Home / Pendekar / Kembalinya Dewa Pedang Li Shan / 1 - Pertempuran Legendaris Gunung Tianzhu

Share

Kembalinya Dewa Pedang Li Shan
Kembalinya Dewa Pedang Li Shan
Author: Moore

1 - Pertempuran Legendaris Gunung Tianzhu

Author: Moore
last update Last Updated: 2024-10-15 02:13:39

Li Shan memutuskan untuk melangkah maju, berdiri di samping Zhao Ming, guru yang akan membimbingnya untuk mengendalikan Batu Langit sekaligus orang pertama yang dia temui saat memulai pengembaraan. "Aku mungkin masih muda, tetapi tidak akan membiarkan dunia persilatan jatuh ke tangan orang-orang sepertimu!" katanya dengan mantap.

Mereka berdua sedang berada di Gunung Thianzu, menjadi saksi dari pertempuran dahsyat yang melibatkan berbagai perguruan terkemuka di Tiongkok. Li Shan adalah target semua perguruan yang mengincar kekuatan mutlak Batu Langit, Mustika terkuat di alam semesta.

Pertempuran semakin berkecamuk. Zhao Ming dan Li Shan melawan Han Qing serta Sekte Tiga Langit, masing-masing memperlihatkan kemampuan bela diri mereka yang luar biasa. Setiap gerakan mereka tampak seperti tarian maut, dengan angin yang berputar mengikuti setiap serangan pedang dan tinju.

Namun, di tengah pertarungan sengit, sebuah kilat tiba-tiba menyambar puncak gunung, menimbulkan ledakan besar yang memecah tanah di bawah mereka. Batu Langit mulai bergetar, dan retakan-retakan muncul di permukaannya.

Seketika, dari dalam batu tersebut, muncul sosok bercahaya. Jiayi, roh pelindung yang telah lama tertidur di dalam Batu Langit, terbangun. Dengan suara yang menggema, dia berkata, "Kalian yang menginginkan kekuatanku harus bersiap menghadapi konsekuensinya. Batu Langit hanya akan memilih satu pendekar sejati, dan yang lainnya akan dihancurkan oleh ambisinya sendiri."

Kekacauan menyelimuti puncak Gunung Tianzhu. Para pendekar yang tadi yakin pada kemenangan mereka mulai merasakan ketakutan. Li Shan tahu, inilah ujian terakhir. Bukan kekuatan semata yang akan menentukan nasib Batu Langit, melainkan keberanian dan hati yang bersih dari keserakahan.

Sambil memegang pedangnya erat, Li Shan melangkah maju ke arah Batu Langit yang bercahaya. "Aku tidak datang untuk kekuasaan," katanya pelan, "Aku datang untuk melindungi apa yang benar!"

Namun, saat ia mendekati batu tersebut, sosok Han Qing tiba-tiba menyerang dari belakang dengan kekuatan penuh, berharap menghabisinya. Li Shan menghindar dengan gerakan cepat, namun serangan itu begitu kuat hingga menyebabkan batu besar di sampingnya terbelah dua.

"Ini belum selesai, bocah!" teriak Han Qing.

Zhao Ming, yang terluka parah di samping, hanya bisa tersenyum lemah. "Anak muda, ingatlah... dalam dunia persilatan, kehormatan adalah yang terpenting. Jangan pernah menyerah pada kegelapan."

Dengan satu teriakan terakhir, Li Shan meluncurkan serangan balik yang mematikan, dan dalam satu kilatan pedang, ia berhasil mengalahkan Han Qing. Namun, sebelum sempat merayakan kemenangannya, Batu Langit tiba-tiba bersinar terang, menarik perhatian semua orang.

Pertarungan di Gunung Tianzhu berakhir, namun pertempuran di dalam hati setiap pendekar baru saja dimulai. Batu Langit telah memilih, tetapi bukan siapa yang diharapkan..

Li Shan dihadapkan pada pilihan terbesar dalam hidupnya: Apakah dia akan menggunakan kekuatan ini untuk kebaikan, ataukah dia akan mengikuti jejak para pendekar yang jatuh sebelumnya?

