Share

Bab 116

Penulis: Imgnmln
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-21 19:01:13

Julio juga menggunakan kesempatan ini dan mengeluarkan kunci mobilnya lalu meletakkannya di atas meja, jelas dia melikan itu untuk menunjukkan status dirinya.

“Mungkin mobil ini mobil sewaan, ya?” Nathan berkata sambil mendengus.

Sebenarnya banyak diantara mereka yang juga berpikiran seperti itu, karena jam tangan Julio itu palsu. Maka, Fortuner itu bisa saja mobil sewaan, lagipula untuk menyewa mobil juga tidak mahal.

“Jaga bicaramu, mana mungkin mobil ini mobil sewaan, Kak Julio sudah lama mengendarai mobil ini, bukan baru hari ini!” Merlin berkata dengan marah pada Nathan.

“Mobil sewaan atau bukan cukup tunjukan BPKB-nya saja, bisa, kan?” kata Nathan.

Hanya dengan melihat nama yang tercantum di BPKB, mereka sudah bisa memastikan mobil itu milik Julio atau bukan.

Merlin melirik Julio, dia ingin menyuruh Julio mengeluarkan BPKB dan memperlihatkannya kepada Nathan agar bisa membuatnya diam.

Namun, sebelum wanita itu membuka mulut, Julio segera menolak. “Malas, aku harus turun lagi unt
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 117

    Pada saat itu Lily sudah terkejut setengah mati, sepuluh botol Diva Vodka sudah mencapai ratusan juta, walaupun dia dan Nathan hanya membayar bagian mereka masing-masing, itu saja sudah mencapai puluhan juta. Menghabiskan puluhan juta untuk sekali makan, kalau sampai diketahui oleh orang tua mereka, pasti mereka akan dipukuli sampai mati.“Kak Nathan, sudahlah,” Lily mulai panik dan berbisik membujuk Nathan.Melihat Lily yang seperti itu Julio tertawa, wajahnya meremehkan Nathan dan berkata. “Hei bocah, kalau kamu menyesal sekarang juga masih sempat, dengan gayamu yang seperti ini apa bisa membayar puluhan juta? Masih mau minum Diva Vodka, tidak ada orang yang berlagak sepertimu!”“Menyesal?” Nathan menyeringai. “Kenapa menyesal? Hanya beberapa botol Diva Vodka saja, bukannya tidak pernah minum, kenapa harus menyesal? Kalau kamu yang menyesal, kamu boleh memanggil pelayan sekarang.”“Hahaha, apa kamu bercanda, ya? Kenapa aku harus menyesal, hanya beberapa ratus juta tidak ada artinya

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-21
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 118

    “Tuan, total tagihan kalian seluruhnya empat ratus tujuh puluh lima juta,” ucap kasir itu. Julio mengangguk, dan mengeluarkan ponselnya untuk menghitung lalu berkata pada Nathan. “Nathan, empat ratus tujuh puluh lima juta dibagi lima belas orang,” ujar Julio sembari memainkan jemarinya di atas layar ponsel. “Totalnya, per orang tiga puluh satu juta. dan kalian bertiga jadi sembilan puluh tiga juta!” “Sembilan puluh tiga juta?” Nathan tersenyum menatap Julio. “Murah sekali, paskan saja jadi seratus juta!” “Nathan, sudah sampai tahap ini kamu masih berlagak, mau membayar seratus juta? Kalau begitu cepat keluarkan, tunggu apa lagi?!” Merlin tersenyum sinis mendengar Nathan akan membayar seratus juta. “Aku rasa, jika dia menjualnya mobil tua miliknya itu pun tidak akan laku, masih menganggap dirinya kaya!” Natasya juga langsung menghina Nathan. Mereka juga menatap Nathan sebagai olokan, mereka ingin melihat bagaimana Nathan akan membayar sebesar seratus juta itu. Mereka berpikir bahw

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-22
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 119

    Seketika itu Julio tercengang, dia masih belum mengerti apa identitas Nathan yang membuatnya tidak perlu membayar kalau makan di Hotel Northen. Merlin dan Natasya juga menatap Nathan dengan tatapan tidak percaya, mereka sangat ingin melihat Nathan dipermalukan. “Menipu uang wanita, juga tidak seperti ini cara menghamburkannya, cepat bayarkan sisa tagihanmu!” Nathan tersenyum sinis pada Julio, tatapannya menunjukkan kejijikan dan penghinaan. Julio merasakan tatapan Nathan padanya dan langsung mengerti. “Sialan! Kamu sedang mengerjaiku?” Nathan tidak perlu bayar setelah makan, tentu dia boleh memesan bir yang mahal sesuka hatinya. Sedangkan Julio, dia tidak tahu dan hanya mengikuti permainannya dengan bodoh, dia terus membandingkan dirinya dengan Nathan, dia benar-benar dipermainkan oleh Nathan. “Kenapa kalau aku mengerjaimu?” Nathan mengakui dengan acuh tak acuh. Dia sejak awal memang sudah berencana mengerjai Julio. “Tuan, tolong segera bayarkan tagihan Anda, kami masih memiliki

