Beranda / Pendekar / Kembalinya Kesatria Shengcun / 31. Feng Guang Tiba di Sebuah Desa

Share

31. Feng Guang Tiba di Sebuah Desa

Penulis: CahyaGumilar79
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-01 16:30:26

Dua hari berikutnya, Feng Guang sudah pamit kepada Lei Cuan dan Jui Shin. Ia berangkat ke kota Siancu sendirian dengan tekad yang kuat untuk melakukan tindakan tegas terhadap kelompok Sekte Iblis Merah, yang selama ini kembali melakukan tindakan-tindakan jahat terhadap para penduduk di kota Siancu dan desa-desa di sekitar kota tersebut.

Beberapa hari setelah menempuh perjalanan panjang, akhirnya Feng Guang menginjakkan kakinya di sebuah desa yang ada di pinggiran kota Siancu. Ia tampak kaget sekali ketika melihat desa tersebut carut-marut, banyak rumah-rumah penduduk yang hancur berantakan dan bahkan ada sebagian dari rumah-rumah di desa tersebut tinggal sebuah reruntuhan sisa terbakar.

Desa itu terlihat sepi sekali, hanya ada beberapa orang penduduk saja yang tengah melakukan perbaikan rumah-rumah mereka.

"Kenapa rumah-rumah penduduk desa ini hancur berantakan? Peristiwa apa yang baru mereka alami?" Feng Guang masih duduk di atas pelana kudanya sambil mengamati sekitaran tempat terse
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    32 Keberadaan Feng Guang Sudah Diketahui oleh Kelompok Sekte Iblis Merah

    Pria itu menarik napas dalam-dalam, kemudian menjawab pertanyaan Feng Guang, "Siu Hua adalah putra sulung Mendiang Le Tu Hua, dia lebih kejam dari ayahnya. Siu Hua menganggap bahwa salah seorang dari kelompok pendekar yang bentrok dengan anak buahnya adalah pelaku yang sudah membinasakan ayahnya dan juga menganggap bahwa kelompok pendekar Yanmar merupakan penduduk asli desa ini."Feng Guang kembali mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia baru paham dengan motif yang sesungguhnya, sehingga kelompok Sekte Iblis Merah melakukan serangan terhadap para penduduk desa tersebut."Aku akan bertanggung jawab atas semua yang terjadi di desa ini. Kalian jangan khawatir! Aku memilik cara tersendiri untuk memecah belah kelompok Sekte Iblis Merah," kata Feng Guang menegaskan."Kami setuju, dan kami akan membantumu untuk mendapatkan informasi terkait orang-orang dari kelompok Sekte Iblis Merah," sahut penduduk lainnya.Ada banyak hal yang dibicarakan oleh Feng Guang dan para penduduk desa tersebut. Tetapi

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-02
  • Kembalinya Kesatria Shengcun    33. Kehadiran Jui Shin dan Pendekar Berambut Putih

    Bersamaan dengan itu, tangannya bergerak cepat menyambar pergelangan tangan Feng Guang.Tetapi, Feng Guang tampak sigap sekali. Sembari membentak, ia langsung membalikkan tubuh dengan menggerakkan tangannya balas mencekal pergelangan tangan Siu Hua.Betapa terkejutnya Siu Hua saat pergelangan tangannya dicekal keras oleh Feng Guang. Dengan demikian, ia sudah tak dapat bergerak lagi, tak ada kekuatan lagi untuk melakukan pergerakan karena tangan Feng Guang mencekal pergelangan tangannya dengan sangat kuat.Hal itu dimanfaatkan dengan baik oleh Feng Guang, ia melipat tangan Siu Hua ke belakang, kemudian langsung memukul punggung pendekar itu dengan kekuatan tenaga dalam yang sangat luar biasa. Siu Hua mengerang kesakitan, lalu jatuh terpuruk di hadapan Feng Guang. 'Kurang ajar! Pendekar ini benar-benar memiliki kepandaian ilmu bela diri yang tinggi,' batin Siu Hua."Kau akan bernasib sama dengan ayahmu!" bentak Feng Guang langsung bergerak dan kembali mencekal pergelangan tangan Siu Hu