Kabut tebal menyelimuti lembah di bawah Gunung Tianzhu. Setelah pertempuran hebat yang terjadi di puncak, sebagian besar pendekar yang selamat telah meninggalkan tempat itu. Li Shan berdiri di tepi tebing, memandang ke arah kejauhan. Luka-luka yang ia terima saat melawan Han Qing masih terasa, tetapi lebih dari itu, beban yang dia rasakan di pundaknya jauh lebih berat. Kekuatan Batu Langit telah menariknya, tetapi tidak sepenuhnya memilihnya.

"Li Shan, kau tidak bisa terus diam seperti ini," suara lembut terdengar dari belakangnya.
Li Shan menoleh. Di sana berdiri Mei Hua, seorang pendekar dari Sekte Teratai Putih, salah satu dari sekte bela diri terhormat di negeri ini. Ia adalah salah satu dari sedikit orang yang menyaksikan pertarungan di puncak Gunung Tianzhu dari jauh, namun tidak terlibat langsung. Dia memiliki reputasi sebagai pendekar yang ahli dalam seni penyembuhan dan taktik perang.
Semasa kecil dulu, Li Shan dibesarkan oleh seorang pendekar wanita paruh bayar bernama Zhuxin di gubuk kayu dekat gunung Mingzhi. Zhuxin menemukan Li Shan keci tidur di depan pintu gubuknya dan sepucuk surat. Saat membacanya, nafasnya tiba-tiba terhenti.
“Ja-jadi, anak ini…”
“Dia adalah anak dalam ramalan. Dia memiliki tanda Yin di leher kiri dan Yang di punggung telapak tangan kanan. Siapapun yang menitipkan ini, pasti sudah berhasil menyegel kekuatan Batu Langit yang tertanam dalam tubuhnya.”
Zhuxin tidak tahu bahwa Li Shan adalah anak kandung Zhao Ming, seorang pendekar legendaris dengan julukan Guru Besar dalam dunia persilatan.
Li Shan adalah nama yang diberikan Zhuxin ketika umurnya menginjak tiga tahun. Saat itu juga, dia melahirkan Mei Hua, gadis yang kelak akan menemani perjalanan Li Shan menjadi pendekar terkuat. Alangkah sedihnya Zhuxin, saat Mei Hua lahir, suaminya terbunuh dalam perang antar perguruan di gunung Mingzhi sehingga membuatnya harus berlindung di lereng bukit.
Li Shan dan Mei Hua kemudian tumbuh, tapi takdir mengharuskan mereka berpisah. Li Shan terus memohon kepada Zhuxin agar diperkenankan berlatih, tapi Zhuxin melarangnya sebelum Li Shan menginjak usia 14 tahun.
Selang beberapa tahun, Li Shan akhirnya pergi mengembara, seorang diri, meninggalkan Mei Hua dan Zhuxin di lereng gunung. “Meski aku bukan anak kandungmu, engkau telah merawatku dengan sangat baik. Dan untukmu, Mei Hua,” Li Shan menoleh ke arah gadis kecil itu. “Kita pasti bertemu lagi. Aku janji, aku akan melindungimu dengan nyawaku.”
Kepergian Li Shan diiringi tangisan Zhuxin yang saat itu juga, dia tiba-tiba memuntahkan satu Mustika kecil berbentuk bangau; Mustika yang kelak dibawa Mei Hua guna menjaga Li Shan saat kekuatan Batu Langit tidak terkontrol.
“Me-Mei Hua, apa itu benar dirimu?”

“Tujuh tahun mengembara, bagaimana kau bisa melupakanku, Li Shan?” Mei Hua langsung memeluk Li Shan, tanpa tahu, energi antara Batu Langit dan Mustika pemberian Zhuxin menimbulkan gempa dahsyat di seluruh gunung.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Kembalinya Dewa Pedang Li Shan   2 - Takdir Li Shan

