi kalian menyadari kehamilanku, seluruh keluarga merawatku dengan seksama, dan membuatku tidak punya kesempatan untuk menghancu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 695

    “Memelihara hantu di tanah pemakaman, memang sangat hebat!” Nathan menatap hantu yang ganas itu dan menghela nafasnya.“Tuan Nathan, kami akan memperlambatnya, kamu pikirkan cara untuk kabur!” Ryzen dan Nicole menghunuskan senjata mereka dan berdiri di depan Nathan dengan wajah penuh tekad.Sienna bersembunyi di belakang tubuh Nathan, melihat Fletch yang menggila, tiba-tiba dia melambaikan tangannya dan serangga beracun seukuran ibu jari menuju ke arah Fletch. Serangga beracun ini sangat beracun, selama tersentuh olehnya maka akan mati keracunan, Sienna sudah berada di Lumina selama dua puluh tahun, dia sangat mahir mengendalikan serangga beracun seperti ini. Puluhan serangga beracun mengarah ke arah Fletch, asalkan seekor dari mereka bisa mendarat di tubuh Fletch maka akan dianggap sukses.“Hmm, hanya serangga beracun ingin menyakitiku?” Fletch mendengus dingin, dia melambaikan tangannya dengan santai lalu tiba-tiba sebuah jaring besar muncul di depan tubuh Fletch, dan menghentikan s

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 696

    Melihat hantu itu semakin dekat, raut wajah Fletch dipenuhi dengan kepuasan. Namun dia tidak menyadari hantu yang sedang menuju ke arah Nathan. Sedangkan Nathan yang terjerat dan tidak bisa bergerak tidak menunjukkan kepanikan di wajahnya, sebaliknya dia malah sedang menyeringai.Hantu itu membuat teriakan yang menusuk telinga dan menakutkan, lalu langsung menembus tubuh Nathan, saat hantu ini menyentuh tubuh Nathan, tubuh Nathan akan memancarkan cahaya keemasan dan kemudian hantu itu menghilang. Segera, belasan hantu itu menghilang, sedangkan Nathan yang terjerat oleh jaring pengikat masih berdiri di sana tanpa ada sedikit luka pun.Saat ini, hantu itu sudah masuk ke dalam tubuh Nathan, teknik kijutsu yang berputar dengan cepat tidak berhenti menyedot hantu itu ke dalam tubuhnya, hantu itu berteriak dan ingin melepaskan diri dari tubuh Nathan tapi mereka tidak bisa kabur lagi. Teknik kijutsu memurnikan hantu itu menjadi kekuatan spiritual dan menyimpannya di dalam tubuhnya.“A-apa ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-23
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 697

    “Pedangku ini adalah Pedang Pembasmi, yang dirancang khusus untuk menghadapi kultivator jahat seperti kalian!” Sambil berkata, Fletch memegang pedang di depan dadanya dan memusatkan kekuatan sihirnya, lalu mengayunkannya.Hwooossshhh!Udara seolah terbelah dalam sekejap, ada suara angin yang berderu, aura pedang yang tajam ditembakkan dan aura pada pedang itu tampak hidup saat ini, mereka satu per satu mengarah ke arah Nathan dengan ceoat. Semua yang dilewati oleh aura pedang itu terbelah dua, bahkan lantai marmer yang keras, saat ini juga menunjukkan retakan yang dalam. Aura pedang itu langsung menebas tubuh Nathan, setelah terdengar suara nyaring, tubuh Nathan masih utuh tapi ada bekas sayatan pada pakaiannya.Melihat aura pedang itu tidak melukai Nathan, mantra yang bercampur dengan aura pedang berputar di sekitar tubuh Nathan, dan mantra itu tidak berhenti memancarkan cahaya merah.Sesaat kemudian, Fletch tidak berhenti melantunkan mantra, urat di dahinya menonjol dan keringat mul

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-23
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 698

