Share

Bab 108

Author: Imgnmln
last update Huling Na-update: 2024-04-15 18:33:12

“Ahh, tentu saja itu berkat manajer kami!” Lisa tiba-tiba tersadar dan segera menjawab.

Hal sebaik ini tentu harus dilimpahkan kepada Andrew, mungkin saja kali ini Andrew bisa dipindahkan menjadi manajer departemen pembelian.

“Pak Andrew benar-benar hebat!” Theresa tersenyum. “Sudah dulu, aku mau memeriksa piutang-piutang ini dengan Pak Andrew!”

Theresa berjalan menuju ruangan Andrew, dan seluruh orang yang ada di departemen pemasaran menjadi heboh.

“Wah, siapa yang sehebat itu berhasil menagih kembali semua piutang itu?”

“Luar biasa, piutang sebanyak itu, sudah ditagih bertahun-tahun, sangat sulit untuk dibayarkan!”

“Apa ini ulah Nathan? Lihatlah dia yang begitu yakin tadi, sepertinya dia sudah tahu kalau piutang itu akan dibayarkan hari ini!”

“Tidak salah? Mana mungkin dia bisa menagih semua hutang itu? Apa kamu tidak dengar kalau semua perusahaan berinisiatif sendiri untuk membayar, mana mungkin ada hubungannya dengan dia!”

“Kalau begitu, dia benar-benar beruntung, sepertin
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nur Arafah
jngn bertele2 x bos
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 109

    Rumah sakit Kota Vale. Rendy masih terbaring di atas bangsal rumah sakit, dia sedang memulihkan lukanya. “Sayang, lihatlah wajah bahagiamu, Nathan tidak mungkin bisa menandingimu, dia hanya seperti seekor semut bagimu, kalau Sarah tidak membantunya, apa yang bisa dilakukannya?!” Sherly melihat Rendy yang duduk di ranjang pasien dengan bahagia juga ikut senang. “Berani mematahkan lenganku, aku pasti akan mempermainkannya, mempermainkannya sampai mati!” Rendy menyeringai, tatapan matanya penuh aura dingin. “Sayang, Nathan hanya punya sedikit kemampuan, kamu mungkin tidak akan menang melawannya. Selain itu. Ryzen juga tidak bisa diandalkan, kalau mau menghadapi Nathan, kita harus mencari beberapa orang ahli bela diri!” Sherly berkata penuh antisipasi. “Tenang saja, aku sudah mengutus beberapa orang untuk menghubungi Klan Martyr, di seluruh kota Vale, tidak hanya ada Ryzen dan Nocturnal miliknya, Klan Martyr juga tidak kalah dari Nocturnal, sudah lebih cukup untuk menghabisi bajingan

    Huling Na-update : 2024-04-16
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 110

    Andrew menarik Lisa keruangannya dan menjelaskan padanya, sedangkan karyawan lain menatap Nathan dengan tidak senang, lalu membubarkan diri. Nathan mengambil dokumen itu dan tidak melihatnya lagi, dia langsung mengirimkannya pada Ryzen, dan Lily menjadi panik, dia mati-matian mempelajari data tentang Geovani Fashionable seharian. “Lily, sekarang sudah hampir waktunya pulang, kamu masih harus menghadiri acara reuni, kamu harus bersiap-siap, dokumen itu tidak perlu kamu hiraukan!” Nathan melihat Lily yang gelisah dan sibuk mempelajari dokumen tentang Geovani Fashionable berkata sambil membujuknya. “Kak Nathan, tingkat kesulitan untuk proyek ini sangat tinggi, manajer utama mereka bukanlah orang yang gampang diambil hati, bagaimana kita harus bernegosiasi dengannya besok?” Lily menatap Nathan penuh kebingungan. Saat ini, Lily sudah tidak memikirkan tentang reuni sekolahnya lagi, kalau besok dia gagal menegosiasikan kontrak dengan Geovani Fashionable, maka Nathan akan dipecat. Dan jik

    Huling Na-update : 2024-04-16
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 111

