Share

Bab 575

Farah bercerita sepanjang pagi hingga siang hari. Rachel mendengar cerita perempuan itu dengan pikiran yang berkelana pada kejadian kemarin malam. Entah mengapa hatinya merasa aneh dan tidak tenang.

Rachel mengulas senyum dan berkata, “Ma, Ronald ke kantor? Aku mau ajak dia makan siang bersama.”

“Wah! Pengantin baru memang romantis sekali,” goda Farah.

“Padahal Mama mau ajak kamu makan siang bersama,” tambah perempuan itu lagi.

Dengan wajah penuh permintaan maaf, Rachel berkata, “Ada hal penting yang mau aku bicarakan dengan Ronald. Aku hanya bisa menemani Mama makan malam nanti.”

“Kalau begitu pergilah, hati-hati di jalan.”

Farah berdiri di depan gerbang dan mengantarkan kepergian Rachel hingga mobil perempuan itu menghilang. Sorot khawatir di kedua matanya perlahan-lahan kembali muncul.

Mobil Rachel melintas di jalanan dengan lancar. Tidak butuh waktu yang lama baginya untuk tiba di depan gedung Tanjaya Group. Semua orang di kota ini tahu kalau tentang pernikahan keluarga Tanjaya kem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status