Share

Bab 735

“Takutnya nggak akan semudah itu.” Michael tersenyum kecut, “Papa sudah menjadi pemimpin Kelompok Hitam. Dia nggak mungkin bisa mundur tanpa cedera. Entah dia akan mati dalam perebutan kekuasaan, atau dia berhasil membersihkan seluruh wilayah ini dan serahkan kepada pemimpin berikutnya dengan damai.”

Suasana di ruang kerja tiba-tiba menjadi hening. Darren dan Michelle yang sedang bermain di halaman vila juga tampak tidak bersemangat. Michelle memegang sekop kecil. Bulu matanya yang panjang dan lentik basah oleh air mata.

“Michelle, kenapa kamu menangis?” Darren meletakkan mainan di tangannya dan bergegas pergi menenangkan adiknya.

“Kak Darren, aku kangen Papa. Aku kangen banget sama Papa,” ujar gadis itu dengan suara teredam.

“Aku juga kangen Papa.” Suara Darren juga tercekat, “Tapi Mama bilang Papa sudah lupa sama kita. Sekalipun kita lihat Papa, Papa juga nggak akan tahu siapa kita.”

Begitu Darren mengatakan hal itu, Michelle pun menangis lebih keras. Setetes demi setetes air matanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status