Perkataan Elsa membuat Harris panik. Dia bangkit sambil berkata dengan heran, "Jangan asal ngomong, ini utang Arden, nggak ada hubungannya denganmu, suruh dia selesaikan sendiri."Mia meraih lengan putrinya dengan sekuat tenaga sambil berteriak histeris, "Elsa, apa kamu gila? Anak ini yang berulah, apa hubungannya denganmu? 36 miliar, loh, kamu nggak usah peduli padanya."Harvey dan keluarganya memanfaatkan kesempatan ini untuk memanas-manasi Hardy.Zudith mendengus dingin sambil berkata, "Kalau bukan Elsa, siapa lagi yang menyelesaikan masalah ini? Pecundang ini suami Elsa, dia nggak punya uang, Elsa harus bayar. Kalian juga jangan harap bisa melarikan diri, sekalipun harus jual rumah, kalian harus bayar utang ini.""Betul, mereka itu suami istri, sudah sepantasnya istri membayar utang suami."Verren terus menimpali. Meskipun mereka adalah saudara sepupu, dia iri dengan Elsa. Selain lebih cantik, Elsa juga lebih pintar dan kompeten. Dia sungguh ingin menghancurkan kehidupan kakak sepu
Kata-kata kejam yang dilontarkan Hardy bagaikan petir yang menyambar Elsa, hatinya hancur berkeping-keping dan matanya berkaca-kaca, tetapi dia berusaha untuk tidak meneteskan air mata.Dia berkata dengan suara gemetaran, "Kakek, Kakek sama sekali nggak peduli dengan kehidupanku? Bagaimanapun, aku adalah cucumu, meskipun aku nggak disukai sejak kecil, aku tetap adalah anggota Keluarga Savero. Aku membangun perusahaan periklanan itu dengan susah payah, Kakek tega menyuruhku menjualnya untuk membayar utang?"Sikap Hardy terhadap cucu perempuannya, Elsa berbeda jauh dengan sikapnya terhadap Leon. Dia berkata dengan galak, "Nggak usah basa-basi, apa pun yang terjadi, kamu harus melunasi sebagian utang ini terlebih dahulu, nggak bisa dinegosiasikan."Tubuh Elsa bergetar dan air mata pun menetes. Selain terluka dan putus asa, dia tidak tahu harus berbuat apa. Bagaimanapun, perusahaan sedang berada dalam masa kritis dan membutuhkan dana operasional, dia tidak punya uang sebanyak itu untuk men
Saat ini, Hardy berkata dengan sombong dan kejam, "Elsa ... jangan bilang aku nggak memperingatkanmu. Kalau kamu nggak melunasi utang ini dalam waktu setengah tahun, kamu harus menyerahkan perusahaan periklanan dan aku akan menjualnya."Elsa mengangkat kepalanya, wajah cantiknya tampak sangat dingin, seolah-olah sudah pupus harapan. Dia menjawab dengan nada dingin, "Kakek tenang saja, sekalipun harus menjual darah, aku akan melunasi utang ini dan nggak akan membiarkanmu rugi." Setelah melontarkan kalimat ini, dia berbalik pergi."Elsa, tunggu aku ...." Arden mengejarnya.Harris dan Mia pun menyusul, terdengar suara marah Elsa dari koridor. "Pergi kamu, aku nggak ingin melihatmu lagi."Mia berteriak kuat, "Apa kamu sudah dengar? Kamu itu pembawa sial, keluarga kami sial sekali, lihatlah betapa buruknya situasi kami sekarang. Pergi jauh-jauh sana, jangan muncul di kehidupan kami lagi."Orang-orang yang berada di dalam ruang rapat pun berkata dengan nada sinis, "Keluarga mana pun yang pun
Larut malam, lampu di sebuah pabrik kumuh yang terletak di pinggiran kota masih menyala.Terlihat sebuah mobil mendekat dari kejauhan. Di dekat gerbang, seekor Tibetan Mastiff menggonggong dan terus menerjang ke depan dengan ganas, seolah-olah ingin melepaskan diri dari rantai.Setelah seorang pria keluar dari dalam untuk menegurnya, Tibetan Mastiff itu baru berhenti menggonggong dan terus menatap halaman dengan tajam.Tiga mobil memasuki halaman. Si Kumis dan yang lainnya turun dari mobil, mereka membentak Arden dengan galak, "Berengsek, cepat turun dari mobil, kamu minta dipukul?""Apa lihat-lihat? Kalau berani lihat lagi, aku akan mencungkil matamu."Arden mengerutkan kening sambil mengumpat dalam hati, 'Sekelompok idiot ini memang nggak tahu diri, bisa-bisanya memperlakukanku seperti ini. Tunggu saja pembalasanku!'Terdapat sebuah bangunan besar di depan. Pintu besi terbuka, sekelompok preman itu membawa Arden masuk ke dalam.Arden melihat sekeliling, terdapat meja mahjong dan meja