    “Nathan, hati-hati, ini adalah jurus bara api, jika mengenai tubuhmu maka itu akan membakarmu hidup-hidup, tidak ada cara untuk menghentikannya!” Sienna yang melihat itu segera memperingatkan Nathan.Nathan sudah melihat kejanggalan dari kobaran api ini sejak tadi, tidak disangka Fletch akan menggunakan bara api. Perlu diingat, nyala api seperti ini sangat berbahaya, jika tidak hati-hati, malah akan diserang balik. Tidak disangka, melihat Nathan sulit dihadapi, Fletch memilih menggunakan cara yang begitu sadis.“Kalian semua mundur!” Nathan memperingatkan, lalu tatapan matanya menjadi dingin, tangannya terangkat ke udara lalu sebuah pedang yang mengeluarkan hawa dingin muncul di tangannya.​Klang!Saat pedang itu muncul di tangan Nathan, semua orang tampak membeku, terutama Fletch yang terkejut saat melihat pedang itu muncul begitu saja di tangan Nathan.“Lihat mana yang lebih hebat, pedang milikku atau Pedang milikmu?” Setelah Nathan selesai bicara, nyala api terlihat muncul di tubuh

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-23
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 699

    “Kalau masih punya kemampuan, kerahkan saja semuanya, atau kamu tidak akan punya kesempatan lagi!” Nathan memegang pedang Aruna di tangannya sambil berkata dengan dingin. Fletch mengernyitkan keningnya. “Kamu ingin membunuhku?” “Tentu saja, lantas kamu boleh membunuhku, aku tidak boleh membunuhmu?” Nathan merasa apa yang dikatakan oleh Fletch sedikit lucu. “Kamu tidak bisa membunuhku, aku adalah anggota Klan Qahwa, guruku adalah Hudson Gourlet! Kalau kamu membunuhku, maka guruku pasti akan membalaskan dendamku, walau kamu kabur ke ujung dunia juga tidak ada gunanya!” Raut wajah Fletch menunjukkan kepanikan, sebagai seorang yang jenius, dia tidak ingin mati seperti ini, kekuatannya belum mencapai kesuksesan besar, dia masih memiliki masa depan yang cerah. “Siapapun gurumu, tidak ada urusannya denganku, walau gurumu mau mencariku untuk balas dendam, kamu juga tidak akan bisa menyaksikannya!” Nathan berkata lalu menusukkan pedang Aruna yang ada di tangannya ke dada Fletch. Fletch ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25

Bab terbaru

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 940

    "Kak Nathan!" Abel segera berlari dan memapah Nathan agar berdiri.Nathan menatap Ging dengan sorot mata penuh kemarahan. "Dasar pengecut! Menyerang dari belakang?!" geramnya dam napasnya tersengal, darah mengalir dari sudut bibirnya.Ryuki melangkah cepat ke sisi Ging, menyerahkan gulungan itu kepadanya. Ging perlahan membuka gulungan lukisan itu dengan penuh rasa penasaran. Begitu terbuka, energi spiritual yang begitu murni mengalir keluar, menyelimuti tubuhnya. Sensasi segar menjalar di setiap pori-porinya, membuatnya seolah menyatu dengan kekuatan yang tak terbayangkan.Di dalam lukisan, pemandangan telah berubah. Sebuah kolam teratai terbentang luas, bunga-bunga teratai mekar dengan keanggunan surgawi. Setetes embun jernih menggantung di kelopaknya, memantulkan cahaya yang begitu nyata seakan dia adalah bagian dari dunia ini.Ging terkekeh, matanya berbinar penuh kesenangan. "Lukisan yang indah, luar biasa!"Namun, suara Nathan yang penuh amarah kembali memecah kesunyian. "Kau ma

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 939

    “Hahaha!” Mendengar makian Nathan, semua orang terkejut. Hanya Bachira yang tertawa terbahak-bahak. “Nathan, kau cukup berani! Tidak perlu mendengarkan orang-orang yang sok suci ini.”Raut wajah Ging menjadi sangat jelek, tinjunya mengepal, dan matanya berkedip. “Tuan Muda Ryuki, rebut gulungan itu, dan itu akan menjadi milik Keluarga Zellon.”Ryuki merasakan gelombang kesalahan yang menyelimutinya. “Tuan Ging, Bachira ….”“Tenang saja,” Ging menjawab dengan suara dingin. “Siapa pun yang berani membantu Nathan hari ini, aku akan pastikan dia hancur berkeping-keping!”Begitu kata-kata itu terucap, aura menakutkan mengalir dari tubuh Ging, menyelimuti semua yang ada di sana dengan kegelapan yang mencekam. Raut wajah Bachira berubah, ketakutan menyergapnya. Ledakan aura Ging membuatnya merasa tak berdaya. Dengan kekuatannya saat ini, bahkan ditambah dengan dua puncak penguasa Ingras yang dia bawa, dia tahu bahwa melawan Ging adalah sebuah bunuh diri.Mendengar ancaman Ging, Ryuki merasak