    “Kita harus cepat, Li Shan, tidak ada waktu untuk bicara lagi. Tanah pijakan kita hampir longsor.” Mei Hua mengangkat Li Shan di pundaknya. Berat tubuh Li Shan tidak dia rasakan lagi. Energi yang terpusat di kaki, membuat Mei Hua lebih mudah menuruni tebing demi tebing sampai pada sebuah gua kecil. Saat Li Shan terbaring dan merintih kesakitan, Mei Hua langsung sadar, gempa itu adalah reaksi Mustika Bangau Putih saat berada di dekat Batu Langit. Cepat-cepat gadis itu menyobek kain lengan kanan, mengambil dedaunan, lalu mengikat batu itu dalam kain bersama dedaunan yang dia ambil di pintu gua. "Kau berada di pusat dari semua ini. Kau tahu lebih dari siapa pun tentang apa yang terjadi di puncak," Mei Hua mendekati Li Shan dengan langkah anggun. "Batu Langit... apa yang sebenarnya terjadi?" Li Shan menghela napas panjang. "Aku tidak tahu pasti. Batu itu bereaksi, tapi... rasanya ada sesuatu yang lebih dari sekadar memilih seorang pendekar." “Mustika Bangau Putih, ini adalah pembe

    Last Updated : 2024-10-15
  • Kembalinya Dewa Pedang Li Shan   3 - Misteri Menghilangnya Zhao Ming

    Li Shan dan Mei Hua menempuh perjalanan menuruni lereng Gunung Tianzhu, meninggalkan kabut yang masih menggantung di lereng. Malam mulai turun, menggelapkan jalan berbatu di depan mereka. Suara angin gunung berbisik pelan, seolah mengikuti mereka dengan kesan misterius yang sulit dijelaskan. "Aku belum pernah melihatmu setegas ini," kata Mei Hua sambil menatap Li Shan dengan pandangan menyelidik. Li Shan tetap diam beberapa saat, menimbang kata-katanya. "Ini lebih dari sekadar pertempuran atau perebutan Batu Langit. Ada sesuatu yang lebih besar terjadi di balik semua ini." Mei Hua tersenyum tipis. "Kau merasakan ada hal yang janggal, bukan? Sesuatu yang tidak pernah kau bayangkan dari dunia persilatan yang penuh dengan ambisi." Li Shan mengangguk pelan. "Semakin aku mempelajari seni bela diri, semakin aku sadar, kebenaran itu bukan hitam dan putih seperti yang dulu kupikirkan." Mereka terus berjalan melewati lembah gelap hingga tiba di kaki gunung, di mana terdapat desa kecil ber

    Last Updated : 2024-10-15
  • Kembalinya Dewa Pedang Li Shan   4 - Klan Naga Merah

    Angin malam menyapu padang rumput saat Li Shan dan Mei Hua terus bergerak menuju barat, mengikuti kabar tentang Klan Naga Merah.Di kejauhan, cahaya dari perkampungan kecil mulai terlihat. Mereka berhenti di sebuah dataran tinggi yang menghadap ke desa tersebut, mengamati dari kejauhan. Desa itu tampak sepi, dengan hanya beberapa rumah yang masih terlihat terang. Namun, di pusat desa, ada sebuah bangunan besar dengan bendera merah berkibar di atasnya.“Itu pasti markas Klan Naga Merah,” kata Mei Hua, matanya tajam menatap ke arah bangunan.Li Shan mengangguk, tetapi ia merasa sedikit ragu. “Aku tidak tahu apakah kita bisa mempercayai mereka. Klan Naga Merah dikenal sebagai aliran yang keras dan tidak kenal ampun.”Mei Hua tersenyum samar. “Terkadang kita harus mengambil risiko. Mereka adalah satu-satunya sekutu yang mungkin kita temukan untuk melawan Sekte Tiga Langit. Lagipula, kita tidak punya pilihan lain.”Mereka turun menuju desa dengan hati-hati, memastikan tidak ada yang memper

    Last Updated : 2024-10-15
  • Kembalinya Dewa Pedang Li Shan   5 - Pedang Terkutuk

