Ketika keduanya baru saja keluar, Thomas langsung menghabiskan satu mangkok ginjal ke dalam mulutnya dengan tidak sabar. Dia mengecap mulutnya dengan puas setelah semuanya kandas tak tersisa.Wajah Terry yang ada di balik topeng sudah berubah dingin. Dia mengetuk jarinya di meja dengan tidak sabar sambil bertanya, “Pak Thomas sengaja datang ke sini hanya untuk demi makan ini, kan?”Thomas membersihkan mulutnya dengan tisu dan berkata, “Saya datang untuk membicarakan usaha Kelompok Hitam ke depannya.”Lelaki itu mengeluarkan satu tumpukan dokumen sambil berkata, “Semua ini mau kamu hapuskan dan saya nggak keberatan. Tapi ada beberapa jenis contohnya seperti tempat judi yang nggak membunuh atau menjual senjata. Ada banyak negara yang menganggapnya legal, kenapa kamu mau menutupnya?”“Negara lain ada hukum yang sifatnya kuat dan tepat. Akan tetapi di sini nggak ada, sehingga bisa menimbulkan banyak sekali kejahatan. Tempat perjudian ini terlihat nggak ada bedanya dengan tempat perjudian y
Yang paling penting adalah, jika Terry meninggal, apakah ada lelaki yang akan membuat hatinya berdegup lagi? Karena lelaki itu berseteru dengan ayahnya, maka dia hanya akan mati. Namun sebelum itu, dia harus merasakan apa rasa dari lelaki itu terlebih dahulu.“Pa, tenang saja, aku akan memikirkan caranya.” Kedua ayah dan anak itu berbincang sambil jalan menjauh.Terry duduk di sofa ruang tamu dengan ekspresi dingin dan menyeramkan. Kalau bukan karena Thomas masih memiliki jalur ekonomi di Perbatasan Helios, Terry sudah akan mengurung seluruh keluarga lelaki itu di penjara.Untuk saat ini dasarnya masih belum stabil dan untuk sementara masih belum bisa menyerang para petinggi di Kelompok Hitam. Yang dimiliki oleh Terry saat ini hanya hak kekuasaan militer saja. Sedangkan hak politik dan hak ekonomi merupakan kekuatan yang saling melengkapi dan sangat diperlukan.Jika ingin melakukan reformasi pada tempat ini dengan lancar, maka harus mendapatkan hak kekuasaan ekonomi dan politik. Mendad
“Mama, kami baik-baik saja.”“Mama, aku sudah terima barangnya.”Kedua anak itu membuka mata mereka yang hitam berkilau dan menatap Rachel dengan patuh. Hati Rachel yang sedari tadi seperti menggantung tinggi akhirnya kembali ke tempatnya dengan aman.Rachel menggendong kedua anak itu masing-masing dengan tangan kiri dan kanannya. Kemudian, dia membawa mereka ke dalam rumah.Karl mengganti sepatunya di depan pintu. Tiba-tiba dia mengendus hidungnya dan berseru dengan berlebihan, “Wah, baunya enak banget. Ini masakan Indonesia, ya? Kelihatannya enak banget.”Pada saat kedua anak pergi menemui Terry, Rachel memasak satu meja penuh makanan. Empat anak dan tiga orang dewasa duduk bersama di meja makan.Karl terus makan sambil memuji, “Rachel, keterampilan memasakmu hebat bangat. Pantas saja anakmu pintar-pintar. Pasti karena masakanmu sangat enak.”“Makanan sebanyak ini masih saja nggak bisa tutup mulutmu.” Sudut bibir Melvin berkedut. Karl kelihatannya berusia hampir 30 tahun. Mengapa pri
“Aku nggak mau melibatkan kamu. Kamu bantu aku jaga anak-anak saja.”Rachel tidak menghiraukan protes Melvin lagi. Dia pun berjalan keluar dari ruang tamu dan menutup pintu dengan rapat. Dia berjalan ke pintu pagar besi vila dan menatap dua penjaga berwajah dingin.“Ada apa?” tanya Rachel.“Bos kami, Terry, ingin bertemu denganmu. Kamu ikut kami pergi sebentar.”Mata Rachel berkedip. Terakhir kali mereka bertemu, pria itu mengatakan kalau dia perlu mempertimbangkan apakah akan bekerja sama dengan Rachel. Apakah pria itu sudah mempertimbangkannya dengan jelas?Cara dengan menggunakan anak-anak jelas telah menemui jalan buntu. Oleh karena itu, Rachel hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri.Rachel melengkungkan senyum manis di wajahnya dan berkata, “Oke, aku kembali ke rumah dan ganti baju dulu.”Kedua penjaga itu tahu kalau Rachel adalah rekan kerja sama bos mereka. Oleh karena itu, dia tidak berani terlalu mendesak perempuan itu. Mereka menunggu Rachel dengan hormat di depan pintu.Beg
