Home / Pendekar / Kembalinya Kesatria Shengcun / 21. Bertarung dengan Le Tu Hua

Share

21. Bertarung dengan Le Tu Hua

last update Last Updated: 2024-02-20 22:02:39

Sambil mengendap-endap, Feng Guang meraih beberapa pisau yang terselip di pinggangnya. Kemudian melempar pisau-pisau tersebut ke arah orang-orang yang sedang berbincang santai di teras rumah itu.

Slep! Slep!

Empat orang roboh seketika dengan pisau menancap di kening dan leher mereka.

Melihat kawan mereka mendapatkan serangan mendadak, sontak yang lainnya langsung bangkit dan berhamburan keluar. Tetapi, mereka pun berjatuhan ketika pisau-pisau tersebut menancap di kening mereka.

"Keluar kau, Pengecut!" teriak salah seorang pendekar yang berhasil menghindari serangan dari Feng Guang.

Feng Guang menghentakkan kakinya, kemudian melompat ke arah pendekar itu. Seiring demikian, puluhan pendekar lainnya sudah berdatangan, mereka langsung mengurung Feng Guang.

"Bedebah! Kau telah membunuh kawan kami, kau harus bertanggung jawab atas kematian mereka!" bentak salah seorang pendekar.

Feng Guang hanya tersenyum-senyum saja mendengar perkataan pendekar tersebut. Namun tanpa sepengetahuan lawannya,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    22. Pertarungan Sengit di Kota Siancu

    Setelah membentak, Le Tu Hua kembali menyerang dengan begitu ganasnya, terjangan angin kencang disertai kilat dan suara dentuman keras menggelegar. Hal itu terjadi karena bentroknya dua kekuatan tenaga dalam dari kedua belah pihak.Tubuh Feng Guang mulai terguncang hebat, kemudian terpental beberapa tombak ke belakang. Dari mulut dan hidungnya mengalir darah segar akibat tekanan tenaga dalamnya sendiri yang bentrok dengan kekuatan tenaga dalam Le Tu Hua."Hahaha ... malam ini kau pasti akan menemui ajal di tempat ini!" teriak Le Tu Hua sesumbar dengan sikap jemawa.Serangan ganas kembali dilakukan oleh Le Tu Hua terhadap Feng Guang yang sudah mulai kehilangan arah dalam menentukan serangan. Dalam kondisi demikian, dimanfaatkan dengan baik oleh Le Tu Hua, ia bergerak cepat dan kembali melakukan serangan terhadap Feng Guang."Rasakan ini!" teriak Le Tu Hua melesat terbang sambil mengerahkan pukulan tenaga dalam andalannya.Feng Guang sangatlah pandai dalam mengantisipasi alur serangan m

    Last Updated : 2024-02-21
  • Kembalinya Kesatria Shengcun    23. Feng Guang Mengadu Domba Lawan-lawannya

    Law Sien hanya menganggukkan kepalanya saja menanggapi perkataan Le Tu Hua. Dua bola matanya bergulir ke arah Feng Guang."Hahaha ...." Pria itu tertawa dingin menatap wajah Feng Guang yang kini sudah kembali menginjakkan kakinya di atas tanah."Kau adalah seorang pendekar muda yang memiliki kepandaian yang sangat luar biasa. Nyalimu sangat besar sekali, Pendekar," ujar Law Sien. "Tapi sayang, semua kepandaian yang kau miliki tidak kau pergunakan dengan baik. Justru kau malah membunuh banyak pendekar dari kelompok Sekte Iblis Merah.""Lantas, apa urusannya denganmu?" sahut Feng Guang dengan sikap sinis.Pria paruh baya itu kembali memperdengarkan suara tertawa yang semakin memancing amarah Feng Guang."Selama ini, kelompokku memang selalu bertentangan dengan kelompok Sekte Iblis Merah. Tapi, aku tidak suka dengan caramu, dan hari ini aku akan ada di pihak mereka." Law Sien menoleh ke arah Le Tu Hua yang sedari tadi hanya diam berdiri."Sebaiknya kau diam saja! Kau tidak perlu ikut mel

