Lei Xiayu yang telah diselimuti amarah tidak lagi memikirkan perbedaan kekuatan mereka, meski harus mati tapi paling tidak dia sudah berusaha untuk membalaskan dendam keluarganya dengan begitu dia akan merasa lega dan bisa menemui keluarganya tanpa harus merasa bersalah.
Dengan tekad dan keinginan yang kuat, Lei Xiayu dapat menembus batas kekuatannya sendiri sehingga bisa melepaskan diri dari tekanan sosok misterius itu dan kembali mengendalikan tubuhnya. Kemudian dengan cepat dia menciptakan mantra tangan, membentuk pisau-pisau petir yang siap menghujam ke arah lawannya.Dengan satu gerakan tangan, pisau-pisau petir itu bergerak layaknya memiliki pikirannya sendiri, namun serangan itu berhasil dimentahkan dengan sangat mudah, sosok itu hanya perlu mengibaskan sebelah tangannya sudah membuat ratusan pisau petir itu menghilang dari permukaan.Melihat itu, Lei Xiayu tidak tinggal diam sekali lagi dia membentuk mantra tangan dan kali ini menciptakan hujan pet"Lei Delan?" ujar Lei Xiayu sambil menunggu jawaban dari pria bertopeng yang baru saja menghampirinya itu."Kau masih mengenaliku?" Lei Delan sendiri tampak terkejut karena Lei Xiayu bisa mengenalinya dalam sekali lihat, padahal dia yakin sudah menyamarkan suaranya dan topeng yang dikenakannya juga merupakan topeng khusus yang bahkan mampu menyembunyikan wajahnya dari jagoan Janin Suci sekalipun.Lei Xiayu tersenyum skeptis, "Tentu saja aku masih mengenalimu. Jangankan hanya mengubah suara, kau berganti wajah sekalipun aku pasti bisa merasakannya. Aroma busuk pengkhianat akan terus melekat di tubuhmu sampai kau mati." senyumnya berubah menjadi tawa kecil."Kau-!" Lei Delan menunjuk ke arah Lei Xiayu dengan perasaan kesal. "Lihat saja, aku akan membuatmu berhenti bicara untuk selamanya." Dia mengalirkan seluruh qi di tubuhnya yang memancarkan aura seorang praktisi ranah Pembentukan Jiwa.Tidak heran Lei Delan menjadi cukup angkuh, ternyata dia suda
Setelah mengetahui pria bertopeng itu berasal dari keluarga Lei, Lei Xiayu semakin berhati-hati saat menghadapinya karena tidak ingin melukainya. Konsentrasinya juga mulai terganggu karena isi kepalanya saat ini dipenuhi banyak pikiran, mencoba menebak-nebak identitas dibalik topeng tersebut.Lei Delan menyadari hal itu sehingga mencoba memanfaatkan situasi dengan memerintahkan pria bertopeng untuk memberikan serangan yang lebih mematikan.Pria bertopeng langsung menciptakan hujan petir yang menyambar ke arah Lei Xiayu, beruntung pemuda itu masih bisa menahannya dengan tepat waktu, namun karena kurangnya konsentrasi membuatnya menunjukkan celah yang segera dimanfaatkan oleh lawan untuk melukainya.Sebuah pukulan keras yang dilepaskan oleh Lei Delan berhasil mendarat di perut Lei Xiayu membuatnya terpental hingga puluhan meter sebelum tersungkur dengan memuntahkan darah segar dari mulutnya membuat Lei Delan tersenyum tipis karena berhasil melukai Lei Xiayu.
