Share

Bab 599

Penulis: Imgnmln
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-19 22:02:41

Nathan sendiri juga tercengang, dia melihat tubuhnya sendiri tidak terluka dan Nathan tidak menyangka tubuhnya sudah mencapai tahap kekuatan seperti ini.

Perlu diingat, tadi dia belum sempat menggunakan kekuatan spiritualnya untuk melindungi tubuhnya, dan hanya mengandalkan tubuh fisiknya untuk menahan serangan aura yang tidak terhingga itu.

“Aku sudah bilang, kamu tidak layak bertarung denganku!” Nathan menyeringai dan meninju pemuda yang sedang tercengang itu.

Pemuda itu seketika lupa kalau dirinya sedang dalam bahaya dan masih berdiri membeku, dan saat ini dia sama sekali tidak mengerti bagaimana serangannya tidak bisa melukai sehelai rambut pun di tubuh Nathan?

Melihat pukulan Nathan sudah hampir mengenai pemuda itu, lelaki tua yang berada tidak jauh itu bergerak. “Baiklah, kita tidak punya dendam satu sama lain, untuk apa bertarung mati-matian?”

Lelaki tua itu melambaikan tangannya dan Nathan merasakan gelombang energi yang kuat datang dan langsung menghempaskan tubuh Nathan. Dan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 600

    “Bagaimana kamu tahu aku hanya memiliki kekuatan seperti ini? Untuk menghadapimu aku hanya menggunakan sepertiga dari kekuatanku,” Nathan menyeringai saat melihat sikap Guyton.“Bajingan!” Guyton seketika meraung. “Jangan sombong, aku ingin melihat bagaimana kamu akan mati besok!”“Kamu tidak perlu khawatir bagaimana aku akan mati, ini adalah wilayahku, silahkan pergi,” Nathan berkata dengan dingin.“Nak, bagaimana kalau kita membuat sebuah kesepakatan?” Herold tidak memperdulikan perintah Nathan dan tetap bertanya sambil tersenyum.“Kesepakatan?” Nathan bertanya sambil menatap Herold.“Aku akan menyelamatkan nyawamu, dan kamu memberikan satu pil itu kepadaku,” Herold menatap saku Nathan dengan tatapan harapan. “Bagaimana?”Sepertinya Herold benar-benar memikirkan obat evoring yang ada di tangan Nathan.“Kamu menyelamatkan nyawaku?” Nathan tampak kebingungan dan tidak mengerti kenapa Herold mengatakan hal itu.“Besok kamu akan bertarung melawan Donovan, dan kamu pasti akan kalah, kamu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-20
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 601

    “Kakek, Donovan itu sudah mencapai tahap penguasa Ingras, Tuan Nathan ….” Reus yang di samping bertanya dengan suara pelan.Meskipun dia tahu Nathan adalah seorang kultivator, tapi kekuatan Donovan terlalu kuat, sedangkan waktu kultivasi Nathan sangat singkat, oleh karena itu Reus merasa sedikit khawatir.“Jangan khawatir, aku percaya pada Tuan Nathan!” Justin berkata dengan wajah tenang. Namun yang lainnya tidak setenang Justin, terutama Zayn dan Kevin, meskipun mereka tahu Nathan sangat kuat, tapi mereka tidak tahu identitas Nathan yang sebenarnya, oleh karena itu mereka terlihat sangat khawatir.“Ayah, apa yang kalian lakukan di sini?” Saat ini, Sarah dan Beverly juga sudah tiba dan saat melihat semua orang menunggu di luar villa dan tidak masuk ke dalam, Sarah bertanya.“Nathan masih tidur, kami semua takut mengganggunya,” Kevin menjelaskan.“Pria ini, kenapa memiliki hati yang begitu besar? Menghadapi masalah sepenting ini dia masih bisa tidur!” Sarah berkata sambil berjalan mas

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-20
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 602

    Harris melihat Nathan yang berjalan masuk seketika menatap Nathan dengan tatapan marah. Sedangkan Donovan meliriknya sekilas dan saat melihat Justin dan Milan yang mengikuti Nathan di belakang, dia mencibir. “Kepala keluarga Keluarga Alvaro yang terhormat, kapten kepolisian Kota Moniyan, sekarang sudah menjadi anjing orang lain, bukankah majikan kalian ini sedikit terlalu muda?”Ejekan Donovan membuat Justin dan Milan menjadi geram, dan keduanya ingin menerjang untuk beradu dengan Donovan. Hanya saja mereka tetap menahannya, karena saat ini Donovan sudah mencapai ranah penguasa Ingras, walau mereka berdua bekerja sama, mereka juga tidak akan bisa melawan Donovan, karena perbedaan kekuatan mereka terlalu besar dan itu bukan sesuatu yang bisa dibantu oleh kuantitas.Melihat Justin dan Milan yang terdiam Donovan menjadi semakin bangga, dan Harris juga bergegas berkata dengan arogan. “Kalau kalian sekarang bersujud kepada kakakku, dan tunduk pada Keluarga Holcy, mungkin saja kakakku akan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-20
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 603

