Lei Zexian secara diam-diam sudah membentuk mantra tangan karena dia sadar kalau pertarungan tidak bisa dielakkan lagi sebab tentunya pria berjubah hitam itu tidak akan melepaskannya begitu saja jadi dia berpikir untuk menciptakan celah agar bisa melarikan diri, mengingat kemampuan lawannya ini berada jauh di atasnya yang tentu saja Lei Zexian tidak akan sanggup menghadapinya walaupun menggunakan segenap kemampuannya sekalipun."Bola Petir!" Lei Zexian secara mendadak melepaskan bola-bola petir, namun pria berjubah hitam itu mampu menahannya dengan sangat mudah, cukup satu kibasan tangan sudah membuat bola-bola petir tersebut menghilang.Melihat hal tersebut, Lei Zexian mengeluarkan tiga buah benda berwarna hitam seukuran kelereng lalu melemparkannya pada Sang Lawan, dan pria berjubah hitam itu kembali berniat menahannya karena menduga serangan Lei Zexian kali ini akan sama saja dengan yang sebelumnya, namun ketika bola hitam itu berbenturan dengan energi pelindung yang dia ciptakan, s
Lei Zexian ikut menoleh ke arah sumber suara dan menemukan sosok bertopeng yang baru saja muncul di tempat itu, dia tidak mengenalnya tapi melihat pakaian yang pria itu kenakan membuat Lei Zexian yakin kalau dirinya berasal dari Serikat Iblis juga, namun atas dasar apa sosok ini melarang pria berjubah hitam itu untuk membunuhnya.Disaat Lei Zexian sedang memikirkan alasannya, ada sosok lain muncul di tempat itu dan kali ini dia mengenalinya sebagai praktisi yang pernah menyerang Klan Lei beberapa hari lalu, yaitu Deng Jun. Melihat hal tersebut membuatnya berakhir pada satu kesimpulan, sosok bertopeng itu tidak lain adalah Lei Delan. Apalagi dia mengenali suaranya."Lei Delan!" ujar Lei Zexian dengan suara yang hampir tidak bisa didengar karena pria berjubah hitam itu masih mencekiknya dengan keras."Oh, kau masih mengingatku?" Lei Delan cukup kaget, tapi dia tidak mengelak kalau identitasnya memang seperti dugaan Lei Zexian. Melihat itu, keempat rekannya terkejut karena tidak menyangka
Rombongan Duan Ruyang terus bergerak sambil sesekali menoleh ke belakang untuk memastikan jika anggota Serikat Iblis tidak mengikuti mereka, semua orang berusaha tetap tegar meskipun hatinya sedang sedih karena kematian Mu Shuren cukup membekas dalam ingatan mereka, apalagi kabar mengenai keadaan Lei Zexian dan lainnya juga tidak jelas, tapi melihat keganasan dan kemampuan yang dimiliki oleh anggota Serikat Iblis membuat mereka menarik kesimpulan bahwa tidak ada satupun yang selamat.Rombongan Duan Ruyang tiba di markas utama pada siang harinya setelah melalui perjalanan panjang, dan kedatangan mereka langsung disambut oleh sesama pasukan di sana. Mereka sempat menanyakan Mu Shuren, Lei Zexian dan lainnya karena tidak terlihat kembali bersama mereka, namun Duan Ruyang enggan menjelaskan dan lebih memilih untuk menemui para tetua secara langsung.Kedatangan Duan Ruyang membuat para tetua cukup terkejut, apalagi melihat wajahnya yang buruk, mereka menduga kabar yang akan pemuda itu samp
Selain Lei FengHen, ada juga seorang praktisi dari klan Mu bernama Mu Tai yang menunjukkan kemampuan luar biasa dalam pertempuran itu, dengan teknik berunsur air dia bisa membunuh anggota Serikat Iblis dengan tangannya, bersamaan dengan seorang praktisi bernama Duan Guanyu yang juga menghabisi banyak nyawa lawan-lawannya. Aksi ketiga pemuda itu cukup menjadi sorotan anggota Serikat Iblis dan menjadi target utama mereka yang harus dikalahkan.Melihat semangat ketiganya yang membara, rekan-rekannya yang lain juga menjadi lebih percaya diri untuk memberikan perlawanan sengit sehingga para tetua menjadi sedikit lebih tenang. Sebelum benar-benar melancarkan serangannya, tetua Lei LangWang sempat mengeluarkan sebuah kembang api dan menembakkannya ke langit.Semua orang yang menyaksikannya terdiam untuk sementara waktu saat melihat kembang api yang begitu terang itu, tidak terkecuali kelima jendral iblis sebelum Fu Ping menyadari sesuatu bahwa sebenarnya kembang api terse
