Siang harinya, Feng Guang sudah kedatangan banyak pemuda. Mereka berasal dari berbagai golongan dan dari berbagai desa yang ada di wilayah kota Yuanzi.Tujuan kedatangan mereka ke desa Shengcun, tiada lain karena ingin bergabung dengan kelompok Feng Guang yang baru saja dibentuk oleh Lei Cuan dan tetua desa Shengcun. Didirikannya kelompok tersebut, bertujuan untuk melatih para pemuda desa agar mereka memiliki kepandaian ilmu bela diri."Kami teramat bahagia dan merasa bangga dengan kedatangan kalian ke tempat kami ini," ujar Lei Cuan di sela perbincangannya dengan para pemuda yang sedari pagi sudah tiba di tempat tersebut. "Ini semua menjadi sebuah penghormatan bagi kami, karena kalian sudah percaya sepenuhnya dengan kelompok yang baru dibentuk ini," tambahnya.Seorang pemuda yang berasal dari desa Yui menjura hormat, kemudian berkata, "Bukan hanya Suhu yang merasa terhormat, kami pun bangga bisa diajak bergabung dengan kelompok ini. Besar harapan kami bisa mendapat pelajaran ilmu kep
Dua hari berikutnya, Feng Guang sudah pamit kepada Lei Cuan dan Jui Shin. Ia berangkat ke kota Siancu sendirian dengan tekad yang kuat untuk melakukan tindakan tegas terhadap kelompok Sekte Iblis Merah, yang selama ini kembali melakukan tindakan-tindakan jahat terhadap para penduduk di kota Siancu dan desa-desa di sekitar kota tersebut.Beberapa hari setelah menempuh perjalanan panjang, akhirnya Feng Guang menginjakkan kakinya di sebuah desa yang ada di pinggiran kota Siancu. Ia tampak kaget sekali ketika melihat desa tersebut carut-marut, banyak rumah-rumah penduduk yang hancur berantakan dan bahkan ada sebagian dari rumah-rumah di desa tersebut tinggal sebuah reruntuhan sisa terbakar.Desa itu terlihat sepi sekali, hanya ada beberapa orang penduduk saja yang tengah melakukan perbaikan rumah-rumah mereka."Kenapa rumah-rumah penduduk desa ini hancur berantakan? Peristiwa apa yang baru mereka alami?" Feng Guang masih duduk di atas pelana kudanya sambil mengamati sekitaran tempat terse
Pria itu menarik napas dalam-dalam, kemudian menjawab pertanyaan Feng Guang, "Siu Hua adalah putra sulung Mendiang Le Tu Hua, dia lebih kejam dari ayahnya. Siu Hua menganggap bahwa salah seorang dari kelompok pendekar yang bentrok dengan anak buahnya adalah pelaku yang sudah membinasakan ayahnya dan juga menganggap bahwa kelompok pendekar Yanmar merupakan penduduk asli desa ini."Feng Guang kembali mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia baru paham dengan motif yang sesungguhnya, sehingga kelompok Sekte Iblis Merah melakukan serangan terhadap para penduduk desa tersebut."Aku akan bertanggung jawab atas semua yang terjadi di desa ini. Kalian jangan khawatir! Aku memilik cara tersendiri untuk memecah belah kelompok Sekte Iblis Merah," kata Feng Guang menegaskan."Kami setuju, dan kami akan membantumu untuk mendapatkan informasi terkait orang-orang dari kelompok Sekte Iblis Merah," sahut penduduk lainnya.Ada banyak hal yang dibicarakan oleh Feng Guang dan para penduduk desa tersebut. Tetapi
Bersamaan dengan itu, tangannya bergerak cepat menyambar pergelangan tangan Feng Guang.Tetapi, Feng Guang tampak sigap sekali. Sembari membentak, ia langsung membalikkan tubuh dengan menggerakkan tangannya balas mencekal pergelangan tangan Siu Hua.Betapa terkejutnya Siu Hua saat pergelangan tangannya dicekal keras oleh Feng Guang. Dengan demikian, ia sudah tak dapat bergerak lagi, tak ada kekuatan lagi untuk melakukan pergerakan karena tangan Feng Guang mencekal pergelangan tangannya dengan sangat kuat.Hal itu dimanfaatkan dengan baik oleh Feng Guang, ia melipat tangan Siu Hua ke belakang, kemudian langsung memukul punggung pendekar itu dengan kekuatan tenaga dalam yang sangat luar biasa. Siu Hua mengerang kesakitan, lalu jatuh terpuruk di hadapan Feng Guang. 'Kurang ajar! Pendekar ini benar-benar memiliki kepandaian ilmu bela diri yang tinggi,' batin Siu Hua."Kau akan bernasib sama dengan ayahmu!" bentak Feng Guang langsung bergerak dan kembali mencekal pergelangan tangan Siu Hu