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-22
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 120

    “Minggir, Aku tidak punya uang sebanyak itu,” Julio menepis tangan Merlin dengan kasar.Dia sekarang hanya memikirkan bagaimana cara dia bisa pergi dari sana, kalau sampai dibawa ke belakang, mungkin saja dia akan dipukuli. Seketika itu Merlin juga tercengang, dia menatap Julio dengan tidak percaya, dia tidak menyangka Julio adalah orang seperti ini!“Kalian harus membayarkan keseluruhan tagihan baru boleh pergi, kalau hanya membayar bagianmu sendiri kamu juga tidak akan bisa pergi!” kasir itu menolak Julio dengan tegas.Julio yang mendengarnya seketika tercengang, sepertinya mereka tidak akan bisa pergi kalau tidak membayarkan 300 juta itu!“Kalau tidak punya uang untuk apa berlagak, ternyata hanya berpura-pura kaya!”“Kali ini celaka lah sudah, tidak punya uang untuk apa memesan bir itu?!”“300 juta itu sangat banyak, mau cari dimana?!”Sekelompok orang itu mulai mencaci maki Julio dan Merlin, kalau bukan karena mereka berdua, masalah tidak akan jadi seperti ini!“Nathan, tolong ban

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-23
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 121

    Saat mereka melihat Sarah dan Nathan yang seperti itu, mereka semua tercengang, terutama Julio. Dia menatap Nathan dengan tatapan tak percaya, dan seketika mengerti kenapa Nathan tidak perlu membayar saat makan disini.Nathan tersenyum. “Apa kamu cemburu, ya?”“Tidak usah terlalu percaya diri, hantu yang cemburu!” Sarah memutar matanya, dan melanjutkan perkataannya. “Ayahku selalu membicarakanmu dan ingin mengajakmu untuk makan dirumah!”“Beberapa hari ini aku agak sibuk, lusa bagaimana?” Nathan mencoba menolaknya.Para pria yang ada disekitar menatap Nathan dengan tatapan kagum dan iri, Nona Muda Keluarga Wibowo mengajaknya makan, dan Nathan malah menolak?Kalau saja dia mengajak salah satu diantara mereka, walaupun mereka harus pergi dengan merangkak mereka pasti tidak akan ragu-ragu!Nathan malah menolak kesempatan seperti ini!“Hm, apa kesibukanmu? Apa perlu aku mengangkatmu menjadi Direktur perusahaan, agar tidak ada lagi yang bisa kamu sibukkan!” Sarah melihat Nathan menolaknya

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-23
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 122

    “Mungkin!” Andrew segera mengangguk.Semua orang menatap Nathan dengan tatapan penghinaan, mereka merasa Nathan tidak akan datang hari ini adalah perkataannya sendiri kemarin malam. Nangankan karyawan biasa seperti Nathan, bahkan Andrew yang sudah menemani Lisa bolak balik selama beberapa bulan dan belum bisa menandatangani kontrak dengannya.“Tidak mungkin, Kak Nathan pasti akan datang!” Lily berteriak dengan keras, dia percaya Nathan pasti akan datang, karena hanya masalah kontrak Geovani Fashionable tidak akan membuatnya merasa takut.“Sudah jam berapa ini? Aku rasa dia pasti sudah ketakutan dan tidak berani datang!” Kate tersenyum sinis.“Bocah ini, selain membual, dia benar-benar tidak punya kemampuan lain!” Lisa juga membuka suara, di dalam hatinya sudah sangat membenci Nathan.Lily terlihat sangat gelisah, dan langsung menelpon Nathan. Baru saja menelpon, suara deringan ponsel sudah terdengar, Nathan melangkah masuk ke ruangan kantor.Nathan berlatih terlalu lama semalam, dan i

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-24
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 123