    Last Updated : 2024-02-22
  • Kembalinya Kesatria Shengcun    24. Feng Guang Berhasil Menuntaskan Dendam

    Le Tu Hua merupakan seorang pendekar yang berpengalaman dan memiliki kesaktian yang begitu hebat. Namun, ia mulai kehilangan pamor di hadapan anak buahnya sendiri, kini mereka tak mau lagi tunduk dan mematuhi perintah Le Tu Hua."Bedebah kalian!" bentak Le Tu Hua segera menghunus pedangnya dan langsung menyerang secara membabi-buta.Tetapi, serangannya kali ini tidak tertuju kepada Feng Guang, melainkan kepada anak buahnya sendiri yang sudah mengabaikan perintahnya.Law Sien tertawa lepas melihat sikap Le Tu Hua, "Hahaha ... rasakan sendiri olehmu Le Tu Hua! Ini balasan akibat kau tidak menghargai aku yang sudah membantumu!" teriak Law Sien merasa puas melihat konflik di kubu kelompok Sekte Iblis Merah.Demikian pula dengan Feng Guang, ia hanya berdiri sambil tersenyum mengawasi pertarungan para pendekar Sekte Iblis Merah. Feng Guang sangat cerdas, ia telah mengatur siasat sedemikian rupa. Sehingga, para pendekar itu mulai terpengaruh oleh hasutannya."Aku akan menunggu sampai mereka

    Last Updated : 2024-02-23
  • Kembalinya Kesatria Shengcun    25. Feng Guang Dicegat Sekelompok Pendekar Jahat

    Feng Guang tersenyum-senyum sendiri melihat tubuh kekar yang selama ini sangat ditakuti oleh para penduduk yang ada di daratan Tionggon."Akhirnya dendam ini sudah aku tuntaskan. Kini tak boleh ada lagi pendekar jahat yang menguasai rimba persilatan, apalagi menindas rakyat. Aku tidak akan membiarkan itu terjadi!" tekad Feng Guang.Setelah itu, ia langsung kembali ke rumah orang yang sudah memberi petunjuk kepadanya tentang kediaman Le Tu Hua. Ketika dirinya baru saja tiba di halaman rumah pria itu, Feng Guang mencium gelagat tidak baik.Pintu rumah tersebut terbuka lebar, di atas kursi yang ada di teras terlihat bercak darah yang sudah hampir mengering. Feng Guang menghentikan langkahnya, dua bola matanya bergulir mengamati sekitaran tempat tersebut."Apa yang terjadi dengan orang yang sudah membantuku? Apakah mungkin dia sudah tewas? Tapi, di mana mayatnya?" Feng Guang bertanya-tanya sendiri sambil melanjutkan langkah memasuki rumah tersebut.Sesampainya di dalam, rumah tersebut tam

    Last Updated : 2024-02-24
  • Kembalinya Kesatria Shengcun    26. Giok Lung Mati di Tangan Feng Guang

    Feng Guang hanya tersenyum saja setelah mendengar perkataan pendekar berjubah hitam. Dirinya mulai mengerti bahwa pendekar tersebut sama saja dengan para pendekar lainnya."Apakah mungkin pendekar itu tahu kalau aku membawa mustika naga?" gumam Feng Guang menduga-duga.Apa yang dipikirkan oleh Feng Guang memang benar, pendekar itu memilik tujuan untuk mendapatkan mustika naga yang beberapa waktu lalu sempat ia tunjukkan kepada orang-orang dari kelompok Sekte Iblis Merah.Pendekar tersebut dikenal sebagai pendekar yang luar biasa licik. Hal itu diketahui oleh para pendekar dari kelompok Sekte Iblis Merah. Namanya Siom Lie, ia memiliki kecepatan tinggi dalam mengambil sesuatu dari jarak jauh. Setiap kali tangannya bergerak dan menempel di tubuh lawan, sudah barang tentu benda apa pun yang ada di tubuh lawannya akan otomatis pindah ke tangannya."Apa pun alasan yang kau berikan, sebaiknya kau menyingkir dari hadapan kami!" bentak salah seorang dari kelompok Sekte Iblis Merah.Pendekar be