Siu Hua menarik napas dalam-dalam, ia tertawa dingin menanggapi pertanyaan pendekar itu."Apakah kau tidak tahu, dia itu adalah orang yang sudah membunuh ayahku, dan juda sudah membinasakan puluhan anak buahku. Jika kau mau ikut campur, itu tandanya kau sudah siap menanggung dosa pendekar itu!" Siu Hua membentak dengan menudingkan jari telunjuknya ke arah Feng Guang."Tidak mungkin ada api kalau tidak asap. Aku tahu, kaulah biang keladinya!" bentak pendekar berambut putih itu dengan nada tinggi.Pada saat perdebatan sengit itu berlangsung, antara Siu Hua dengan pendekar berambut putih. Tiba-tiba, dari dalam kebun yang ada di depan rumah tetua desa, terdengar suara aneh yang lantas disusul dengan munculnya dua orang pria.Kedua orang itu meluncur dan mendarat sempurna. Mereka berdiri tegak membelakangi Jui Shin dan Feng Guang. Pria yang bertubuh kurus tertawa lepas, lantas berkata sambil menudingkan jari telunjuknya ke arah Siu Hua."Apakah kau akan menuntaskan persoalanmu hari ini? At
Siu Hua tampak geram sekali mendengar perkataan yang terlontar dari mulut pendekar bertubuh kurus itu."Sebaiknya kau mundur dari hadapanku!" bentak Siu Hua. "Aku tidak memiliki urusan denganmu," sambungnya dengan suara keras.Tui Lau dan Fei Cun tertawa lepas mendengar perkataan Siu Hua. Seakan-akan mereka mengejek Siu Hua yang dengan mudah sudah dikalahkan oleh Tui Lau."Tuan Pemimpin kelompok Sekte Iblis Merah, apakah kau tidak malu? Bertarung denganku saja kau sudah kalah, apalagi jika bertarung dengan pendekar itu." Tui Lau membentak sambil menoleh ke arah Feng Guang."Kurang ajar, lancang sekali mulutmu! Aku akan menghajar kalian semua yang sudah menghinaku, tapi setelah aku membinasakan dia," jawab Siu Hua menudingkan jari telunjuknya ke arah Feng Guang yang sedari tadi hanya diam saja bersama Jui Shin.Dengan demikian, Feng Guang pun menjadi gusar karena sikap Siu Hua seperti itu. "Bedebah!" geram Feng Guang kembali melangkah mendekati Siu Hua.Sorot matanya yang tajam terus m
Mendengar pernyataan Tui Lau, Feng Guang hanya mengangguk saja sambil tersenyum lebar."Mohon maaf untuk semuanya, alangkah baiknya sekarang kita makan saja dulu. Kebetulan putriku dan para penduduk lainnya sudah menyiapkan makanan lezat untuk kalian semua," kata tetua desa dengan sikap ramah."Terima kasih banyak, Tetua. Kami merasa berhutang budi kepadamu," jawab Feng Guang sambil menjura.Tetua desa hanya tersenyum saja, kemudian bangkit dan langsung mengajak Feng Guang, Jui Shin, dan tiga orang pendekar dari kelompok Yanmar agar segera bergabung dengan para pendekar mantan anggota kelompok Sekte Iblis Merah untuk makan bersama di sebuah saung yang ada di samping kediamannya.***Keesokan harinya ....Feng Guang dan Jui Shin pamit kepada tetua desa dan semua penduduk desa tersebut. Siang itu, mereka langsung meninggalkan desa Buihang menuju desa Shengcun bersama para pendekar mantan anggota kelompok Sekte Iblis Merah yang sudah menyatakan diri siap bergabung dengan kelompok Sekte H
Secara serempak semua pendekar yang ada di tempat tersebut langsung menjura hormat kepada Lei Cuan."Maafkan kami, Suhu," ucap mereka secara bersamaan.Lei Cuan hanya mengangguk, kemudian berkata lagi, "Untuk saat ini, kalian harus fokus menjaga wilayah kota Yuanzi dengan baik. Harus kalian ketahui bahwa kerajaan ini sedang dalam keadaan tidak baik, terutama yang terjadi di kota Yuanzi. Tentara kerajaan sudah tidak dapat dipercaya lagi, sebagian dari mereka sudah mulai terpengaruh oleh hasutan para pejabat yang kontra dengan pemerintah kerajaan.""Baik, Suhu. Orang-orang kita sudah tersebar di berbagai pelosok kota Yuanzi, mereka akan selalu memantau kondisi terkini di wilayah masing-masing," jawab salah seorang pendekar yang dipercaya sebagai ketua dari kelompok para pendekar Sekte Hu Yui Se yang bertugas di desa Shengcun dan juga di distrik-distrik yang ada di seluruh kota Yuanzi.Pria senja itu hanya tersenyum-senyum saja, kemudian mengangguk pelan dan langsung menghentakkan kakiny