Share

Bab 52

Tak disangka, istrinya yang cantik bagaikan bidadari sama sekali tidak merasa romantis dan hanya peduli dengan harga. Arden yang merasa tertekan pun berkata dalam hati, 'Haih, intinya kamu meremehkanku!'

Namun, kesempatan seperti ini sangat langka. Dia menahan kekesalannya, lalu berkata sambil tersenyum, "Kita sudah datang, abaikan soal siapa yang akan bayar, nikmati saja. Ayo minum arak."

Elsa menjadi makin kesal, dia berkata dengan nada dingin, "Kamu memang nggak usah peduli dengan harga, yang penting makan saja. Ada belasan karyawan di perusahaanku yang perlu digaji, mana mungkin aku nggak khawatir? Sedangkan kamu hanya tahu makan, kamu minum sendiri, aku nggak mau minum."

Setelah dimarahi oleh Elsa, Arden menggelengkan kepalanya dengan tidak berdaya dan mengabaikan Elsa. Dia mendongak untuk meneguk segelas arak, lalu mengangkat sumpit untuk mengambil sepotong tuna mentah dan mencelupkan tuna itu ke dalam kecap. Sembari mengunyah, dia pun berpikir, 'Hidup bagaikan roda berputar, pan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status