Seorang pria yang mengenakan mantel berwarna hitam turun dari lantai dua dengan tubuh yang memancarkan aura yang tidak biasa. Wajah tetua seketika menjadi dingin ketika melihat Terry yang seperti itu.Pada saat Agustinus yang memimpin, tetua itu sangat dihormati setiap kali dia berbicara di rapat. Namun setelah Terry menggantikan Agustinus sebagai pemimpin, tetua itu selalu diabaikan saat bicara di rapat.Tidak peduli pendapat penting apa pun yang tetua itu katakan, Terry sama sekali tidak memberikan tanggapan. Contohnya hari ini, usulannya untuk pembangunan ekonomi sama sekali tidak mendapat perhatian dari Terry, apalagi umpan balik. Tetua itu semakin lama semakin merasa dirinya yang sebagai tetua dianggap remeh.Tetua itu memandang pria yang baru datang, lalu dia berdiri tegak sambil bertopang pada tongkatnya dan berkata, “Perempuan ini jelas punya maksud lain. Aku hanya ingin bantu Pemimpin singkirkan bahaya tersembunyi. Apa aku salah?”Terry berkata dengan dingin, “Sebenarnya Tetua
Terry membuka laci meja yang terkunci dan mengambil sesuatu. Kemudian, dia melemparkan setumpuk buku catatan keuangan ke atas meja dan berkata, “Itu adalah catatan pendapatan Kelompok Hitam tahun lalu. Ada banyak bagian yang terdapat masalah. Kalau kamu bisa temukan sepuluh masalah di dalamnya, berarti kamu menang.”Rachel mengambil buku itu lalu dia duduk di sisi lain meja. Setelah itu, dia membolak-balik halaman buku dan membaca dengan teliti.Pada awal berdirinya Aurora Technology, perusahaan memang tidak merekrut akuntan. Rachel yang bertanggung jawab penuh atas pekerjaan bagian keuangan. Oleh karena itu, membaca catatan keuangan seperti ini sama sekali tidak sulit baginya.Apalagi catatan pendapatan itu bukan dibuat oleh orang profesional. Sepertinya ditulis oleh kerabat atau orang kepercayaan Agustinus. Boleh dibilang catatan keuangan itu terdapat banyak celah.Rachel telah menemukan setidaknya sepuluh kesalahan sebelum membaca sepertiga dari catatan keuangan tersebut. Rachel mem
Rachel menatap pria itu dengan linglung, lalu berkata lagi, “Aku sudah punya suami. Aku nggak bisa jadi wanitamu. Kamu boleh buat permintaan lain. Aku hanya ingin lihat wajahmu.”“Nggak masalah kalau kamu sudah punya suami. Kalau begitu, kamu jadi kekasih gelapku saja.”Bibir Terry menyentuh cuping telinga Rachel, lalu berbisik di sana dengan lembut. Seluruh tubuh Rachel seketika bergetar.Adat istiadat rakyat setempat sangat keras, juga tidak ada batasan hukum. Banyak perempuan yang sudah memiliki suami tetap mengikat diri pada mereka yang kuat dan berusaha. Hal ini tidak mengherankan lagi di daerah setempat.Namun, Rachel sangat tidak menyukai bahkan membenci hal semacam itu. Sekarang bisa-bisanya ada orang meminta Rachel yang sudah bersuami ini menjadi kekasih gelapnya. Orang itu sudah pasti bukan Ronald. Pria yang dia cintai bukan orang yang tidak tahu malu seperti ini.Rachel segera mundur selangkah dan berkata, “Maaf, sekarang aku nggak mau lihat wajahmu lagi.”Namun, Rachel belu
Terry bertanya dengan sedikit kebingungan. Bukannya dia tidak pernah melihat seorang perempuan menangis. Lihat saja Isabel, perempuan itu sering menangis di depannya. Akan tetapi, dia hanya merasa jijik.Namun sekarang, begitu dia melihat air mata Rachel, hatinya seakan-akan melepuh karena air mata itu. Ada perasaan yang sangat mencekik di dalam hatinya.Begitu Terry bertanya, tangisan Rachel menjadi semakin keras. Dia telah menghadapi Rendy begitu lama di Kota Suwanda. Setiap kali berada dalam bahaya, dia sama sekali tidak pernah menangis.Rachel datang jauh-jauh ke Perbatasan Helios. Setiap kali dia harus kembali dengan kecewa. Dia harus melewati malam yang panjang tanpa tidur. Walaupun begitu, dia masih bisa menahan air matanya. Namun sekarang, dia sudah tidak sanggup menahannya lagi. Suaminya sepertinya tidak mengenalnya lagi.“Kamu nggak tahu siapa aku?” tanya Rachel dengan suara tercekat. Suaranya bergetar, ada sedikit harapan di suaranya itu.Rahang Terry seketika mengeras. Dia