Beranda / Pendekar / Kembalinya Dewa Pedang Li Shan / 6 - Penghianat Sebenarnya

Share

6 - Penghianat Sebenarnya

Penulis: Moore
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-20 03:15:57

Langit yang cerah mulai meredup saat Li Shan dan Mei Hua kembali ke markas Klan Naga Merah. Rasa lega perlahan mulai meresap di hati mereka setelah berhasil membawa pulang Pedang Naga Mendung, tetapi suasana hati mereka tetap tegang.

“Perasaanku tidak enak,” Li Shan berkata pelan, matanya melirik ke arah Li Shan yang memegang pedang tersebut. “Ada aura kegelapan yang sudah menanti kita di dekat perguruan. Aku tidak tahu, perasaan itu tiba-tiba muncul.”

“Jangan terlalu percaya firasat,” Mei Hua mengingatkan.

Sesampainya di gerbang markas Klan Naga Merah, penjaga menyambut mereka dengan tatapan penuh rasa hormat. “Tuan Xie Rong sudah menunggu,” kata salah satu penjaga, lalu mereka diantar menuju aula utama.

Saat pintu aula besar terbuka, mereka melihat Luo Jian duduk di takhta kayu yang besar, dikelilingi oleh para tetua Klan Naga Merah. Xie Rong berdiri di sisi Luo Jian, tatapan matanya tajam menatap Li Shan dan Mei Hua. Suasana di aula itu berat dan penuh ketegangan.

“Kau kembali dengan Pedang Naga Mendung,” suara Luo Jian menggema di ruangan. “Kau berhasil melewati ujian yang tidak banyak pendekar bisa selamat darinya.”

Li Shan menunduk sedikit. “Kami berhasil, berkat kerja sama dan tekad kami. Pedang ini kami bawa sebagai tanda bahwa kami layak menjadi sekutu Klan Naga Merah.”

Luo Jian mengangguk, meski ekspresi di wajahnya tidak berubah. “Bagus. Tapi, apakah kau benar-benar memahami apa yang kau pegang di tanganmu?”

Li Shan terdiam. Dia tahu pedang itu kuat, tetapi ada sesuatu yang lebih gelap di dalamnya. Namun, sebelum dia sempat menjawab, Xie Rong maju beberapa langkah ke depan.

“Li Shan,” suara Xie Rong terdengar tegas. “Pedang itu bukan hanya simbol kekuatan, tapi juga kutukan. Banyak pendekar hebat yang hancur karena tidak mampu menahan kekuatan di dalamnya. Apakah kau yakin bisa mengendalikan Pedang Naga Mendung?”

Li Shan menatap pedang itu sejenak, merasakan desiran kekuatan di dalamnya. “Aku tidak tahu pasti,” jawabnya jujur. “Tapi aku bersedia menanggung risikonya jika itu berarti kita bisa melawan Sekte Tiga Langit bersama-sama.”

Xie Rong menyipitkan matanya, lalu melirik ke arah Luo Jian. Tiba-tiba, suasana di aula berubah. Para tetua Klan Naga Merah, yang tadinya duduk dengan tenang, kini mulai berdiri satu per satu, wajah mereka dipenuhi dengan keseriusan yang aneh.

“Kalian telah menunjukkan keberanian yang luar biasa,” kata Luo Jian pelan, meski nada suaranya kini berubah menjadi lebih dingin. “Namun, ada satu hal yang harus kalian ketahui. Kami, Klan Naga Merah, tidak hanya tertarik pada Pedang Naga Mendung. Kami menginginkan kekuatannya. Dan untuk itu, kami harus memastikan bahwa tidak ada yang bisa menandingi kami—termasuk kalian.”

Li Shan dan Mei Hua langsung waspada. Kata-kata Luo Jian membuat mereka sadar bahwa ada sesuatu yang salah.

“Jadi kalian berencana mengambil pedang ini?” tanya Li Shan dengan nada tegas.

