Pertempuran sudah berlangsung selama beberapa jam, matahari pun hampir menghilang sepenuhnya membuat pihak aliansi yang berada di luar benteng Kota Zhengzhou merasa khawatir karena ketika malam datang maka kekuatan pasukan Serikat Iblis akan meningkat pesat sebab tak ada lagi cahaya matahari yang mampu menekan kekuatan penuh mereka. Para tetua menyadari hal tersebut sehingga mengarahkan bawahannya untuk secepatnya mengakhiri pertarungan.
Tapi, tentu saja tidak mudah mengingat jumlah pasukan Serikat Iblis ini jauh lebih banyak dibandingkan pihak aliansi membuat pertarungan menjadi berat sebelah. Apalagi para tetua sekalipun berhasil dibuat terpojok oleh ulah para jendral iblis yang memiliki kemampuan lebih tinggi di atas mereka.Fu Ping, jendral iblis ke-96 kemudian menertawakan para tetua yang sudah mereka kalahkan dengan telak. "Kupikir kalian akan memberikanku permainan yang menarik, tapi sayangnya aku terlalu berpikir berlebihan." Dia tersenyum sinis. "Sudah saaAmarah Lei Qigang memuncak saat melihat kemunculan Wen Song dengan wajah tersenyum puas seolah sangat menikmati pembunuhan yang telah dia lakukan pada Lei FengHen sebelumnya, meskipun mereka tidak akrab di masa lalu, namun melihat pemuda itu yang rela mengorbankan nyawanya sendiri demi melindunginya membuat Lei Qigang terharu dan berjanji akan memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik mungkin.Pada saat itu juga Lei Qigang menaruh rasa hormatnya pada Lei FengHen dan akan mengingat hutang ini sampai kapanpun, dia bahkan berharap di kehidupan kedua nanti bisa bertemu lagi dengan pemuda itu agar bisa membalasnya karena sebenarnya Lei Qigang ini adalah tipe orang yang tidak mau berhutang budi pada siapapun."Saudara FengHen, aku berjanji akan membalaskan dendam kematianmu dengan cara yang lebih menyakitkan."Lei Qigang tidak perduli perbedaan kekuatan di antara dirinya dan Wen Song, baginya yang terpenting saat ini adalah membunuh pria itu dengan tangannya sen
Sekembalinya dari alam bawah sadarnya, tubuh Lei Qigang memperlihatkan perubahan dalam kurun waktu singkat, tidak hanya tubuhnya yang memancarkan kilauan cahaya terang, kekuatannya juga perlahan mulai meningkat dan menembus ranah yang lebih tinggi sebelum berhenti pada puncak Janin Suci, membuatnya menjerit sangat keras karena tubuhnya kembali ditempah beberapa kali lipat daripada sebelumnya. Rasa sakit juga Lei Qigang terima karena sebenarnya tubuh pemuda itu belum sanggup menerima kekuatan yang besar, beruntung dia masih bisa bertahan sehingga proses tersebut berjalan dengan lancar.Wen Song menyadari perubahan kekuatan Lei Qigang yang terlalu mengerikan. Walaupun pada dasarnya kekuatan pemuda itu hanyalah bersifat sementara, sekaligus dia baru mencapai ranah Janin Suci, tapi Wen Song tetap menganggapnya sebagai ancaman besar."Apa-apaan? Bagaimana mungkin?! Ini tidak boleh dibiarkan, aku harus merebut pusaka itu secepatnya." Wen Song masih sulit mempercayai jika
Liang Ren, mungkin sedikit orang yang mengenali nama tersebut karena sejak muncul ke dunia kultivator, dia lebih dikenal sebagai Pengelana Kesepian. Julukan tersebut sudah tersemat padanya sejak ratusan tahun silam.Tidak banyak yang mengetahui sejauh mana kemampuan bela dirinya karena Liang Ren ini sangat jarang melakukan pertarungan, namun semua orang yang pernah bertemu dan berhadapan langsung dengannya sangat mengakui kehebatannya.Sejak muda dia tidak suka menetap di suatu tempat meskipun sebenarnya identitas pria ini cukup tinggi, mengingat dulunya dia merupakan salah satu murid inti di sekte besar yang ada di ibukota kekaisaran Ming, namun karena dirinya lebih suka menyendiri, Liang Ren memutuskan untuk meninggalkan sekte.Liang Ren terus melakukan perjalanan untuk mencari jati diri, hingga pada suatu hari dia singgah di sebuah kota yang kemudian diketahui bernama Kota Zhengzhou. Di sanalah dirinya bertemu dengan Lei Qigang kecil, yang kemudian kare
