"Ka-kamu masih mengingat ku?"Tidak menjawab, Luo Xiang mengangkat tangannya. Hal ini menyebabkan semua pasukannya berhenti untuk menyerang secara serempak. "Tuan muda...""Kaisar tertinggi bermaksud mengadu domba kita..." ucapan Luo Xiang terhenti, setelah Dewa Guntur, bersama ribuan pasukan Langit yang berada di tahap Dewa Langit bintang lima mengepung pasukan Luo Xiang. "Saudara lamaku... Kamu sudah datang jauh jauh, kenapa ingin pergi begitu saja?"Mendesah pelan, Luo Xiang menatap Yuan Yin. "Yiner, tarik semua pasukan... Aku tidak ingin mengorbankan banyak pasukan dalam pertempuran kali ini..."Yuan Yin mengangguk, hingga memberi pesan telepati kepada Liu Yanshen. Hanya hitungan detik, pasukan milik Luo Xiang, yang berasal dari keluarga cahaya, klan Luo, dan pasukan milik Yuan Yin lenyap dari kehampaan. Sontak, Dewa Guntur berteriak dengan kebingungan yang hebat. "Ke-kemana mereka pergi? Kenapa aku tidak merasakan aura mereka sama sekali?""Tchhh! Dasar para Dewa bodoh... Lu
"Kaisar Tertinggi, apa kamu tahu... Jika Luo Xiang memutuskan untuk menyerangmu saat ini, maka baginya sangat mudah untuk menghancurkan semua usahamu? Dia adalah Baimo, orang terkuat di masa lalu..." Ucapannya terhenti saat Kaisar Tertinggi segera memotong ucapannya. "Hahahahaha! Apakah dia Baimo atau bukan, itu tidak masalah bagiku... Tapi aku mengingat dua kehidupan mu dengan begitu baik. Apa kamu akan mengulangi untuk ketiga kalinya dalam melindunginya?""Ka-kamu?!""Jika kamu ingin membunuhnya, maka aku bisa melakukannya!"Swuuuuuuush! Busur pembunuh Dewa berada ditangan Kaisar Tertinggi, dia tidak menghiraukan ekspresi Han Yue. Melainkan memulai membidik target kearah Luo Xiang yang disibukkan oleh pertempuran diatas langit. Melihat target malah ingin direbut dari tangannya. Han Yue yang kesal mulai melancarkan tinjunya kearah Kaisar Tertinggi. Namun seuliet bayangan menahan tinjunya yang menyebabkan Han Yue mundur dari tempatnya. "Han Yue, Yang Mulia ingin membantumu membunu
Yuan Yin menatap tajam Kaisar Tertinggi tanpa sepatah katapun. Dia tidak bisa bertindak sendiri selagi Luo Xiang tidak memerintahkannya. "Yiner, saat ini bisa dikatakan kita yang kalah... Mari kita pergi..."Yuan Yin menghilang lalu muncul disisi Luo Xiang sembari menjentikan jarinya. Seketika keduanya menghilang dari pandangan dan muncul di kediaman milik Liu Yanshen. "Tuan muda..." memberikan cincin dunia jiwa, Liu Yanshen segera menundukan kepalanya sebagai tanda duka terhadap Wen Shi. "Terimakasih telah membantuku... Liu Yanshen, aku ingin beristirahat beberapa waktu didalam dunia jiwa, jadi jangan biarkan siapapun menggangguku," ucap Luo Xiang kemudian memasukan jasad Han Yue kedalam dunia jiwa. Hal ini diikuti oleh Yuan Yin bersama Luo Xiang. Setelah tiba didepan halaman istana, semua penduduk dunia jiwa berkumpul. Tidak ada satupun yang ingin membuka topik pembicaraan. Hingga Empat penguasa klan cahaya berlutut diikuti oleh semua orang secara serentak. "Yang Mulia... Kami
"Selain itu?""Salah satu dari sembilan hakim langit telah terbunuh tanpa kejelasan... Mereka masih memutuskan untuk memihak Kaisar Tertinggi."Luo Xiang tersenyum kecil, dia berkata dengan suara dingin, "tinggal menghadapi para kroco saja...,""Tuan muda jangan menanggap remeh... Karena Kaisar Tertinggi mengirim pasukan rahasia dua praktisi Dewa Nyata bintang empat..." dia sedikit kebingungan. "Ooh, lalu apa yang membuatmu bingung?""Dari mana Kaisar Tertinggi mendapatkan praktisi sekuat itu? Bahkan jika di ingat, hanya tuan muda, Dewa Api, serta Kaisar masa lalu yang telah mencapai tahap itu?"Luo Xiang menepuk punggung Liu Yanshen secara perlahan, "dia membangkitkan orang yang telah mati untum menjadi bonekanya. Di masa lalu, praktisi sekuat ini mudah dicari.""..." Diam tidak bisa berkutik, Liu Yanshen kini hanya bisa menelan ludahnya sendiri. "Kamu tenang saja, aku tidak akan melibatkan kamu lagi... Terimakasih atas kerja keras mu."Swuuuuuush! Luo Xiang pergi meninggalkan Liu