Luo Jian berdiri dari takhtanya, berjalan perlahan ke arah mereka. “Pedang itu telah menjadi bagian dari Klan Naga Merah sejak lama. Kami hanya mengambil kembali apa yang seharusnya menjadi milik kami. Dan jika itu berarti mengorbankan kalian, maka itulah yang harus kami lakukan.”

Tanpa peringatan, Xie Rong menarik pedangnya dan menyerang dengan cepat, mengarah langsung ke Li Shan. Li Shan bereaksi dengan refleks cepat, mengangkat Pedang Naga Mendung untuk menangkis serangan itu. Denting keras terdengar saat pedang mereka bertemu, dan kekuatan besar dari Pedang Naga Mendung membuat Xie Rong terlempar mundur.

“Kalian mengkhianati kami!” teriak Mei Hua, matanya marah melihat tindakan pengecut Klan Naga Merah.

Xie Rong menyeringai, meski darah mengalir dari sudut bibirnya. “Ini bukan pengkhianatan, hanya permainan kekuasaan. Dunia persilatan adalah medan perang, dan hanya yang terkuat yang berhak hidup.”

Li Shan menatap sekeliling, mencari jalan keluar. Namun, para tetua mulai menyerang secara bersamaan. Li Shan memutar Pedang Naga Mendung, mengayunkannya dengan kekuatan luar biasa, memancarkan cahaya terang yang memotong udara dan membuat lawan-lawan mereka mundur sejenak.

Mei Hua bertarung dengan lincah di sampingnya, menggunakan teknik-teknik halusnya untuk melumpuhkan musuh tanpa harus membunuh mereka.

Seketika, suara keras terdengar dari balik aula. Pintu belakang yang tersembunyi di balik tirai besar tiba-tiba terbuka, dan dari dalamnya muncul sosok bertubuh besar dengan wajah yang penuh bekas luka. Dialah Chen Yi, pendekar terkuat dari Klan Naga Merah, yang selama ini bersembunyi di balik bayang-bayang. Chen Yi adalah orang yang dikenal sebagai "Naga Hitam", pendekar legendaris yang hanya muncul saat situasi benar-benar kritis.

“Xie Rong, cukup sudah!” teriak Chen Yi dengan suara keras, menghentikan pertarungan seketika.

Xie Rong terkejut melihat kemunculan Chen Yi. “Apa maksudmu? Ini adalah urusan kami untuk merebut pedang itu!”

Chen Yi melangkah maju dengan tenang, lalu menatap Li Shan dan Mei Hua dengan mata yang tajam. “Mereka telah membawa Pedang Naga Mendung dan berhasil melewati ujian. Mereka bukan musuh kita.”

“Apa maksudmu, Chen Yi? Mereka—”

“Mereka telah berhasil menguasai pedang legendaris yang tidak bisa dikendalikan oleh siapa pun dalam klan kita selama bertahun-tahun,” potong Chen Yi. “Itu berarti mereka lebih layak untuk menjadi sekutu kita daripada musuh. Pedang itu telah memilih mereka.”

Xie Rong tampak marah, namun dia tidak berani melawan Chen Yi. Para tetua Klan Naga Merah juga mulai mundur, meski masih ada keraguan di wajah mereka. “Kau jangan membela mereka!”

“Tidak ada satupun dari kalian yang boleh bergerak, termasuk Ketua Luo Jian atau kau, Xie Rong!” Chen Yi menghunuskan pedangnya sembari bersiap dengan kuda-kuda menyerang.