Kekacauan terjadi di setiap penjuru Kota Zhengzhou membuat tempat itu tidak aman untuk ditinggali pada saat ini, selain kultivator juga banyak manusia yang tidak bersalah menjadi korban keganasan anggota Serikat Iblis, mereka dibunuh dengan sangat sadis dan brutal. Namun, pertempuran yang jauh lebih besar sedang terjadi di Klan Xia, karena mereka bertindak selaku tuan rumah dalam turnamen aliansi menyebabkan anggota Serikat Iblis mengirimkan lebih banyak pasukan ke sana. Tidak tanggung-tanggung, penyerangan mereka kali ini dipimpin langsung oleh Mo Yan, Deng Jun dan beberapa jendral lainnya yang sudah mencapai ranah Janin Suci.Pada awal kedatangan Deng Jun membuat para jagoan terkejut karena tidak menyangka akan melihatnya kembali setelah pertarungan di kediaman keluarga Lei beberapa hari lalu, sebab mereka mengingat jika pria itu terkena luka serius oleh mahaguru Tian Zhonglei dari Sekte Awan Putih. Namun, mereka tetap tidak gentar karena masih yakin bisa memenangkan pert
Tidak seperti jagoan lain yang bertarung menghadapi musuh, Jiang Wei sendiri diminta untuk mengevakuasi para kultivator muda bersama beberapa tetua keluarga Xia, mengingat keselamatan mereka juga sangat penting membuat Jiang Wei menyetujuinya. Namun, tentu saja pergerakan mereka diketahui oleh anggota Serikat Iblis yang segera menghadang jalan mereka dipimpin oleh Xiexie. Melihat gadis kecil itu bisa dengan mudahnya memerintah anggota Serikat Iblis bahkan para jendral pun tunduk padanya membuat Jiang Wei sadar jika identitas gadis tersebut tidaklah biasa."Tidak ada satupun yang boleh meninggalkan tempat ini, kalian semua harus mati di sini bersama-sama!" ujar Xiaxia dengan dingin sambil mengacungkan pedangnya."Nona kecil, kurasa kau terlalu percaya diri. Sebaiknya jangan menghalangi jalanku atau kalian akan menyesalinya." Jiang Wei berkata dengan sinis, dia tidak menerima harga dirinya dijatuhkan oleh seorang gadis kecil."Aku ingin lihat apakah anda ber
Mu Lanxi berusaha sekuat tenaga untuk membantu para tetua mempertahankan Paviliun Anggrek Putih dari tangan anggota Serikat Iblis, mengingat tempat ini sudah dianggapnya sebagai rumah yang telah ditinggalnya hampir separuh hidupnya, jadi dia akan melakukan segala cara untuk tetap membuatnya bertahan, tapi tidak bisa menutupi kenyataan bahwa anggota Serikat Iblis adalah lawan yang tangguh sehingga tidak mudah bagi Mu Lanxi untuk menghadapi mereka, bahkan saat ini dirinya sudah menerima beberapa luka yang cukup serius membuat tubuhnya bersimbah darah."Nona kecil, sebaiknya kau menurut pada kami, aku berjanji tidak akan membunuhmu. Kau hanya perlu menemaniku tidur malam ini saja." Salah satu anggota Serikat Iblis mencoba mendekati Mu Lanxi yang sedang tersungkur lemah karena baru saja terkena serangan telak yang membuat tubuhnya sulit untuk digerakkan.Mu Lanxi merasa ketakutan saat anggota Serikat Iblis itu semakin mendekat padanya, disaat itulah dia teringat kepada
Pertempuran sudah berlangsung selama beberapa jam, matahari pun hampir menghilang sepenuhnya membuat pihak aliansi yang berada di luar benteng Kota Zhengzhou merasa khawatir karena ketika malam datang maka kekuatan pasukan Serikat Iblis akan meningkat pesat sebab tak ada lagi cahaya matahari yang mampu menekan kekuatan penuh mereka. Para tetua menyadari hal tersebut sehingga mengarahkan bawahannya untuk secepatnya mengakhiri pertarungan.Tapi, tentu saja tidak mudah mengingat jumlah pasukan Serikat Iblis ini jauh lebih banyak dibandingkan pihak aliansi membuat pertarungan menjadi berat sebelah. Apalagi para tetua sekalipun berhasil dibuat terpojok oleh ulah para jendral iblis yang memiliki kemampuan lebih tinggi di atas mereka.Fu Ping, jendral iblis ke-96 kemudian menertawakan para tetua yang sudah mereka kalahkan dengan telak. "Kupikir kalian akan memberikanku permainan yang menarik, tapi sayangnya aku terlalu berpikir berlebihan." Dia tersenyum sinis. "Sudah saa