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-03
  • Kembalinya Kesatria Shengcun    34. Pertarungan Sengit di Desa Buihang

    Siu Hua menarik napas dalam-dalam, ia tertawa dingin menanggapi pertanyaan pendekar itu."Apakah kau tidak tahu, dia itu adalah orang yang sudah membunuh ayahku, dan juda sudah membinasakan puluhan anak buahku. Jika kau mau ikut campur, itu tandanya kau sudah siap menanggung dosa pendekar itu!" Siu Hua membentak dengan menudingkan jari telunjuknya ke arah Feng Guang."Tidak mungkin ada api kalau tidak asap. Aku tahu, kaulah biang keladinya!" bentak pendekar berambut putih itu dengan nada tinggi.Pada saat perdebatan sengit itu berlangsung, antara Siu Hua dengan pendekar berambut putih. Tiba-tiba, dari dalam kebun yang ada di depan rumah tetua desa, terdengar suara aneh yang lantas disusul dengan munculnya dua orang pria.Kedua orang itu meluncur dan mendarat sempurna. Mereka berdiri tegak membelakangi Jui Shin dan Feng Guang. Pria yang bertubuh kurus tertawa lepas, lantas berkata sambil menudingkan jari telunjuknya ke arah Siu Hua."Apakah kau akan menuntaskan persoalanmu hari ini? At

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-04
  • Kembalinya Kesatria Shengcun    35. Tewasnya Sang Pemimpin Sekte Iblis Merah

    Siu Hua tampak geram sekali mendengar perkataan yang terlontar dari mulut pendekar bertubuh kurus itu."Sebaiknya kau mundur dari hadapanku!" bentak Siu Hua. "Aku tidak memiliki urusan denganmu," sambungnya dengan suara keras.Tui Lau dan Fei Cun tertawa lepas mendengar perkataan Siu Hua. Seakan-akan mereka mengejek Siu Hua yang dengan mudah sudah dikalahkan oleh Tui Lau."Tuan Pemimpin kelompok Sekte Iblis Merah, apakah kau tidak malu? Bertarung denganku saja kau sudah kalah, apalagi jika bertarung dengan pendekar itu." Tui Lau membentak sambil menoleh ke arah Feng Guang."Kurang ajar, lancang sekali mulutmu! Aku akan menghajar kalian semua yang sudah menghinaku, tapi setelah aku membinasakan dia," jawab Siu Hua menudingkan jari telunjuknya ke arah Feng Guang yang sedari tadi hanya diam saja bersama Jui Shin.Dengan demikian, Feng Guang pun menjadi gusar karena sikap Siu Hua seperti itu. "Bedebah!" geram Feng Guang kembali melangkah mendekati Siu Hua.Sorot matanya yang tajam terus m

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-05
  • Kembalinya Kesatria Shengcun    36 Dua Kelompok Sekte Bentrok di Ujung Desa

    Mendengar pernyataan Tui Lau, Feng Guang hanya mengangguk saja sambil tersenyum lebar."Mohon maaf untuk semuanya, alangkah baiknya sekarang kita makan saja dulu. Kebetulan putriku dan para penduduk lainnya sudah menyiapkan makanan lezat untuk kalian semua," kata tetua desa dengan sikap ramah."Terima kasih banyak, Tetua. Kami merasa berhutang budi kepadamu," jawab Feng Guang sambil menjura.Tetua desa hanya tersenyum saja, kemudian bangkit dan langsung mengajak Feng Guang, Jui Shin, dan tiga orang pendekar dari kelompok Yanmar agar segera bergabung dengan para pendekar mantan anggota kelompok Sekte Iblis Merah untuk makan bersama di sebuah saung yang ada di samping kediamannya.***Keesokan harinya ....Feng Guang dan Jui Shin pamit kepada tetua desa dan semua penduduk desa tersebut. Siang itu, mereka langsung meninggalkan desa Buihang menuju desa Shengcun bersama para pendekar mantan anggota kelompok Sekte Iblis Merah yang sudah menyatakan diri siap bergabung dengan kelompok Sekte H