Lei Delan kembali menabuh loncengnya yang kali ini dilakukan sebanyak tiga kali membuat Lei Xiayu lebih bersiap karena menyadari bahwa setiap meningkatnya suara lonceng itu maka serangan yang dilepaskan lawannya akan semakin besar. Lei Xiayu sudah mulai membentuk mantra tangan, namun disaat yang sama sesuatu terjadi pada sosok bertopeng itu yang menarik perhatian Lei Xiayu.Pria bertopeng itu memegangi kepalanya yang amat terasa sakit sambil terus meronta-ronta setelah mendengar suara lonceng barusan. Tapi, ketika Lei Delan memberinya perintah untuk melancarkan serangan pada Lei Xiayu, sosok itu menolak sebab itulah kepalanya merasakan sakit yang hebat.Lei Delan kemudian langsung menyadari bahwa pria bertopeng itu masih mencoba mengambil alih tubuhnya kembali menyebabkan terjadinya bentrokan hebat di dalam lautan kesadarannya membuat Lei Delan berdecak kesal karena kalau terus dibiarkan mungkin saja pria bertopeng mampu merebut tubuhnya dan akan merugikan bagi pih
Lei Leng bisa merasa tenang karena naga kilin yang tiba-tiba muncul itu berada di pihak mereka, meskipun belum mengetahui tujuan kedatangannya secara pasti tapi untuk sementara waktu Lei Leng akan berpura-pura menutup mata sebab yang terpenting saat ini adalah mengusir dan menghabisi pasukan Serikat Iblis dari klan Lei.Lei Leng ingin meminjam kekuatan makhluk itu untuk membantu mereka karena jika naga kilin itu memang ingin membuat keributan maka tidak ada seorangpun dari anggota klan Lei saat ini yang bisa melawannya meski naga kilin tersebut masih berada di ranah Janin Suci tapi tetap saja tak menutup fakta bahwa hewan tersebut merupakan salah satu makhluk suci legendaris.Gong Xijian menyadari hal tersebut setelah melihat Linglong membantai banyak bawahannya, namun dia tidak dapat membuat banyak karena Lei Leng memusatkan perhatian padanya dan tak membiarkannya untuk pergi."Bisakah kita menunda pertarungan ini sebentar, kau lihat naga sialan itu telah banyak merenggut nyawa orang-
Saat pertama kali divonis terkena racun secara misterius hidup Lei Qintian seketika berubah menjadi hancur, dunianya seakan runtuh apalagi penyakit itu membuatnya harus terbaring koma di atas tempat tidur dalam waktu sebulan penuh. Dan ketika terbangun kembali Lei Qintian sudah mendapati banyak perubahan, salah satunya adalah pergantian Patriark secara sepihak yang dilakukan petinggi sekte dengan mengangkat adiknya, Lei Leng untuk menggantikannya.Lei Qintian tidak marah karena sadar dengan kondisinya saat ini, sudah seharusnya ada yang menggantikannya memimpin klan sebab bagaimanapun juga kursi Patriark tidak boleh kosong agar aktivitas klan tetap seimbang. Namun, yang membuatnya sedih adalah setelah mendengar kabar jika putra bungsunya, Lei Xiayu telah dikurung di penjara karena dicap sebagai aib keluarga sebab pada saat itu Lei Xiayu tidak bisa berlatih kultivasi.Tapi, Lei Qintian tidak dapat berbuat banyak hal untuk menyelamatkan putranya itu karena kondisinya sekarang semakin rag
Setiap hari Lei Qintian menghabiskan waktu untuk memulihkan kondisi dengan pil penyembuhan serta pil pemulih qi yang sempat Lei Leng berikan saat terakhir kali menemuinya sehingga secara berangsur kondisinya semakin membaik juga sudah bisa menyerap qi kembali meski harus menerima kenyataan bahwa kekuatannya harus turun ke ranah Janin Suci tahap awal dari yang sebelumnya keracunan berada di ranah Janin Suci tahap akhir.Fakta itu membuat Lei Qintian hanya bisa tersenyum kecut menyadari dirinya yang sudah tertinggal selama beberapa tahun belakangan ini, namun dia juga tidak terlalu khawatir karena dengan bakat alami yang dimilikinya sejak lahir maka untuk mengembalikan ke ranah seperti sebelumnya bahkan menembus ranah berikutnya Lei Qintian hanya perlu menunggu waktu saja serta mencari sumber daya yang cukup.Dengan kegigihan dan tekadnya untuk kembali melihat dunia dan melindungi orang-orang yang dicintai, pada akhirnya Lei Qintian berhasil memulihkan kondisinya hin
