Share

Bab 193

Author: Imgnmln
last update Huling Na-update: 2024-05-22 18:44:52

“Nathan apakah yang kamu katakan benar? Kamu yakin?” Kevin bertanya pada Nathan.

Nathan menganggukkan kepalanya.

Kevin yang melihat Nathan mengangguk juga segera berkata pada Martin. “Walikota Martin, Nathan mengerti tentang energi spiritual, dia juga bisa melihat hal-hal yang tidak terlihat oleh orang biasa seperti kita, sebaiknya kamu—”

“Diam!” Martin mengernyitkan keningnya. “Kevin, percuma kamu ssudah berusia tua seperti ini, kenapa kamu percaya saja pada anak muda yang berbicara sembarangan seperti ini? Teknik fushi?! Dimana jiwaku sekarang?”

“Walikota Martin, dengarkan dulu penjelasanku, benar—”

“Kevin, kalau kamu masih membahas hal ini, jangan salahkan aku langsung mengusirmu, ini jelas hanya omong kosong!”

Ekspresi Martin menjadi dingin, dia jelas jijik dengan apa yang dikatakan Nathan. Lagipula, dalam posisinya, bagaimana mungkin dia bisa percaya pada dewa dan hantu.

Kevin tidak berani berkata-kata lagi, Nathan juga menggelengkan kepalanya dan tidak bersuara lagi.

"Sayang,
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 194

    Kediaman Luther.Martin yang sedang tidur siang tiba-tiba membuka matanya, tidak ada jejak cahaya di matanya, dan dia hanya menatap lurus ke langit-langit atap. Segera, Martin bangkit berdiri dan mengenakan jaketnya, lalu berjalan keluar.Sedangkan Heryani yang sedang beres-beres melihat Martin yang bangun, bertanya padanya. “Martin, apa terjadi sesuatu? Kenapa tidak tidur siang?”Martin tidak menjawab, dia membuka pintu rumah dan berjalan keluar.“Orang ini, apa dia mengigau?” Heryani menggerutu lalu tidak mempedulikannya dan kembali berberes-beres rumah.Martin berjalan keluar dari rumah dan masuk kedalam mobil lalu melaju pergi.“Tuan, lihat,” Ryzen melihat Martin yang keluar segera membangunkan Nathan. “Tuan Martin keluar menaiki mobilnya.Nathan kembali duduk tegak, dan melihat sikap Martin dia langsung mengerti apa yang terjadi dan berkata pada Ryzen. “Ikuti!”Ryzen menyetir dan mengikuti di belakangnya, mobil berbelok-belok di Kota Vale lalu pada akhirnya sampai di depan sebuah

    Huling Na-update : 2024-05-23
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 195

    “Kamu tidak perlu tahu siapa aku!” Nathan melihat Martin yang mematung, lalu memasukkan energi spiritual melalui kening Martin, seketika tubuh Martin bergetar dan tatapan matanya memiliki energi spiritual.​“I=ini…. dimana aku?” Martin tersadar dan bertanya dengan kaget.“Walikota Martin, kamu dikontrol menggunakan teknik fushi untuk datang kesini!” Nathan berkata pada Martin.Kali ini, Martin tidak langsung menegur Nathan, dia melihat kearah dua investor Kota Arial yang sudah tersungkur di lantai, dan Ling yang terlihat panik. Hatinya sangat terkejut, seluruh pikirannya kosong sekarang, pikirannya kacau.“Kalian beritahukan kepada Walikota Martin, apa yang sebenarnya terjadi,” Nathan berkata lalu menunjuk kedua investor yang sedang tersungkur.“Katakan!” Ryzen meletakkan pedang yang ada di tangannya pada leher kedua investor itu.Saat ini, kedua tubuh investor itu bergetar hebat, dan saat mereka hendak membuka mulut, Ling tiba-tiba mengeluarkan sebuah kain dan mengguncangnya dengan

    Huling Na-update : 2024-05-23
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 196

    “Tuan, bagaimana dengan tiga orang ini?” Ryzen bertanya kepada Nathan setelah Martin pergi. "Aku punya ide, bagaimana jika kita bawa ke penangkaran buaya?""Penangkaran buaya?!""A-apa maksudmu?!"Mendengar penangkaran buaya dari mulut Ryzen, membuat tiga orang ini ketakutan.“Tuan Natgan, mohon ampuni nyawa hamba!” Ling berkata dengan gemetaran. "Saya disini memiliki uang sebesar 10 miliar di rekeningku, saya akan memberikan semuanya padamu!"Nathan yang mendengarnya seketika matanya berbinar, bagaimanapun tiga orang ini memiliki identitas yang khusus dan tidak bisa dibunuh. Jadi, kalau bisa mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan uang juga tidak buruk, karena Nathan juga sedang membutuhkan uang.“Melihatmu yang tidak mudah dalam berkultivasi, kirimkan 10 miliar itu padaku lalu enyah sekarang juga!” Nathan berkata dengan dingin.Ling yang mendengarnya merasa sangat senang, tidak masalah harus mengeluarkan uang sebanyak apapun asalkan dia bisa menyelamatkan nyawanya, uang bisa dicari