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-06
  • Kembalinya Kesatria Shengcun    37. Rencana Busuk Sang Walikota

    Secara serempak semua pendekar yang ada di tempat tersebut langsung menjura hormat kepada Lei Cuan."Maafkan kami, Suhu," ucap mereka secara bersamaan.Lei Cuan hanya mengangguk, kemudian berkata lagi, "Untuk saat ini, kalian harus fokus menjaga wilayah kota Yuanzi dengan baik. Harus kalian ketahui bahwa kerajaan ini sedang dalam keadaan tidak baik, terutama yang terjadi di kota Yuanzi. Tentara kerajaan sudah tidak dapat dipercaya lagi, sebagian dari mereka sudah mulai terpengaruh oleh hasutan para pejabat yang kontra dengan pemerintah kerajaan.""Baik, Suhu. Orang-orang kita sudah tersebar di berbagai pelosok kota Yuanzi, mereka akan selalu memantau kondisi terkini di wilayah masing-masing," jawab salah seorang pendekar yang dipercaya sebagai ketua dari kelompok para pendekar Sekte Hu Yui Se yang bertugas di desa Shengcun dan juga di distrik-distrik yang ada di seluruh kota Yuanzi.Pria senja itu hanya tersenyum-senyum saja, kemudian mengangguk pelan dan langsung menghentakkan kakiny

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-08
  • Kembalinya Kesatria Shengcun    38. Bertempur dengan Lima Pendekar Sakti

    Menjelang matahari terbenam, Feng Guang dan Suhu Yin sudah meninggalkan istana. Mereka pulang dengan menunggangi kuda masing-masing.Saat tiba di kota Yuanzi, Feng Guang berpisah dengan Suhu Yin. Ia saat itu hendak menemui seorang pembuat pedang yang ada di kota tersebut. Sementara Suhu Yin terus melanjutkan perjalanan menuju pulang ke desa Shengcun.Saat tiba di pusat keramaian kota, Feng Guang tampak heran sekali. Di tempat tersebut terdapat banyak tentara kerajaan, mereka berbaris rapi di sepanjang jalan utama dengan persenjataan lengkap."Ada apa ini? Kenapa banyak sekali prajurit kerajaan?" gumam Feng Guang.Penuh rasa penasaran, Feng Guang langsung turun dari kudanya, ia berjalan sambil menuntun kudanya ke arah seorang pria yang tengah berdiri di depan bangunan kuno yang ada di kota tersebut."Mohon maaf, Paman. Apa yang sedang terjadi? Kenapa begitu banyak prajurit kerajaan di sini?" tanya Feng Guang lirih."Mereka sedang bersiap siaga untuk melakukan operasi keamanan ke wilaya

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-10
  • Kembalinya Kesatria Shengcun    39. Feng Guang Terluka Parah

    Seiring demikian, tangan pria tersebut bergerak cepat bagai kilat menyambar pergelangan tangan Feng Guang. Tetapi, Feng Guang tak tinggal diam, ia pun bergerak cepat dan balas mencekal pergelangan tangan sang lawan."Kemenangan belum sepenuhnya ada di tanganmu!" bentak Feng Guang langsung memukul wajah pria bertubuh kekar itu.Pria itu mengerang kesakitan dan langsung jatuh di hadapan keempat kawannya. Tampak dari hidung dan mulutnya mengeluarkan darah segar.Empat orang lainnya tampak kaget melihat kehebatan Feng Guang yang sudah melakukan serangan cepat. Padahal saat itu, ia sudah mengalami luka yang lumayan parah."Bedebah, dia benar-benar memiliki ketahanan tubuh yang kuat. Padahal pukulanku tadi sangat telak sekali," gumam pendekar lainnya yang tadi sudah berhasil memukul jatuh Feng Guang."Kita harus menyerangnya secara bersama-sama, agar kita mengetahui titik kelemahan yang ada pada pemuda itu," sahut kawannya.Melihat kawannya berhasil dijatuhkan oleh Feng Guang, sontak mereka

