Share

Chapter 33

Author: Ramdani Abdul
last update Last Updated: 2025-01-26 22:54:03
Kevin berbisik, “Apa kau yakin akan berlomba dengan Althon, Alvin?”

Alvin tersenyum kecut. “Ya, aku sangat yakin. Aku sangat ahli bermain jet ski, sedangkan Althon belum pernah bermain jet ski sama sekali. Sampah itu pasti akan kalah, dan aku bisa melakukan apa pun padanya.”

Alicia memeluk Alvin. “Kau harus menerima tantangan Alvin, Althon. Jika tidak, kau hanya seorang pecundang.”

“Itu benar.” Melissa tersenyum.

Teman-teman Alvin mulai mendesak Althon.

“Apa ini salah satu rencanamu untuk mengerjai Althon, Alvin?” tanya Linda.

Alicia memutar bola mata. “Ini hanya sebuah perlombaan biasa, Nona Linda. Lagi pula Pulau Mande adalah pulau yang aman. Para penjaga akan menjaga dan melindungi kita ketika kita berada dalam bahaya.”

Althon tahu jika Alvin sudah merencanakan sesuatu padanya. Ia belum pernah menaiki jet ski, dan Alvin memanfaatkan hal itu untuk keuntungannya.

“Baiklah, aku akan berlomba denganmu, Alvin. Akan tetapi, perlombaan tidak seru jika aku hanya berlomba
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 34

    Alicia dan semua orang bersorak untuk memberi dukungan. Alvin berada di posisi pertama, disusul oleh Kevin, Randy, dan empat teman mereka. Sementara itu, Althon berada di posisi paling akhir. “Kau hanya pecundang, Althon.” Alvin tertawa. “Aku sudah memerintahkan beberapa pegawai untuk merusak jet skimu, Althon. Kau akan berhenti di bebatuan dan membusuk di sana. Aku sangat berharap hujan turun sehingga kau terjebak di sana lebih lama.”Alicia tersenyum sinis. “Aku yakin Althon akan kalah.”Althon masih berada di posisi paling belakang. Randy dan teman-temannya menghalanginya untuk menyusul. “Aku harus mengakui jika mereka sangat terampil. Aku tidak akan kalah dari mereka.”Alvin sudah hampir sampai di bebatuan. Ia mengamati Althon yang berada paling belakang. “Kau memang pantas berada di posisi paling belakang, Althon.”Alvin tersenyum ketika mulai memasuki kawasan bebatuan. Akan tetapi, ia mendadak terdiam ketika jet skinya tiba-tiba melambat hingga akhirnya berhenti. “Dasar brengs

    Last Updated : 2025-01-27
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 35

    Hujan semakin mengguyur deras dan petir menggelegar sangat hebat. Althon tengah bersantai di dalam kamar, menonton televisi, menikmati makanan dan minuman. “Apa yang sedang Alvin, Kevin, Randy, dan yang lain lakukan sekarang?”Althon tertawa. “Aku memerintahkan Alan dan para pengawal untuk membiarkan Alvin dan yang lain tetap berada di kawasan berbatu. Tempat itu cukup aman meski hujan lebat.”“Althon!” Alicia menggebrak pintu dengan sangat keras. Ia sangat cemas mengenai keadaan Alvin, dan di saat yang sama sangat marah karena Althon mendadak pergi. “Althon! Buka pintunya sekarang juga! Aku ingin bicara denganmu!”Althon mengembus napas panjang, mengabaikan Alicia. Ia sengaja membesarkan volume televisi, menikmati waktu santainya. “Astaga! Apa yang sedang Althon lakukan sekarang?” Alicia menggebrak pintu lebih keras, meremas rok dengan kuat. “Sampah itu pasti sengaja mengabaikanku karena dia tidak ingin bertanggung jawab mengenai keadaan Alvin dan yang lain.”“Alicia, kita sebaikny

    Last Updated : 2025-01-27
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 36

    Althon tersenyum. “Itu acara yang menarik.”Althon menoleh pada Alvin dan teman-temannya. “Aku penasaran apa yang mereka rencanakan dalam acara ini. Mereka sangat ketakutan ketika Alan dan para pengawal mengerjai mereka soal hantu.”“Kita akan membagi beberapa kelompok. Setiap kelompok akan menaiki mobil dan mengumpulkan lima bendera yang berada di beberapa titik hutan. Kelompok yang pertama kali sampai garis finish dengan membawa lima bendara akan menjadi pemenangnya,” ujar Ryan seraya menekan sebuah tombol. Layar menampilkan deretan anggota setiap kelompok. “Aku berada di kelompok yang tepat.” Althon mendekati Alvin dan teman-temannya. “Aku senang karena bisa menghabiskan waktu malam ini dengan kalian. Aku harap kita bisa bekerja sama.” “Menjauh dariku, brengsek!” ketus Alvin.“Aku tidak akan meninggalkanmu jika kau tidak sadarkan diri lagi, Alvin.”“Tutup mulutmu, Althon!” Alvin menunjuk Althon. “Kau harus bertanggung jawab karena membuatku dan yang lain terjebak di area berbatu