    Huling Na-update : 2024-05-23
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 197

    “Marc, aku akan memberimu penawaran istimewa!” Cahaya dingin melintas di mata Frans, suaranya begitu dingin dan penuh dengan aura balas dendam. "Jika kamu berhasil menghabisi bocah itu, aku akan menyerahkan Sarah padamu!" Kali ini, dia tidak bisa membiarkan Nathan begitu saja, dia tidak akan bisa tidur dengan tenang sebelum membalaskan dendamnya ini. “Benarkah?” Marc tergerak saat mendengar penawaran itu. “Tentu saja, kamu boleh merekam pembicaraan kita ini!” Frans berkata dengan pasti. "Dan untuk masalah keluargamu, aku akan mencari caranya!" “Baiklah kalau begitu, kirimkan saja informasi tentang bocah itu padaku, berani sekali dia merebut wanitaku! Aku, Marc Juventus, akan membuatnya lebih memilih mati dibandingkan tetap hidup!” Marc berkata dengan keji lalu menutup teleponnya. Marc adalah seorang Tuan Muda dari Keluarga Juventus di Kota Boulmer, dia, Sarah dan Frans adalah teman satu sekolah, dan keduanya sama-sama menyukai Sarah saat di sekolah dulu, hanya saja Sarah tid

    Huling Na-update : 2024-05-24
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 198

    ​“Tante Elisa?" Nathan tampak terkejut melihat wanita paruh baya itu. "Sejak kapan kalian kemari?” “Kami sudah datang sejak tadi, tidak disangka kamu masih tidur didalam kamar, sampai tidak turun dan menyambut kami!" Elisa meliriknya sekilas lalu langsung duduk di sisi sofa. Nathan tidak memperdulikannya lagi dan menatap Maria dengan wajah kebingungan. Maria menarik Nathan ke samping lalu berkata dengan canggung. “Aku yang mengundang mereka kemari, a-aku hanya ingin mereka melihat kalau kita sudah tinggal dirumah yang besar, tidak disangka mereka datang dengan membawa begitu banyak orang dan membuat rumah menjadi kacau balau, bagaimana menyampaikan hal ini pada ​​Sarah?” Maria mengira kalau rumah ini dipinjamkan oleh Sarah pada Nathan, untuk mereka tinggali, dia tidak tahu kalau rumah ini sudah dihadiahkan kepada Nathan. “Ma, tidak apa-apa, biarkan saja mereka melihat-lihat, kalau kotor dan kacau tinggal cari seseorang untuk membereskannya,” Nathan yang mendengarnya segera m

    Huling Na-update : 2024-05-24
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 199

    Tiago merupakan salah satu pegawai pemerintahan, koneksinya luas dan membuatnya mengembangkan kepribadian yang bisa meremehkan orang lain. Di samping kiri Tiago, Elisa yang merupakan istrinya, mengenakan riasan tebal seperti badut. Dan putranya, Harvey, duduk disamping Elisa, Harvey hanya lebih muda beberapa bulan dibandingkan dengan Nathan. Di samping kanan Tiago, seorang pemuda dengan setelan jas duduk, wajahnya terlihat sangat sombong, dia adalah Brandon, suami dari kakak sepupunya Nathan. Ayah Brandon adalah seorang direktur di salah satu dina kesehatan pemerintahan, yang juga merupakan atasan langsung dari Tiago. Dan kakak sepupunya Nathan, Alice, duduk disamping suaminya, Brandon. Dia mengenakan pakaian dari merek-merek ternama, kukunya juga sangat panjang dan terawat, tampak seperti seorang nyonya dari keluarga kaya. ​ “Nathan, sejak kapan kamu mengenal teman yang begitu kaya? Bisa tinggal di Villa Ascalon dan meminjamkannya dengan royal kepada kalian? Teman seperti ini haru

    Huling Na-update : 2024-05-24
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 200

