Share

Bab 1059

Namun yang datang ternyata adalah Rania. Dia datang membawakan rantang makanan dan tampak kaget melihat orang-orang yang ada di dalam.

“Eh, Kak Rania,” sapa Rashel tersenyum.

Akan tetapi Rania tidak berani masuk karena sosok pria yang tinggi dan dingin, serta keempat anak yang ada di dalam terlihat seperti orang-orang yang mengintimidasi. Dia pun mengusap hidungnya seraya berkata, “Kemarin malam aku ada buat sup ayam merah khusus untuk nambah darah. Ayo cepat dimakan selagi masih hangat.”

Tadi pagi Rashel hanya makan semangkuk pangsit rebus, jadi dia masih merasa kelaparan. Dia pun menyeruput supnya dan berkata, “Makasih, ya, Kak Rania. Anggun gimana kabarnya?”

“Dokter bilang dia bakal siuman dalam waktu 24 jam. Biarpun sudah lewat masa kritis, aku juga kaget tadi pagi dia sudah bangun. Sekarang ada papanya yang menemani di sana …. Bu Rashel, terima kasih banyak, ya. Aku nggak tahu harus gimana balas budi ….”

“Anggun sudah sadar? Aku boleh ketemu dia?”

“Kamu kan penyelamat nyawanya. Ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status