    Herold dan Guyton duduk di baris pertama yang paling dekat dengan arena pertarungan, dan menunggu pertarungan dimulai dengan tenang.“Tetua, apakah menurutmu Nathan bisa mengalahkan Donovan? Kalau dia bahkan tidak bisa menahan satu serangan pun dan mati di tangan Donovan, bukankah obat itu akan terbuang sia-sia, kita juga tidak tahu dimana dia meletakkannya,” Guyton bertanya pada Herold dengan suara pelan.“Tenang saja, Nathan tidak mungkin kalah secepat itu, tetapi dia tidak memiliki peluang untuk menang sama sekali, di saat kritis aku mungkin akan turun tangan menyelamatkannya,” jawab Herold.“Tetua, kalau begitu, maka kita akan menyinggung Keluarga Holcy, dan pada saatnya kalau Nathan tidak memberikan obat itu kepada kita, bukankah kita akan rugi besar? Semalam seharusnya kita langsung merebutnya saja! Lagipula, tidak ada orang yang melihatnya, selesaikan saja apa yang dimulai!” Guyton berkata dengan wajah garang.Herold menoleh dan memelototi Guyton, dan membuatnya tidak berani bi

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 604

    “Donovan ini memang sudah mencapai kekuatan Penguasa Ingras, sepertinya dia tidak membual!”“Kekuatan keluarga Holcy akan meningkat ke tingkat yang lebih tinggi, apakah kamu tidak lihat semua bawahan keluarga Holcy itu sudah menjadi master, dan di antara mereka bahkan ada Grand Master!”“Nathan yang tidak mencolok ini malah memprovokasi keluarga Holcy yang begitu hebat, bukankah ini cari mati?”“Aduh, masih muda saja sudah akan mati, sayang sekali!”Semua orang mulai berdiskusi, tapi tatapan mereka tetap tertuju pada arena, mereka tahu setelah Donovan naik ke atas arena, maka Nathan akan mengikuti, dan mereka ingin melihat penampilan Nathan. Dan saat Donovan naik ke atas arena, Nathan juga memimpin rombongannya dan berjalan keluar dari ruang tunggu. Dengan kemunculan Nathan, seluruh stadion seperti meledak dan semua orang mengangkat leher mereka untuk mencoba melihat dengan jelas.“Astaga, pemuda yang berada di depan itu adalah Nathan? Anak muda ini bisa dibilang memang berbakat!”“Bu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 605

    “Sudah berakhir? Ya, sudah berakhir! Ini mungkin pertarungan tercepat yang pernah aku lihat, Nathan tidak akan bisa menahan serangan ini!”“Serangan Donovan barusan walau sudah mencapai puncak penguasa Ingras, sepertinya akan sulit menahannya!”“Terlalu kuat, kekuatan Penguasa Ingras terlalu kuat!”Semua orang yang melihat kekacauan di barisan depan setelah terkena efek serangan memikirkan Nathan yang ada di atas arena pasti sudah tidak memiliki harapan. Sarah yang melihat adegan ini dari bawah arena menangis tersedu-sedu, setelah sempat kaget, dia bangkit berdiri dan ingin berlari menuju arena.“Diam!” Namun Beverly menahannya.“Nathan! Nathan …. kamu tidak boleh mati! Tidak ….” Sarah meraung sedih dan membuat banyak orang yang ada di sekitarnya menatapnya dengan kasihan.Raut wajah Justin, Milan dan yang lainnya juga tampak jelek, tangan mereka berkeringat untuk Nathan, mereka tahu identitas Nathan, dan tidak mungkin akan kalah dalam satu serangan bukan?“Hmm …. hanya memiliki kekua

