Di barengi dengan suara ledakan, hingga menyebabkan gelombang energi terjadi. Luo Jian yang berhasil menahan serangan pedang emas dengan pedang berat miliknya berkata. "Sepertinya bukan aku yang akan mati... Tapi kamu!" setelah berkata, Luo Jian memutarkan tubuhnya dan mulai mengayunkan pedang besarnya kearah tubuh Luo Xiang. Akan tetapi Luo Xiang juga tidak tinggal diam, menggunakan kedua elemen petir, dan cahaya sebagai penyokong kecepatan. Dia terlihat seperti bayangan asap yang kapan saja dapat membunuh Luo Jian hanya dengan sekali tebas. Namun, Luo Jian sendiri memiliki kelebihan lain. Meski kecepatan kakaknya masih tidak dapat dia ikuti oleh mata. Saat ini, sebelum pedang emas mengenai lehernya, dia bergerak mundur, lalu memejamkan matanya. Ketika matanya kembali terbuka, bola mata Luo Jian berubah menjadi hitam, hingga sesaat setelah itu. Dia berteriak, lalu menebas kearah samping tepat dimana Luo Xiang hendak melancarkan serangan pedangnya. Booooooooooom! Saat ini, bayan
"Ha-hanya tahap Dewa Langit bintang satu... Ta-tapi energinya sedikit berada diatasku... Kaisar Iblis ini begitu merepotkan!"Memilih mundur karena merasa sedikit gentar dengan lawannya saat ini. Luo Xiang melayang diatas langit, tatapannya berubah menjadi begitu tajam. "Apa aku harus memanggilmu dengan sebutan Dewa Pedang tanpa tanding? Atau Shen Baimo, orang terkuat di seluruh alam yang telah bangkit?""Seharusnya aku yang mengatakan hal ini padamu, Kaisar Iblis...," suara Luo Xiang berubah menjadi dingin."Semua pasukan mundur!" Kaisar Iblis berteriak, lalu dia mengulurkan tangannya yang menyebabkan tubuh Luo Jian terangkat, dan berada di sisinya. Tanpa banyak kata, dia juga mengetahui bahayanya sosok pemuda tampan berambut putih itu mengibaskan tangannya. Dari kehampaan, muncul ribuan tangan hitam raksasa melesat kearah tubuh Luo Xiang. Namun Luo Xiang memejamkan matanya, puluhan klone yang tersisa juga muncul disisinya membantu Luo Xiang menghalau, dan menghancurkan ribuan tan
Tidak memperlihatkan rasa sakitnya, setelah tangan kirinya terputus, Kaisar Iblis mundur dari area pertempuran. Dia yang kesal kalah dalam pertempuran teknik serangan senjata mendesah kesal. "Ah sialan, kau telah hidup tiga kali dalam jutaan tahun berlalu. Ku akui, kamu masih menjadi lawanku yang begitu sulit... Luo Xiang, tapi bagaimana caramu menghadapi jurus lamaku ini!"Dia memejamkan matanya, beberapa saat kemudian asap hitam menyelimuti tangan kiri Kaisar Iblis. Hingga setelah itu, asap itu membentuk tangan baru yang begitu kuat. "Tangan Iblis Penghancur Langit!" membentuk segel formasi dengan kedua tangan! Sesaat setelah itu, lingkaran formasi bentukan Kaisar Iblis melesat keatas langit. Lingkaran Formasi berdengung, memperlihatkan keunikan dari jurus miliknya. Hingga muncul tulisan kuno yang melambangkan keagungan dari seorang Iblis. Tak lama setelah hal ini terjadi, tangan raksasa berukuran lebih dari lima kilometer muncul dari dalam lingkaran formasi. "Mati!"Swuuuuuuuu