Sejak pertemuannya dengan Lei Li Tian, Lei Xiayu memutuskan untuk mempelajari teknik yang diajarkan oleh leluhurnya itu di dalam sebuah dimensi yang diciptakan oleh Lei Li Tian, dimana ketika seseorang berada di dalam sana maka memiliki perbedaan waktu, yaitu satu tahun sama saja dengan satu hari di Benua Daratan Rendah.Saat ini Lei Xiayu sudah melewati satu tahun pertamanya, namun belum mampu mendapatkan pencerahan. Tidak bisa dipungkiri bahwa teknik Petaka Penghancur Alam Semesta merupakan salah satu ilmu beladiri tingkat tinggi sehingga sangat sulit untuk mempelajarinya. Namun, Lei Xiayu tidak putus asa karena tekadnya untuk bertambah kuat sangat besar dan dia yakin dengan mempelajari teknik tersebut maka kemampuannya akan meningkat secara signifikan.Kemudian pada suatu hari Lei Xiayu sedang berada di kediaman Keluarga Lei, dan secara bersamaan pula di sana terjadi pertempuran yang begitu besar, menewaskan banyak anggota klan serta membuat semua bangunan di te
Lei Xiayu yang telah diselimuti amarah tidak lagi memikirkan perbedaan kekuatan mereka, meski harus mati tapi paling tidak dia sudah berusaha untuk membalaskan dendam keluarganya dengan begitu dia akan merasa lega dan bisa menemui keluarganya tanpa harus merasa bersalah.Dengan tekad dan keinginan yang kuat, Lei Xiayu dapat menembus batas kekuatannya sendiri sehingga bisa melepaskan diri dari tekanan sosok misterius itu dan kembali mengendalikan tubuhnya. Kemudian dengan cepat dia menciptakan mantra tangan, membentuk pisau-pisau petir yang siap menghujam ke arah lawannya.Dengan satu gerakan tangan, pisau-pisau petir itu bergerak layaknya memiliki pikirannya sendiri, namun serangan itu berhasil dimentahkan dengan sangat mudah, sosok itu hanya perlu mengibaskan sebelah tangannya sudah membuat ratusan pisau petir itu menghilang dari permukaan.Melihat itu, Lei Xiayu tidak tinggal diam sekali lagi dia membentuk mantra tangan dan kali ini menciptakan hujan pet
"Lei Delan?" ujar Lei Xiayu sambil menunggu jawaban dari pria bertopeng yang baru saja menghampirinya itu."Kau masih mengenaliku?" Lei Delan sendiri tampak terkejut karena Lei Xiayu bisa mengenalinya dalam sekali lihat, padahal dia yakin sudah menyamarkan suaranya dan topeng yang dikenakannya juga merupakan topeng khusus yang bahkan mampu menyembunyikan wajahnya dari jagoan Janin Suci sekalipun.Lei Xiayu tersenyum skeptis, "Tentu saja aku masih mengenalimu. Jangankan hanya mengubah suara, kau berganti wajah sekalipun aku pasti bisa merasakannya. Aroma busuk pengkhianat akan terus melekat di tubuhmu sampai kau mati." senyumnya berubah menjadi tawa kecil."Kau-!" Lei Delan menunjuk ke arah Lei Xiayu dengan perasaan kesal. "Lihat saja, aku akan membuatmu berhenti bicara untuk selamanya." Dia mengalirkan seluruh qi di tubuhnya yang memancarkan aura seorang praktisi ranah Pembentukan Jiwa.Tidak heran Lei Delan menjadi cukup angkuh, ternyata dia suda
Setelah mengetahui pria bertopeng itu berasal dari keluarga Lei, Lei Xiayu semakin berhati-hati saat menghadapinya karena tidak ingin melukainya. Konsentrasinya juga mulai terganggu karena isi kepalanya saat ini dipenuhi banyak pikiran, mencoba menebak-nebak identitas dibalik topeng tersebut.Lei Delan menyadari hal itu sehingga mencoba memanfaatkan situasi dengan memerintahkan pria bertopeng untuk memberikan serangan yang lebih mematikan.Pria bertopeng langsung menciptakan hujan petir yang menyambar ke arah Lei Xiayu, beruntung pemuda itu masih bisa menahannya dengan tepat waktu, namun karena kurangnya konsentrasi membuatnya menunjukkan celah yang segera dimanfaatkan oleh lawan untuk melukainya.Sebuah pukulan keras yang dilepaskan oleh Lei Delan berhasil mendarat di perut Lei Xiayu membuatnya terpental hingga puluhan meter sebelum tersungkur dengan memuntahkan darah segar dari mulutnya membuat Lei Delan tersenyum tipis karena berhasil melukai Lei Xiayu.