    Terlihat Wanita berjalan mendekati mereka, dia bernama Natasya, dia dulu juga teman sekamarnya Lily, jadi dia tahu beberapa hal tentang Lily dan Julio. Pertanyaan Natasya sontak membuat semua orang terdiam, suasananya menjadi canggung. Meskipun Lily dan Merlin adalah teman sekamar, sekarang Merlin jelas-jelas merebut pacarnya Lily, yang terkesan sedikit tidak pantas.Julio yang melihat situasi itu segera memasang raut wajah sedih, seolah enggan untuk menceritakannya. “Sulit untuk diceritakan, sebenarnya aku paling tidak ingin menceritakan kejadian itu, aku sudah berkorban sangat banyak demi Lily. Tapi dia malah tidak menghargainya, selain boros dia juga suka mabuk ke bar, setelah itu dia menjadi wanita penari di bar, aku sudah tidak tahan lagi!”Julio menceritakannya dengan menyentuh, membuat sekelompok orang itu menatapnya dengan kasihan. Sepertinya Julio sangat mengerti tentang Lily, bahkan dia juga tahu kalau Lily pergi menjadi wanita penari!“Kenapa Lily bisa seperti itu? Dulu saa

    Huling Na-update : 2024-04-18
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 112

    “Lily, siapa pria ini? Ini kan acara reuni sekolah kita, kenapa kamu malah membawa orang luar?” Merlin membuka suara, dan bertanya pada Lily. Dia sengaja bertanya seperti itu karena dia ingin melihat bagaimana cara Lily menjawab.Lily menatap Nathan dan membuka mulutnya, namun dia tidak tahu harus bagaimana memperkenalkannya. Karena kalau mengatakan Nathan adalah pacarnya, mereka juga tidak memiliki hubungan yang resmi. Kalau mengatakan Nathan temannya, di acara reuni sekolah seperti ini akan kurang pantas.“Namaku Nathan, aku adalah lelakinya Lily,” Nathan bangkit berdiri dengan percaya diri, dan memperkenalkan dirinya.Mendengar perkenalan Nathan, Lily seketika terlihat bahagia dan mengangguk pada Merlin. “Y-ya, dia adalah pacarku.”Merlin menatap dan menilai Nathan, tatapannya penuh penghinaan dan bertanya. “Kerja apa pacarmu ini?”“Kami bekerja sebagai staf pemasaran di sebuah perusahaan,” Lily berkata dengan jujur.“Hah? Staf pemasaran? Kalau begitu gajinya pasti besar, ya? Katany

    Huling Na-update : 2024-04-18
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 113

    “Tidak perlu, uang segitu kami punya kok!” Nathan berkata sambil tersenyum.“Baiklah kalau begitu, karena kalian punya uang maka aku tidak perlu khawatir lagi, aku benar-benar takut nanti kalian akan kabur setelah makan, itu akan sangat memalukan!” Merlin berkata dan menatap kearah Julio. “Sayang, bukankah kamu sudah memesan menu jamuan sebelumnya, suruh mereka hidangkan!”“Siap,” Julio tersenyum. “Kali ini aku memesan menu jamuan yang berharga, satu paketnya sekitar 5 juta. Dan sekarang, aku akan suruh mereka untuk menghidangkannya!”Setelah berkata, Julio menelpon dan pintu ruangan VIP terbuka, satu per satu hidangan mewah mulai disajikan. Hanya saja sekelompok orang itu tidak ada yang merasa bahagia setelah melihat hidangan mewah itu, karena bagaimanapun mereka baru bekerja belum lama, mereka juga belum mempunyai uang yang cukup untuk ditabung, dan acara reuni kali ini membuat mereka harus membayar 5 juta hanya untuk sekali makan?Mereka tentu merasa tidak rela, mereka tidak mempun

    Huling Na-update : 2024-04-19
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 114

    Senyuman Julio seketika hilang saat mendengar ucapan Nathan, dia terlihat muram. “Apa katamu, aku tidak mengerti!” Julio menyipitkan matanya dan menatap kearah Nathan. “Apa maksudku? Kamu sendiri yang paling mengerti, menipu uang orang atau tidak, juga hanya kamu yang tahu,” Nathan juga tidak mau kalah dan menatap kearah Julio dengan dingin. Tatapan keduanya seolah sedang beradu, suasana di ruangan seketika menjadi serius. “Bicara apa kamu? Kak Julio itu orang kaya, jam tangannya saja sangat mahal, untuk apa menipu uang orang?!” Merlin berteriak pada Nathan. Didalam hati Merlin, Julio adalah sosok pria yang kaya dan ideal, orang sekaya itu tidak mungkin menipu uang orang lain. “Benar, jam tangannya Kak Julio tidak akan sanggup kamu beli walau menjual seluruh tubuhmu, jangan memfitnah sembarangan!” Natasya berkata pada Nathan. Tidak ada yang mempercayai ucapan Nathan, mereka tidak percaya kalau Julio bisa menipu uang orang. “Hanya sebuah jam palsu, apa pantas dipamerkan?” Natha

    Huling Na-update : 2024-04-20
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 115