Meski Luo Xiang telah kehabisan energi Qi, disisi lain dia juga merasa sakit hati melihat adiknya terbunuh secara tidak hormat. Kini dia hanya bisa menatap Kaisar Iblis dengan tatapan tajam."Luo Xiang, masalah hari ini akan aku balas di masa depan nanti setelah memurnikan kultivasi milik Pangeran Iblis... Di saat hari itu tiba, aku akan menjadi penguasa hahahaha!"Kaisar Iblis memilih pergi dari kehampaan. Setelah kepergian mereka, dia jatuh berlutut dan Yuan Yin segera keluar dari dalam dunia jiwa. "Gege..." dia memeluk tubuh Luo Xiang dan segera memeriksa kondisi tubuhnya. Beberapa saat kemudian. "Untunglah tidak mengalami luka yang sangat parah..." Meski terlihat khawatir, raut wajahnya tiba tiba berubah menjadi waspada disaat merasakan ratusan aura yang memiliki Kesadaran Jiwa Dewa mendekat ketempat mereka berada."Masalah belum usai, tapi telah datang masalah baru... Para Dewa ini benar benar pintar memanfaatkan situasi..."Swuuuuuuuush! Setelah Yuan Yin berkata, Qin Yan, em
Awalnya Luo Xiang juga ingin bertindak, namun dia merasakan akan perbedaan pada diri Wen Shi. Entah apa itu, samar samar mata Cahayanya mulai mendeteksi energi asing yang meluap lupa didalam tubuh Wen Shi. "Apa dia Shier yang masih aku kenal?" dia bergumam, dan bertanya pada dirinya sendiri. Di sisi lain, Shen Liu Yanshen ingin membantu pertempuran berat sebelah itu. Namun Luo Xiang segera menghentikan langkahnya. "Kamu tidak perlu membantunya, mereka hanya bermain main saja...""Apa maksud tuan muda?"Tidak menjawab, tiba tiba waktu seakan terhenti. Dan sosok Yuan Yin entah bagaimana caranya saat waktu kembali berjalan, dia telah menebas lebih dari tiga puluh leher pasukan langit. Slaaaaaash! Hai Lao yang melihat pembunuhan begitu cepat ini membelalakan matanya, dia sungguh tidak bisa mempercayai apa yang dia lihat saat ini. "Ba-bagaimana bisa?""Tentu bisa! Karena kamu bodoh! Tangan racun!" Wen Shi menimpal, lalu mengulurkan tangan kanannya. Swuuuuuuuuuush! Apa yang dilakuka
"Itu benar, kamu tidak perlu mengkhawatirkan aku. Kelak, kita akan bertemu di hutan Yao Yan..."Swuuuuuush! Tubuh Luo Xiang dan Wen Shi lenyap dari kehampaan, kepergian mereka kali ini membuat Yuan Yin hanya bisa memejamkan kedua matanya. Saat ini, dia merasakan firasat buruk akan menimpa Luo Xiang. "Siapa namamu?""Liu YanShen...""Jemput pasukanku... Aku akan mengikuti kepergian Luo Xiang... Untuk membuat mereka percaya gunakan aura ini..."Menerima cincin dunia jiwa, Yuan Yin menyusul kepergian Luo Xiang secara cepat. Hingga setelah itu, Shen Liu Yanshen juga bergegas kembali ke benua Langit. Lima belas menit menuju ke istana utama alam Dewa. Luo Xiang yang terbang bersama Wen Shi beriringan mencuri pandangan pada Dewi Bunga. Entah mengapa, dia merasakan keanehan pada sifat gadis yang ada disampingnya ini. 'Membunuh praktisi Dewa Nyata begitu mustahil dilakukan olehnya yang hanya berada di tahap Dewa... Sebenarnya apa yang kamu sembunyikan dari ku Shier?' bertanya dalam hati, m