“Hanya aku, satu-satunya yang diberi mandat Zhao Ming membimbing Li Shan dan Mei Hua, bukan kalian! Musuh mereka berdua adalah musuhku juga!?”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kembalinya Dewa Pedang Li Shan   7 - Latihan Bersama Chen Yi

    Semua pendekar tidak ada yang berani melawan Chen Yi mengingat kekuatan Chen Yi berada tiga tingkat lebih tinggi dari mereka.Dalam dunia persilatan, ada empat tingkatan kultivasi yang menjadi tolak ukur kekuatan seorang pendekar.Pendekar Naga adalah tingkat tertinggi, disusul Pendekar tingkat Langit, Bumi, dan Tanah. Masing-masing memiliki tiga tingkatan, yaitu awal, tengah, dan akhir.Chen Yi adalah Pendekar Naga Awal yang sangat disegani. Kekuatan seorang Chen Yi setara dengan sepuluh orang Pendekar Langit Akhir, yang mana, itu adalah tingkatan Xie Rong yang tadi ingin membunuh Li Shan.Pedang yang tadi dihunuskan, sekarang disarungkan lagi.Chen Yi menatap Xie Rong yang mulai mengumpulkan energi alam. Aura yang cukup panas menyelimuti ruangan.Namun, aura itu tidak berlangsung lama karena Chen Yi segera membalasnya dengan energi yang lebih kuat, membuat Xie Rong terpental hingga menabrak tiang penyangga perguruan. Mendekati Li Shan, Chen Yi berujar, “Mei Hua akan dirawat oleh ist

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • Kembalinya Dewa Pedang Li Shan   8 - Eclipse

    Hari kedua latihan dimulai dengan suasana yang lebih tenang, namun tak kalah menantang.“Bolehkah aku mengajak Mei Hua ke tempat latihan?” tanya Li Shan.Pendekar dengan jubah hitam itu hanya tersenyum. “Tidak masalah jika itu bisa menambah semangat latihanmu. Setelah kita sampai di tempat, aku akan membawa Mei Hua ke sini.”Chen Yi lantas membawa Li Shan ke lembah terpencil di luar markas Klan Naga Merah, tempat di mana suara angin dan gemericik air sungai menjadi satu-satunya yang terdengar. Tidak ada gangguan, tidak ada pengalihan perhatian.Tempat ini dipilih khusus untuk melatih konsentrasi dan kecepatan batin.Li Shan mengamati lembah tersebut; tempat yang dipenuhi pepohonan rindang dan diapit dua tebing tinggi di sisi kiri-kanannya. Selang beberapa saat, Mei Hua datang dan langsung diperingati Chen Yi agar tidak menimbulkan suara apapun.“Hari ini, kita tidak hanya akan melatih tubuhmu, tetapi juga pikiranmu,” kata Chen Yi sambil meletakkan seikat pedang kayu di tanah. “Untuk m

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-12
  • Kembalinya Dewa Pedang Li Shan   1 - Pertempuran Legendaris Gunung Tianzhu

    Li Shan memutuskan untuk melangkah maju, berdiri di samping Zhao Ming, guru yang akan membimbingnya untuk mengendalikan Batu Langit sekaligus orang pertama yang dia temui saat memulai pengembaraan. "Aku mungkin masih muda, tetapi tidak akan membiarkan dunia persilatan jatuh ke tangan orang-orang sepertimu!" katanya dengan mantap. Mereka berdua sedang berada di Gunung Thianzu, menjadi saksi dari pertempuran dahsyat yang melibatkan berbagai perguruan terkemuka di Tiongkok. Li Shan adalah target semua perguruan yang mengincar kekuatan mutlak Batu Langit, Mustika terkuat di alam semesta. Pertempuran semakin berkecamuk. Zhao Ming dan Li Shan melawan Han Qing serta Sekte Tiga Langit, masing-masing memperlihatkan kemampuan bela diri mereka yang luar biasa. Setiap gerakan mereka tampak seperti tarian maut, dengan angin yang berputar mengikuti setiap serangan pedang dan tinju. Namun, di tengah pertarungan sengit, sebuah kilat tiba-tiba menyambar puncak gunung, menimbulkan ledakan besar y

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • Kembalinya Dewa Pedang Li Shan   2 - Takdir Li Shan