    Last Updated : 2025-01-27
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 37

    “Dasar brengsek! Apa kau tidak melihat batang kayu besar menghalangi jalan kita?” teriak Alvin seraya menoleh ke belakang. Ia sontak terkejut ketika melihat Althon sudah duduk di atas mobil. “Althon.”Semua orang menoleh pada Althon. “Aku yakin kalian tidak bermaksud meninggalkanku tadi, bukan?” tanya Althon. “Kau seharusnya tidak melompat dari mobil jika kau tidak ingin kami meninggalkanmu, Althon,” ketus Kevin. Alicia memutar bola mata. “Kau seharusnya tetap berada di hutan seperti hewan-hewan, Althon. Kau membuat suasana menjadi sangat kacau.”“Hei, kita harus segera pergi dari hutan sekarang juga. Aku tidak ingin berada di hutan menyeramkan ini lebih lama.” Melissa memeluk Alicia erat-erat, memejamkan mata. “Aku tahu kau melemparkan batang pohon itu, Althon. Kau harus mengambilnya kembali,” ujar Alvin.“Bagaimana jika aku menolak? Apa yang akan kau lakukan? Kau akan meninggalkanku sendirian di hutan ini lagi?” Althon tertawa. “Aku bisa kembali ke hotel dengan mudah karena aku

    Last Updated : 2025-01-28
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 38

    Kevin dan Randy menoleh pada Alvin. Mereka tidak mengenal orang-orang itu sekaligus tidak mendengar rencana baru Alvin. “Ki-kita harus segera pergi dari tempat ini,” ujar Alvin. “Kita harus memanggil penjaga!” Melissa berteriak. “Aku tidak ingin berada di tempat ini lagi, apalagi bertemu dengan orang-orang jahat!”Alicia tampak panik, berbisik di telinga Alvin. “Apa kau sedang bersandiwara sekarang, Alvin? Ini sudah keterlaluan.”“Aku tidak mengenal mereka, Alicia.” Alvin mengusap wajah, menyingkirkan hujan. Ia tiba-tiba tersenyum. “Mereka mungkin suruhan Tuan Ryan. Dia ingin membuat permainan ini semakin menyenangkan.”“Kita sebaiknya segera pergi dari tempat ini sekarang juga. Kita bisa berlindung di gua itu!” Randy menunjuk sisi kiri hutan.“Astaga, aku harus berlari di tengah malam dan hujan lebat ini?” Melissa mendengkus kesal. “Aku sudah mengataka jika rencana ini terlali berbahaya, tapi kalian tidak mendengarkanku.”“Diamlah, Melissa.” Alicia memutar bola mata. “Mereka pastil

    Last Updated : 2025-01-28
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 39

    “Tuan Muda.” Alan mendekat bersama beberapa pengawal. “Apa Anda baik-baik saja?”“Ya, aku baik-baik saja.” Althon melihat beberapa pengawal mengikat para berandalan. “Mereka tiba-tiba muncul dan membuat kekacauan. Aku ingin kau mencari tahu bagaimana mereka memasuki Pulau Mande. Aku tidak ingin hal ini menjadi merusak citra Pulau Mande sebagai tempat liburan terbaik.”“Aku mengerti, Tuan Muda.” Alan menghubungi seseorang. “Aku sudah menghubungi penanggung jawab Pulau Mande. Dia akan mengabari kita secepatnya.”“Anda harus segera kembali ke hotel dan mendapatkan perawatan dari dokter, Tuan Muda.” Alan membungkuk. “Aku sungguh menyesal karena Anda mengalami hal yang buruk.”“Aku meminta kalian untuk menjauh dariku selama permainan ini. Kalian hanya menjalankan tugasku.” Althon menoleh pada pisau di tanah. Ia tersenyum ketika mendapatkan sebuah rencana. “Alan, aku memiliki sebuah rencana. Dengarkan aku baik-baik.”Sementara itu, Alvin, Alicia, Agnes, Kevin, dan Melissa masih berada di g