"Baik Yang Mulia!"Setelah Kaisar Tertinggi lenyap dari tempatnya, kedua pria misterius itu melemparkan dua besi hitam yang sangat tajam kearah Luo Xiang. "Si-sial apa aku benar benar akan mati?"Memejamkan matanya, tiba tiba seuliet bayangan merah muncul di hadapannya. Seakan waktu berhenti, dua besi yang sangat tajam itu meledak di pertengahan jalan ketika Yuan Yin mengibaskan tangannya. "Gege, bertahanlah sebentar... Aku merasa familiar dengan kedua pria misterius di depan kita...""Yiner," Luo Xiang mengerti, dia sebenarnya ingin memberontak, namun yang tidak disangka olehnya. Kaisar tertinggi mengaktifkan formasi penekan bintang yang menyebabkan seluruh kemampuannya hilang. "Bukankah kalian seharusnya sudah mati? Fao Ling, Yang Han?""Kamu siapa? Kenapa mengenal kami?" kedua pria membuka cadar penutup wajah. Yuan Yin memejamkan matanya, dia tidak membalas pertanyaan itu, dan berkata, "Menghidupkan orang yang telah mati, lalu memanfaatkan kekuatan mereka untuk berkuasa... Bahk
"Ka-kamu masih mengingat ku?"Tidak menjawab, Luo Xiang mengangkat tangannya. Hal ini menyebabkan semua pasukannya berhenti untuk menyerang secara serempak. "Tuan muda...""Kaisar tertinggi bermaksud mengadu domba kita..." ucapan Luo Xiang terhenti, setelah Dewa Guntur, bersama ribuan pasukan Langit yang berada di tahap Dewa Langit bintang lima mengepung pasukan Luo Xiang. "Saudara lamaku... Kamu sudah datang jauh jauh, kenapa ingin pergi begitu saja?"Mendesah pelan, Luo Xiang menatap Yuan Yin. "Yiner, tarik semua pasukan... Aku tidak ingin mengorbankan banyak pasukan dalam pertempuran kali ini..."Yuan Yin mengangguk, hingga memberi pesan telepati kepada Liu Yanshen. Hanya hitungan detik, pasukan milik Luo Xiang, yang berasal dari keluarga cahaya, klan Luo, dan pasukan milik Yuan Yin lenyap dari kehampaan. Sontak, Dewa Guntur berteriak dengan kebingungan yang hebat. "Ke-kemana mereka pergi? Kenapa aku tidak merasakan aura mereka sama sekali?""Tchhh! Dasar para Dewa bodoh... Lu
Tidak bisa melakukan apapun, kecuali mengikuti perintah Long Hua Chen. Yuan Yin memeluk anaknya dengan erat. Dia sungguh tidak bisa menahan rasa kekhawatirannya, pasalnya sudah sepuluh menit proses penghancuran jiwa berlangsung, belum ada tanda tanda bahwa suaminya ini akan keluar dari bola api Samadhi. Didalam bola api, Luo Xiang terus meraung, merintih, dan menahan rasa panas yang telah membuat seluruh kulitnya hangus terbakar. Akan tetapi, tekadnya untuk membunuh Chang Guan terus membakar semangatnya. Sama halnya yang dialami oleh Chang Guan itu sendiri. Dia merasa jiwanya terbakar, dan terus dimurnikan untuk beberapa waktu yang lama. Hingga lima menit kemudian, tiada suara teriakan lagi yang terdengar. "Ratu?! Mohon untuk menunggu?!" teriak panik Long Hua Chen melihat Yuan Yin ingin terbang dan memasuki bola api Samadhi. "Tidak bisa... Gege pasti sudah terluka cukup parah...Aku..." Swuuuuuuuuuung?! Langit bergetar hebat, sesaat setelah perkataan Yuan Yin terhenti.