    “Kita harus cepat, Li Shan, tidak ada waktu untuk bicara lagi. Tanah pijakan kita hampir longsor.” Mei Hua mengangkat Li Shan di pundaknya. Berat tubuh Li Shan tidak dia rasakan lagi. Energi yang terpusat di kaki, membuat Mei Hua lebih mudah menuruni tebing demi tebing sampai pada sebuah gua kecil. Saat Li Shan terbaring dan merintih kesakitan, Mei Hua langsung sadar, gempa itu adalah reaksi Mustika Bangau Putih saat berada di dekat Batu Langit. Cepat-cepat gadis itu menyobek kain lengan kanan, mengambil dedaunan, lalu mengikat batu itu dalam kain bersama dedaunan yang dia ambil di pintu gua. "Kau berada di pusat dari semua ini. Kau tahu lebih dari siapa pun tentang apa yang terjadi di puncak," Mei Hua mendekati Li Shan dengan langkah anggun. "Batu Langit... apa yang sebenarnya terjadi?" Li Shan menghela napas panjang. "Aku tidak tahu pasti. Batu itu bereaksi, tapi... rasanya ada sesuatu yang lebih dari sekadar memilih seorang pendekar." “Mustika Bangau Putih, ini adalah pembe

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • Kembalinya Dewa Pedang Li Shan   3 - Misteri Menghilangnya Zhao Ming

    Li Shan dan Mei Hua menempuh perjalanan menuruni lereng Gunung Tianzhu, meninggalkan kabut yang masih menggantung di lereng. Malam mulai turun, menggelapkan jalan berbatu di depan mereka. Suara angin gunung berbisik pelan, seolah mengikuti mereka dengan kesan misterius yang sulit dijelaskan. "Aku belum pernah melihatmu setegas ini," kata Mei Hua sambil menatap Li Shan dengan pandangan menyelidik. Li Shan tetap diam beberapa saat, menimbang kata-katanya. "Ini lebih dari sekadar pertempuran atau perebutan Batu Langit. Ada sesuatu yang lebih besar terjadi di balik semua ini." Mei Hua tersenyum tipis. "Kau merasakan ada hal yang janggal, bukan? Sesuatu yang tidak pernah kau bayangkan dari dunia persilatan yang penuh dengan ambisi." Li Shan mengangguk pelan. "Semakin aku mempelajari seni bela diri, semakin aku sadar, kebenaran itu bukan hitam dan putih seperti yang dulu kupikirkan." Mereka terus berjalan melewati lembah gelap hingga tiba di kaki gunung, di mana terdapat desa kecil ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • Kembalinya Dewa Pedang Li Shan   4 - Klan Naga Merah

    Angin malam menyapu padang rumput saat Li Shan dan Mei Hua terus bergerak menuju barat, mengikuti kabar tentang Klan Naga Merah.Di kejauhan, cahaya dari perkampungan kecil mulai terlihat. Mereka berhenti di sebuah dataran tinggi yang menghadap ke desa tersebut, mengamati dari kejauhan. Desa itu tampak sepi, dengan hanya beberapa rumah yang masih terlihat terang. Namun, di pusat desa, ada sebuah bangunan besar dengan bendera merah berkibar di atasnya.“Itu pasti markas Klan Naga Merah,” kata Mei Hua, matanya tajam menatap ke arah bangunan.Li Shan mengangguk, tetapi ia merasa sedikit ragu. “Aku tidak tahu apakah kita bisa mempercayai mereka. Klan Naga Merah dikenal sebagai aliran yang keras dan tidak kenal ampun.”Mei Hua tersenyum samar. “Terkadang kita harus mengambil risiko. Mereka adalah satu-satunya sekutu yang mungkin kita temukan untuk melawan Sekte Tiga Langit. Lagipula, kita tidak punya pilihan lain.”Mereka turun menuju desa dengan hati-hati, memastikan tidak ada yang memper

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • Kembalinya Dewa Pedang Li Shan   5 - Pedang Terkutuk