    “Jack, kamu sekarang sukses juga, ya!” Lily berkata dengan emosional.“Ahh ….” Jack menggaruk kepalanya sambil tersenyum tersipu malu. “Biasa saja …” Jack tersenyum.Setelah memasuki ruangannya, Jack menuangkan secangkir kopi untuk Lily.Lily menilai ruangan yang ditata dengan mewah itu, rasa iri sedikit tersirat di matanya. Dulu, mereka adalah teman satu sekolah, tapi temannya sudah sukses dan menjabat sebagai manajer, sedangkan dia baru saja mendapat sebuah pekerjaan.“Nah, minum,” ujar Jack menyodorkan kopi.“Semalam ada acara reuni sekolah, apa tidak ada orang yang memberitahumu?” Lily meraih gelas kopi itu dan bertanya pada Jack.Karena mereka semua adalah teman satu sekolah, dan semuanya masih tinggal di kota yang sama, seharusnya Jack juga diajak untuk menghadiri acara reuni, lagipula bagaimanapun Jack terbilang sukses.“Ada, aku tidak pergi karena sibuk, aku tidak punya waktu untuk diluangkan, dengar-dengar Julio juga hadir, ya?” Tatapan mata Jack terlihat sedikit menghina, sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-24
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 124

    “Kalau tidak mau. ya sudah, sudah tidak ada lagi yang bisa dibicarakan, kamu boleh pergi!” Jack tersenyum sinis. Lily sudah sangat ingin keluar dari sana, tapi dia tidak bergerak karena teringat pada Nathan. “Jack, apa tidak ada persyaratan lain? Bersujud padamu, atau menjadi kudamu juga b-boleh …” Lily menatap Jack dengan memelas. “Aku hanya punya 1 permintaan, kalau kamu tidak bisa memenuhinya, tidak ada lagi yang bisa dibicarakan, aku akan memberimu 10 menit untuk mempertimbangkannya. Setelah 10 menit, kamu mau tidur denganku pun tidak ada gunanya lagi!” Jack berkata sambil berjalan keluar dari ruangannya, meninggalkan Lily yang masih mematung. Baru berjalan keluar, Jack sudah berpapasan dengan sepasang pria dan wanita, lengan pria itu terlihat diperban. Dua orang itu adalah Rendy dan Sherly, mereka juga datang untuk menegosiasikan kontrak. Geovani Fashionable dan Keluarga Orton sudah menegosiasikan kontrak ini cukup lama, secara garis besar sudah bisa dipastikan kalau mereka ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-25

Bab terbaru

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 831

    Setelah tinggal di kediaman Sykes selama dua hari, Justin dan yang lainnya tidak kembali ke kota, melainkan tinggal di kediaman Sykes bersama dengan Nathan.Dua hari kemudian, setelah berpamitan dengan orang tuanya, Nathan dan yang lainnya menuju ke Kota Moniyan. Selama waktu itu, Reus menelpon Steve dan mendesaknya agar segera menyiapkan bahan obat yang dibutuhkan oleh Nathan secepat mungkin. Setelah selesai membantu Milan menangani masalahnya, Nathan berencana pergi ke Saibu Care untuk membuat pil Vajra dan menyembuhkan Ryzen serta Nicole secepat mungkin.Kepolisian Kota Moniyan, ini adalah kantor pusat dari seluruh departemen penegak hukum di Kota Moniyan, dan hampir semua orang yang bisa masuk ke dalam kepolisian Kota Moniyan memiliki kekuatan seorang tahap awal penguasa Ingras.Saat Nathan dan yang lainnya tiba di kepolisian Kota Moniyan, Anderson membawa pasukannya untuk menyambut di depan pintu.“Hormat!”Saat melihat mobil Milan dan Nathan tiba, Anderson berteriak keras.Brak!

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 830

    Harland memegangi wajahnya dan mengangguk berulang kali.“Mulai hari ini, perusahaan tidak ada hubungannya lagi denganmu, jadi enyahlah!” Justin berkata dengan dingin.BRUK!Harland yang mendengar itu seketika terduduk di lantai, dia sudah bekerja keras seumur hidupnya dan sekarang tidak ada yang tersisa.“Ayah!” Adrion bergegas menarik Harland untuk berdiri.“Tuan Justin, ampuni aku, kumohon ampunilah aku ….” Harland berlutut di hadapan Justin dan memohon belas kasihan dengan menyedihkan.Namun Justin tidak bergeming, ini bukanlah sesuatu yang Justin berani lakukan tanpa diminta oleh Nathan.Harland juga sepertinya sudah melihat apa yang terjadi dan menggertakkan giginya lalu memohon pada Nathan. “N-Nathan …. tadi paman salah, mohon bicaralah pada Tuan Justin dan ampuni pamanmu kali ini.”“Ah ….” Nathan mendesah pelan, dia menatap Harland dengan dingin dan berkata. “Sepupumu ini tidak berani melampauimu, paman!”Saat permohonannya kepada Nathan tidak diterima, Harland menatap Maria d