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 938

    Nathan menarik Bachira. “Tuan Bachira, sebaiknya kita berhati-hati. Aku merasa ada sesuatu yang tidak beres di dalam gua ini!”“Nathan, apakah kamu terlalu waspada? Di dalam gua ini tidak ada apa-apa selain peti mati perunggu itu!” Bachira mengamati sekeliling, tidak melihat apapun yang mencurigakan.Namun, saat Nathan ingin menjawab, tiba-tiba muncul beberapa orang dari belakang ruang makam. Mereka adalah Ryuki dan bawahannya yang sudah pergi sebelumnya.Melihat peti mati perunggu di atas, raut wajah Ryuki menunjukkan kegembiraan. “Ternyata di balik ruangan makam ini memang ada sesuatu. Untung saja kita tidak pergi!”Melihat Ryuki kembali, raut wajah Bachira penuh penghinaan. “Kalau bukan karena Nathan, apakah kalian bisa menemukan tempat ini? Dasar tidak berguna!”Kata-kata Bachira membuat raut wajah Ryuki berubah, tetapi dia tidak membalas. Tatapannya langsung melekat pada peti mati perunggu itu. Karena Nathan dan Bachira ada di sini, Ryuki tidak berani mendekati peti mati.Trak! T

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 937

    "Aku baik-baik saja," Nathan tersenyum ringan."Syukurlah! Bocah itu memanfaatkan kondisimu yang terluka untuk mencuri lukisan. Kau telah menerobos ruangan ini dengan susah payah, mana bisa dibiarkan direbut begitu saja!" Bachira menatap Ryuki dengan sinis.Ryuki meradang. "Bachira, jaga ucapanmu! Ini adalah ujian Martial Shrine kami, kau tidak ada hak untuk ikut campur!"Nathan menatap Ryuki dengan dingin. "Baiklah, jika itu aturan kalian, maka sekarang aku akan membawa lukisan ini."Tanpa ragu, Nathan maju dan melepaskan Lukisan Aliran sunyi di hamparan yang Abadi itu.Melihatnya, wajah Ryuki semakin buruk. Namun, dengan kondisi mereka saat ini, tidak ada cara untuk mengalahkan Nathan. Dia tidak menyangka Bachira akan membantu Nathan dan melanggar aturan."Nathan, lebih baik kau serahkan lukisan itu padaku. Jika tidak, kau tidak akan bisa keluar dari makam ini dengan selamat!" Ryuki menatap Nathan dengan penuh kebencian.Nathan tersenyum tipis dan mengulurkan lukisan itu. "Silakan a

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 936

    "Hari ini, aku akan membalaskan dendamku atas tangan yang kau potong!" Jordan mengangkat telapak tangannya yang diselimuti energi pekat. Aura membunuh membara di sekelilingnya.Nathan, tanpa gentar, memapah Abel dengan satu tangan, lalu menyalurkan energi spiritual untuk meredakan sakitnya. Pandangannya kembali ke arah Jordan, matanya kini dingin bak es. "Kau pikir dengan kemampuan selevel itu, kau pantas membalas dendam padaku?" ucap Nathan tenang, tapi penuh ancaman.Jordan mendengus. "Berhenti berpura-pura kuat! Kau sudah sekarat! Satu seranganku akan mengakhirimu!"Tiba-tiba, aura Jordan meledak. Tangannya diselimuti energi mengerikan, dan dengan kecepatan luar biasa, dia kembali melayangkan tinjunya. Kali ini, dia yakin serangannya akan mengakhiri hidup Nathan.Namun ....Nathan menyeringai. Di detik terakhir, telapak tangannya mulai memancarkan cahaya keemasan. "Kau tidak tahu batas kekuatanmu sendiri!" Saat Jordan mendekat, Nathan melayangkan pukulan balasan.BRAKK!Benturan da

