Hari sudah berganti malam ketika Nana menemukan alamat yang dikirim oleh teman baiknya, Selena. Kalau saja Nana tidak perlu takut ditemukan oleh Eddy ketika menggunakan KTP-nya, mungkin Nana sudah menginap di hotel. Bagi seseorang yang buta arah, mencari sebuah alamat adalah tantangan tersendiri.Untungnya ketika dia baru sampai di depan kompleks rumahnya Selena, Selena sudah menunggu di sana. Melihat sosok yang tak asing baginya, Nana langsung melupakan kopernya dan berlari “Selena!”“Nana! Akhirnya kita bisa ketemu juga!”Selena pun berlari menghampiri Nana dan langsung berpelukan.“Kok malam bangat, aku sudah nungguin dari tadi!” kata Selena.“Ini gara-gara Kak Darren yang nggak bisa dipercaya. Dia bilang mau jemput aku di bandara, tapi malah hilang nggak tahu ke mana. Aku naik taksi sendirian ke sini, mana salah alamat pula. Akhirnya aku harus mutar-mutar baru akhirnya ketemu juga.”“Aduh, kasihan. Ya sudah, ayo kita masuk!”Setelah mereka tiba di rumah dan merapikan koper bawaan
“Kak Fanny serius mau ikut sama dia, dan dia juga sampai harus ngerahin koneksinya untuk dapat peran ini di film barunya Kevin. Jangan menganggap remeh peran ini, di dalam plotnya, orang ini jadi cewek idaman si pemeran utama pria yang nggak pernah dia dapat. Jadi kamu bisa langsung adu peran sama Kevin. Banyak banget orang yang ngincar peran ini. Biarpun dulu kamu cuma shooting iklan, iklan itu langsung diblok sebelum beredar luas berkat campur tangan keluargamu. Ditambah lagi kamu juga sudah pergi ke luar negeri selama tiga tahun, skill kamu pasti sudah karatan, kamu butuh orang yang bisa dipercaya dan kerja dengan hati untuk bimbing kamu dari awal. Makanya aku berharap kamu mau pikir lagi baik-baik.”“Hm …. Oke, coba kupikir-pikir lagi,” jawab Nana.“Sip, nggak usah buru-buru. Kak Fanny juga bilang, kamu bisa tanda tangan sehabis kamu ambil peran ini.”“Lah, kalau begitu untuk apa aku mikir-mikir lagi?”Asalkan Nana ikut serta dalam shooting itu, tandan tangan sekarang atau nanti ap
Malam itu Nana tidur sangat nyenyak. Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Selena sudah membangunkan Nana dan membawanya masuk ke dalam mobil untuk langsung berangkat ke kantor agensinya.Fanny adalah seorang wanita berusia 30-an tahun, mengenakan jas rapi dan terlihat sangat cekatan dalam bekerja. Sebagai manajer senior yang sudah sering bertemu dengan wanita cantik di industri hiburan, tak bisa dibantah bahwa dia cukup terkejut ketika melihat kecantikan Nana saat mereka bertemu. Dia merasa cukup puas dan bangga atas pilihannya sendiri yang sangat memuaskan.Berjarak tiga tahun lamanya, gadis cantik yang dia lihat di layar kaca itu sudah meninggalkan paras kekanak-kanakannya dan menjadi seorang gadis dewasa yang matang.“Halo, Nana,” sapa Fanny seraya mengulurkan jabat tangan, “Aku Fanny, supervisor manajer di Allure Entertainment.”“Halo, Kak Fanny, salam kenal,” sahut Nana dengan senyuman ramah dan tatapan matanya yang berkilauan.Pertemuan ini merupakan hal yang sangat membahagiakan b
Nana pun tersenyum mendengarnya. Di bawah pancaran cahaya matahari, Nana terlihat seperti bercahaya. Kedua bola matanya yang hitam besar seperti anggur seakan memancarkan cahaya yang berkilau.Jason pun sampai tertegun dibuatnya. Dia spontan menahan napas dan mengangkat tangannya dengan hati-hati seperti ingin menyentuh cahaya itu. Namun sebelum tangannya mendekat, tiba-tiba Jason menghentikan aksinya sendiri. Hawa dingin entah datang dari mana secara mendadak yang menutupi sekujur tubuh Jason. Dinginnya itu juga seperti menembus jauh ke dalam organ tubuhnya. Jason merasa seperti sedang diincar oleh hewan buas. Dia tidak berani bergerak ataupun menoleh. Seketika itu pun rona wajahnya memutih dan mulai mengucurkan keringat dingin yang deras.Di saat itu pula Nana menyadari ada yang tidak beres dengannya, jadi dia pun bertanya, “Kamu kenapa?”Sebelum Jason menjawab, tatapan mata Nana sudah bergulir ke belakangnya Jason dengan penuh rasa waspada. Namun di belakangnya tidak ada apa-apa, ba
