Share

Bab 695

Penulis: Imgnmln
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-22 20:23:37

“Memelihara hantu di tanah pemakaman, memang sangat hebat!” Nathan menatap hantu yang ganas itu dan menghela nafasnya.

“Tuan Nathan, kami akan memperlambatnya, kamu pikirkan cara untuk kabur!” Ryzen dan Nicole menghunuskan senjata mereka dan berdiri di depan Nathan dengan wajah penuh tekad.

Sienna bersembunyi di belakang tubuh Nathan, melihat Fletch yang menggila, tiba-tiba dia melambaikan tangannya dan serangga beracun seukuran ibu jari menuju ke arah Fletch. Serangga beracun ini sangat beracun, selama tersentuh olehnya maka akan mati keracunan, Sienna sudah berada di Lumina selama dua puluh tahun, dia sangat mahir mengendalikan serangga beracun seperti ini. Puluhan serangga beracun mengarah ke arah Fletch, asalkan seekor dari mereka bisa mendarat di tubuh Fletch maka akan dianggap sukses.

“Hmm, hanya serangga beracun ingin menyakitiku?” Fletch mendengus dingin, dia melambaikan tangannya dengan santai lalu tiba-tiba sebuah jaring besar muncul di depan tubuh Fletch, dan menghentikan s
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Virendra Bramastha
WOOOIIIIIII...... UPDATE.. UPDATE.. UPDATE..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 696

    Melihat hantu itu semakin dekat, raut wajah Fletch dipenuhi dengan kepuasan. Namun dia tidak menyadari hantu yang sedang menuju ke arah Nathan. Sedangkan Nathan yang terjerat dan tidak bisa bergerak tidak menunjukkan kepanikan di wajahnya, sebaliknya dia malah sedang menyeringai.Hantu itu membuat teriakan yang menusuk telinga dan menakutkan, lalu langsung menembus tubuh Nathan, saat hantu ini menyentuh tubuh Nathan, tubuh Nathan akan memancarkan cahaya keemasan dan kemudian hantu itu menghilang. Segera, belasan hantu itu menghilang, sedangkan Nathan yang terjerat oleh jaring pengikat masih berdiri di sana tanpa ada sedikit luka pun.Saat ini, hantu itu sudah masuk ke dalam tubuh Nathan, teknik kijutsu yang berputar dengan cepat tidak berhenti menyedot hantu itu ke dalam tubuhnya, hantu itu berteriak dan ingin melepaskan diri dari tubuh Nathan tapi mereka tidak bisa kabur lagi. Teknik kijutsu memurnikan hantu itu menjadi kekuatan spiritual dan menyimpannya di dalam tubuhnya.“A-apa ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-23
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 697

    “Pedangku ini adalah Pedang Pembasmi, yang dirancang khusus untuk menghadapi kultivator jahat seperti kalian!” Sambil berkata, Fletch memegang pedang di depan dadanya dan memusatkan kekuatan sihirnya, lalu mengayunkannya.Hwooossshhh!Udara seolah terbelah dalam sekejap, ada suara angin yang berderu, aura pedang yang tajam ditembakkan dan aura pada pedang itu tampak hidup saat ini, mereka satu per satu mengarah ke arah Nathan dengan ceoat. Semua yang dilewati oleh aura pedang itu terbelah dua, bahkan lantai marmer yang keras, saat ini juga menunjukkan retakan yang dalam. Aura pedang itu langsung menebas tubuh Nathan, setelah terdengar suara nyaring, tubuh Nathan masih utuh tapi ada bekas sayatan pada pakaiannya.Melihat aura pedang itu tidak melukai Nathan, mantra yang bercampur dengan aura pedang berputar di sekitar tubuh Nathan, dan mantra itu tidak berhenti memancarkan cahaya merah.Sesaat kemudian, Fletch tidak berhenti melantunkan mantra, urat di dahinya menonjol dan keringat mul

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-23
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 698

    “Nathan, hati-hati, ini adalah jurus bara api, jika mengenai tubuhmu maka itu akan membakarmu hidup-hidup, tidak ada cara untuk menghentikannya!” Sienna yang melihat itu segera memperingatkan Nathan.Nathan sudah melihat kejanggalan dari kobaran api ini sejak tadi, tidak disangka Fletch akan menggunakan bara api. Perlu diingat, nyala api seperti ini sangat berbahaya, jika tidak hati-hati, malah akan diserang balik. Tidak disangka, melihat Nathan sulit dihadapi, Fletch memilih menggunakan cara yang begitu sadis.“Kalian semua mundur!” Nathan memperingatkan, lalu tatapan matanya menjadi dingin, tangannya terangkat ke udara lalu sebuah pedang yang mengeluarkan hawa dingin muncul di tangannya.​Klang!Saat pedang itu muncul di tangan Nathan, semua orang tampak membeku, terutama Fletch yang terkejut saat melihat pedang itu muncul begitu saja di tangan Nathan.“Lihat mana yang lebih hebat, pedang milikku atau Pedang milikmu?” Setelah Nathan selesai bicara, nyala api terlihat muncul di tubuh