    Last Updated : 2024-02-25
  • Kembalinya Kesatria Shengcun    27. Jui Shin Bertarung dengan Dua Perampok

    Belum sempat tiba di desa Shengcun, Feng Guang sudah tak sadarkan diri di atas kudanya. Darah yang keluar dari mulut dan hidungnya, membuat Feng Guang lemah. "Kau lihat itu! Apakah dia sudah mati?" desis seorang pria paruh baya kepada seorang pemuda yang tengah memetik buah di ladang mereka. Pemuda itu menghentikan aktivitasnya, ia meluruskan pandangannya ke arah seekor kuda yang membawa Feng Guang dalam keadaan pingsan. Kuda tersebut sengaja berhenti di pinggir ladang, seolah tengah meminta bantuan kepada dua pria yang ada di tengah ladang. "Kita harus menolong orang itu, Paman. Aku yakin dia belum mati," kata pemuda tersebut. "Baiklah, kita ke sana sekarang." Pria paruh baya itu menyahut dan langsung melangkah diikuti oleh keponakannya menghampiri kuda yang membawa Feng Guang. Setelah memeriksa kondisi tubuh Feng Guang, mereka langsung membawanya ke saung tempat tunggal mereka yang tidak jauh dari ladang tersebut. "Ambil daun Dui dan langsung kau rebus. Pemuda ini mengalami luk

    Last Updated : 2024-02-27
  • Kembalinya Kesatria Shengcun    28. Feng Guang Pulang dari Kota Siancu

    Demikian pula dengan yang satunya lagi, ia sudah mengambil sikap mengurung Jui Shin yang sedari tadi terus menghindari serangan-serangan yang dilancarkan oleh kawannya."Kami sudah tidak dapat memaafkanmu lagi, terpaksa kami akan menangkapmu untuk kami jadikan pemuas nafsu," bentak pria itu dengan suara keras. Kemudian tertawa lepas.Jui Shin hanya tersenyum sinis menanggapi perkataan pria tersebut.Meskipun dikurung rapat oleh dua orang pria kuat yang memiliki kepandaian ilmu bela diri tinggi, sedikit pun gadis cantik itu tidak merasa gentar. Ia tampak tenang sekali menghadapi sikap agresif para penjahat yang sudah mengurungnya.Jui Shin hanya hanya diam saja sambil mengawasi gerak-gerik dua orang pria yang merupakan komplotan para perampok yang beroperasi di wilayah tersebut.“Hadapi kami, Gadis kecil! Kau sudah lancang menghina kami, hari ini kami akan membawamu ke tempat kami!” bentak salah seorang dari kedua pria tersebut.Kemudian kawannya menyahut, “Di wilayah ini, kami sangat

    Last Updated : 2024-02-27
  • Kembalinya Kesatria Shengcun    29. Kebersamaan Feng Guang dengan Jui Shin

    Beberapa hari kemudian ....Gadis cantik yang selama ini sudah menciptakan rasa cemas dalam diri Feng Guang, hari itu sudah ada di hadapannya.Matanya yang indah memandang nyalang ke arah Feng Guang yang tersenyum lebar menyambut kedatangannya."Syukurlah kau sudah kembali dengan selamat," kata Feng Guang tampak semringah sekali."Kau ini sangat menyebalkan, jika saja aku tahu kau sudah meninggalkan kota Siancu, mungkin aku tidak akan menyusulmu ke sana," hardik Jui Shin mendelikkan matanya ke arah Feng Guang."Aku tidak tahu kalau kau akan menyusulku," jawab Feng Guang. "Kalau aku tahu, mungkin aku akan menunggumu di sana," sambungnya sambil tersenyum-senyum menatap wajah Jui Shin yang ketus.Sikap Jui Shin semakin membuat Feng Guang jatuh hati saja. Kecantikan wajahnya terlihat jelas ketika dirinya marah.'Jui Shin benar-benar cantik,' batin Feng Guang terkagum-kagum dengan keindahan wajah gadis yang ada di hadapannya."Hei! Kenapa Kak Feng melihatku seperti itu? Ada apa dengan waja