Menari nari dengan pedang ditangannya, Luo Xiang menunjukan kemampuan dalam menggunakan pedangnya. Gerakannya begitu cepat, lentur, dan menakutkan. "Saudara Qin Yan, pulihkan sedikit energi dan segera periksa kondisi alam Dewa... Melihat formasi besar tadi, pasti kerusakan besar terjadi..." Qin Yan mengerti, dia bersama enam saudaranya segera memulihkan energi Qi. Setelah beberapa saat, mereka pergi meninggalkan Long Hua Chen dan tiga saudaranya. "Jaga Yang Mulia..." "Aku tahu itu.." Melihat kearah pertempuran, meski mereka tidak dapat melihat kecepatan keduanya. Namun mereka tahu, kondisi saat ini masih terlihat seimbang. "Yang Mulia... Semua kedamaian di tiga alam, ada ditanganmu..." * "Chang Guan apa kamu hanya bisa menghindar hah?!" Chang Guan menyatukan kedua giginya, meski dia telah berada di masa primanya. Melihat kecepatan yang di bantu oleh elemen cahaya, dan petir ilahi. Dia tidak bisa gegabah untuk memberikan serangan balasan. Apalagi mengingat, menghadapi Luo
Chang Guan mencoba menghancurkan dinding pembatas formasi dengan menggunakan api tingkat menengahnya. Dia mulai mengeraskan rahang, selain api surgawi, dia tidak mungkin dapat menembus perisai itu dengan mudah. "Semakin lama berada didalam tubuh ini energiku terus melemah... Arghhhh?!" Dia melesat kesana kemari dan mencoba menghancurkan dinding pembatas. Akan tetapi, Qin Yan yang mengendalikan formasi tidak membiarkan formasi besar dirusak mulai menyerang dan memberikan hujan serangan pedang yang terbentuk dari bintang formasi. "Saudara... Sepertinya energinya melemah, atau kita bantu Qin Yan dan saudaranya untuk membunuh Chang Guan? Dengan begini, bukankah Yang Mulia tidak perlu repot untuk membunuhnya?" "Kamu benar..." "Bentuk formasi empat arah penakluk iblis?!" Long Hua Chen dan tiga saudaranya yang tidak ingin menyia nyiakan situasi segera menyebar. Mereka membagi kelompok, lalu membentuk segel formasi yang sama. Hingga pembatas baru memasuki formasi pedang tuju
Luo Xiang terpental sejauh satu kilometer dari tempat awalnya berada. Meski Chang Guan bisa mengendalikan tubuh ilusinya namun bukan bearti, dia mampu mempertahankan untuk waktu yang lama. "Hahahahaha! Tubuh yang kuinginkan sudah menjadi milikku, hari ini karena aku sangat bahagia, aku akan meninggalkan jasadmu tetap utuh..." dia berkata seraya memainkan tiga elemen di telapak tangannya. Namun Luo Xiang tersenyum tipis, dia melepas topengnya. "Benarkah?"Masih asik melihat tiga bola elemen yang berputar putar ditelapak tangannya. Chang Guan menganggukan kepala, namun dia masih tidak ingin melihat sosok yang telah melepas topengnya. "Mungkin diantara Dewa Pedang, Dewa Api, kamu adalah orang terkuat dari kedua Dewa besar ini... Tapi..." saat memandang wajah pria yang telah melepas topengnya, dia memelototkan matanya. Saat ini dia hanya bisa diam termenung, lalu terpaku melihat wajjah yang sama ada didepannya. "Ka-kamu?""Hahahaha! Chang Guan, permainanmu sungguh menyenangkan, selai
Luapan energi terjadi sangat mengerikan, bahkan saat ledakan terjadi. Luo Xiang harus terpental dan memuntahkan seteguk darah merah dari bibirnya. Setelah debu menghilang, seluruh alam tiba tiba menunjukan fenomena langit. Awan menghitam, gunung memuntahkan lava, angin berhembus kencang, serta lautan menunjukan gelombang besarnya. Semua ini terjadi akibat salah satu dari unsur ima elemen yang mendirikan alam akan musnah. Namun Luo Xiang hanya tersenyum kecil, dia melihat kearah tubuh bekas dimana Dewa Api berada. Dewa Api telah mati, kini hanya menyisakan bola api berwarna merah keemasan yang terus membesar. Seolah api itu ingin melahap, bahkan meledakan tiga alam jika Luo Xiang tidak segera menyegelnya. * Di alam Dewa. Semua orang terkejut melihat dampak kematian dari Kaisar Tertinggi. Seolah terjadi kiamat yang akan menghancurkan seluruh alam, mereka segera melarikan diri dari alam Dewa. "Kenapa kamu masih bisa bersikap santai?" Chang Guan kini bertanya kepada pria