Lei Delan kembali menabuh loncengnya yang kali ini dilakukan sebanyak tiga kali membuat Lei Xiayu lebih bersiap karena menyadari bahwa setiap meningkatnya suara lonceng itu maka serangan yang dilepaskan lawannya akan semakin besar. Lei Xiayu sudah mulai membentuk mantra tangan, namun disaat yang sama sesuatu terjadi pada sosok bertopeng itu yang menarik perhatian Lei Xiayu.Pria bertopeng itu memegangi kepalanya yang amat terasa sakit sambil terus meronta-ronta setelah mendengar suara lonceng barusan. Tapi, ketika Lei Delan memberinya perintah untuk melancarkan serangan pada Lei Xiayu, sosok itu menolak sebab itulah kepalanya merasakan sakit yang hebat.Lei Delan kemudian langsung menyadari bahwa pria bertopeng itu masih mencoba mengambil alih tubuhnya kembali menyebabkan terjadinya bentrokan hebat di dalam lautan kesadarannya membuat Lei Delan berdecak kesal karena kalau terus dibiarkan mungkin saja pria bertopeng mampu merebut tubuhnya dan akan merugikan bagi pih
Klan Mu sedang bertarung mati-matian untuk mempertahankan kediaman mereka dari ancaman Serikat Iblis, baik anggota klan yang baru menapaki jalan keabadian ataupun para tetua bekerja sama dengan keras saling melindungi satu sama lain, meskipun tidak bisa dipungkiri korban berjatuhan di pihak mereka tidak sedikit, namun semangat juang mereka tak perlu dipertanyakan lagi. Tapi dalam jalan keabadian, terkadang kelebihan jumlah pasukan tidak menjadi penentu kemenangan pertempuran, anggota klan Mu memang lebih banyak dibandingkan pasukan Serikat Iblis yang menyerang, namun dari segi ranah dan pengalaman bertarung jelas klan iblis lebih baik, apalagi klan Mu kebanyakan mereka yang berasal dari generasi muda, membuat mereka dalam situasi yang sulit. Para tetua dan senior klan sebisa mungkin melindungi generasi muda, tapi dengan kemampuan mereka yang terbatas tentunya tidak akan berjalan dengan mudah, apalagi pasukan dari Serikat Iblis ini tidak segan-segan membunuh setiap orang yang ada di
Nie Guanyu, Tao Zexi, dan Bao Jun merupakan tiga nama yang tidak asing lagi di dunia kultivator karena masing-masing dari mereka menduduki posisi Patriark di klan Nie, Tao, dan Bao serta telah mencapai ranah Pencerahan Spiritual membuat kemampuan mereka cukup diperhitungkan.Beberapa hari lalu, kediaman mereka dikunjungi oleh seorang kenalan lama yang cukup ketiganya segani, Lei Zhihao dari kota Zhengzhou. Kebetulan saat itu mereka sedang berkumpul di kediaman klan Nie karena membahas sesuatu sehingga mereka mempersilahkan Lei Zhihao untuk bergabung.Nie Guanyu merupakan seorang pria sepuh, terlihat berusia enam puluh tahunan dengan rambut yang telah memutih sepenuhnya, badan kurus dan pendek namun memancarkan kekuatan yang sangat besar dan lebih kuat dibandingkan lainnya.Tao Zexi seperti berusia empat puluh tahunan, rambut klimis dan memiliki penampilan yang rapi tampak terpelajar dan lebih terlihat seperti seorang sarjana. Pria ini cukup pendiam dan hanya berbicara jika menurutnya