    Last Updated : 2024-02-28

Latest chapter

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    104. Feng Guang Kembali ke Desa Shengcun (Bab Terakhir)

    Para pendekar itu kembali mengerahkan kekuatan mereka dan kembali melakukan serangan secara brutal terhadap Feng Guang. Namun, Feng Guang dengan gerakan yang sangat cepat langsung menangkis setiap serangan yang dilancarkan oleh lawan-lawannya.Setelah dapat menghindari setiap serangan yang mengancam dirinya, Feng Guang langsung membalasnya dengan serangan yang lebih ganas dari serangan lawan-lawannya.Demikianlah, pertarungan itu pun terus berlanjut dan menjadi semakin sengit saja. Dari kedua belah pihak terus melakukan serangan-serangan yang sangat berbahaya. Terlebih lagi, serangan-serangan yang dilakukan oleh Yao Ming dan para pendekar lainnya. Mereka benar-benar berambisi untuk membinasakan Feng Guang pada saat itu juga.Mereka menutup mata dan telinga, seolah tak peduli dengan penjelasan Feng Guang. Para pendekar itu yakin bahwa Feng Guang adalah pelaku utama yang sudah membantai para pendekar Sekte Tian Cu."Tak ada pilihan lagi, selain melumpuhkan mereka satu persatu untuk meny

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    103. Feng Guang Dikeroyok Para Pendekar Tangguh

    Namun, dua orang pendekar berjubah hijau itu tidak mengindahkan pertanyaan Feng Guang. Mereka hanya tertawa dan terus melakukan serangan terhadap Feng Guang."Kurang ajar!" geram Feng Guang langsung melakukan perlawanan sengit.Saat dirinya terdesak, Feng Guang menghentakkan kakinya, kemudian meluncur ke udara. Saat dalam posisi mengambang di udara, maka Feng Guang segera mengerahkan jurus tenaga dalamnya."Sebenarnya aku tidak tega jika harus melukai kalian. Tetapi, anggap saja ini adalah sebuah pelajaran yang harus kalian terima," kata Feng Guang masih dalam posisi terbang di atas para pendekar itu.Tanpa terduga, gelombang panas tiba-tiba muncul dari kedua telapak tangan Feng Guang. Kemudian gelombang panas itu meluncur ke arah dua pendekar berjubah hijau itu, serangan yang sangat dahsyat dan sulit dihindari, sehingga dua orang pendekar itu langsung jatuh bergelimpangan. Mereka benar-benar terkejut dan tak dapat mengantisipasi serangan tersebut.qFeng Guang hanya tersenyum dan lang

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    102. Pertrungan di Gurun Pasir Tio Sun wa

    Yao Ming tertawa dingin, lalu menjawab, "Kau memang pandai berbohong, sehingga rakyat negri ini sangat percaya dengan kebohonganmu, karena mereka bodoh. Sebenarnya kau adalah penjahat yang berlindung di bawah kekuasaan Raja Hao Xiong Han yang dianggap sebagai pahlawan karena sudah berhasil merebut kembali pemerintah kerajaan Tionggon dari tangan Perdana Menteri Tuo Hang. Tapi di mata kami, kau tetap seorang penjahat. Kami tahu kebusukanmu!""Kau telah menuduhku melakukan perbuatan yang tidak pernah aku lakukan!" Feng Guang membentak dengan penuh kegusaran. "Seharusnya kau percaya bahwa aku ini tidak pernah terlibat dalam kasus kematian para pendekar Sekte Tian Cu. Ini fitnah dan aku tidak terima atas tuduhan ini!"Yao Ming dan kedua anak buahnya tertawa lepas mendengar perkataan Feng Guang. Mereka sama sekali tidak percaya dengan apa yang Feng Guang katakan."Jangan berkelit lagi, Feng Guang. Percuma saja, kami memiliki bukti yang kuat!" kata Yao Ming. "Malam ini kau harus mempertangg