    Last Updated : 2025-01-28
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 40

    “Althon, apa yang kau katakan? Kau tidak boleh meninggalkan kami begitu saja,” ujar Alicia ketakutan. “Kau harus melawan para berandalan itu dan melindungi kami semua.”“Althon, jangan bercanda di saat seperti ini.” Alvin meneguk ludah berkali-kali. Ia tentu tidak ingin melawan para berandalan itu karena sudah mengetahui hasilnya. “Althon, tolong jangan tinggalkan kami.” Melissa kembali menangis. Kevin menambahkan, “Jika kau meninggalkan kami, kau sama saja sudah berbuat jahat pada kami, Althon. Kau tidak boleh melakukannya.”Agnes tampak ketakutan sampai akhirnya ia menyadari sesuatu. “Tuan Alan dan para pengawal tidak mungkin membiarkan Daddy dalam bahaya. Daddy mungkin sedang mengerjai Alvin, Alicia, dan yang lain sekarang,” gumamnya.Agnes mengamati Alicia, Alvin, Kevin, dan Melissa. “Aku harus berakting.”Agnes berpura-pura panik. “Althon, tolong jangan tinggalkan kami. Kami membutuhkanmu. Kami akan melakukan apa pun selama kau mau membantu kami.”“Aku tidak ingin membantu kali

    Last Updated : 2025-01-28
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 41

    “Jangan bertindak bodoh, Alicia!” Alvin mencengkeram tangan Alicia. “Aku melarangmu untuk meminta maaf pada Althon.”“A-aku takut, Alvin.” Alicia tampak panik, melihat tangannya yang bergetar.“Regu penyelamat akan membantu kita. Kau tidak perlu khawatir,” ujar Alvin.Dua tembakan terdengar hampir bersamaan. Beberapa potongan batu berjatuhan hingga nyaris mengenai Melissa dan Kevin. “Astaga.” Melissa menjerit.“Ah!” Kevin merasa kesakitan, memegang pahanya. Althon berpura-pura terjatuh, dan para berandal bergegas mendekati gua. Agnes, Melissa, dan Alicia menjerit, sedangkan Alvin dan Kevin tampak ketakutan. “Alvin, Alicia, kalian berdua belum meminta tolong dan memohon padaku. Jika kalian masih bersikap sombong, aku akan meninggalkan kalian!” teriak Althon seraya berguling ke samping, menjauhkan para berandal dari gua.“Alvin, Alicia, jangan keras kepala! Minta maaflah pada Althon sekarang!” teriak Agnes. “Aku minta maaf, Althon. Aku mengakui semua kesalahanku.” Alicia menangis be

    Last Updated : 2025-01-29

Latest chapter

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 225

    Paul menekan sebuah tombol. Layar menampilkan nama-nama kandidat yang bergerak secara acak. Sebuah angka berukuran besar seketika tampil di tengah layar. “Nilai minimum untuk ujian tahap kedua adalah sembilan ratus. Kandidat yang memiliki nilai kurang dari sembilan ratus otomatis gagal.”Nama-nama kandidat terus bergerak acak sampai akhirnya tertulis berurutan sesuai nilai masing-masing. Philip, Lily, Randy, dan para kandidat lain menatap layar tidak berkedip selama beberapa waktu.Philip tersenyum saat ia berada di urutan pertama. Lily berada di posisi kedua dengan selisih poin yang sangat tipis dengan Philip, sedangkan Randy berada di posisi keempat.Semua kandidat seketika menoleh pada Althon. Pria itu mendapatkan nilai sembilan ratus tiga puluh dua, dan berada di posisi terakhir, selisih satu poin dengan seorang pria.“Sial! Si idiot itu kembali lolos ke tahap selanjutnya. Meski dia berada di posisi terakhir, tetapi nilainya hampir menyamai salah satu peserta.” Philip mengepalkan

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 224

    Althon mengamati penampilan setiap kandidat di ruangannya. “Mereka masih menampilkan penampilan yang luar biasa. Mereka sangat tenang meski berada di bawah tekanan. Ya, mereka pasti sudah terbiasa dengan keadaan itu.”Althon mengepalkan tangan erat-erat, menonton penampilan seluruh kandidat hingga selesai. “Aku harus kembali menyamar.”Althon memberi tanda pada Paul.Paul membungkuk, berbicara dengan seluruh kandidat melalui layar. “Nona-nona dan tuan-tuan, semua kandidat harus kembali ke ruangan untuk beristirahat. Tes berikutnya akan diselenggarakan setelah makan siang. Terima kasih.”Satu per satu kandidat kembali ke ruangan. Mereka berbincang-bincang mengenai tes kedua. Para pelayan mulai berdatangan sembari makanan dan minuman.Lily mengembus napas panjang, mengambil segelas minuman. “Aku melakukan yang terbaik hingga sejauh ini. Tes kedua juga tidak sesulit yang aku bayangkan. Akan tetapi, aku merasa kedua tes ini bukan tes sungguhan.”“Kau sungguh berpikir demikian, Lily?” tany