    Li Shan dan Mei Hua tiba di kaki gunung di mana gua legendaris itu beradaDi hadapan mereka, sebuah mulut gua besar terbuka lebar, seperti monster raksasa yang menanti mangsanya. Angin dingin berhembus dari dalam gua, membawa aroma lembab dan misteri yang telah lama terkubur.“Ini dia,” Mei Hua bergumam pelan. “Gua tempat Pedang Naga Mendung berada.”Mereka memasuki gua dengan langkah hati-hati. Suara gemerincing air menetes terdengar dari dinding-dinding batu yang lembab, menciptakan suasana yang semakin mencekam. Cahaya lentera yang mereka bawa menerangi jalan sempit yang penuh bebatuan, namun bayangan-bayangan aneh tampak menari di sekitar mereka, seolah mengikuti setiap langkah.Semakin dalam mereka masuk, udara semakin dingin dan berat. Dinding-dinding gua terasa semakin rapat, membuat mereka merasa seolah-olah sedang dijepit oleh kekuatan tak terlihat. Suara langkah kaki mereka menggema, memantul kembali dari kedalaman yang tak terduga.Mei Hua, yang berada di depan, tiba-tiba be

    Last Updated : 2024-10-15
  • Kembalinya Dewa Pedang Li Shan   6 - Penghianat Sebenarnya

    Langit yang cerah mulai meredup saat Li Shan dan Mei Hua kembali ke markas Klan Naga Merah. Rasa lega perlahan mulai meresap di hati mereka setelah berhasil membawa pulang Pedang Naga Mendung, tetapi suasana hati mereka tetap tegang.“Perasaanku tidak enak,” Li Shan berkata pelan, matanya melirik ke arah Li Shan yang memegang pedang tersebut. “Ada aura kegelapan yang sudah menanti kita di dekat perguruan. Aku tidak tahu, perasaan itu tiba-tiba muncul.”“Jangan terlalu percaya firasat,” Mei Hua mengingatkan.Sesampainya di gerbang markas Klan Naga Merah, penjaga menyambut mereka dengan tatapan penuh rasa hormat. “Tuan Xie Rong sudah menunggu,” kata salah satu penjaga, lalu mereka diantar menuju aula utama.Saat pintu aula besar terbuka, mereka melihat Luo Jian duduk di takhta kayu yang besar, dikelilingi oleh para tetua Klan Naga Merah. Xie Rong berdiri di sisi Luo Jian, tatapan matanya tajam menatap Li Shan dan Mei Hua. Suasana di aula itu berat dan penuh ketegangan.“Kau kembali deng

    Last Updated : 2024-12-20
  • Kembalinya Dewa Pedang Li Shan   7 - Latihan Bersama Chen Yi

    Semua pendekar tidak ada yang berani melawan Chen Yi mengingat kekuatan Chen Yi berada tiga tingkat lebih tinggi dari mereka.Dalam dunia persilatan, ada empat tingkatan kultivasi yang menjadi tolak ukur kekuatan seorang pendekar.Pendekar Naga adalah tingkat tertinggi, disusul Pendekar tingkat Langit, Bumi, dan Tanah. Masing-masing memiliki tiga tingkatan, yaitu awal, tengah, dan akhir.Chen Yi adalah Pendekar Naga Awal yang sangat disegani. Kekuatan seorang Chen Yi setara dengan sepuluh orang Pendekar Langit Akhir, yang mana, itu adalah tingkatan Xie Rong yang tadi ingin membunuh Li Shan.Pedang yang tadi dihunuskan, sekarang disarungkan lagi.Chen Yi menatap Xie Rong yang mulai mengumpulkan energi alam. Aura yang cukup panas menyelimuti ruangan.Namun, aura itu tidak berlangsung lama karena Chen Yi segera membalasnya dengan energi yang lebih kuat, membuat Xie Rong terpental hingga menabrak tiang penyangga perguruan. Mendekati Li Shan, Chen Yi berujar, “Mei Hua akan dirawat oleh ist

    Last Updated : 2024-12-20
  • Kembalinya Dewa Pedang Li Shan   8 - Eclipse

    Hari kedua latihan dimulai dengan suasana yang lebih tenang, namun tak kalah menantang.“Bolehkah aku mengajak Mei Hua ke tempat latihan?” tanya Li Shan.Pendekar dengan jubah hitam itu hanya tersenyum. “Tidak masalah jika itu bisa menambah semangat latihanmu. Setelah kita sampai di tempat, aku akan membawa Mei Hua ke sini.”Chen Yi lantas membawa Li Shan ke lembah terpencil di luar markas Klan Naga Merah, tempat di mana suara angin dan gemericik air sungai menjadi satu-satunya yang terdengar. Tidak ada gangguan, tidak ada pengalihan perhatian.Tempat ini dipilih khusus untuk melatih konsentrasi dan kecepatan batin.Li Shan mengamati lembah tersebut; tempat yang dipenuhi pepohonan rindang dan diapit dua tebing tinggi di sisi kiri-kanannya. Selang beberapa saat, Mei Hua datang dan langsung diperingati Chen Yi agar tidak menimbulkan suara apapun.“Hari ini, kita tidak hanya akan melatih tubuhmu, tetapi juga pikiranmu,” kata Chen Yi sambil meletakkan seikat pedang kayu di tanah. “Untuk m