    “Nathan, Mama tidaj perduli tentang warisan itu!” Maria memelototi Nathan dan menyuruhnya untuk tidak ikut campur. "Kamu diam saja dan biarkan paman Tiago mencarikanmu pekerjaan!" “Ma, warisan yang kalian bahas ini, mengenai rumah kakek itu, kan? Dengar-dengar, akan segera dikembangkan, akan bisa menghasilkan banyak uang!” Sebenarnya Nathan tidak menginginkan uang itu, hanya saja dia tidak mau memanfaatkan Tiago sekeluarga. “Apa? Akan dikembangkan? Benarkah?” Maria yang mendengarnya seketika bersemangat, kalau yang dikatakan Nathan benar maka mereka bisa mendapatkan banyak uang saat menjual rumah itu. “Benar, semuanya sedang direncanakan, aku sudah melihat laporannya Walikota Martin!” Nathan berkata jujur. “Nathan, apa maksudmu? Jadi maksudmu, aku ini sedang membohongi kalian untuk meraup keuntungan? Kamu melihatnya dalam laporan Walikota Martin? Kamu sedang membual ya, kenapa tidak sekalian kamu katakan kamu pernah makan di rumah Walikota Martin?” Tiago menatap Nathan dengan mara

    Huling Na-update : 2024-05-25
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 201

    Dia tidak pernah meneriaki ibunya sebelumnya, tapi kali ini dia tidak boleh membiarkan Tiago mencapai tujuannya. “Nathan, kamu kira kamu siapa? Kamu tidak setuju lalu bisa apa? Warisan ini adalah peninggalan keluarga Sykes, apa hubungannya denganmu? Kamu hanyalah anak haram yang dipungut!” Tiago berteriak marah dan memaki Nathan. Nathan seketika termenung, raut wajahnya berubah menjadi dingin dan sikapnya mulai berubah, seperti hantu, dia melekatkan tatapannya pada Tiago dan bertanya. “Apa katamu? Kalau berani, coba katakan sekali lagi!” Tiago yang melihat tatapan mata Nathan seketika terkejut, namun dia segera tersadar lalu berteriak dengan marah dan malu. “Sialan! Anak haram! Kalau bukan karena keluarga Sykes—” PRANG! “Tiago, tutup mulutmu!” David tiba-tiba melemparkan gelas, wajahnya memerah dan dia menatap Tiago dengan marah, sekujur tubuhnya gemetar dan berkata. “Kalau kamu berani mengatakan satu patah kata lagi ....” Melihat David yang marah, Tiago terkejut dan segera dudu

    Huling Na-update : 2024-05-25

Pinakabagong kabanata

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1087

    “Bagaimana kalau kita undang Kelompok bayangan?” tanya Rogue cepat-cepat.“Tak berguna!” dengus Sentinel. “Mereka bukan tandingan para puncak penguasa Ingras!”Rogue mulai panik. “Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan? Banyak orang mulai melarikan diri! Mereka takut, Tuan Besar!”Namun tiba-tiba, wajah Sentinel berubah. Alisnya mengendur, seolah teringat sesuatu. “Benar juga… Bukankah ada sepasang pria dan wanita yang pernah datang bersama Tuan Zayn? Aku ingat, mereka sangat kuat. Mereka bawahan Tuan Nathan, dan aku rasa mereka juga seorang puncak penguasa Ingras!”Maksud Sentinel tentu saja adalah Ryzen dan Nicole, yang pernah beberapa kali datang bersama barang antik dari Kota Vale. “Tapi, mereka hanya berdua, Tuan,” kata Rogue ragu. “Apa mereka cukup kuat melawan tiga puncak penguasa Ingras sekaligus?”“Masalah nanti urusan nanti!” tegas Sentinel. “Kita undang mereka dulu. Kalau perlu, panggil juga Tuan Nathan!”Sentinel segera mengeluarkan ponselnya untuk menelepon.Namun tepa

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1086

    Nathan berdiri membeku sejenak, memandang kerumunan di sekelilingnya. Mereka mengira dia pulang sebagai pahlawan, padahal dia datang untuk bersembunyi.Wajahnya mengeras. “Ryzen, bubarkan semuanya sekarang juga!”Tanpa menunggu reaksi, Nathan melangkah cepat ke arah mobil. Ryzen langsung memberi aba-aba pada anak buahnya, dan kerumunan pun mulai mundur.Zayn dan Kevin ikut masuk ke dalam mobil. Di dalam keheningan itu, mereka hanya menatap Nathan, tak mengucapkan sepatah kata pun, namun sorot mata mereka berkata banyak.Nathan mendesah pelan. "Aku tahu kalian ingin tahu tentang Sarah dan Beverly."Maka Nathan pun menjelaskan semuanya tentang pengejaran, tentang Sarah yang ditahan Martial Shrine, dan tentang betapa rumit situasinya kini.Raut wajah Kevin berubah drastis. “Nathan, kenapa semua ini bisa terjadi?”Nathan menunduk. “Paman Kevin, ada hal-hal yang memang harus aku lakukan, walau risikonya besar.”Dia tidak ingin semuanya menjadi seperti ini. Tapi ibu kandungnya masih berada