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 606

    “Nathan, jangan berlagak! Hari ini, jika aku tidak membunuhmu, maka aku tidak akan bisa hidup dengan tenang!” Donovan melihat Nathan yang tidak terluka karena serangannya merasa kaget bukan main dalam hatinya, dia yang penuh percaya diri di awal seketika juga mulai waspada.Namun, situasi sudah sampai di titik seperti ini, dan semua orang dari dunia bela diri juga sedang menyaksikan, Donovan tidak mungkin mundur,. Tapi, walau Donovan merasa marah, dia tidak berani mengambil inisiatif untuk menyerang Nathan lagi. Semakin Nathan seperti ini, dia semakin tidak berani mengambil inisiatif untuk menyerang, dia merasa Nathan hanya sengaja memprovokasinya saja. Dan itulah yang diinginkan oleh Nathan, dia membutuhkan Donovan memberi waktu kepadanya untuk memulihkan lukanya.Dua orang itu berdiri saling berhadapan tapi tidak satupun dari mereka bergerak. Suasana di lokasi sangat tertekan dan semakin seperti ini semakin tidak ada orang yang berani berbicara, karena ini adalah pertarungan antara

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-22
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 607

    “Ugh!”Sosok Nathan langsung tersentak ke belakang, lalu terbang keluar dengan cepat, kaki Nathan meluncur di atas arena dan segera membentuk dua jurang yang dalam di atas arena, dan sosok Nathan baru berhenti setelah mencapai tepi arena. Nathan mengernyitkan keningnya, kekuatan penguasa Ingras memang tidak bisa dianggap remeh, energi Donovan ini jelas berbeda dengan ahli bela diri biasa.​Perlu diingat bahwa energi ahli bela diri biasanya dihasilkan oleh pukulan dan latihan sendiri, bila seseorang dapat mencapai pelepasan energi maka dia sudah berada di ranah master. Hanya saja, karena keterbatasan cara kultivasi ahli beladiri, energi ahli bela diri tidak dapat bertahan lama dan tidak bisa menjadi begitu kokoh. Dibandingkan dengan kekuatan spiritual seorang kultivator, perbedaannya terlalu jauh, ini juga alasan kenapa Nathan yang sekarang merupakan kultivator di tahap Lentera bisa membunuh dua orang grand master bela diri dengan mudah.Namun energi Donovan ini berbeda dengan ahli bel

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-22

Bab terbaru

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1089

    "Aku datang untuk membicarakan bisnis," suara yang dingin dan tajam itu mengalun, mengiris ketegangan yang ada. Sosok itu muncul perlahan di balik kabut yang mengalir, seolah-olah ia adalah bayangan yang datang dari masa depan."Tuan .… Nathan?" Sentinel berbisik, matanya terbelalak. Wajahnya yang penuh kekesalan berubah menjadi penuh harapan. "Kamu .... datang pada waktu yang tepat," katanya terbata-bata. Seolah-olah nyawanya baru saja digenggam oleh malaikat maut, dan sekarang ada yang datang untuk menyelamatkannya.Nathan melangkah maju, langkahnya penuh ketenangan yang aneh di tengah huru-hara. "Aku hanya datang untuk urusan yang sedikit lebih mendesak," dia menatap Vinsen dan pengikutnya tanpa rasa takut. "Kalian harus menunda niat buruk kalian untuk sementara.""Siapa kau?" tanya Vinsen, nada suaranya bergetar sedikit, meskipun ia berusaha keras menahan ketegangan.Nathan mengangkat bahu sedikit, senyum tipis menghiasi wajahnya. "Aku hanya orang yang kebetulan datang di saat yan

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1088

    “Adik kedua?” Sentinel tercengang. “Rivaldo?! Kenapa kau kembali?”Tapi Rivaldo tak menjawab, dia langsung berdiri di depan Vinsen dan membungkuk hormat. “Tuan Muda Vinsen.”Vinsen meliriknya. “Kalau aku serahkan posisi kepala keluarga padamu, apa yang akan kau lakukan?”“Dengan senang hati,” kata Rivaldo sambil tersenyum licik. “Aku akan serahkan seluruh kekayaan Keluarga Hufai kepada Keluarga Montrogami. Bahkan kami bersedia menjadi keluarga afiliasi.”Sentinel terpaku, dunia seakan runtuh di sekelilingnya. “Rivaldo …. kau—”Rivaldo menatapnya dengan dendam yang dipendam lama. “Kau sudah hidup bergelimang kekayaan selama bertahun-tahun! Aku? Aku hanya manajer biasa, hidup pas-pasan!” teriaknya. “Aku juga ingin jadi kepala keluarga! Aku juga ingin punya istri banyak, pesta tiap malam!”"Dasar bajingan!" teriak Sentinel, suaranya penuh amarah. "Aku bangun semuanya dari kegelapan ini, takkan pernah aku menyerahkannya padamu!"Setelah berkata demikian, amarah yang sudah lama dipendam ol