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 829

    Justin mencerBoulmern apa yang dikatakan Nathan, dan membuat Reus yang sedang menyetir langsung memacu mobilnya. Dia mencaci maki Harland beribu kali dalam hatinya, mereka Keluarga Alvaro bersusah payah menjalin hubungan baik dengan Nathan, tapi orang itu malah menuduh Nathan mencuri mobilnya.Di sisi lain, Nathan yang sudah selesai menelpon menunggu dengan tenang, dia tahu Justin akan segera tiba.“Kenapa? Sudah selesai berpura-pura? Apa kata Tuan Justin?” Adrion menatap Nathan dan mencibir.“Dia akan segera tiba,” Nathan berkata dengan ringan.“Kamu bilang Tuan Justin akan segera tiba?” Harland yang mendengarnya langsung berdiri, tapi dia segera tersadar dan mendengus. “Baik, aku akan memberimu waktu setengah jam, kalau Tuan Justin tidak datang, maka hukuman penjara yang berat akan menantimu, berani sekali mencuri barang milik Keluarga Alvaro?!”Dalam sekejap suasana di ruangan VIP menjadi canggung, tidak ada yang bicara, bahkan Maria juga menatap Nathan dengan wajah cemas. David ti

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 828

    Nathan mengangguk, David menundukkan kepalanya dengan puas dan tidak mengatakan apapun lagi.Segera, beberapa pria berseragam hitam datang, Adrion langsung menunjuk pada Nathan. “Dia, dia orang yang mencuri mobil, cepat tangkap dia!”Beberapa pria berseragam hitam mencoba menghampiri dan menangkap Nathan, namun dihentikan oleh Maria dan Arina.“Bagaimana boleh menangkap orang tanpa bukti, bukti apa yang kalian miliki?” Maria berteriak dan menghentikan orang-orang itu dengan cemas.Arina juga mengeluarkan ponselnya dan mulai merekam video. “Kalian datang seakan-akan mengerti apa itu hukum?! Aku akan merekamnya, kalian menangkap orang tanpa bukti!”Maria dan yang lainnya merasa cemas, tapi Nathan tidak panik sedikit pun dia menatap Harland dan Adrion dengan tenang.“Kakak, masalah ini membutuhkan bukti yang jelas, kan? Kalian tidak bisa asal berbicara dan menjadikan Nathan sebagai pencuri mobil,” Eliana Nathan bangkit berdiri dan berkata pada Harland.“Baik, bukankah kalian menginginkan

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 827

    “Kakak, apa yang kalian cari? Bagaimana kalau kami membantu mencarinya?” Maria bertanya pada Harland.Maria berkata demikian lalu membuat Harland teringat sesuatu dan berkata pada Maria. “Maria, kalian datang lebih awal, apakah kalian melihat kemana perginya orang yang mengendarai Lamborghini itu?”“Lamborghini?” Maria tidak paham tentang mobil.Harland bergegas menarik Maria ke jendela dan menunjuk ke arah Lamborghini yang di bawah. "Lihat, mobil itu!"“Oh, mobil itu ya, itu mobil yang kami tumpangi,” Maria yang melihatnya bergegas menjawab.Mereka memang datang dengan mobil itu, Maria tentu tahu, hanya saja Maria tidak tahu harga mobil itu.“Apa? Kalian yang mengendarainya?” Harland tercengang dan wajahnya penuh keterkejutan. “Mana mungkin, itu adalah mobil Tuan Justin, mobil itu harganya hampir sepuluh miliar, kalau menjual kalian semua pun tidak akan cukup untuk membeli mobil itu, berani berbual?!”Melihat sikap Harland, Nathan mengernyitkan alisnya, dan kemarahan terlihat di tata