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-23
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 699

    “Kalau masih punya kemampuan, kerahkan saja semuanya, atau kamu tidak akan punya kesempatan lagi!” Nathan memegang pedang Aruna di tangannya sambil berkata dengan dingin. Fletch mengernyitkan keningnya. “Kamu ingin membunuhku?” “Tentu saja, lantas kamu boleh membunuhku, aku tidak boleh membunuhmu?” Nathan merasa apa yang dikatakan oleh Fletch sedikit lucu. “Kamu tidak bisa membunuhku, aku adalah anggota Klan Qahwa, guruku adalah Hudson Gourlet! Kalau kamu membunuhku, maka guruku pasti akan membalaskan dendamku, walau kamu kabur ke ujung dunia juga tidak ada gunanya!” Raut wajah Fletch menunjukkan kepanikan, sebagai seorang yang jenius, dia tidak ingin mati seperti ini, kekuatannya belum mencapai kesuksesan besar, dia masih memiliki masa depan yang cerah. “Siapapun gurumu, tidak ada urusannya denganku, walau gurumu mau mencariku untuk balas dendam, kamu juga tidak akan bisa menyaksikannya!” Nathan berkata lalu menusukkan pedang Aruna yang ada di tangannya ke dada Fletch. Fletch ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 700

    Saat ini, senyuman manis Sarah terlintas di benak Nathan, senyuman ramah kedua orang tuanya, kerabat selalu menjadi titik kelemahan Nathan. Nathan menyingkirkan pedang Aruna secara perlahan, sedangkan Fletch yang melihat itu bergegas lari ketakutan, dia berbalik dan langsung berlari keluar. “Fletch, bawa aku pergi, bawa aku pergi bersamamu!” River yang melihat Fletch hendak kabur, bergegas maju dan memeluk paha Fletch dengan ketakutan.​ Buk! “Enyahlah sialan!” Fletch menendang River. Dia saja tidak bisa melindungi dirinya, dan akhirnya memiliki kesempatan untuk bertahan hidup, dia mana mungkin peduli lagi dengan River. Saat ini, River sudah pucat karena ketakutan, seluruh tubuhnya gemetar dan hendak menyelinap keluar. Namun saat dia tiba di depan pintu, Ryzen dan Nicole menghalanginya. Saat ini, Jasper dan istrinya sudah tersadar setelah diperiksa oleh Steve, namun penampilan keduanya jelas menjadi jauh lebih tua. “Ayah .... Ibu .... aku bersalah!” River merengek. “Aku salah, k

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 701

    Nathan tersenyum tidak berdaya. “Duduk dulu saja,” Nathan mempersilahkan Justin duduk lalu meneruskan berbicara. “Sekarang aku masih tidak memiliki banyak pengalaman, bagaimana bisa memenuhi syarat untuk menjadi Ketua? Apalagi, saat ini aku tidak punya waktu, masih banyak hal yang harus aku tangani.” “Tuan Nathan, di seluruh Agelta dan Northern mana ada orang yang jauh lebih kuat daripada kamu? Meskipun kamu tidak memiliki banyak pengalaman, tapi di dunia bela diri hanya kekuatan yang dihormati. Keluarga Alvaro juga akan memberi dukungan penuh kepada Tuan Nathan untuk menjadi ketua!” Kedatangan Justin kali ini untuk memberi dukungan pada Nathan, karena dengan pengaruh Keluarga Alvaro, dia masih memiliki hak untuk berbicara di Agelta dan Northern. ​“Aku memang masih memiliki banyak hal yang harus ditangani, dan aku tidak berencana menjadi ketua atau apapun itu, aku berharap bisa mencurahkan lebih banyak energi untuk berkultivasi,” Nathan berkata dengan ringan. Mendengar hal itu, Jus