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-11

Bab terbaru

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    104. Feng Guang Kembali ke Desa Shengcun (Bab Terakhir)

    Para pendekar itu kembali mengerahkan kekuatan mereka dan kembali melakukan serangan secara brutal terhadap Feng Guang. Namun, Feng Guang dengan gerakan yang sangat cepat langsung menangkis setiap serangan yang dilancarkan oleh lawan-lawannya.Setelah dapat menghindari setiap serangan yang mengancam dirinya, Feng Guang langsung membalasnya dengan serangan yang lebih ganas dari serangan lawan-lawannya.Demikianlah, pertarungan itu pun terus berlanjut dan menjadi semakin sengit saja. Dari kedua belah pihak terus melakukan serangan-serangan yang sangat berbahaya. Terlebih lagi, serangan-serangan yang dilakukan oleh Yao Ming dan para pendekar lainnya. Mereka benar-benar berambisi untuk membinasakan Feng Guang pada saat itu juga.Mereka menutup mata dan telinga, seolah tak peduli dengan penjelasan Feng Guang. Para pendekar itu yakin bahwa Feng Guang adalah pelaku utama yang sudah membantai para pendekar Sekte Tian Cu."Tak ada pilihan lagi, selain melumpuhkan mereka satu persatu untuk meny

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    103. Feng Guang Dikeroyok Para Pendekar Tangguh

    Namun, dua orang pendekar berjubah hijau itu tidak mengindahkan pertanyaan Feng Guang. Mereka hanya tertawa dan terus melakukan serangan terhadap Feng Guang."Kurang ajar!" geram Feng Guang langsung melakukan perlawanan sengit.Saat dirinya terdesak, Feng Guang menghentakkan kakinya, kemudian meluncur ke udara. Saat dalam posisi mengambang di udara, maka Feng Guang segera mengerahkan jurus tenaga dalamnya."Sebenarnya aku tidak tega jika harus melukai kalian. Tetapi, anggap saja ini adalah sebuah pelajaran yang harus kalian terima," kata Feng Guang masih dalam posisi terbang di atas para pendekar itu.Tanpa terduga, gelombang panas tiba-tiba muncul dari kedua telapak tangan Feng Guang. Kemudian gelombang panas itu meluncur ke arah dua pendekar berjubah hijau itu, serangan yang sangat dahsyat dan sulit dihindari, sehingga dua orang pendekar itu langsung jatuh bergelimpangan. Mereka benar-benar terkejut dan tak dapat mengantisipasi serangan tersebut.qFeng Guang hanya tersenyum dan lang

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    102. Pertrungan di Gurun Pasir Tio Sun wa

    Yao Ming tertawa dingin, lalu menjawab, "Kau memang pandai berbohong, sehingga rakyat negri ini sangat percaya dengan kebohonganmu, karena mereka bodoh. Sebenarnya kau adalah penjahat yang berlindung di bawah kekuasaan Raja Hao Xiong Han yang dianggap sebagai pahlawan karena sudah berhasil merebut kembali pemerintah kerajaan Tionggon dari tangan Perdana Menteri Tuo Hang. Tapi di mata kami, kau tetap seorang penjahat. Kami tahu kebusukanmu!""Kau telah menuduhku melakukan perbuatan yang tidak pernah aku lakukan!" Feng Guang membentak dengan penuh kegusaran. "Seharusnya kau percaya bahwa aku ini tidak pernah terlibat dalam kasus kematian para pendekar Sekte Tian Cu. Ini fitnah dan aku tidak terima atas tuduhan ini!"Yao Ming dan kedua anak buahnya tertawa lepas mendengar perkataan Feng Guang. Mereka sama sekali tidak percaya dengan apa yang Feng Guang katakan."Jangan berkelit lagi, Feng Guang. Percuma saja, kami memiliki bukti yang kuat!" kata Yao Ming. "Malam ini kau harus mempertangg