Wajah Willy dipenuhi dengan niat membunuh, dia mengambil pisau tajam yang diserahkan oleh bawahannya sambil mengumpat dengan ganas, "Bajingan, nggak ada yang berani mengancamku seperti itu. Sekarang aku akan memotong kelima jarimu, biar kamu paham maksud dari 'mulutmu harimau'. Setelah itu, aku akan menyampaikan kabar baik ini pada Tuan Muda Jerry, dia pasti akan sangat senang saat melihat jarimu."Arden ditahan oleh dua pria kekar dan tangannya ditekan oleh si Kumis. Dia sepenuhnya dikendalikan oleh orang lain dan akan segera kehilangan jari-jarinya, tetapi dia sama sekali tidak panik dan hanya menatap pisau di tangan Willy dengan tenang.Terukir tato kepala harimau berwarna biru tua di tangan Willy yang berbulu lebat, tato itu tampak sangat nyata!"Apa kamu sudah yakin ingin memotong jariku? Sekarang masih belum terlambat, kamu nggak akan sanggup menyinggungku." Cahaya dingin melintas di mata Arden, Arden yang sekarang berbeda jauh dengan Arden yang selalu bersikap seperti gelandanga
Seisi pabrik tua ini dipenuhi dengan bau darah. Tibetan Mastiff mendengar kekacauan di dalam dan terus menggonggong dari luar, situasi ini sangat menakutkan dan seram.Arden menyaksikan dari samping dengan tenang, dia merasa Tyson dan para pengawal lainnya memang kuat, mereka pantas menjadi pengawal. Mereka dapat menaklukkan sekelompok preman ini dengan mudah, dia sangat puas dengan hasil ini.Ada yang ingin melancarkan serangan diam-diam, yaitu si Kumis. Dia diam-diam mendatangi Arden, lalu mengangkat pisau lipat untuk menikam Arden. Cahaya dingin melintas dan pisau melesat ke arah dada Arden.Arden dapat melihat tindakan si Kumis dari sudut mata. Dia segera menghindar, mengulurkan tangan untuk meraih pergelangan tangan si Kumis dan merampas pisau lipat itu. Kemudian, dia menusuk bahu si Kumis dan bergegas menjauh, dia tidak ingin pakaiannya ternodai darah.Serangan ini tepat dan tangkas, si Kumis tidak bisa menghindar. Dia berteriak kesakitan, lalu menutupi bahunya dengan tangan dan
Willy menahan rasa sakit yang luar biasa sambil mengumpat, "Aku bersumpah akan membalas dendam ini. Cepat selidiki asal usul anak ini, kemudian kita beraksi.""Baik ... mengerti."Sekelompok bawahan Willy segera mengiakan. Namun, semuanya tahu Arden sangat menakutkan dan sulit dihadapi!Land Cruiser melaju di jalan raya. Arden duduk di kursi penumpang dengan ekspresi muram, tetapi bukan karena Willy. Baginya, Willy bukanlah siapa-siapa, melainkan karena difitnah oleh Hardy dan Leon.Sebenarnya, dia tidak peduli dengan reputasinya. Sejak menjadi menantu matrilokal, dia selalu ditindas dan menerima situasi dengan lapangan dada.Kalau ingin mengubah watak dan sifat seorang pria, buat pria itu menjadi menantu matrilokal. Inilah pelajaran yang didapatkan oleh Arden, karakter seseorang akan terbentuk setelah menanggung beban berat.Namun, masalah ini melukai Elsa. Inilah keadaan yang tidak diinginkan oleh Arden. 'Beraninya kalian menindas istriku, tunggu saja pembalasanku.'Setelah merenung
Tak diragukan lagi, restoran Japera Rasa Kita juga merupakan milik Keluarga Akasia dan sudah beroperasi di Kota Bahari selama bertahun-tahun.Tiga puluhan pegawai toko merupakan ninja yang terampil, presdir Grup Hunter, Sofia yang menempatkan mereka di sini.Sofia tidak peduli apakah restoran ini akan menghasilkan uang, tugas utama para pegawai ini adalah melindungi putranya, Arden. Tidak boleh terjadi sesuatu pada pewaris keluarga.Tentu saja, semua ini dilangsungkan secara diam-diam. Sebelum Arden menyelesaikan tuntutan sepuluh tahun, Sofia tidak akan mengungkapkan kebenaran padanya.Sekarang Arden kembali menyandang status tuan muda dan hal ini tidak peduli disembunyikan lagi. Sebelum pergi, Sofia memberi tahu Arden bahwa dia berhak memerintah para ninja di restoran ini. Bagaimanapun, dunia bisnis sangat berbahaya dan sebagian pesaing sanggup melakukan apa pun untuk mencapai tujuan mereka.Sekelompok ninja berlutut di koridor dengan kepala tertunduk untuk menunjukkan rasa hormat mer