    Setelah mereka mendengar cara itu, mereka merasa itu tidaklah buruk, lagipula itu tidak merusak jamnya/ “Kamu kira ini bisa ditimbang sesuka hatimu?” Tatapan mata Julio mulai menunjukkan kegelisahan, dia tidak akan menimbangnya, karena dia tahu berat jam tidak bisa dipalsukan. “Nathan, kamu begitu iri pada Kak Julio sampai mengatakan jam tangannya itu palsu, bagaimana kalau jam tangannya itu asli? Kenapa Kak Julio harus menuruti semua perkataanmu?!” Merlin bertanya pada Nathan. “Kalau jam ini asli, maka aku akan menggantinya dan juga membayar makanan malam ini!” Nathan berkata dengan penuh percaya diri. Jam tangan itu palsu, dan Nathan sangat yakin. Setelah mereka mendengarnya, mereka menatap kearah Julio. “Kak Julio, biarkan saja dia meniimbangnya, karena dia berani mengajak taruhan, maka kita kabulkan saja, lumayan kita bisa makan gratis!” Julio seketika panik, dia tidak berhenti mencucurkan keringat dingin. Dia tidak menyangka kalau Nathan tidak akan melepaskan persoalan tenta

    Huling Na-update : 2024-04-20
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 116

    Julio juga menggunakan kesempatan ini dan mengeluarkan kunci mobilnya lalu meletakkannya di atas meja, jelas dia melikan itu untuk menunjukkan status dirinya.“Mungkin mobil ini mobil sewaan, ya?” Nathan berkata sambil mendengus.Sebenarnya banyak diantara mereka yang juga berpikiran seperti itu, karena jam tangan Julio itu palsu. Maka, Fortuner itu bisa saja mobil sewaan, lagipula untuk menyewa mobil juga tidak mahal.“Jaga bicaramu, mana mungkin mobil ini mobil sewaan, Kak Julio sudah lama mengendarai mobil ini, bukan baru hari ini!” Merlin berkata dengan marah pada Nathan.“Mobil sewaan atau bukan cukup tunjukan BPKB-nya saja, bisa, kan?” kata Nathan.Hanya dengan melihat nama yang tercantum di BPKB, mereka sudah bisa memastikan mobil itu milik Julio atau bukan.Merlin melirik Julio, dia ingin menyuruh Julio mengeluarkan BPKB dan memperlihatkannya kepada Nathan agar bisa membuatnya diam.Namun, sebelum wanita itu membuka mulut, Julio segera menolak. “Malas, aku harus turun lagi unt

    Huling Na-update : 2024-04-21

Pinakabagong kabanata

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1081

    Nathan tersenyum tipis. Tapi senyuman itu tidak membawa kehangatan, itu adalah senyuman milik seseorang yang telah membuat keputusan. “Bukan gertakan,” bisiknya dingin. “Itu adalah nisan yang baru saja kau gali sendiri.”Gill menatap Nathan dengan pandangan tajam, senyum sinis masih menempel di wajahnya. “Kau terlalu percaya diri.”Swosshh~Dalam sekejap, tubuh Gill menghilang dari tempatnya, melesat seperti bayangan! Nathan tak bergerak, matanya hanya menyipit sepersekian detik sebelum serangan.Slashh!Sebuah pukulan meluncur dari arah kiri, cepat dan berat seperti meteor. Tapi Nathan memiringkan tubuhnya hanya setipis helai rambut, menghindari serangan itu tanpa panik. Bugh!Siku Nathan melesat balas ke arah dada Gill dengan kecepatan tak kasat mata. Gill mengebloknya dengan lengan kiri, suara benturan tulang beradu terdengar nyaring di udara malam.Bugh! Bugh! Bugh!Serangan demi serangan saling beradu, tinju, siku, tendangan, sapuan kaki. Setiap benturan menghasilkan gelombang u

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1080

    Nathan berdiri di depan menara kegelapan, jubahnya berkibar pelan tertiup angin malam. Matanya menatap lurus ke arah pria yang telah meretakkan formasi pembunuhnya.Di bawah sinar bulan yang dingin, aura mereka saling berbenturan meski belum ada yang bergerak.Gill berhenti menghantam, tangannya yang terluka mengepal pelan, namun ekspresinya tetap tenang. Matanya menyapu Nathan dari atas ke bawah. “Jadi, kau Nathan?” ujarnya, suaranya rendah tapi menggema seperti bergema dari dasar lembah.Nathan menatapnya datar. “Dan kau pasti Gill, Tuan Muda yang disembunyikan di balik bayangan nama Wilford.”Gill menyeringai tipis. “Kau lebih pintar dari yang kuduga.”Nathan menatap luka di tangan Gill. “Formasi pembunuhku membuatmu berdarah. Tidak buruk untuk seorang ‘tuan muda’, bukan?”Gill tertawa pelan, tatapan matanya sinis. “Kalau formasi sekelas itu saja sudah membuatku mundur, aku tidak pantas menyandang nama Wilford.”“Sayangnya,” Nathan menimpali, suaranya seperti mata pisau menggores b