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    101. Feng Guang Dituduh Telah Melakukan Pembantaian

    Setelah berada di luar penginapan, Feng Guang tampak terkejut sekali ketika melihat sebuah tulisan di dinding luar kamar tempatnya menginap. Tulisan tersebut merupakan sebuah tantangan dari seseorang yang tak dikenal yang meminta Feng Guang agar datang ke sebuah tempat."Gurun pasir Tio Sun," gumam Feng Guang setelah membaca tulisan tersebut.Entah siapa orang yang sudah menulis pesan tersebut, karena dalam tulisan itu tidak tertulis nama sang penulisnya.Feng Guang tampak bingung sekali. Ia menarik napas dalam-dalam, lalu berkata lagi, "Bagaimana mungkin ada seorang pendekar yang menantangku untuk bertarung, padahal tak ada orang yang mengetahui kalau aku menginap di sini. Bahkan para biksu yang baru melakukan pertemuan denganku tidak ada satu pun yang tahu?"Feng Guang termenung sejenak, memikirkan langkah selanjutnya. Apakah ia harus menerima tantangan tersebut atau mengabaikannya?Setelah itu, Feng Guang langsung bersiap untuk berangkat ke gurun pasir Tio Sun. Ia tampak penasaran

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    100. Era Baru

    Dengan demikian, Feng Guang sudah mulai kehilangan kesabaran dan langsung mengerahkan jurus andalannya.Perdana Menteri Tuo Hang, saat itu masih dapat melakukan perlawanan meskipun dirinya sudah mengalami luka yang sangat parah. Namun, perlawanannya tidak berarti apa-apa, karena Feng Guang lebih unggul segalanya.Hanya dengan dua kali sabetan pedangnya, Feng Guang sukses menjatuhkan pria bertubuh kekar itu, sehingga Perdana Menteri Tuo Hang tewas dengan luka yang sangat parah di bagian leher dan perutnya.Sementara itu, pasukan Hu Yui Se sudah sepenuhnya menguasai pertempuran. Bahkan mereka sudah berhasil menangkap para prajurit kerajaan dan menewaskan Panglima Hui Su sebagai orang nomor satu di angkatan perang pasukan kerajaan Tionggon yang diperintah oleh Perdana Menteri Tuo Hang.Berkat keyakinan dan kegigihan para prajurit Hu Yui Se, akhirnya mereka mampu merebut istana yang sudah lama dikuasai oleh pasukan kerajaan yang pro terhadap Perdana Menteri Tuo Hang."Ini adalah sebuah ke

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    99. Pertrungan Feng Guang dengan Perdana Menteri Tuo Hang

    Dengan demikian, pertempuran besar pun kembali terjadi. Pasukan kerajaan melakukan perlawanan sengit atas serangan yang dilancarkan oleh pasukan Hu Yui Se."Jangan biarkan mereka masuk. Kalian harus bisa mempertahankan istana ini!" seru Panglima Hui Su.Feng Guang dengan gagahnya memacu derap langkah kudanya langsung masuk ke halaman istana disusul oleh Dui Mui dan Hok Shin. Dengan senjata masing-masing, mereka langsung menebas leher semua prajurit kerajaan yang coba-coba melakukan perlawanan.Saat demikian gentingnya, Perdana Menteri Tuo Hang pun sudah bersiaga penuh. Ia bersama para pengawalnya langsung menghunus pedang masing-masing demi mempertahankan diri.Beberapa saat kemudian, beberapa orang dari pasukan Hu Yui Se berhasil menerobos pertahanan pasukan kerajaan. Mereka berhasil memasuki istana, kemudian langsung mengepung Perdana Menteri Tuo Hang dan para pengawalnya."Menyerahlah, Perdana Menteri!" seru Dui Mui."Bedebah!" geram Perdana Menteri Tuo Hang. Kemudian memberikan pe