Sepanjang pertempuran tidak ada kondisinya yang lebih buruk daripada Lei Zhihao dan Xia Gengxin, harus menghadapi Mo Yan, jendral iblis terkuat yang memimpin penyerangan itu membuat keduanya mengalami nasib naas. Walaupun sama-sama berada di ranah Pencerahan Spiritual, namun baik Lei Zhihao maupun Xia Gengxin baru mencapainya paling lama sepuluh tahun, sementara Mo Yan sudah berada di tingkat yang sama jauh lebih lama daripada keduanya membuat praktiknya lebih tinggi.Lei Zhihao baru saja kehilangan lengan kirinya setelah berhasil dipotong oleh teknik milik Mo Yan yang menjadikan qi kematiannya menyerupai pedang diselimuti darah, sementara Xia Gengxin kondisinya juga tidak lebih baik mengalami luka dalam yang sangat serius. Berbanding terbalik dengan Mo Yan yang hanya menerima luka kecil menunjukkan perbedaan kekuatan di antara mereka terlihat sangat jelas.“Saudara Xia, kita dalam masalah besar.” Lei Zhihao menggeleng kepala pelan, dia baru saja berhasil menghentikan pendarahan pada
Perbedaan jumlah dan kekuatan benar-benar dapat dirasakan pada pertempuran yang terjadi di kediaman keluarga Duan. Banyak anggota klannya yang sudah tewas terbunuh di tangan pasukan Serikat Iblis, serta beberapa tetua yang juga tidak terlepas menjadi korban keganasan kelompok itu.Tetua tertinggi keluarga Duan juga tidak dapat mempertahankan nyawanya lebih lama, ia harus terbunuh ditangan jenderal iblis yang memimpin penyerangan tersebut dengan cara begitu sadis, tubuhnya hancur berkeping-keping tanpa tersisa. Namun, sebelum terbunuh tetua tertinggi keluarga Duan berhasil mengirimkan pesan kepada Duan Jie menggunakan token khusus, membuatnya setidaknya bisa mati dengan tenang.Melihat tetua tertinggi sekaligus jagoan terkuat yang saat ini berada di klan mereka sudah terbunuh, anggota keluarga Duan tidak melakukan perlawanan lebih jauh. Mereka menyerah dan pasrah karena sadar tak akan bisa selamat dari pertempuran ini.Pada malam ini, salah satu keluarga besar di Kota Zhengzhou resmi d
Lei Qintian mulai membentuk pedang raksasa dengan qi-nya, walau kemungkinannya kecil tapi dia akan berusaha untuk membebaskan para tetua dari cengkeraman tangan Gong Xijian karena jika mereka mati maka akan berimbas pada keseimbangan klan. Lei Qintian yakin akan ada banyak pihak yang mendatangi klan Lei untuk mengambil keuntungan dari mereka, karena itulah keberadaan para tetua ini sangat penting. Seolah langit sedang membantunya, Lei Qintian menyadari tekanan yang dilepaskan roh beladiri Gong Xijian tidak sekuat sebelumnya, sehingga merasa ini adalah kesempatan yang tepat untuk melancarkan aksinya. Dengan cepat Lei Qintian menebaskan pedang raksasa itu untuk memotong aliran energi. Slash! Duar! Ledakan besar terjadi ketika Lei Qintian berhasil memotong energi tersebut, namun membuatnya terlempar ratusan meter karena pembalikan energi, begitu juga dengan para tetua yang mengalami luka parah. Tapi, satu hal yang pasti yaitu Lei Qintian berhasil menyelamatkan para tetua sebelum e
Gong Xijian mengalirkan qi-nya ke kadal raksasa yang seketika membuka mulutnya lebar-lebar sebelum menciptakan bola api raksasa yang menyebarkan momentum begitu panas membuat suhu udara di wilayah sekitar tempat itu naik beberapa kali lipat. Untungnya anggota klan Lei sudah menjaga jarak yang cukup jauh sehingga tidak ada korban dari pihak mereka.Lei Qintian mengeraskan rahangnya, dia sudah membentuk sebuah energi pedang untuk menghalau serangan yang akan datang. Di waktu yang hampir bersamaan, keduanya telah berhasil menyempurnakan teknik mereka masing-masing.“Semburan Api Kematian!”“Pedang Menembus Inti Semesta!”Bola api dan pedang raksasa itu saling bertabrakan menciptakan ledakan yang begitu besar membuat para tetua klan Lei harus membentuk energi pelindung untuk melindungi diri dan anggota klan lainnya agar tidak terkena efek samping dari benturan energi tersebut.Terlihat retakan besar pada energi pelindung itu menandakan jika pertukaran kekuatan di antara keduanya memang sa