Lei Qintian tak menghiraukan tatapan semua orang yang mengarah padanya, ketika Pedang Penakluk Naga sudah berada di dalam genggaman tangannya, pria itu segera memberikan serangan pertamanya, namun Gong Xijian masih bisa menghindarinya dengan tanpa kesulitan.Lei Qintian tetap tenang dengan mengubah arus serangannya yang kali ini menargetkan titik vital lawan, Gong Xijian dengan cepat menutupi bagian lehernya itu sehingga menunjukkan celah pada perutnya, hal tersebutlah yang dimanfaatkan oleh Lei Qintian karena dari awal dia memang mengincar bagian tersebut dan leher hanyalah sebagai pengalihan sehingga sebuah pukulan mendarat tepat di tubuh Gong Xijian.Pukulan itu dipenuhi banyak tenaga membuat Gong Xijian meringis kesakitan walau kulitnya sebenarnya sangat tebal karena efek transformasi Iblis, namun ternyata pukulan Lei Qintian itu tetap dapat membuatnya terpukul hingga puluhan meter sebab Lei Qintian sendiri menggunakan teknik ‘Tinju Petir' untuk menjatuhkan law
Semakin lama pertarungan di antara keduanya, Lei Delan semakin menyadari jika kemampuan bertarung Lei Xiayu memang jauh di atasnya, apalagi pemuda itu memiliki teknik pedang yang sangat beragam dan sulit ditebak sehingga menyulitkan Lei Delan untuk mengimbanginya bahkan dia sampai terkena sabetan pedang berkali-kali di beberapa bagian tubuhnya.Dengan napas memburu Lei Delan berhasil menjaga jaraknya setelah terkena serangan untuk yang kesekian kalinya.“Darimana sebenarnya bocah ini mendapatkan teknik-teknik sekuat ini?” Lei Delan benar-benar harus mengakui keunggulan lawannya itu sehingga muncul rencananya untuk melarikan diri karena jika memaksakan bertarung lebih lama dia khawatir Lei Xiayu akan semakin membuatnya terluka bahkan dapat membunuhnya.Lei Delan yang tadinya selalu bertarung dalam posisi bertahan kini tampil lebih menyerang dan berharap bisa menemukan celah agar bisa melarikan diri. Lei Xiayu tentu saja menyadari niat lawannya itu membuatnya tersenyum penuh arti.“Ingi
Klan Mu sedang bertarung mati-matian untuk mempertahankan kediaman mereka dari ancaman Serikat Iblis, baik anggota klan yang baru menapaki jalan keabadian ataupun para tetua bekerja sama dengan keras saling melindungi satu sama lain, meskipun tidak bisa dipungkiri korban berjatuhan di pihak mereka tidak sedikit, namun semangat juang mereka tak perlu dipertanyakan lagi. Tapi dalam jalan keabadian, terkadang kelebihan jumlah pasukan tidak menjadi penentu kemenangan pertempuran, anggota klan Mu memang lebih banyak dibandingkan pasukan Serikat Iblis yang menyerang, namun dari segi ranah dan pengalaman bertarung jelas klan iblis lebih baik, apalagi klan Mu kebanyakan mereka yang berasal dari generasi muda, membuat mereka dalam situasi yang sulit. Para tetua dan senior klan sebisa mungkin melindungi generasi muda, tapi dengan kemampuan mereka yang terbatas tentunya tidak akan berjalan dengan mudah, apalagi pasukan dari Serikat Iblis ini tidak segan-segan membunuh setiap orang yang ada di
Nie Guanyu, Tao Zexi, dan Bao Jun merupakan tiga nama yang tidak asing lagi di dunia kultivator karena masing-masing dari mereka menduduki posisi Patriark di klan Nie, Tao, dan Bao serta telah mencapai ranah Pencerahan Spiritual membuat kemampuan mereka cukup diperhitungkan.Beberapa hari lalu, kediaman mereka dikunjungi oleh seorang kenalan lama yang cukup ketiganya segani, Lei Zhihao dari kota Zhengzhou. Kebetulan saat itu mereka sedang berkumpul di kediaman klan Nie karena membahas sesuatu sehingga mereka mempersilahkan Lei Zhihao untuk bergabung.Nie Guanyu merupakan seorang pria sepuh, terlihat berusia enam puluh tahunan dengan rambut yang telah memutih sepenuhnya, badan kurus dan pendek namun memancarkan kekuatan yang sangat besar dan lebih kuat dibandingkan lainnya.Tao Zexi seperti berusia empat puluh tahunan, rambut klimis dan memiliki penampilan yang rapi tampak terpelajar dan lebih terlihat seperti seorang sarjana. Pria ini cukup pendiam dan hanya berbicara jika menurutnya