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    98. Menyerang Istana

    Lie Huang dan semua yang ada di tempat itu mengangguk dan menjura serempak, sebagai bentuk hormat mereka terhadap Feng Guang selaku pemimpin tertinggi pasukan Hu Yui Se.Beberapa saat kemudian, tiga orang agen pengintai yang ditugaskan oleh Feng Guang sudah kembali menghadapnya. Tiga orang agen pengintai itu adalah para prajurit khusus. Mereka melaporkan tentang kondisi istana dan juga peta kekuatan lawan yang akan digempur oleh pasukan Hu Yui Se. Semua berdasarkan hasil penyelidikan yang mereka lakukan."Apakah ada tanda-tanda bahwa pasukan kerajaan mendapatkan bantuan dari pihak asing atau tidak?" tanya Feng Guang meluruskan pandangannya ke arah tiga prajurit mata-mata yang baru saja kembali."Sepertinya tidak, Panglima. Semua jalur yang menuju ke istana sudah diblokade oleh pasukan kita. Jadi, tidak mungkin ada pihak asing yang berani memasuki wilayah ibu kota," jawab salah seorang dari ketiga prajurit itu.Feng Guang tersenyum lebar, lalu bertanya lagi, "Apakah saat ini mereka sud

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    97. Pasukan Kerajaan Semakin Terdesak

    Tan Miau dan para prajurit Hu Yui Se tampak semringah mendengar perkataan Caw Kyu. Pasalnya, dengan gabungnya Caw Kyu dan kawan-kawannya, tentu akan menjadi kabar baik dan menggembirakan bagi seluruh rakyat kerajaan Tionggon."Kami sangat senang sekali mendengarnya," kata Tan Miau tersenyum lebar. "Semoga pasukan Hu Yui Se akan menjadi semakin kuat dengan kehadiran kalian," sambungnya dengan raut wajah semringah.Selanjutnya, Tan Miau langsung menyerahkan Caw Kyu dan kawan-kawannya kepada ketua regu induk pasukan Hu Yui Se yang bertugas di sepanjang perbatasan kota Yuanzi Timur. Setelah itu, Tan Miau kembali masuk ke tendanya untuk beristirahat sejenak, karena malam sudah semakin larut dan hampir mendekati pagi."Malam ini kalian istirahat saja dulu, besok barulah kalian boleh bergabung dengan para prajurit lainnya," kata salah seorang prajurit yang menjadi ketua regu induk pasukan Hu Yui Se.Caw Kyu dan kawan-kawannya menjura hormat dengan membungkukkan badan ke arah prajurit tersebu

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    96. Seratus Prajurit Kerajaan Menyerahkan Diri

    Semua prajurit yang ada di tempat tersebut saling berpandangan, mereka sependapat dengan prajurit senior yang merupakan ketua regu di dalam kubu pasukan kerajaan. Dia adalah Caw Kyu—orang kepercayaan Panglima Hui Su. Bagaimana yang telah Caw Kyu sampaikan bahwa solusi dan jalan keluar terbaik adalah kabur dari istana. "Melarikan diri memang jalan terbaik yang harus kita lakukan, agar kita semua selamat dari serangan pasukan Hu Yui Se," desis salah seorang prajurit. "Jujur saja, aku sudah lelah berada di di istana ini," sambungnya."Apa yang kau katakan memang benar, aku pun sependapat denganmu," sahut prajurit lainnya.Semua prajurit yang ada di tempat tersebut, kini mulai berani mengungkapkan perasaan yang selama ini mereka alami. Para prajurit itu sudah tak mau lagi terlibat perang melawan pasukan Hu Yui Se.Selain takut terhadap lawan yang mereka hadapi, para prajurit itu pun berpikir bahwa perang tersebut sama dengan melawan saudara mereka sendiri. Karena di dalam kubu pasukan Hu

DMCA.com Protection Status