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    101. Feng Guang Dituduh Telah Melakukan Pembantaian

    Setelah berada di luar penginapan, Feng Guang tampak terkejut sekali ketika melihat sebuah tulisan di dinding luar kamar tempatnya menginap. Tulisan tersebut merupakan sebuah tantangan dari seseorang yang tak dikenal yang meminta Feng Guang agar datang ke sebuah tempat."Gurun pasir Tio Sun," gumam Feng Guang setelah membaca tulisan tersebut.Entah siapa orang yang sudah menulis pesan tersebut, karena dalam tulisan itu tidak tertulis nama sang penulisnya.Feng Guang tampak bingung sekali. Ia menarik napas dalam-dalam, lalu berkata lagi, "Bagaimana mungkin ada seorang pendekar yang menantangku untuk bertarung, padahal tak ada orang yang mengetahui kalau aku menginap di sini. Bahkan para biksu yang baru melakukan pertemuan denganku tidak ada satu pun yang tahu?"Feng Guang termenung sejenak, memikirkan langkah selanjutnya. Apakah ia harus menerima tantangan tersebut atau mengabaikannya?Setelah itu, Feng Guang langsung bersiap untuk berangkat ke gurun pasir Tio Sun. Ia tampak penasaran

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    100. Era Baru

    Dengan demikian, Feng Guang sudah mulai kehilangan kesabaran dan langsung mengerahkan jurus andalannya.Perdana Menteri Tuo Hang, saat itu masih dapat melakukan perlawanan meskipun dirinya sudah mengalami luka yang sangat parah. Namun, perlawanannya tidak berarti apa-apa, karena Feng Guang lebih unggul segalanya.Hanya dengan dua kali sabetan pedangnya, Feng Guang sukses menjatuhkan pria bertubuh kekar itu, sehingga Perdana Menteri Tuo Hang tewas dengan luka yang sangat parah di bagian leher dan perutnya.Sementara itu, pasukan Hu Yui Se sudah sepenuhnya menguasai pertempuran. Bahkan mereka sudah berhasil menangkap para prajurit kerajaan dan menewaskan Panglima Hui Su sebagai orang nomor satu di angkatan perang pasukan kerajaan Tionggon yang diperintah oleh Perdana Menteri Tuo Hang.Berkat keyakinan dan kegigihan para prajurit Hu Yui Se, akhirnya mereka mampu merebut istana yang sudah lama dikuasai oleh pasukan kerajaan yang pro terhadap Perdana Menteri Tuo Hang."Ini adalah sebuah ke

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    99. Pertrungan Feng Guang dengan Perdana Menteri Tuo Hang

    Dengan demikian, pertempuran besar pun kembali terjadi. Pasukan kerajaan melakukan perlawanan sengit atas serangan yang dilancarkan oleh pasukan Hu Yui Se."Jangan biarkan mereka masuk. Kalian harus bisa mempertahankan istana ini!" seru Panglima Hui Su.Feng Guang dengan gagahnya memacu derap langkah kudanya langsung masuk ke halaman istana disusul oleh Dui Mui dan Hok Shin. Dengan senjata masing-masing, mereka langsung menebas leher semua prajurit kerajaan yang coba-coba melakukan perlawanan.Saat demikian gentingnya, Perdana Menteri Tuo Hang pun sudah bersiaga penuh. Ia bersama para pengawalnya langsung menghunus pedang masing-masing demi mempertahankan diri.Beberapa saat kemudian, beberapa orang dari pasukan Hu Yui Se berhasil menerobos pertahanan pasukan kerajaan. Mereka berhasil memasuki istana, kemudian langsung mengepung Perdana Menteri Tuo Hang dan para pengawalnya."Menyerahlah, Perdana Menteri!" seru Dui Mui."Bedebah!" geram Perdana Menteri Tuo Hang. Kemudian memberikan pe