Kevin membuka matanya dan menatap mata Nana.Nana kebetulan melihat amarah dan rasa muak terlihat jelas di matanya yang hitam.Benar. Rasa muak.Nana sedikit terkejut.Dia tidak menyangka akan melihat emosi seperti itu di mata Kevin saat dia bertemu dengan pria itu lagi.Apa alasan dari rasa muak ini?“Bersiaplah …. syuting dimulai.”Kata-kata sutradara membuat orang-orang di lokasi syuting mempercepat gerakan mereka. Kevin berdiri, sementara Nana juga tidak punya waktu untuk memikirkan hal itu lagi, dan langsung pergi ke area syuting.Adegan ini tentang pertarungan antara Egris yang diperankan oleh Nana dan Mateo yang diperankan oleh Kevin, tentang bangsa dan kepercayaan.Gadis berseragam sekolah, yang memiliki rambut panjang yang terurai di bahu serta gerakan yang lemah lembut. Sinar matahari menembus dahan pohon yang rindang dan membentuk siluet belang-belang di tubuhnya.Tatapannya tajam dan nadanya lembut, tapi tegas, “Pemerintah korup dan hidup sejahtera, sementara rakyat kecil m
Nana tidak fokus saat syuting sore ini. Dia berkali-kali dimarahi sutradara. Dia rasanya ingin menangis melihat wajah Kevin yang semakin sangar.Setelah syuting, asistennya memberikan air kepadanya. Dia memandang asistennya itu dan merasa ingin menangis.“Apa aku mengacaukannya?” Dia mengerucutkan bibirnya. Dia tampak agak menyedihkan, seperti anak kucing yang dibuang.Asistennya, Roy, awalnya juga cukup kesal melihat penampilan Nana hari ini. Namun, ketika melihat tampang Nana, hatinya jadi lunak.“Nggak, kamu pendatang baru. Bisa berakting seperti itu saja sudah hebat!”“Apa aku nggak ada kesempatan untuk syuting dengan Kevin lagi besok?” tanya Nana.Asisten itu tersenyum dan tidak menjawab.Kali ini, dia bisa syuting langsung dengan Kevin karena proses syuting pria itu dengan aktris utama berlangsung dengan cepat dan lancar. Kebetulan, pria itu jadi punya waktu luang.Namun, takutnya ….Nana menutupi wajahn dengan tangan dan ingin menangis.Kolaborasinya yang pertama kali dengan Kev
Nana insomnia. Ini jarang sekali terjadi.Waktu terus berlalu. Dia memandangi cahaya bulan di luar jendela, dan yang terpikir olehnya hanyalah momen ketika dia pertama kali bertemu Kevin.Momen itu terjadi tiga atau empat tahun lalu, dan saat itu, Kevin belum masuk industri hiburan.Saat itu, dia secara tidak sengaja ditemukan oleh pencari bakat. Dia syuting iklan parfum dan langsung menjadi terkenal.Seorang penggemar obsesif mengikutinya selama dua bulan, membiusnya saat dia menghadiri pesta ulang tahun temannya, dan menyeretnya ke ruangan di sebelah.Dia berusia kurang dari lima belas tahun pada saat itu. Meskipun dia telah mempelajari ilmu bela diri, dia masih tidak mampu melawan pria dewasa. Belum lagi, dia sudah sedikit kehilangan kesadaran karena pengaruh obat yang diberikan pria itu.Pada saat genting, Kevin mendobrak pintu dan masuk ke dalam.Pemuda itu memakai hoodie berwarna biru, memakai masker mulut dan memiliki aura yang bersih dan rapi. Ketika melihatnya hendak dilecehka
“Namaku Kevin sekarang.”Di bawah cahaya lampu, pemuda jangkung itu berbalik badan dan pergi menjauh.Nana terus mengingat punggung pemuda itu di dalam hatinya selama lebih dari tiga tahun.Kejadian yang tidak terduga itu mengejutkan semua orang di keluarga Tanjaya.Ibu dan ayahnya yang telah bepergian ke luar negeri sepanjang tahun bergegas kembali secepatnya dan memerintahkan orang untuk menghapus semua tentangnya di industri hiburan.Kakak perempuannya, Michelle, yang memiliki kepribadian dingin dan menganggap piano sebagai impian utamanya, mengundurkan diri dari posisinya sebagai juri untuk kompetisi piano terkemuka di luar negeri dan kembali untuk menemani dan menghiburnya.Kakak tertuanya, Eddy, dan kakak ketiganya, Michael, yang selalu bersaing satu sama lain, juga bekerja sama untuk mengirimnya ke luar negeri dan “memenjarakannya” di sekolah.Yang paling mengesalkan adalah Darren, kakak keduanya, yang biasanya mendorongnya untuk mengejar kebebasan, tetapi ketika dia dihukum sec