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1079

    Formasi terpasang sempurna. Nathan menarik diri ke dalam bayang menara, menatap ke dalam kegelapan sambil menghela napas berat.Di luar, Hago memandang menara yang bergetar pelan, detak hatinya berpacu.“Sehebat ini?” satu prajurit bisik, suaranya hampir tak terdengar.Hago memutar wajah, mata redup menyala. "Nathan menghancurkan Ging dan melukai Kaidar, mereka seorang dengan kekuatan puncak penguasa Ingras tingkat akhir! Apa kita lebih hebat?"Gemuruh aktivitas di menara menggetarkan tanah. Kilatan cahaya ungu menelusup silang di balik jendela tinggi menara, seolah detak jantung yang siap meledak.Prajurit terhuyung, Hago mencibir pelan, sipi matanya menerawang ke cakrawala. "Tunggu Tuan Gill datang, aku akan melihat ke mana larinya Nathan kemudian."Dalam senyap menara, Nathan tenggelam kembali dalam kultivasi. teknik kijutsu berputar liar, menara bergetar hebat, merintih menahan badai energi yang menyedot setiap partikel energi spiritual di sekitarnya.“Apa?! Menara itu bergetar? P

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1078

    Di bawah bayang menara, sosok itu terbungkus gaun hitam, wajahnya masih membelakangi mereka. Nathan membuka mata, sebuah kilatan biru dan merah menari di tengah pupilnya.Hago menegakkan punggung, mencoba menutupi keterkejutannya. “Siapa kau?” tanyanya, tingkahnya tenang namun bergetar tipis.Nathan menoleh perlahan, bayangan luncur di pipinya. “Pemilik sah villa ini,” jawabnya dingin. “Jika ingin selamat, mundur sekarang.”Getaran energi spiritual mengepul di telapak Nathan, aura naga melingkari tubuhnya.“Kami wakil keluarga Wilford!” desak Hago, namun suaranya gemetar. “Ramos telat bayar hutang, villa ini jadi milik kami. Lalu kamu siapa?”Nathan mengangkat dagu, cahaya dingin menyorot wajahnya. “Ramos sudah tiada, tapi tanah dan menara ini kini di bawah kendaliku,” ujarnya tenang. “Akan kucabut nyawa kalian jika berani menentang.”Beberapa prajurit keluarga Wilford saling berpandangan, tangan mereka mengepal pada gagang pedang.Salah satu dari mereka terangkat suaranya. "Tuan Hago

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1077

    Debu dan serpihan porselen beterbangan, kristal lampu bergetar. Kaidar merasakan detik-detik terombang-ambing antara hidup dan mati, namun dia tetap tegap, mencatat setiap celah serangan Gill. Dengan satu teriakan rendah, Kaidar membalikkan formasi menjadi cincin pelindung, gelombang magis memantulkan serangan Gill, menimbulkan kilatan cahaya keunguan yang menari seperti naga kecil sebelum lenyap.Pertarungan singkat itu berakhir secepat kilat, tak ada korban luka baru, namun udara di antara mereka masih bergetar penuh ketegangan.Gill terdiam, matanya menatap kekaguman dan kewaspadaan. Dia menurunkan energi hitamnya, senyumnya merekah hangat namun penuh tipu daya. “Kaidar, rahasiamu pantas diperjuangkan. Menara Herton akan menjadi milik keluarga Wilford, dan kau, anak muda, pantas mendapatkan jatahmu.”“Aku akan mengirim pasukan ke sana, tidak akan ada siapapun yang bisa memasuki Villa itu!”Kaidar mengangguk pelan, rasa lega dan kemenangan berpadu di dadanya. “Tuan Gill, apakah Anda