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 702

    Sama seperti Keluarga Alvaro dari Moniyan, kalau Nathan menjadi ketua, maka Keluarga Alvaro pasti akan mendukung Martial Shrine kedua provinsi itu. “Hadirin sekalian, aku benar-benar tidak punya waktu untuk menjadi ketua, aku berharap kalian menemukan orang bijak lainnya. Namun, sebagai orang dari Kota Vale, aku akan melakukan yang terbaik untuk membantu jika terjadi sesuatu pada Martial Shrine di Agelta dan Northern,” Nathan tetap menolak, apapun yang terjadi dia tidak akan menjabat sebagai ketua, itu akan terlalu membuang waktu dan tenaganya. Selain itu, Nathan adalah seorang kultivator, dia berada di jalan yang berbeda dengan orang-orang dari dunia seni bela diri ini, arah kultivasi mereka juga berbeda. Saat Nathan selesai bicara, tiba-tiba ada suara teriakan yang terdengar marah datang dari luar. “Siapa yang bernama Nathan?!” Teriakan marah itu terdengar seperti petir yang menyambar tanah, mengguncang seluruh rumah dan berdengung, membuat gendang telinga semua orang hampir pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 703

    Ryzen dan Nicole mengikuti dari dua sisi, Sienna serta Justin dan Reus juga mengikuti, dan raut wajah mereka terlihat sangat serius. Setelah mendengar perkataan Nathan, ekspresi semua orang berubah, ternyata pihak lawan mereka adalah seorang penguasa Ingras, pantas saja kekuatannya begitu mengerikan. Tapi Nathan adalah orang yang pernah membunuh penguasa Ingras, Donovan itu juga merupakan seorang penguasa Ingras, dan bukankah dia juga berakhir dibunuh oleh Nathan? Jadi, setelah Nathan keluar, mereka tidak terlalu takut lagi. “Tyan Vito, orang itu adalah Nathan, dia adalah orang yang membunuh putramu Stetsin, wanita di sampingnya adalah Sienna dari Lumina!” Pemuda di samping Vito menunjuk dengan amarah di matanya saat dia melihat Nathan berjalan keluar. Orang ini tidak lain tidak bukan adalah Fletch yang baru saja dikalahkan oleh Nathan. Nathan dihadang oleh Sienna, dan melepaskannya. Tapi orang itu bukannya kabur malah diam-diam pergi memberitahu Vito, dan datang bersama untuk memb

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25

Bab terbaru

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1089

    "Aku datang untuk membicarakan bisnis," suara yang dingin dan tajam itu mengalun, mengiris ketegangan yang ada. Sosok itu muncul perlahan di balik kabut yang mengalir, seolah-olah ia adalah bayangan yang datang dari masa depan."Tuan .… Nathan?" Sentinel berbisik, matanya terbelalak. Wajahnya yang penuh kekesalan berubah menjadi penuh harapan. "Kamu .... datang pada waktu yang tepat," katanya terbata-bata. Seolah-olah nyawanya baru saja digenggam oleh malaikat maut, dan sekarang ada yang datang untuk menyelamatkannya.Nathan melangkah maju, langkahnya penuh ketenangan yang aneh di tengah huru-hara. "Aku hanya datang untuk urusan yang sedikit lebih mendesak," dia menatap Vinsen dan pengikutnya tanpa rasa takut. "Kalian harus menunda niat buruk kalian untuk sementara.""Siapa kau?" tanya Vinsen, nada suaranya bergetar sedikit, meskipun ia berusaha keras menahan ketegangan.Nathan mengangkat bahu sedikit, senyum tipis menghiasi wajahnya. "Aku hanya orang yang kebetulan datang di saat yan

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1088

    “Adik kedua?” Sentinel tercengang. “Rivaldo?! Kenapa kau kembali?”Tapi Rivaldo tak menjawab, dia langsung berdiri di depan Vinsen dan membungkuk hormat. “Tuan Muda Vinsen.”Vinsen meliriknya. “Kalau aku serahkan posisi kepala keluarga padamu, apa yang akan kau lakukan?”“Dengan senang hati,” kata Rivaldo sambil tersenyum licik. “Aku akan serahkan seluruh kekayaan Keluarga Hufai kepada Keluarga Montrogami. Bahkan kami bersedia menjadi keluarga afiliasi.”Sentinel terpaku, dunia seakan runtuh di sekelilingnya. “Rivaldo …. kau—”Rivaldo menatapnya dengan dendam yang dipendam lama. “Kau sudah hidup bergelimang kekayaan selama bertahun-tahun! Aku? Aku hanya manajer biasa, hidup pas-pasan!” teriaknya. “Aku juga ingin jadi kepala keluarga! Aku juga ingin punya istri banyak, pesta tiap malam!”"Dasar bajingan!" teriak Sentinel, suaranya penuh amarah. "Aku bangun semuanya dari kegelapan ini, takkan pernah aku menyerahkannya padamu!"Setelah berkata demikian, amarah yang sudah lama dipendam ol