"Bukankah aku yang harus mengatakan hal yang sama padamu? Chang Guan?" pria bertopeng putih disisinya membalas, sembari memberikan senyum tipis. * Kembali pada Pertempuran dua sosok terkuat di tiga alam. Dewa Pedang, memejamkan matanya untuk sesaat, setelah membuka mata dan mengayunkan pedang membentuk sebuah lingkaran formasi pedang. Dewa Api yang telah menjadi setengah tahap pencerahan tersenyum lebar. Dia tidak menyangka, bukannya sosok Dewa Pedang menyerah, melainkan malah mengawali serangannya. "Transformasi Api dari segala api!" Swuuuuuuuung! Tubuhnya kembali dilahap oleh api merah keemasan. Api ini terasa sangat panas, bagaimanapun api ini merupakan satu satunya api dari lima unsur elemen pencipta alam. Di sisi lain, Luo Xiang tetap tenang, setelah berhasil membentuk lingkaran formasi dia mengerahkan lima puluh kesadaran jiwa dewanya kedalam mata formasi Swuuuuuuuung! Mata formasi bergejolak, berdengung lalu mengeluarkan sesosok kesadaran jiwa dewa ya
Hanya hitungan detik setelah formasi aktif, ribuan klone pedang emas muncul dibelakang tubuh Luo Xiang. Pedang pedang ini, telah berputar putar, dan siap menjalankan perintah dari tuannya. "Dewa Guntur, dan yang lain, tugas kalian menghancurkan seluruh pasukan kebangkitan yang berada di tingkat Dewa Nyata bintang empat... Sisanya, serahkan padaku!" "Baik!" Semua menyebar, memilih untuk menjaga jarak agar Dewa Pedang lebih leluasa menggunakan jurus pedangnya. Setelah melihat kepekaan dari para Dewa. Luo Xiang tersenyum tipis, dia hanya berkata, "orang yang telah mati, tidak pantas menginjakan kaki di alam Dewa?!" Swuuuuuuuuung! Hanya dengan satu perkataan, jutaan pedang yang mengambang dibelakang tubuhnya berdengung. Seluruh pedang kemudian bergerak, menebas, membunuh para pasukan kebangkitan yang ada disekitarnya. Di sisi lain, lima puluh praktisi tahap Dewa Nyata bintang lima membagi tugas. Setengah dari mereka menghalau serangan pedang tak bertuan, sedangkan sisany
Pria bertopeng menembakan kesadaran jiwa dewanya kearah cermin. Seketika, dunia yang dipijaki oleh Luo Xiang bergetar. Saat ini, pertempuran sengit keduanya harus menghentikan langkahnya. "Sial... Banyak aura hewan iblis tertuju kesini... Jika terus berlanjut, maka aku dan dia akan sama sama terluka parah... Sedangkan para Hakim Langit, aku tidak mengetahui pikiran mereka." Sesaat akan pergi meninggalkan tempat itu. Ribuan hewan iblis tingkat lima telah mengepung keberadaan mereka. "Se-sebanyak ini..." Xuan Xan Kong, pemimpin dari Hakim Langit kemudian memandang kearah Kaisar Tertinggi. "Kalian hadapi saja para hewan iblis sialan ini... Sedangkan, urusan Dewa Pedang adalah urusanku?!" tidak ada pilihan lain, jika dia kabur juga akan dikejar oleh banyaknya hewan iblis, dia lebih memilih untuk melanjutkan duel. Di sisi yang berbeda, Qin Yan yang merasa aneh karena hewan iblis yang dia hadapi malah pergi kearah satu titik mulai memiliki firasat buruk. "Si-sial... Yang Mu
"Hehehe... Guru kamu telah lama mengasingkan diri dari dunia ini. Bagaimana bisa tidak mau menghadiri acara sebesar ini?" "Tccchh!" Swuuuuuuuush! Pria bertopeng menggunakan kekuatan ruang, dia muncul disisi Kaisar Tertinggi. Buuuuuuuuugh! Menendang bokong hingga Kaisar Tertinggi terjatuh keatas panggung. Seketika semua orang menahan tawa, mereka tidak berani untuk secara terang terangan melihat penindasan ini. "Kau jangan banyak kata, turnamen mulailah... Biarkan aku duduk di tempatmu!" "Ka-kamu..." Kaisar Tertinggi merasa dipermalukan, namun Chang Guan hanya bisa menggelengkan kepalanya, dia meminta agar Kaisar Tertinggi segera memulai turnamen. Swuuuuuuuush! Delapan Dewa utama muncul diatas panggung, diikuti oleh para hakim langit. Dengan demikian, Chang Guan mulai memberikan aturan turnamen. "Aturan siapa yang dapat bertahan lebih dari tiga hari didalam dunia ciptaan ku, maka dia akan bisa melanjutkan turnamen!" "A-apa ada kekuatan yang bisa menciptakan dunia baru