Naga petir itu mengikuti setiap langkah yang dilakukan Gong Xijian, tidak membiarkannya melepaskan diri seolah di matanya hanya ada Gong Xijian saja sehingga menciptakan ledakan demi ledakan yang cukup keras setiap kali benturan di antara keduanya terjadi.Walaupun naga itu belum dapat melukai Gong Xijian karena pertahanannya yang sulit ditembus, namun tetap saja membuat gerakan jendral iblis itu menjadi terbatas karena harus diakui naga petir tersebut juga mengeluarkan kekuatan yang cukup besar. Disisi lain, setiap pertahanan yang dibentuk Gong Xijian juga membutuhkan energi yang tidak kalah besarnya sehingga qi-nya dengan cepat banyak terkuras. Gong Xijian merapatkan giginya geram, jika hal tersebut dibiarkan terus berlanjut maka qi-nya lama-kelamaan akan semakin menipis sehingga mau tidak mau Gong Xijian harus memikirkan cara agar bisa keluar dari cengkeraman naga itu.“Kenapa kau terus memaksaku?” Gong Xijian berdecak kesal. “Hancurlah!”Gong Xijian membentuk mantra tangan yang s
Semakin lama pertarungan di antara keduanya, Lei Delan semakin menyadari jika kemampuan bertarung Lei Xiayu memang jauh di atasnya, apalagi pemuda itu memiliki teknik pedang yang sangat beragam dan sulit ditebak sehingga menyulitkan Lei Delan untuk mengimbanginya bahkan dia sampai terkena sabetan pedang berkali-kali di beberapa bagian tubuhnya.Dengan napas memburu Lei Delan berhasil menjaga jaraknya setelah terkena serangan untuk yang kesekian kalinya.“Darimana sebenarnya bocah ini mendapatkan teknik-teknik sekuat ini?” Lei Delan benar-benar harus mengakui keunggulan lawannya itu sehingga muncul rencananya untuk melarikan diri karena jika memaksakan bertarung lebih lama dia khawatir Lei Xiayu akan semakin membuatnya terluka bahkan dapat membunuhnya.Lei Delan yang tadinya selalu bertarung dalam posisi bertahan kini tampil lebih menyerang dan berharap bisa menemukan celah agar bisa melarikan diri. Lei Xiayu tentu saja menyadari niat lawannya itu membuatnya tersenyum penuh arti.“Ingi
Lei Qintian tak menghiraukan tatapan semua orang yang mengarah padanya, ketika Pedang Penakluk Naga sudah berada di dalam genggaman tangannya, pria itu segera memberikan serangan pertamanya, namun Gong Xijian masih bisa menghindarinya dengan tanpa kesulitan.Lei Qintian tetap tenang dengan mengubah arus serangannya yang kali ini menargetkan titik vital lawan, Gong Xijian dengan cepat menutupi bagian lehernya itu sehingga menunjukkan celah pada perutnya, hal tersebutlah yang dimanfaatkan oleh Lei Qintian karena dari awal dia memang mengincar bagian tersebut dan leher hanyalah sebagai pengalihan sehingga sebuah pukulan mendarat tepat di tubuh Gong Xijian.Pukulan itu dipenuhi banyak tenaga membuat Gong Xijian meringis kesakitan walau kulitnya sebenarnya sangat tebal karena efek transformasi Iblis, namun ternyata pukulan Lei Qintian itu tetap dapat membuatnya terpukul hingga puluhan meter sebab Lei Qintian sendiri menggunakan teknik ‘Tinju Petir' untuk menjatuhkan law