    Last Updated : 2025-04-12

Latest chapter

  • Kembalinya Dewa Pedang Li Shan   8 - Eclipse

    Hari kedua latihan dimulai dengan suasana yang lebih tenang, namun tak kalah menantang.“Bolehkah aku mengajak Mei Hua ke tempat latihan?” tanya Li Shan.Pendekar dengan jubah hitam itu hanya tersenyum. “Tidak masalah jika itu bisa menambah semangat latihanmu. Setelah kita sampai di tempat, aku akan membawa Mei Hua ke sini.”Chen Yi lantas membawa Li Shan ke lembah terpencil di luar markas Klan Naga Merah, tempat di mana suara angin dan gemericik air sungai menjadi satu-satunya yang terdengar. Tidak ada gangguan, tidak ada pengalihan perhatian.Tempat ini dipilih khusus untuk melatih konsentrasi dan kecepatan batin.Li Shan mengamati lembah tersebut; tempat yang dipenuhi pepohonan rindang dan diapit dua tebing tinggi di sisi kiri-kanannya. Selang beberapa saat, Mei Hua datang dan langsung diperingati Chen Yi agar tidak menimbulkan suara apapun.“Hari ini, kita tidak hanya akan melatih tubuhmu, tetapi juga pikiranmu,” kata Chen Yi sambil meletakkan seikat pedang kayu di tanah. “Untuk m

  • Kembalinya Dewa Pedang Li Shan   7 - Latihan Bersama Chen Yi

    Semua pendekar tidak ada yang berani melawan Chen Yi mengingat kekuatan Chen Yi berada tiga tingkat lebih tinggi dari mereka.Dalam dunia persilatan, ada empat tingkatan kultivasi yang menjadi tolak ukur kekuatan seorang pendekar.Pendekar Naga adalah tingkat tertinggi, disusul Pendekar tingkat Langit, Bumi, dan Tanah. Masing-masing memiliki tiga tingkatan, yaitu awal, tengah, dan akhir.Chen Yi adalah Pendekar Naga Awal yang sangat disegani. Kekuatan seorang Chen Yi setara dengan sepuluh orang Pendekar Langit Akhir, yang mana, itu adalah tingkatan Xie Rong yang tadi ingin membunuh Li Shan.Pedang yang tadi dihunuskan, sekarang disarungkan lagi.Chen Yi menatap Xie Rong yang mulai mengumpulkan energi alam. Aura yang cukup panas menyelimuti ruangan.Namun, aura itu tidak berlangsung lama karena Chen Yi segera membalasnya dengan energi yang lebih kuat, membuat Xie Rong terpental hingga menabrak tiang penyangga perguruan. Mendekati Li Shan, Chen Yi berujar, “Mei Hua akan dirawat oleh ist

  • Kembalinya Dewa Pedang Li Shan   6 - Penghianat Sebenarnya

    Langit yang cerah mulai meredup saat Li Shan dan Mei Hua kembali ke markas Klan Naga Merah. Rasa lega perlahan mulai meresap di hati mereka setelah berhasil membawa pulang Pedang Naga Mendung, tetapi suasana hati mereka tetap tegang.“Perasaanku tidak enak,” Li Shan berkata pelan, matanya melirik ke arah Li Shan yang memegang pedang tersebut. “Ada aura kegelapan yang sudah menanti kita di dekat perguruan. Aku tidak tahu, perasaan itu tiba-tiba muncul.”“Jangan terlalu percaya firasat,” Mei Hua mengingatkan.Sesampainya di gerbang markas Klan Naga Merah, penjaga menyambut mereka dengan tatapan penuh rasa hormat. “Tuan Xie Rong sudah menunggu,” kata salah satu penjaga, lalu mereka diantar menuju aula utama.Saat pintu aula besar terbuka, mereka melihat Luo Jian duduk di takhta kayu yang besar, dikelilingi oleh para tetua Klan Naga Merah. Xie Rong berdiri di sisi Luo Jian, tatapan matanya tajam menatap Li Shan dan Mei Hua. Suasana di aula itu berat dan penuh ketegangan.“Kau kembali deng