Sepanjang pertempuran tidak ada kondisinya yang lebih buruk daripada Lei Zhihao dan Xia Gengxin, harus menghadapi Mo Yan, jendral iblis terkuat yang memimpin penyerangan itu membuat keduanya mengalami nasib naas. Walaupun sama-sama berada di ranah Pencerahan Spiritual, namun baik Lei Zhihao maupun Xia Gengxin baru mencapainya paling lama sepuluh tahun, sementara Mo Yan sudah berada di tingkat yang sama jauh lebih lama daripada keduanya membuat praktiknya lebih tinggi.Lei Zhihao baru saja kehilangan lengan kirinya setelah berhasil dipotong oleh teknik milik Mo Yan yang menjadikan qi kematiannya menyerupai pedang diselimuti darah, sementara Xia Gengxin kondisinya juga tidak lebih baik mengalami luka dalam yang sangat serius. Berbanding terbalik dengan Mo Yan yang hanya menerima luka kecil menunjukkan perbedaan kekuatan di antara mereka terlihat sangat jelas.“Saudara Xia, kita dalam masalah besar.” Lei Zhihao menggeleng kepala pelan, dia baru saja berhasil menghentikan pendarahan pada
Perbedaan jumlah dan kekuatan benar-benar dapat dirasakan pada pertempuran yang terjadi di kediaman keluarga Duan. Banyak anggota klannya yang sudah tewas terbunuh di tangan pasukan Serikat Iblis, serta beberapa tetua yang juga tidak terlepas menjadi korban keganasan kelompok itu.Tetua tertinggi keluarga Duan juga tidak dapat mempertahankan nyawanya lebih lama, ia harus terbunuh ditangan jenderal iblis yang memimpin penyerangan tersebut dengan cara begitu sadis, tubuhnya hancur berkeping-keping tanpa tersisa. Namun, sebelum terbunuh tetua tertinggi keluarga Duan berhasil mengirimkan pesan kepada Duan Jie menggunakan token khusus, membuatnya setidaknya bisa mati dengan tenang.Melihat tetua tertinggi sekaligus jagoan terkuat yang saat ini berada di klan mereka sudah terbunuh, anggota keluarga Duan tidak melakukan perlawanan lebih jauh. Mereka menyerah dan pasrah karena sadar tak akan bisa selamat dari pertempuran ini.Pada malam ini, salah satu keluarga besar di Kota Zhengzhou resmi d
Lei Qintian mulai membentuk pedang raksasa dengan qi-nya, walau kemungkinannya kecil tapi dia akan berusaha untuk membebaskan para tetua dari cengkeraman tangan Gong Xijian karena jika mereka mati maka akan berimbas pada keseimbangan klan. Lei Qintian yakin akan ada banyak pihak yang mendatangi klan Lei untuk mengambil keuntungan dari mereka, karena itulah keberadaan para tetua ini sangat penting. Seolah langit sedang membantunya, Lei Qintian menyadari tekanan yang dilepaskan roh beladiri Gong Xijian tidak sekuat sebelumnya, sehingga merasa ini adalah kesempatan yang tepat untuk melancarkan aksinya. Dengan cepat Lei Qintian menebaskan pedang raksasa itu untuk memotong aliran energi. Slash! Duar! Ledakan besar terjadi ketika Lei Qintian berhasil memotong energi tersebut, namun membuatnya terlempar ratusan meter karena pembalikan energi, begitu juga dengan para tetua yang mengalami luka parah. Tapi, satu hal yang pasti yaitu Lei Qintian berhasil menyelamatkan para tetua sebelum e