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1087

    “Bagaimana kalau kita undang Kelompok bayangan?” tanya Rogue cepat-cepat.“Tak berguna!” dengus Sentinel. “Mereka bukan tandingan para puncak penguasa Ingras!”Rogue mulai panik. “Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan? Banyak orang mulai melarikan diri! Mereka takut, Tuan Besar!”Namun tiba-tiba, wajah Sentinel berubah. Alisnya mengendur, seolah teringat sesuatu. “Benar juga… Bukankah ada sepasang pria dan wanita yang pernah datang bersama Tuan Zayn? Aku ingat, mereka sangat kuat. Mereka bawahan Tuan Nathan, dan aku rasa mereka juga seorang puncak penguasa Ingras!”Maksud Sentinel tentu saja adalah Ryzen dan Nicole, yang pernah beberapa kali datang bersama barang antik dari Kota Vale. “Tapi, mereka hanya berdua, Tuan,” kata Rogue ragu. “Apa mereka cukup kuat melawan tiga puncak penguasa Ingras sekaligus?”“Masalah nanti urusan nanti!” tegas Sentinel. “Kita undang mereka dulu. Kalau perlu, panggil juga Tuan Nathan!”Sentinel segera mengeluarkan ponselnya untuk menelepon.Namun tepa

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1086

    Nathan berdiri membeku sejenak, memandang kerumunan di sekelilingnya. Mereka mengira dia pulang sebagai pahlawan, padahal dia datang untuk bersembunyi.Wajahnya mengeras. “Ryzen, bubarkan semuanya sekarang juga!”Tanpa menunggu reaksi, Nathan melangkah cepat ke arah mobil. Ryzen langsung memberi aba-aba pada anak buahnya, dan kerumunan pun mulai mundur.Zayn dan Kevin ikut masuk ke dalam mobil. Di dalam keheningan itu, mereka hanya menatap Nathan, tak mengucapkan sepatah kata pun, namun sorot mata mereka berkata banyak.Nathan mendesah pelan. "Aku tahu kalian ingin tahu tentang Sarah dan Beverly."Maka Nathan pun menjelaskan semuanya tentang pengejaran, tentang Sarah yang ditahan Martial Shrine, dan tentang betapa rumit situasinya kini.Raut wajah Kevin berubah drastis. “Nathan, kenapa semua ini bisa terjadi?”Nathan menunduk. “Paman Kevin, ada hal-hal yang memang harus aku lakukan, walau risikonya besar.”Dia tidak ingin semuanya menjadi seperti ini. Tapi ibu kandungnya masih berada

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1085

    “Aku tidak hanya menginginkan menara itu,” suara Gill menukik tajam, tatapannya menyala penuh keserakahan. “Aku tahu kau menyimpan banyak harta karun. Serahkan semuanya, mungkin aku akan mempertimbangkan untuk membiarkanmu hidup.”Nathan menyipitkan mata. “Begitu rupanya .…”Gill tak sekadar mengincar kekuatan, dia menginginkan segalanya.Matanya menyapu sekeliling. Jalan keluar tak mungkin dia tempuh secara frontal. Tapi, dia menoleh ke belakang, menara itu kini hanya bangunan kosong. Segel telah hilang dan itu bisa jadi jalan keluar. Tanpa berkata sepatah kata pun, Nathan membalikkan badan dan melesat masuk ke dalam menara.“Jangan biarkan dia kabur!” teriak Gill.BRAK! BRAK! BRAK!Nathan tak peduli. Dengan kekuatan penuh, dia menghantam dinding sisi timur menara.Batu-batu beterbangan. Dinding hancur, menciptakan celah besar. Dalam sekejap, Nathan menerobos keluar dan meledak ke udara, memusatkan kekuatan spiritual di kakinya dan melarikan diri dengan kecepatan penuh.Gill memaki k