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 223

    “Kalian memiliki waktu setengah jam untuk mempersiapkan diri kalian,” ujar Paul.Paul dan beberapa pegawai meninggalkan ruangan. Para kandidat tampak bersiaps-siap. Mereka mulai menduga-duga tugas apa yang harus mereka selesaikan.Althon mengemati semua kandidat melalui layar hologram di saat ia berpura-pura mempersiapkan diri. “Mereka langsung mempersiapkan diri tak lama setelah kepergian Paul dan para pegawai Star Company. Aku harus memuji sikap mereka. Randy juga terlihat fokus pada persiapannya. Dia seolah menjadi sosok yang berbeda.”Philip melirik Althon, tersenyum sinis. “Aku benci saat melihatnya sangat serius. Sekeras apa pun dia mencoba, dia tidak akan bisa mengubah apa pun. Dia akan tetap tersingkir di ujian kedua. Aku yakin itu.”Setengah jam kemudian, Paul dan para pegawai memasuki ruangan kembali. Semua kandidat kembali bersiap, berdiri di kursi masing-masing.“Semua kandidat akan memasuki ruangan berbeda dalam waktu bersamaan. Kalian harus bisa melalui ujian ini dengan

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 222

    Philip membungkuk hormat, tersenyum. “Aku terkejut karena kau berkunjung, Ayah. Aku minta maaf karena aku tidak menyambutmu saat kau datang.”“Aku sudah mendengar kabar jika kau lolos seleksi pertama posisi CEO Star Company dan mendapatkan nilai terbaik dari seluruh peserta. Akan tetapi, kau tidak boleh terlalu bangga dengan pencapaian itu, Philip. Poinmu hanya berbeda lima poin dari Lily Donteno. Aku tidak ingin kau lengah hingga posisi tergeser.”Pedro berdiri dari kursi, menarik dagu Philip. “Di antara putra-putraku yang lain, kau adalah putraku yang paling lemah. Saat kakak pertamamu seusiamu, dia sudah mendapatkan posisi yang luar biasa. Jika kau tidak meniru kakak-kakakmu, setidaknya kau tidak boleh membuatku malu.”Philip merasakan dadanya sangat sesak. Ayahnya selalu saja membanding-bandingkannya dengan kakak-kakaknya yang lain tanpa pernah memberikan apresiasi apa pun padanya atas semua keberhasilannya. Ia akan mendapatkan hukuman jika gagal, dan tidak akan pernah dianggap ad

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 221

    “Dasar bajingan!” Ryan mengambil bajunya di lantai, bergegas pergi dari arena. “Dia memang sengaja mengalah dariku! Aku akan menghabisnya lain waktu!”Para anggota Red Sting mulai membubarkan diri, berbisik-bisik mengenai pertarungan barusan. Keadaan lambat laun menjadi hening kembali.Ryan menatap para pria bertopeng yang mulai meninggalkan gedung, memasuki ruangan. “Dasar brengsek!”Ronny bergegas menyusul Ryan meski Gon dan yang lain sempat mencegahnya. Ia berdiri di depan pintu selama beberapa waktu, menimbang keputusan.Ryan mengetuk pintu berkali-kali. “Ayah.”Ryan mendengkus kesal. “Aku akan menghajarmu jika kau berani memasuki ruangan ini, Ronny. Awasi tempat ini!”“A-aku mengerti, Ayah.” Ronny mengembus napas panjang, berjalan menuruni tangga. Ia mengabaikan Gon, Glen, Taro, dan Sam yang menghampirinya.“Kau beruntung karena Bos Ryan tidak menghajarmy, Ronny,” ketus Gon.“Ayahku meminta kita untuk mengawasi gedung.” Ronny menaiki rooftop, mengamati pemandangan halaman dan hut