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    98. Menyerang Istana

    Lie Huang dan semua yang ada di tempat itu mengangguk dan menjura serempak, sebagai bentuk hormat mereka terhadap Feng Guang selaku pemimpin tertinggi pasukan Hu Yui Se.Beberapa saat kemudian, tiga orang agen pengintai yang ditugaskan oleh Feng Guang sudah kembali menghadapnya. Tiga orang agen pengintai itu adalah para prajurit khusus. Mereka melaporkan tentang kondisi istana dan juga peta kekuatan lawan yang akan digempur oleh pasukan Hu Yui Se. Semua berdasarkan hasil penyelidikan yang mereka lakukan."Apakah ada tanda-tanda bahwa pasukan kerajaan mendapatkan bantuan dari pihak asing atau tidak?" tanya Feng Guang meluruskan pandangannya ke arah tiga prajurit mata-mata yang baru saja kembali."Sepertinya tidak, Panglima. Semua jalur yang menuju ke istana sudah diblokade oleh pasukan kita. Jadi, tidak mungkin ada pihak asing yang berani memasuki wilayah ibu kota," jawab salah seorang dari ketiga prajurit itu.Feng Guang tersenyum lebar, lalu bertanya lagi, "Apakah saat ini mereka sud

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    97. Pasukan Kerajaan Semakin Terdesak

    Tan Miau dan para prajurit Hu Yui Se tampak semringah mendengar perkataan Caw Kyu. Pasalnya, dengan gabungnya Caw Kyu dan kawan-kawannya, tentu akan menjadi kabar baik dan menggembirakan bagi seluruh rakyat kerajaan Tionggon."Kami sangat senang sekali mendengarnya," kata Tan Miau tersenyum lebar. "Semoga pasukan Hu Yui Se akan menjadi semakin kuat dengan kehadiran kalian," sambungnya dengan raut wajah semringah.Selanjutnya, Tan Miau langsung menyerahkan Caw Kyu dan kawan-kawannya kepada ketua regu induk pasukan Hu Yui Se yang bertugas di sepanjang perbatasan kota Yuanzi Timur. Setelah itu, Tan Miau kembali masuk ke tendanya untuk beristirahat sejenak, karena malam sudah semakin larut dan hampir mendekati pagi."Malam ini kalian istirahat saja dulu, besok barulah kalian boleh bergabung dengan para prajurit lainnya," kata salah seorang prajurit yang menjadi ketua regu induk pasukan Hu Yui Se.Caw Kyu dan kawan-kawannya menjura hormat dengan membungkukkan badan ke arah prajurit tersebu

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    96. Seratus Prajurit Kerajaan Menyerahkan Diri

    Semua prajurit yang ada di tempat tersebut saling berpandangan, mereka sependapat dengan prajurit senior yang merupakan ketua regu di dalam kubu pasukan kerajaan. Dia adalah Caw Kyu—orang kepercayaan Panglima Hui Su. Bagaimana yang telah Caw Kyu sampaikan bahwa solusi dan jalan keluar terbaik adalah kabur dari istana. "Melarikan diri memang jalan terbaik yang harus kita lakukan, agar kita semua selamat dari serangan pasukan Hu Yui Se," desis salah seorang prajurit. "Jujur saja, aku sudah lelah berada di di istana ini," sambungnya."Apa yang kau katakan memang benar, aku pun sependapat denganmu," sahut prajurit lainnya.Semua prajurit yang ada di tempat tersebut, kini mulai berani mengungkapkan perasaan yang selama ini mereka alami. Para prajurit itu sudah tak mau lagi terlibat perang melawan pasukan Hu Yui Se.Selain takut terhadap lawan yang mereka hadapi, para prajurit itu pun berpikir bahwa perang tersebut sama dengan melawan saudara mereka sendiri. Karena di dalam kubu pasukan Hu

DMCA.com Protection Status