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1085

    “Aku tidak hanya menginginkan menara itu,” suara Gill menukik tajam, tatapannya menyala penuh keserakahan. “Aku tahu kau menyimpan banyak harta karun. Serahkan semuanya, mungkin aku akan mempertimbangkan untuk membiarkanmu hidup.”Nathan menyipitkan mata. “Begitu rupanya .…”Gill tak sekadar mengincar kekuatan, dia menginginkan segalanya.Matanya menyapu sekeliling. Jalan keluar tak mungkin dia tempuh secara frontal. Tapi, dia menoleh ke belakang, menara itu kini hanya bangunan kosong. Segel telah hilang dan itu bisa jadi jalan keluar. Tanpa berkata sepatah kata pun, Nathan membalikkan badan dan melesat masuk ke dalam menara.“Jangan biarkan dia kabur!” teriak Gill.BRAK! BRAK! BRAK!Nathan tak peduli. Dengan kekuatan penuh, dia menghantam dinding sisi timur menara.Batu-batu beterbangan. Dinding hancur, menciptakan celah besar. Dalam sekejap, Nathan menerobos keluar dan meledak ke udara, memusatkan kekuatan spiritual di kakinya dan melarikan diri dengan kecepatan penuh.Gill memaki k

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1084

    Kata-kata itu menusuk benak Nathan seperti panah yang melesat dari masa lalu. Dia memandangi naga emas yang mengelilinginya, meliuk seperti nyala api dari langit, namun tak satu pun gerakannya bisa dia kendalikan. Dia bahkan tak tahu kapan naga itu muncul.‘Apakah .... ayahku seekor naga?’ pikirnya, setengah cemas, setengah terpukau.Ingatannya terlempar ke Pulau Draken, saat naga Yin yang terkenal ganas justru menyerah tanpa perlawanan, memberikan batu mata naganya seolah tunduk. Saat itu, Nathan mengira dia hanya beruntung. Tapi sekarang ….“Mungkinkah darah mereka mengalir dalam tubuhku?” dia memandang pria tua itu, matanya dipenuhi gejolak. “Senior, apa maksudmu dengan Putra Naga? Siapa aku sebenarnya? Apakah aku anak dari seekor naga?”Untuk sesaat, kesunyian menggantung di antara mereka seperti kabut tebal.Pria tua itu menatapnya dan hanya tersenyum tipis, seakan tahu betapa hancurnya fondasi hidup Nathan saat ini diguncang oleh satu pertanyaan. “Kamu akan tahu,” katanya lembut

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1083

    Tinju dilayangkan, dentuman maha dahsyat mengguncang dinding batu. Retakan halus menjalar seperti jaring laba-laba di sekeliling pintu. Ledakan suara menampar lorong, bergema seperti auman raksasa purba yang terbangun.Di luar menara, Gill berdiri di antara reruntuhan dan kabut gelap dengan wajah terperangah."Apa yang dia lakukan di dalam?! Seperti sedang merobohkan seluruh fondasi!""Tuanku," Hago menimpali, wajahnya pucat diterpa kilatan petir dari langit kelam. "Sepertinya Nathan ingin menghancurkan menara ini. Dia tidak bisa memilikinya, jadi takkan membiarkan kita menyentuhnya."Gill mengepalkan pedangnya, aura hitam mulai berputar di sekeliling tubuhnya. "Kalau begitu, kita masuk sekarang sebelum dia menghancurkan semuanya!"Di dalam menara, Nathan sudah melayangkan pukulan kedelapan. Nafasnya berat, telapak tangannya mulai berdarah. Namun pintu perunggu tetap berdiri abadi dan dingin seperti batu nisan zaman kuno."Apa ini semacam kunci jiwa?" gumamnya sambil menatap tinjunya