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 220

    Ryan terus berusaha mendaratkan serangan pada si pria bertopeng, tetapi pria itu selalu berhasil menahan serangannya. Sialnya, ia justru terkena serangan hingga kembali mundur. Ryan meludah di lantai, tersenyum. “Aku tidak boleh kalah di depan pasukanku atau mereka akan menertawakanku. Orang yang boleh memerintahku hanya Bos Raka dan Bos Reno, bukan badut bertopeng seperti mereka.”Ryan melompat-lompat kecil, mencari celah kelemahan si pria bertopeng. Para anggota Red Sting semakin bersemangat dan antusias. Mereka berteriak sembari menyebut-nyebut nama Ryan. Beberapa di antara mereka sempat terdorong ke arena karena saling mendorong.Si pria bertopeng terus mengamati pergerakan Ryan, melirik jam sekilas. Ketika ia mendongak, Ryan sudah berada di depannya, bersiap melayangkan pukulan. Si pria bertopeng berhasil menahan serangan meski ia terdorong selama beberapa langkah. Ia melesatkan tendangan kaki kanan, berjongkok, lantas menghantam tendangan kaki kiri ke betis Ryan. Ryan mendeng

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 219

    Raka memberi tanda, dan pasukan bertopeng segera menurunkan senjata dan menjauh dari Ello. “Aku ingat jika kau terlalu mudah menangis, Ello.” “Dasar bajingan tengik! Aku tidak datang hanya untuk mendengar ocehanmu! Katakan, apa yang kau inginkan dariku! Aku tidak segan menghajarmu.” “Putra Master Anthony masih hidup, dan dia membutuhkan kita.” “Apa?” Ello sontak terkejut. “Apa kau berkata serius, Raka?” “Apa kau melihat wajahku sedang melawak, Ello? Aku tidak akan bergurau jika berhubungan dengan Master Anthony. Tuan Muda masih hidup dan dia membutuhkan kita.” Raka melemparkan ponsel pada Ello. Ello sontak terdiam ketika melihat foto Althon. “Pria ini adalah Tuan Muda? Dia ... mirip dengan Master Arthur.” “Aku ingin mengajakmu bergabung kembali ke dalam pasukan. Aku dan Leo sudah bergabung. Leo sedang mencari Sadam sekarang. Mereka kemungkinan sudah bertemu.” Ello berdecak. “Lalu, bagaimana dengan pria tua itu?” “Master Anthony sudah tahu kebenaran di balik peristiwa it

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 218

    Althon memeriksa persiapan untuk sesi rekrutmen besok. “Hari pertama berjalan dengan lancar. Para kandidat menunjukkan kemampuan mereka dengan baik.”Althon kembali ke kamar setelah selesai melakukan pengecekan. “Paul menjalankan tugasnya dengan sangat baik. Aku sangat tertolong.”Althon menghubungi Anthony, tetapi ia membatalkan panggilan. “Aku tidak boleh mengganggu Kakek. Aku harus fokus pada misiku sekarang.”“Misi ini terkesan gampang, tetapi pada kenyataannya jauh lebih sulit dan menantang dibandingkan yang aku duga. Aku harus memastikan pilihanku tepat.”Althon beristirahat lebih awal. Sementara itu, Anthony tengah terbaring di ranjang. Seorang dokter sedang memeriksa keadaannya. Alan berada di sisinya. “Aku memiliki informasi penting untuk Anda, Master,” ujar Alan setelah dokter meninggalkan ruangan.“Apakah kabar ini soal Althon, Alan?” tanya Anthony seraya membuka mata perlahan. “Tidak, Master. Master Abraham menghubungiku sore tadi. Dia ingin mengunjungi Anda akhir pekan

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 217

    “Aku bekerja sebagai direktur di salah satu perusahaan keluargaku. Perusahaan itu memang bukan perusahaan besar. Akan tetapi, aku berusaha menjalankan tugasku dengan sebaik mungkin. Perusahaan itu berkembang cukup pesat setelah melewati banyak rintangan,” ujar Althon.“Sial, dia justru membuatku muak dengan cerita tidak bergunanya,” gumam Philip. “Lalu, bagaimana kau bisa menjadi salah satu kandidat?” Philip membersihkan noda di bibir dengan tisu. Ia tidak berselera karena berada di dekat Althon. “Pilihanku untuk duduk bersama si bodoh ini adalah pilihan salah. Jika bukan karena untuk mendapatkan citra positif, aku tidak akan sudi untuk berbicara atau dekat dengan sampah ini,” batinnya.“Aku sebenarnya berasal dari Thondonia dan pindah ke kerajaan Talu setelah aku lulus sekolah tinggi. Aku mendapatkan beasiswa dari salah satu yayasan milik keluarga Leander sejak kecil. Aku mendapatkan nilai terbaik dan pernah bekerja sebagai petugas kebersihan dan salah satu staff di anak perusahaan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status