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1087

    “Bagaimana kalau kita undang Kelompok bayangan?” tanya Rogue cepat-cepat.“Tak berguna!” dengus Sentinel. “Mereka bukan tandingan para puncak penguasa Ingras!”Rogue mulai panik. “Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan? Banyak orang mulai melarikan diri! Mereka takut, Tuan Besar!”Namun tiba-tiba, wajah Sentinel berubah. Alisnya mengendur, seolah teringat sesuatu. “Benar juga… Bukankah ada sepasang pria dan wanita yang pernah datang bersama Tuan Zayn? Aku ingat, mereka sangat kuat. Mereka bawahan Tuan Nathan, dan aku rasa mereka juga seorang puncak penguasa Ingras!”Maksud Sentinel tentu saja adalah Ryzen dan Nicole, yang pernah beberapa kali datang bersama barang antik dari Kota Vale. “Tapi, mereka hanya berdua, Tuan,” kata Rogue ragu. “Apa mereka cukup kuat melawan tiga puncak penguasa Ingras sekaligus?”“Masalah nanti urusan nanti!” tegas Sentinel. “Kita undang mereka dulu. Kalau perlu, panggil juga Tuan Nathan!”Sentinel segera mengeluarkan ponselnya untuk menelepon.Namun tepa

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1086

    Nathan berdiri membeku sejenak, memandang kerumunan di sekelilingnya. Mereka mengira dia pulang sebagai pahlawan, padahal dia datang untuk bersembunyi.Wajahnya mengeras. “Ryzen, bubarkan semuanya sekarang juga!”Tanpa menunggu reaksi, Nathan melangkah cepat ke arah mobil. Ryzen langsung memberi aba-aba pada anak buahnya, dan kerumunan pun mulai mundur.Zayn dan Kevin ikut masuk ke dalam mobil. Di dalam keheningan itu, mereka hanya menatap Nathan, tak mengucapkan sepatah kata pun, namun sorot mata mereka berkata banyak.Nathan mendesah pelan. "Aku tahu kalian ingin tahu tentang Sarah dan Beverly."Maka Nathan pun menjelaskan semuanya tentang pengejaran, tentang Sarah yang ditahan Martial Shrine, dan tentang betapa rumit situasinya kini.Raut wajah Kevin berubah drastis. “Nathan, kenapa semua ini bisa terjadi?”Nathan menunduk. “Paman Kevin, ada hal-hal yang memang harus aku lakukan, walau risikonya besar.”Dia tidak ingin semuanya menjadi seperti ini. Tapi ibu kandungnya masih berada

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1085

    “Aku tidak hanya menginginkan menara itu,” suara Gill menukik tajam, tatapannya menyala penuh keserakahan. “Aku tahu kau menyimpan banyak harta karun. Serahkan semuanya, mungkin aku akan mempertimbangkan untuk membiarkanmu hidup.”Nathan menyipitkan mata. “Begitu rupanya .…”Gill tak sekadar mengincar kekuatan, dia menginginkan segalanya.Matanya menyapu sekeliling. Jalan keluar tak mungkin dia tempuh secara frontal. Tapi, dia menoleh ke belakang, menara itu kini hanya bangunan kosong. Segel telah hilang dan itu bisa jadi jalan keluar. Tanpa berkata sepatah kata pun, Nathan membalikkan badan dan melesat masuk ke dalam menara.“Jangan biarkan dia kabur!” teriak Gill.BRAK! BRAK! BRAK!Nathan tak peduli. Dengan kekuatan penuh, dia menghantam dinding sisi timur menara.Batu-batu beterbangan. Dinding hancur, menciptakan celah besar. Dalam sekejap, Nathan menerobos keluar dan meledak ke udara, memusatkan kekuatan spiritual di kakinya dan melarikan diri dengan kecepatan penuh.Gill memaki k