Gong Xijian mengalirkan qi-nya ke kadal raksasa yang seketika membuka mulutnya lebar-lebar sebelum menciptakan bola api raksasa yang menyebarkan momentum begitu panas membuat suhu udara di wilayah sekitar tempat itu naik beberapa kali lipat. Untungnya anggota klan Lei sudah menjaga jarak yang cukup jauh sehingga tidak ada korban dari pihak mereka.Lei Qintian mengeraskan rahangnya, dia sudah membentuk sebuah energi pedang untuk menghalau serangan yang akan datang. Di waktu yang hampir bersamaan, keduanya telah berhasil menyempurnakan teknik mereka masing-masing.“Semburan Api Kematian!”“Pedang Menembus Inti Semesta!”Bola api dan pedang raksasa itu saling bertabrakan menciptakan ledakan yang begitu besar membuat para tetua klan Lei harus membentuk energi pelindung untuk melindungi diri dan anggota klan lainnya agar tidak terkena efek samping dari benturan energi tersebut.Terlihat retakan besar pada energi pelindung itu menandakan jika pertukaran kekuatan di antara keduanya memang sa
Naga petir itu mengikuti setiap langkah yang dilakukan Gong Xijian, tidak membiarkannya melepaskan diri seolah di matanya hanya ada Gong Xijian saja sehingga menciptakan ledakan demi ledakan yang cukup keras setiap kali benturan di antara keduanya terjadi.Walaupun naga itu belum dapat melukai Gong Xijian karena pertahanannya yang sulit ditembus, namun tetap saja membuat gerakan jendral iblis itu menjadi terbatas karena harus diakui naga petir tersebut juga mengeluarkan kekuatan yang cukup besar. Disisi lain, setiap pertahanan yang dibentuk Gong Xijian juga membutuhkan energi yang tidak kalah besarnya sehingga qi-nya dengan cepat banyak terkuras. Gong Xijian merapatkan giginya geram, jika hal tersebut dibiarkan terus berlanjut maka qi-nya lama-kelamaan akan semakin menipis sehingga mau tidak mau Gong Xijian harus memikirkan cara agar bisa keluar dari cengkeraman naga itu.“Kenapa kau terus memaksaku?” Gong Xijian berdecak kesal. “Hancurlah!”Gong Xijian membentuk mantra tangan yang s
Semakin lama pertarungan di antara keduanya, Lei Delan semakin menyadari jika kemampuan bertarung Lei Xiayu memang jauh di atasnya, apalagi pemuda itu memiliki teknik pedang yang sangat beragam dan sulit ditebak sehingga menyulitkan Lei Delan untuk mengimbanginya bahkan dia sampai terkena sabetan pedang berkali-kali di beberapa bagian tubuhnya.Dengan napas memburu Lei Delan berhasil menjaga jaraknya setelah terkena serangan untuk yang kesekian kalinya.“Darimana sebenarnya bocah ini mendapatkan teknik-teknik sekuat ini?” Lei Delan benar-benar harus mengakui keunggulan lawannya itu sehingga muncul rencananya untuk melarikan diri karena jika memaksakan bertarung lebih lama dia khawatir Lei Xiayu akan semakin membuatnya terluka bahkan dapat membunuhnya.Lei Delan yang tadinya selalu bertarung dalam posisi bertahan kini tampil lebih menyerang dan berharap bisa menemukan celah agar bisa melarikan diri. Lei Xiayu tentu saja menyadari niat lawannya itu membuatnya tersenyum penuh arti.“Ingi
Lei Qintian tak menghiraukan tatapan semua orang yang mengarah padanya, ketika Pedang Penakluk Naga sudah berada di dalam genggaman tangannya, pria itu segera memberikan serangan pertamanya, namun Gong Xijian masih bisa menghindarinya dengan tanpa kesulitan.Lei Qintian tetap tenang dengan mengubah arus serangannya yang kali ini menargetkan titik vital lawan, Gong Xijian dengan cepat menutupi bagian lehernya itu sehingga menunjukkan celah pada perutnya, hal tersebutlah yang dimanfaatkan oleh Lei Qintian karena dari awal dia memang mengincar bagian tersebut dan leher hanyalah sebagai pengalihan sehingga sebuah pukulan mendarat tepat di tubuh Gong Xijian.Pukulan itu dipenuhi banyak tenaga membuat Gong Xijian meringis kesakitan walau kulitnya sebenarnya sangat tebal karena efek transformasi Iblis, namun ternyata pukulan Lei Qintian itu tetap dapat membuatnya terpukul hingga puluhan meter sebab Lei Qintian sendiri menggunakan teknik ‘Tinju Petir' untuk menjatuhkan law