    Li Shan dan Mei Hua tiba di kaki gunung di mana gua legendaris itu beradaDi hadapan mereka, sebuah mulut gua besar terbuka lebar, seperti monster raksasa yang menanti mangsanya. Angin dingin berhembus dari dalam gua, membawa aroma lembab dan misteri yang telah lama terkubur.“Ini dia,” Mei Hua bergumam pelan. “Gua tempat Pedang Naga Mendung berada.”Mereka memasuki gua dengan langkah hati-hati. Suara gemerincing air menetes terdengar dari dinding-dinding batu yang lembab, menciptakan suasana yang semakin mencekam. Cahaya lentera yang mereka bawa menerangi jalan sempit yang penuh bebatuan, namun bayangan-bayangan aneh tampak menari di sekitar mereka, seolah mengikuti setiap langkah.Semakin dalam mereka masuk, udara semakin dingin dan berat. Dinding-dinding gua terasa semakin rapat, membuat mereka merasa seolah-olah sedang dijepit oleh kekuatan tak terlihat. Suara langkah kaki mereka menggema, memantul kembali dari kedalaman yang tak terduga.Mei Hua, yang berada di depan, tiba-tiba be

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15

Bab terbaru

  • Kembalinya Dewa Pedang Li Shan   8 - Eclipse

    Hari kedua latihan dimulai dengan suasana yang lebih tenang, namun tak kalah menantang.“Bolehkah aku mengajak Mei Hua ke tempat latihan?” tanya Li Shan.Pendekar dengan jubah hitam itu hanya tersenyum. “Tidak masalah jika itu bisa menambah semangat latihanmu. Setelah kita sampai di tempat, aku akan membawa Mei Hua ke sini.”Chen Yi lantas membawa Li Shan ke lembah terpencil di luar markas Klan Naga Merah, tempat di mana suara angin dan gemericik air sungai menjadi satu-satunya yang terdengar. Tidak ada gangguan, tidak ada pengalihan perhatian.Tempat ini dipilih khusus untuk melatih konsentrasi dan kecepatan batin.Li Shan mengamati lembah tersebut; tempat yang dipenuhi pepohonan rindang dan diapit dua tebing tinggi di sisi kiri-kanannya. Selang beberapa saat, Mei Hua datang dan langsung diperingati Chen Yi agar tidak menimbulkan suara apapun.“Hari ini, kita tidak hanya akan melatih tubuhmu, tetapi juga pikiranmu,” kata Chen Yi sambil meletakkan seikat pedang kayu di tanah. “Untuk m

  • Kembalinya Dewa Pedang Li Shan   7 - Latihan Bersama Chen Yi

    Semua pendekar tidak ada yang berani melawan Chen Yi mengingat kekuatan Chen Yi berada tiga tingkat lebih tinggi dari mereka.Dalam dunia persilatan, ada empat tingkatan kultivasi yang menjadi tolak ukur kekuatan seorang pendekar.Pendekar Naga adalah tingkat tertinggi, disusul Pendekar tingkat Langit, Bumi, dan Tanah. Masing-masing memiliki tiga tingkatan, yaitu awal, tengah, dan akhir.Chen Yi adalah Pendekar Naga Awal yang sangat disegani. Kekuatan seorang Chen Yi setara dengan sepuluh orang Pendekar Langit Akhir, yang mana, itu adalah tingkatan Xie Rong yang tadi ingin membunuh Li Shan.Pedang yang tadi dihunuskan, sekarang disarungkan lagi.Chen Yi menatap Xie Rong yang mulai mengumpulkan energi alam. Aura yang cukup panas menyelimuti ruangan.Namun, aura itu tidak berlangsung lama karena Chen Yi segera membalasnya dengan energi yang lebih kuat, membuat Xie Rong terpental hingga menabrak tiang penyangga perguruan. Mendekati Li Shan, Chen Yi berujar, “Mei Hua akan dirawat oleh ist