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1084

    Kata-kata itu menusuk benak Nathan seperti panah yang melesat dari masa lalu. Dia memandangi naga emas yang mengelilinginya, meliuk seperti nyala api dari langit, namun tak satu pun gerakannya bisa dia kendalikan. Dia bahkan tak tahu kapan naga itu muncul.‘Apakah .... ayahku seekor naga?’ pikirnya, setengah cemas, setengah terpukau.Ingatannya terlempar ke Pulau Draken, saat naga Yin yang terkenal ganas justru menyerah tanpa perlawanan, memberikan batu mata naganya seolah tunduk. Saat itu, Nathan mengira dia hanya beruntung. Tapi sekarang ….“Mungkinkah darah mereka mengalir dalam tubuhku?” dia memandang pria tua itu, matanya dipenuhi gejolak. “Senior, apa maksudmu dengan Putra Naga? Siapa aku sebenarnya? Apakah aku anak dari seekor naga?”Untuk sesaat, kesunyian menggantung di antara mereka seperti kabut tebal.Pria tua itu menatapnya dan hanya tersenyum tipis, seakan tahu betapa hancurnya fondasi hidup Nathan saat ini diguncang oleh satu pertanyaan. “Kamu akan tahu,” katanya lembut

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1083

    Tinju dilayangkan, dentuman maha dahsyat mengguncang dinding batu. Retakan halus menjalar seperti jaring laba-laba di sekeliling pintu. Ledakan suara menampar lorong, bergema seperti auman raksasa purba yang terbangun.Di luar menara, Gill berdiri di antara reruntuhan dan kabut gelap dengan wajah terperangah."Apa yang dia lakukan di dalam?! Seperti sedang merobohkan seluruh fondasi!""Tuanku," Hago menimpali, wajahnya pucat diterpa kilatan petir dari langit kelam. "Sepertinya Nathan ingin menghancurkan menara ini. Dia tidak bisa memilikinya, jadi takkan membiarkan kita menyentuhnya."Gill mengepalkan pedangnya, aura hitam mulai berputar di sekeliling tubuhnya. "Kalau begitu, kita masuk sekarang sebelum dia menghancurkan semuanya!"Di dalam menara, Nathan sudah melayangkan pukulan kedelapan. Nafasnya berat, telapak tangannya mulai berdarah. Namun pintu perunggu tetap berdiri abadi dan dingin seperti batu nisan zaman kuno."Apa ini semacam kunci jiwa?" gumamnya sambil menatap tinjunya

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1082

    Sementara itu, di dalam.Klik~Bunyi halus terdengar dari dalam pintu perunggu. Simbol-simbol di permukaannya mulai menyala, satu per satu, seperti barisan bintang yang diaktifkan.Nathan membuka mata, apasnya tercekat. “Pintu itu .… merespon!”Bzzzzhh!Perlahan, pintu perunggu terbuka, bukan ke dalam atau ke luar, melainkan menghilang ke dalam cahaya seperti menguap ke dimensi lain. Di balik pintu itu, terdapat tangga spiral yang turun jauh ke dalam perut menara. Udara dari bawah terasa dingin, seperti embusan napas dari dunia lain.Nathan menggigit bibirnya, dia tahu ini satu-satunya harapannya untuk menyelamatkan menara atau memperoleh kekuatan baru untuk menghadapi Gill dan orang-orang keluarga Wilford. Tanpa ragu, Nathan melangkah masuk dan mulai menuruni tangga. Pandangan Nathan menyapu sekeliling ruang menara.“Menara ini bukan tempat biasa.”Bentuk dan ukurannya, pancaran energi spiritual yang terus mengalir terlalu misterius.“Mungkinkah ini sebenarnya senjata sihir? Atau, wa

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1081

    Nathan tersenyum tipis. Tapi senyuman itu tidak membawa kehangatan, itu adalah senyuman milik seseorang yang telah membuat keputusan. “Bukan gertakan,” bisiknya dingin. “Itu adalah nisan yang baru saja kau gali sendiri.”Gill menatap Nathan dengan pandangan tajam, senyum sinis masih menempel di wajahnya. “Kau terlalu percaya diri.”Swosshh~Dalam sekejap, tubuh Gill menghilang dari tempatnya, melesat seperti bayangan! Nathan tak bergerak, matanya hanya menyipit sepersekian detik sebelum serangan.Slashh!Sebuah pukulan meluncur dari arah kiri, cepat dan berat seperti meteor. Tapi Nathan memiringkan tubuhnya hanya setipis helai rambut, menghindari serangan itu tanpa panik. Bugh!Siku Nathan melesat balas ke arah dada Gill dengan kecepatan tak kasat mata. Gill mengebloknya dengan lengan kiri, suara benturan tulang beradu terdengar nyaring di udara malam.Bugh! Bugh! Bugh!Serangan demi serangan saling beradu, tinju, siku, tendangan, sapuan kaki. Setiap benturan menghasilkan gelombang u

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status