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1076

    Di Kota Hulmer, di kediaman megah keluarga Wilford, cahaya senja menyusup melalui jendela kaca patri ruang tamu. Gill, tuan muda Wilford, bersandar di kursi berlapis kain emas, dahi berkerut memikirkan langkah Kaidar. Sinar matahari sore menari di lengkungan langit-langit, menciptakan bayangan bergerigi yang seolah berbisik rahasia kuno.“Hago,” panggil Gill pelan, matanya menatap jajaran lukisan leluhur yang terpajang di dinding. “Mengapa Kaidar memilih Kota Yundom untuk berlatih? Dan apa hubungan villa Ramos dengannya?”Hago, penghuni lorong panjang dengan napas teratur, menunduk hormat. “Tuan Muda, ada sesuatu ganjil pada menara tua dalam kompleks keluarga Herton—bangunan itu seolah menolak bayangan zaman. Semua sayap villa telah dipugar, kecuali menara itu yang tetap lapuk dan dingin.”Gill bangkit, tatapannya menyala, lingkaran kekuasaan keluarga Winaya tak berdaya menjangkau Yundom. “Rahasia apa yang tersembunyi di balik dinding usang itu, sampai Kaidar tega merenggut nyawa Ramo

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1075

    Cahaya lembut itu merambat ke rantai hitam yang menyekapnya, mengikis aura dingin kegelapan yang membekukan. Satu per satu rantai itu tergerus tenaga damai, lalu melingkup ke dalam tanah seperti akar yang kembali pulang. Suara raungan naga raksasa teredam, tubuh Nathan kembali bersih dari cengkraman gelap.Kaidar menegang, pandangannya melekat pada mutiara di tangan Nathan. Air mukanya memerah—rasa iri menyala di balik sorot matanya yang tajam. Baginya, harta Nathan adalah pusaka legendaris, pedang Aruna, cincin Ruang, Batu Mata Naga… dan kini cahaya Langit yang lebih agung lagi.“Nathan, semua itu akan jadi milikku, setelah kau mati!” desis Kaidar, suaranya bergema dingin.Cahaya hitam di atas kepalanya kembali memancar, menyembur seperti laser ganas, siap meremukkan segalanya.Namun Nathan hanya tersenyum tenang. Dia mengangkat kedua tangan, membiarkan kilau cahaya jatuh di telapak. Cahaya damai merembes ke pori-pori kulitnya, mengeras menjadi aura emas yang menyala-lenyap.Saat ali

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1074

    “Inikah kartu terakhirmu?” suara Nathan dalam bisik dingin.Sementara Kaidar terhuyung, mata mereka bertemu, rasa benci dan keinginan menang beradu tajam.Kaidar mengerang, lalu senyumnya memberi amaran. "Kau pikir ini sudah selesai? Saatnya kutunjukan kekuatan utamaku!”Dalam satu gerakan kilat, aura hitam di sekujur tubuhnya meroket, membentuk lingkaran manik-manik darah yang melayang di udara. Api malam menyala lebih pekat, memancarkan cahaya jingga dan ungu yang memutihkan langit. “Naga kegelapan!” teriaknya, sebuah ikatan darah naga yang membangkitkan roh kegelapan di dalamnya.Kegelapan pekat berdenyut di atas kepala Kaidar, merangkai diri menjadi lingkaran hitam pekat yang melayang. Dalam pusaran itu, udara bergetar, seperti permukaan danau yang berubah menjadi lautan gelombang badai. Cahaya sirna, hanya bayangan pekat yang menelan segalanya.Nathan menyipitkan mata, merasakan tekanan dalam rongga dada. “Apakah dia akan memanggil makhluk gelap lagi?” gumamnya pelan, ingatan ten

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1073

    Satu menjadi dua, dua menjadi tiga—hingga akhirnya, enam sosok Nathan berdiri sejajar, masing-masing memegang pedang Aruna yang berkobar.Mantra Kaidar berubah menjadi enam telapak tangan raksasa, turun dari langit seperti hukuman para dewa.BAAAAANG!Langit seolah runtuh oleh tekanan dari telapak-telapak tangan itu. Namun di tengah tekanan, Nathan mengangkat pedangnya dan berteriak. “Api spiritual, bangkit!”Keenam pedang Aruna menyala, api merah membubung lebih dari sepuluh meter. Dalam sekejap, kobaran itu menembus telapak-telapak raksasa, membakar mantra hingga menguap di udara.“AAARGHH!”Teriakan memilukan terdengar. Kaidar muncul dari balik api, tubuhnya terbungkus jilatan merah membara. Dia berteriak panik, berguling di tanah, mencoba memadamkan api yang melahap pakaiannya.Saat apinya padam dan dia baru merasa lega.Namun, sebuah tangan emas mencengkeram kerah bajunya. Tatapan Kaidar membeku saat dia melihat Nathan berdiri di hadapannya, mata bersinar, wajahnya keras dan mend

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status