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1082

    Sementara itu, di dalam.Klik~Bunyi halus terdengar dari dalam pintu perunggu. Simbol-simbol di permukaannya mulai menyala, satu per satu, seperti barisan bintang yang diaktifkan.Nathan membuka mata, apasnya tercekat. “Pintu itu .… merespon!”Bzzzzhh!Perlahan, pintu perunggu terbuka, bukan ke dalam atau ke luar, melainkan menghilang ke dalam cahaya seperti menguap ke dimensi lain. Di balik pintu itu, terdapat tangga spiral yang turun jauh ke dalam perut menara. Udara dari bawah terasa dingin, seperti embusan napas dari dunia lain.Nathan menggigit bibirnya, dia tahu ini satu-satunya harapannya untuk menyelamatkan menara atau memperoleh kekuatan baru untuk menghadapi Gill dan orang-orang keluarga Wilford. Tanpa ragu, Nathan melangkah masuk dan mulai menuruni tangga. Pandangan Nathan menyapu sekeliling ruang menara.“Menara ini bukan tempat biasa.”Bentuk dan ukurannya, pancaran energi spiritual yang terus mengalir terlalu misterius.“Mungkinkah ini sebenarnya senjata sihir? Atau, wa

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1081

    Nathan tersenyum tipis. Tapi senyuman itu tidak membawa kehangatan, itu adalah senyuman milik seseorang yang telah membuat keputusan. “Bukan gertakan,” bisiknya dingin. “Itu adalah nisan yang baru saja kau gali sendiri.”Gill menatap Nathan dengan pandangan tajam, senyum sinis masih menempel di wajahnya. “Kau terlalu percaya diri.”Swosshh~Dalam sekejap, tubuh Gill menghilang dari tempatnya, melesat seperti bayangan! Nathan tak bergerak, matanya hanya menyipit sepersekian detik sebelum serangan.Slashh!Sebuah pukulan meluncur dari arah kiri, cepat dan berat seperti meteor. Tapi Nathan memiringkan tubuhnya hanya setipis helai rambut, menghindari serangan itu tanpa panik. Bugh!Siku Nathan melesat balas ke arah dada Gill dengan kecepatan tak kasat mata. Gill mengebloknya dengan lengan kiri, suara benturan tulang beradu terdengar nyaring di udara malam.Bugh! Bugh! Bugh!Serangan demi serangan saling beradu, tinju, siku, tendangan, sapuan kaki. Setiap benturan menghasilkan gelombang u

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1080

    Nathan berdiri di depan menara kegelapan, jubahnya berkibar pelan tertiup angin malam. Matanya menatap lurus ke arah pria yang telah meretakkan formasi pembunuhnya.Di bawah sinar bulan yang dingin, aura mereka saling berbenturan meski belum ada yang bergerak.Gill berhenti menghantam, tangannya yang terluka mengepal pelan, namun ekspresinya tetap tenang. Matanya menyapu Nathan dari atas ke bawah. “Jadi, kau Nathan?” ujarnya, suaranya rendah tapi menggema seperti bergema dari dasar lembah.Nathan menatapnya datar. “Dan kau pasti Gill, Tuan Muda yang disembunyikan di balik bayangan nama Wilford.”Gill menyeringai tipis. “Kau lebih pintar dari yang kuduga.”Nathan menatap luka di tangan Gill. “Formasi pembunuhku membuatmu berdarah. Tidak buruk untuk seorang ‘tuan muda’, bukan?”Gill tertawa pelan, tatapan matanya sinis. “Kalau formasi sekelas itu saja sudah membuatku mundur, aku tidak pantas menyandang nama Wilford.”“Sayangnya,” Nathan menimpali, suaranya seperti mata pisau menggores b

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1079

    Formasi terpasang sempurna. Nathan menarik diri ke dalam bayang menara, menatap ke dalam kegelapan sambil menghela napas berat.Di luar, Hago memandang menara yang bergetar pelan, detak hatinya berpacu.“Sehebat ini?” satu prajurit bisik, suaranya hampir tak terdengar.Hago memutar wajah, mata redup menyala. "Nathan menghancurkan Ging dan melukai Kaidar, mereka seorang dengan kekuatan puncak penguasa Ingras tingkat akhir! Apa kita lebih hebat?"Gemuruh aktivitas di menara menggetarkan tanah. Kilatan cahaya ungu menelusup silang di balik jendela tinggi menara, seolah detak jantung yang siap meledak.Prajurit terhuyung, Hago mencibir pelan, sipi matanya menerawang ke cakrawala. "Tunggu Tuan Gill datang, aku akan melihat ke mana larinya Nathan kemudian."Dalam senyap menara, Nathan tenggelam kembali dalam kultivasi. teknik kijutsu berputar liar, menara bergetar hebat, merintih menahan badai energi yang menyedot setiap partikel energi spiritual di sekitarnya.“Apa?! Menara itu bergetar? P

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status