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 935

    Bachira menatap Ryuki dengan jijik. “Ryuki, jangan tidak tahu malu. Kalau bukan karena Nathan yang bersikeras menerobos formasi sihir, kalian tidak akan bisa masuk ke sini. Sekarang kamu malah mengambil keuntungan dari bahaya orang lain. Nathan sudah terluka, tapi kamu tetap ingin merebut lukisan ini?”Ryuki menyeringai, matanya menyipit seperti ular siap menerkam. “Bachira, ini adalah pelatihan yang diselenggarakan oleh Martial Shrine. Ini tidak ada hubungannya denganmu, kamu tidak berhak ikut campur. Apa kamu lupa janjimu kepada Tuan Ging saat hendak masuk ke sini?”“Persetan dengan janji itu!” Bachira membentak, suaranya penuh penghinaan. “Aku tidak tahan melihat kelakuanmu. Apa yang bisa kau lakukan?”Mendengar kata-kata Bachira, wajah Ryuki memerah karena marah. “Kamu!” ucapnya dengan suara gemetar, sebelum tiba-tiba melayangkan tamparan penuh energi ke arah Bachira. “Kau …. cari mati! Kalau begitu, aku akan mengabulkan keinginanmu!”Tamparan Ryuki dipenuhi energi dahsyat, mencip

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 934

    Tiba-tiba, teriakan keras memecah keheningan. “Cepat lihat! Lukisannya berubah!”Semua orang bergegas menatap lukisan itu. Pemandangan di dalamnya telah berubah total. Dataran salju dan sungai itu menghilang, digantikan oleh hutan lebat yang dipenuhi hewan-hewan liar. Di mata Nathan, hewan-hewan itu hidup dan berlarian dengan liar, seolah-olah mereka bisa melompat keluar dari lukisan kapan saja.Nathan mengeluarkan kesadaran spiritualnya dan seketika merasa terlempar ke dalam hutan. Binatang-binatang menatapnya dengan waspada, mata mereka menyala seperti bara api, seolah tahu dia bukan bagian dari dunia mereka. Dengan langkah pelan, Nathan menginjak tanah lembut, matanya memindai sekeliling, mencari tempat untuk duduk dan memulihkan diri.Tanpa ragu, Nathan segera mengaktifkan teknik kijutsunya. Energi spiritual mengalir deras ke dalam tubuhnya, bagaikan air bah yang membanjiri sungai kering. Tubuhnya yang kosong kini terisi penuh oleh kekuatan spiritual yang murni dan dahsyat. Aliran

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 933

    Nathan, yang dipapah oleh Abel, melangkah masuk ke dalam ruangan makam itu. Begitu melihat lukisan Aliran sunyi di hamparan yang Abadi untuk pertama kalinya, sekujur tubuhnya langsung membeku, seolah terhipnotis oleh keindahan dan misteri yang terpancar dari kanvas itu.Nathan menatap lukisan itu dengan mata yang tajam, seakan warna pada aliran sungai di dalamnya tampak hidup dan bergerak. Air sungai di dalam lukisan itu seakan mengalir dengan tenang namun mematikan, seakan dunia dalam lukisan itu adalah dunia nyata yang menunggu untuk dijelajahi. Aura yang memancar dari lukisan itu sama dengan yang dirasakan Nathan sebelumnya—sebuah daya tarik misterius yang tak bisa diabaikan, ada sesuatu yang lebih dalam menunggu untuk terungkap.“Sialan!” Abel mengumpat keras, wajahnya dipenuhi kekecewaan dan frustrasi. “Kita sudah menghabiskan begitu banyak tenaga, tapi yang ada cuma sebuah lukisan?”Nathan mengabaikan umpatan Abel, matanya tetap tertancap pada lukisan itu, seolah terikat oleh ke

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 932

    KREEK!Suara retakan itu menggema di udara, dan satu sisik di tubuh Nathan hancur, darah merah mengalir menodai kulitnya yang berkilau. Perlahan, sisik-sisik berwarna emas yang melindungi tubuhnya mulai retak, mengalirkan darah dari luka-luka yang menganga, seolah mengisyaratkan bahwa kekuatan magisnya sedang berada di ambang kehancuran.Mata Nathan menyala merah, seolah terisi oleh lahar kemarahan yang membara. Tekanan yang begitu kuat seakan siap menghancurkannya dalam sekejap. Namun, meski terjepit dalam kegelapan, Nathan terus melangkah maju, meski setiap langkahnya terasa seperti merangkak di atas pecahan kaca. Tak ada jalan kembali; meski harus merangkak, dia akan menembus batas ruangan itu dengan segenap jiwa!BAAM!Tubuh Nathan terhempas ke tanah, marmer keras di bawahnya hancur berkeping-keping. Meskipun terjepit, semangatnya tak pernah padam. Dengan tangan dan kaki yang penuh luka, dia merangkak perlahan, menggertakkan giginya, seolah ingin menghancurkan rasa sakit yang meng

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status