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1084

    Kata-kata itu menusuk benak Nathan seperti panah yang melesat dari masa lalu. Dia memandangi naga emas yang mengelilinginya, meliuk seperti nyala api dari langit, namun tak satu pun gerakannya bisa dia kendalikan. Dia bahkan tak tahu kapan naga itu muncul.‘Apakah .... ayahku seekor naga?’ pikirnya, setengah cemas, setengah terpukau.Ingatannya terlempar ke Pulau Draken, saat naga Yin yang terkenal ganas justru menyerah tanpa perlawanan, memberikan batu mata naganya seolah tunduk. Saat itu, Nathan mengira dia hanya beruntung. Tapi sekarang ….“Mungkinkah darah mereka mengalir dalam tubuhku?” dia memandang pria tua itu, matanya dipenuhi gejolak. “Senior, apa maksudmu dengan Putra Naga? Siapa aku sebenarnya? Apakah aku anak dari seekor naga?”Untuk sesaat, kesunyian menggantung di antara mereka seperti kabut tebal.Pria tua itu menatapnya dan hanya tersenyum tipis, seakan tahu betapa hancurnya fondasi hidup Nathan saat ini diguncang oleh satu pertanyaan. “Kamu akan tahu,” katanya lembut

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1083

    Tinju dilayangkan, dentuman maha dahsyat mengguncang dinding batu. Retakan halus menjalar seperti jaring laba-laba di sekeliling pintu. Ledakan suara menampar lorong, bergema seperti auman raksasa purba yang terbangun.Di luar menara, Gill berdiri di antara reruntuhan dan kabut gelap dengan wajah terperangah."Apa yang dia lakukan di dalam?! Seperti sedang merobohkan seluruh fondasi!""Tuanku," Hago menimpali, wajahnya pucat diterpa kilatan petir dari langit kelam. "Sepertinya Nathan ingin menghancurkan menara ini. Dia tidak bisa memilikinya, jadi takkan membiarkan kita menyentuhnya."Gill mengepalkan pedangnya, aura hitam mulai berputar di sekeliling tubuhnya. "Kalau begitu, kita masuk sekarang sebelum dia menghancurkan semuanya!"Di dalam menara, Nathan sudah melayangkan pukulan kedelapan. Nafasnya berat, telapak tangannya mulai berdarah. Namun pintu perunggu tetap berdiri abadi dan dingin seperti batu nisan zaman kuno."Apa ini semacam kunci jiwa?" gumamnya sambil menatap tinjunya

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1082

    Sementara itu, di dalam.Klik~Bunyi halus terdengar dari dalam pintu perunggu. Simbol-simbol di permukaannya mulai menyala, satu per satu, seperti barisan bintang yang diaktifkan.Nathan membuka mata, apasnya tercekat. “Pintu itu .… merespon!”Bzzzzhh!Perlahan, pintu perunggu terbuka, bukan ke dalam atau ke luar, melainkan menghilang ke dalam cahaya seperti menguap ke dimensi lain. Di balik pintu itu, terdapat tangga spiral yang turun jauh ke dalam perut menara. Udara dari bawah terasa dingin, seperti embusan napas dari dunia lain.Nathan menggigit bibirnya, dia tahu ini satu-satunya harapannya untuk menyelamatkan menara atau memperoleh kekuatan baru untuk menghadapi Gill dan orang-orang keluarga Wilford. Tanpa ragu, Nathan melangkah masuk dan mulai menuruni tangga. Pandangan Nathan menyapu sekeliling ruang menara.“Menara ini bukan tempat biasa.”Bentuk dan ukurannya, pancaran energi spiritual yang terus mengalir terlalu misterius.“Mungkinkah ini sebenarnya senjata sihir? Atau, wa

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1081

    Nathan tersenyum tipis. Tapi senyuman itu tidak membawa kehangatan, itu adalah senyuman milik seseorang yang telah membuat keputusan. “Bukan gertakan,” bisiknya dingin. “Itu adalah nisan yang baru saja kau gali sendiri.”Gill menatap Nathan dengan pandangan tajam, senyum sinis masih menempel di wajahnya. “Kau terlalu percaya diri.”Swosshh~Dalam sekejap, tubuh Gill menghilang dari tempatnya, melesat seperti bayangan! Nathan tak bergerak, matanya hanya menyipit sepersekian detik sebelum serangan.Slashh!Sebuah pukulan meluncur dari arah kiri, cepat dan berat seperti meteor. Tapi Nathan memiringkan tubuhnya hanya setipis helai rambut, menghindari serangan itu tanpa panik. Bugh!Siku Nathan melesat balas ke arah dada Gill dengan kecepatan tak kasat mata. Gill mengebloknya dengan lengan kiri, suara benturan tulang beradu terdengar nyaring di udara malam.Bugh! Bugh! Bugh!Serangan demi serangan saling beradu, tinju, siku, tendangan, sapuan kaki. Setiap benturan menghasilkan gelombang u

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status