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 826

    “Ini adalah temannya Nathan, dia datang bersama untuk merayakan acara festival bulan,” Maria menjelaskan.Namun penjelasan ini membuat orang mengira Sienna adalah pacarnya Nathan. Adrion menatap Nathan dengan tatapan cemburu dan tidak mengatakan apapun.Pada saat ini, pintu tiba-tiba dibuka oleh seseorang, dan seorang pria paruh baya berusia sekitar empat puluh tahunan masuk ke dalam.“Tuan Adrion, maaf aku datang terlambat!” Orang yang masuk berkata pada Adrion dengan sikap penuh hormat.“Tuan Lutfy?” Melihat orang yang datang, David dan yang lainnya bergegas berdiri, orang yang datang adalah kepala desa mereka. “Tuan Lutfy, kami juga baru sampai, duduklah!”Adrion berkata dengan wajah merendahkan. Meskipun Adrion menunjukkan sikap seperti itu, tapi Lutfy sebagai kepala desa tidak peduli dan segera duduk di samping Adrion.Tidak lama kemudian, orang-orang terus berdatangan ke ruangan VIP itu, kalau bukan kepala desa, maka kepala dewan, dalam sekejap ruangan itu sudah penuh.Nathan da

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 825

    Hari sudah hampir siang, Nathan mengantarkan orang tuanya dan Sienna pergi ke hotel yang ada di kota, sesampainya di ruangan VIP, Arina dan Eliana sudah tiba.“Kak Sienna, ayo duduk di sini!” Arina yang melihat Sienna bergegas menyapanya dan memintanya duduk di sampingnya.Sienna yang awalnya ingin duduk di samping Nathan sekarang sudah dipanggil oleh Arina. Sedangkan Nathan diseret oleh Eliana untuk bertanya ini dan itu, jadi Nathan hanya bisa menjawab satu per satu.Sepuluh menit kemudian, pintu ruangan VIP dibuka dan seorang pria tua serta seorang pemuda berjalan masuk. Pria tua itu tampaknya berusia lima enam puluh tahunan, sedangkan pemuda itu tampak seumuran dengan Nathan.“Kakak pertama!” Melihat orang yang datang, Maria bergegas bangkit dan menyapanya.Ternyata orang ini adalah kakak sepupunya Maria, Harland, dan pemuda itu adalah putranya, Adrion, mereka merupakan keluarga Kellaen yang kaya raya. Namun walau Maria menyambut mereka dengan antusias, ekspresi Harland tidak menun

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 824

    Setelah beberapa jam mengemudi, mobil melaju masuk ke kediaman Sykes dan banyak yang mulai mengerumuni mobil Nathan. Karena mobil mewah seperti Lamborghini adalah sesuatu yang belum pernah terlihat di kediaman Sykes sebelumnya.“Ma, Pa!” Nathan berjalan ke halaman dan berteriak dengan penuh semangat.Setelah berbulan-bulan tidak bertemu dengan orang tuanya, Nathan sangat merindukan mereka.Maria dan David berjalan keluar dari dalam rumah, dan keduanya tampak kaget saat melihat Nathan. “Putraku!” Maria berlari ke arah Nathan dan segera memeluknya.David pun menatap Nathan dengan senyuman di wajahnya. Sudah lama tidak bertemu dengan Nathan, Maria dan David sebenarnya sangat merindukannya, namun mereka tahu sekarang Nathan sangat sibuk bepergian, jadi mereka tidak menelpon Nathan dan menambah bebannya.“Halo, Om, Tante!” Sienna melihat Maria dan David lalu berkata dengan sopan.Saat itu, keduanya baru menyadari keberadaan Sienna, Maria menatap Sienna dari atas ke bawah lalu bergegas mena

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 823

    Nathan tidak peduli dengan bagus atau tidaknya mobil itu, yang penting bisa bergerak. Namun saat Lamborghini ini berhenti di depan sekolah, tidak perlu lama untuk menarik perhatian banyak orang.Perlu diketahui di kota seperti Kota Vale, jarang ada orang yang mampu membeli Lamborghini, dan Lamborghini ini juga menggunakan plat Kota Moniyan.“Arina, ini .… Lamborghini ini adalah milik kakakmu?” Teman Arina yang ada di sampingnya bertanya padanya dengan iri.“Iya!” Arina mengangguk.“Plat mobilnya dari Kota Moniyan, apakah kakakmu supir orang?” Saat ini, seorang siswa laki-laki berkata sambil bercanda.“Kakakmu yang supir! Kakakku itu sangat hebat, kakak iparku adalah Nona Muda dari keluarga Wibowo!” Arina berkata dengan raut wajah bangga.“Wibowo? Pemilik SW Company dan Wibowo Company itu?!”Dulu Sarah sudah pernah berpesan pada Arina, kalau ada masalah cukup katakan saja namanya, karena Keluarga Wibowo adalah orang terkaya di Kota Vale. Dan benar saja, setelah Arina mengatakan hal itu

DMCA.com Protection Status