  • Kembalinya Dewa Pedang Li Shan   6 - Penghianat Sebenarnya

    Langit yang cerah mulai meredup saat Li Shan dan Mei Hua kembali ke markas Klan Naga Merah. Rasa lega perlahan mulai meresap di hati mereka setelah berhasil membawa pulang Pedang Naga Mendung, tetapi suasana hati mereka tetap tegang.“Perasaanku tidak enak,” Li Shan berkata pelan, matanya melirik ke arah Li Shan yang memegang pedang tersebut. “Ada aura kegelapan yang sudah menanti kita di dekat perguruan. Aku tidak tahu, perasaan itu tiba-tiba muncul.”“Jangan terlalu percaya firasat,” Mei Hua mengingatkan.Sesampainya di gerbang markas Klan Naga Merah, penjaga menyambut mereka dengan tatapan penuh rasa hormat. “Tuan Xie Rong sudah menunggu,” kata salah satu penjaga, lalu mereka diantar menuju aula utama.Saat pintu aula besar terbuka, mereka melihat Luo Jian duduk di takhta kayu yang besar, dikelilingi oleh para tetua Klan Naga Merah. Xie Rong berdiri di sisi Luo Jian, tatapan matanya tajam menatap Li Shan dan Mei Hua. Suasana di aula itu berat dan penuh ketegangan.“Kau kembali deng

  • Kembalinya Dewa Pedang Li Shan   5 - Pedang Terkutuk

    Li Shan dan Mei Hua tiba di kaki gunung di mana gua legendaris itu beradaDi hadapan mereka, sebuah mulut gua besar terbuka lebar, seperti monster raksasa yang menanti mangsanya. Angin dingin berhembus dari dalam gua, membawa aroma lembab dan misteri yang telah lama terkubur.“Ini dia,” Mei Hua bergumam pelan. “Gua tempat Pedang Naga Mendung berada.”Mereka memasuki gua dengan langkah hati-hati. Suara gemerincing air menetes terdengar dari dinding-dinding batu yang lembab, menciptakan suasana yang semakin mencekam. Cahaya lentera yang mereka bawa menerangi jalan sempit yang penuh bebatuan, namun bayangan-bayangan aneh tampak menari di sekitar mereka, seolah mengikuti setiap langkah.Semakin dalam mereka masuk, udara semakin dingin dan berat. Dinding-dinding gua terasa semakin rapat, membuat mereka merasa seolah-olah sedang dijepit oleh kekuatan tak terlihat. Suara langkah kaki mereka menggema, memantul kembali dari kedalaman yang tak terduga.Mei Hua, yang berada di depan, tiba-tiba be

  • Kembalinya Dewa Pedang Li Shan   4 - Klan Naga Merah

    Angin malam menyapu padang rumput saat Li Shan dan Mei Hua terus bergerak menuju barat, mengikuti kabar tentang Klan Naga Merah.Di kejauhan, cahaya dari perkampungan kecil mulai terlihat. Mereka berhenti di sebuah dataran tinggi yang menghadap ke desa tersebut, mengamati dari kejauhan. Desa itu tampak sepi, dengan hanya beberapa rumah yang masih terlihat terang. Namun, di pusat desa, ada sebuah bangunan besar dengan bendera merah berkibar di atasnya.“Itu pasti markas Klan Naga Merah,” kata Mei Hua, matanya tajam menatap ke arah bangunan.Li Shan mengangguk, tetapi ia merasa sedikit ragu. “Aku tidak tahu apakah kita bisa mempercayai mereka. Klan Naga Merah dikenal sebagai aliran yang keras dan tidak kenal ampun.”Mei Hua tersenyum samar. “Terkadang kita harus mengambil risiko. Mereka adalah satu-satunya sekutu yang mungkin kita temukan untuk melawan Sekte Tiga Langit. Lagipula, kita tidak punya pilihan lain.”Mereka turun menuju desa dengan hati-hati, memastikan tidak ada yang memper