Pria paruh baya disampingnya mengangguk, lalu dia melesat dengan kecepatan tak kasat mata bersama Luo Xiang menuju dunia kecil yang dimaksud. Untuk menuju kearah tenggara, dan tak mungkin mereka tiba hanya dalam waktu kurang dari tujuh hari. Pria paruh baya itu menghentikan terbangnya ketika tiba di perbatasan kota Lian. Kota ini memang terlihat sederhana, tapi pria disamping Luo Xiang berkata sembari memberi peringatan. "Nak apa kamu tahu kota Lian merupakan kota yang dikuasai oleh Hakim Langit terkuat?" dia berkata sembari memegangi janggutnya. "Lalu?""Kemunculan Dewa Pedang telah membuat kekacauan antara semua kekuatan yang telah disatukan oleh Kaisar Tertinggi. Xue Xan Kong, juga telah menjadi tangan kanan Kaisar Tertinggi. Menggunakan identitasmu yang spesial dihadapannya, mungkin akan mempermudahkan kita menggunakan perpindahan kekuatan ruang... Dari pada kita terbang membutuhkan waktu yang cukup lama, lebih baik gunakan identitasmu saja? Bagaimana?"'Meski kesal mendengar u
'Apa yang sebenarnya terjadi? Dan apa tujuannya ke dunia bintang?' berkata terus didalam hati, tapi Luo Xiang tidak melupakan akan tugasnya. Dia membersihkan miasma yang tertanam didalam kulit pria disampingnya. Hingga setelah miasma itu hilang sepenuhnya. Xue Xan Kong yang tidak menyangka racun ganas itu dapat dinetralkan segera menghentikan tindakan keduanya yang akan pergi keluar dari ruangan itu. "Tu-tunggu aku dapat menyetujui permintaan kalian. Akan tetapi, bagaimana jika aku menawarkan dua syarat sebagai gantinya?""Apa itu?""Sembuhkan miasma yang tertanam di dalam tubuhku, lalu jika kalian tertangkap oleh pasukan langit di dunia jiwa itu... Kalian dilarang menyebutkan namaku, bagaimana?""Aku setuju, nak bantu dia..."Luo Xiang mengangguk, dan masih mengikuti permainan yang belum diketahui maksudnya. Hingga tak berselang lama, setelah miasma didalam tubuh Xue Xan Kong telah hilang. Dia mengibaskan tangannya, hal ini menyebabkan mereka bertiga tiba di sebuah altar teleportas
Booooooooom! Energi Qi membentuk pedang, menghancurkan kedua dinding goa hanya dengan sekali tebas. Hal ini menyebabkan, goa yang tertutup terbelah lalu meledak menjadi serpihan debu. Saat ini, Li Shimin serta Luo Xiang jelas terlihat dari atas langit oleh pasukan Langit yang telah mengepung pergerakan tempat mereka berada. "Tuan muda, apa kita akan bergerak?""Ada teman lama yang menanti, mana mungkin aku bergerak, jika seperti itu bukankah aku tidak sopan... Dewa Guntur?"Blaaaaaaaaaar! Dewa Guntur yang tengah menyembunyikan keberadaanya mulai menunjukan dirinya setelah energi petir dari atas langit menyambar kearah ruang kosong. Matanya yang tajam, dan juga tato petir di keningnya menyala. Dia menyambut Luo Xiang dan berkata, "di Pertempuran saat itu aku memang tidak bisa menyentuhmu sama sekali... Sekarang, tidak ada wanita pengendali waktu, apa yang bisa kamu lakukan Dewa Pedang?""Hahahahaha! Kamu begitu meremehkan ku, bahkan tanpa Yiner aku juga bisa membunuhmu semudah mem
"Kemaren aku hanya bersabar... Karena inti masalah sudah terpecahkan... Saat ini, aku ingin melihat sebuah keputusasaan dari kedua matamu!"Memutarkan pedangnya, dan masih memperlihatkan gerakan indah dari setiap serangannya. Saat ini Luo Xiang benar benar terlihat unggul dari pertarungan. Namun tidak dengan Li Shimin, dia belum bisa membaca kondisi pertempuran. Meski terlihat seimbang, namun lekukan kulit wajahnya memperlihatkan ketakutan disaat lawan pria bercadar begitu ganas melancarkan serangannya. "Si-sial benar apa yang diucapkan Dewa Pedang... Kultivasi bukanlah segalanya, didalam pertempuran pikiran harus selalu terbuka... Aku..."Memahami ungkapan itu, seketika rasa takut mulai lenyap dari sorot kedua matanya. Hingga Li Shimin akhirnya berhasil menyarangkan serangan tinju tepat di perut pria bercadar. Boooooooom! "Kena!""Kau bocah ingusan yang baru terlahir sudah berlagak sombong! Biar kuperlihatkan bagaimana cara kultivator di masa lalu mematahkan kesombongan!"Asap hi