  • Kembalinya Dewa Pedang Li Shan   3 - Misteri Menghilangnya Zhao Ming

    Li Shan dan Mei Hua menempuh perjalanan menuruni lereng Gunung Tianzhu, meninggalkan kabut yang masih menggantung di lereng. Malam mulai turun, menggelapkan jalan berbatu di depan mereka. Suara angin gunung berbisik pelan, seolah mengikuti mereka dengan kesan misterius yang sulit dijelaskan. "Aku belum pernah melihatmu setegas ini," kata Mei Hua sambil menatap Li Shan dengan pandangan menyelidik. Li Shan tetap diam beberapa saat, menimbang kata-katanya. "Ini lebih dari sekadar pertempuran atau perebutan Batu Langit. Ada sesuatu yang lebih besar terjadi di balik semua ini." Mei Hua tersenyum tipis. "Kau merasakan ada hal yang janggal, bukan? Sesuatu yang tidak pernah kau bayangkan dari dunia persilatan yang penuh dengan ambisi." Li Shan mengangguk pelan. "Semakin aku mempelajari seni bela diri, semakin aku sadar, kebenaran itu bukan hitam dan putih seperti yang dulu kupikirkan." Mereka terus berjalan melewati lembah gelap hingga tiba di kaki gunung, di mana terdapat desa kecil ber

  • Kembalinya Dewa Pedang Li Shan   2 - Takdir Li Shan

    “Kita harus cepat, Li Shan, tidak ada waktu untuk bicara lagi. Tanah pijakan kita hampir longsor.” Mei Hua mengangkat Li Shan di pundaknya. Berat tubuh Li Shan tidak dia rasakan lagi. Energi yang terpusat di kaki, membuat Mei Hua lebih mudah menuruni tebing demi tebing sampai pada sebuah gua kecil. Saat Li Shan terbaring dan merintih kesakitan, Mei Hua langsung sadar, gempa itu adalah reaksi Mustika Bangau Putih saat berada di dekat Batu Langit. Cepat-cepat gadis itu menyobek kain lengan kanan, mengambil dedaunan, lalu mengikat batu itu dalam kain bersama dedaunan yang dia ambil di pintu gua. "Kau berada di pusat dari semua ini. Kau tahu lebih dari siapa pun tentang apa yang terjadi di puncak," Mei Hua mendekati Li Shan dengan langkah anggun. "Batu Langit... apa yang sebenarnya terjadi?" Li Shan menghela napas panjang. "Aku tidak tahu pasti. Batu itu bereaksi, tapi... rasanya ada sesuatu yang lebih dari sekadar memilih seorang pendekar." “Mustika Bangau Putih, ini adalah pembe

  • Kembalinya Dewa Pedang Li Shan   1 - Pertempuran Legendaris Gunung Tianzhu

    Li Shan memutuskan untuk melangkah maju, berdiri di samping Zhao Ming, guru yang akan membimbingnya untuk mengendalikan Batu Langit sekaligus orang pertama yang dia temui saat memulai pengembaraan. "Aku mungkin masih muda, tetapi tidak akan membiarkan dunia persilatan jatuh ke tangan orang-orang sepertimu!" katanya dengan mantap. Mereka berdua sedang berada di Gunung Thianzu, menjadi saksi dari pertempuran dahsyat yang melibatkan berbagai perguruan terkemuka di Tiongkok. Li Shan adalah target semua perguruan yang mengincar kekuatan mutlak Batu Langit, Mustika terkuat di alam semesta. Pertempuran semakin berkecamuk. Zhao Ming dan Li Shan melawan Han Qing serta Sekte Tiga Langit, masing-masing memperlihatkan kemampuan bela diri mereka yang luar biasa. Setiap gerakan mereka tampak seperti tarian maut, dengan angin yang berputar mengikuti setiap serangan pedang dan tinju. Namun, di tengah pertarungan sengit, sebuah kilat tiba-tiba menyambar puncak gunung, menimbulkan ledakan besar y

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status