  • Kembalinya Dewa Pedang Li Shan   5 - Pedang Terkutuk

    Li Shan dan Mei Hua tiba di kaki gunung di mana gua legendaris itu beradaDi hadapan mereka, sebuah mulut gua besar terbuka lebar, seperti monster raksasa yang menanti mangsanya. Angin dingin berhembus dari dalam gua, membawa aroma lembab dan misteri yang telah lama terkubur.“Ini dia,” Mei Hua bergumam pelan. “Gua tempat Pedang Naga Mendung berada.”Mereka memasuki gua dengan langkah hati-hati. Suara gemerincing air menetes terdengar dari dinding-dinding batu yang lembab, menciptakan suasana yang semakin mencekam. Cahaya lentera yang mereka bawa menerangi jalan sempit yang penuh bebatuan, namun bayangan-bayangan aneh tampak menari di sekitar mereka, seolah mengikuti setiap langkah.Semakin dalam mereka masuk, udara semakin dingin dan berat. Dinding-dinding gua terasa semakin rapat, membuat mereka merasa seolah-olah sedang dijepit oleh kekuatan tak terlihat. Suara langkah kaki mereka menggema, memantul kembali dari kedalaman yang tak terduga.Mei Hua, yang berada di depan, tiba-tiba be

  • Kembalinya Dewa Pedang Li Shan   4 - Klan Naga Merah

    Angin malam menyapu padang rumput saat Li Shan dan Mei Hua terus bergerak menuju barat, mengikuti kabar tentang Klan Naga Merah.Di kejauhan, cahaya dari perkampungan kecil mulai terlihat. Mereka berhenti di sebuah dataran tinggi yang menghadap ke desa tersebut, mengamati dari kejauhan. Desa itu tampak sepi, dengan hanya beberapa rumah yang masih terlihat terang. Namun, di pusat desa, ada sebuah bangunan besar dengan bendera merah berkibar di atasnya.“Itu pasti markas Klan Naga Merah,” kata Mei Hua, matanya tajam menatap ke arah bangunan.Li Shan mengangguk, tetapi ia merasa sedikit ragu. “Aku tidak tahu apakah kita bisa mempercayai mereka. Klan Naga Merah dikenal sebagai aliran yang keras dan tidak kenal ampun.”Mei Hua tersenyum samar. “Terkadang kita harus mengambil risiko. Mereka adalah satu-satunya sekutu yang mungkin kita temukan untuk melawan Sekte Tiga Langit. Lagipula, kita tidak punya pilihan lain.”Mereka turun menuju desa dengan hati-hati, memastikan tidak ada yang memper

  • Kembalinya Dewa Pedang Li Shan   3 - Misteri Menghilangnya Zhao Ming

    Li Shan dan Mei Hua menempuh perjalanan menuruni lereng Gunung Tianzhu, meninggalkan kabut yang masih menggantung di lereng. Malam mulai turun, menggelapkan jalan berbatu di depan mereka. Suara angin gunung berbisik pelan, seolah mengikuti mereka dengan kesan misterius yang sulit dijelaskan. "Aku belum pernah melihatmu setegas ini," kata Mei Hua sambil menatap Li Shan dengan pandangan menyelidik. Li Shan tetap diam beberapa saat, menimbang kata-katanya. "Ini lebih dari sekadar pertempuran atau perebutan Batu Langit. Ada sesuatu yang lebih besar terjadi di balik semua ini." Mei Hua tersenyum tipis. "Kau merasakan ada hal yang janggal, bukan? Sesuatu yang tidak pernah kau bayangkan dari dunia persilatan yang penuh dengan ambisi." Li Shan mengangguk pelan. "Semakin aku mempelajari seni bela diri, semakin aku sadar, kebenaran itu bukan hitam dan putih seperti yang dulu kupikirkan." Mereka terus berjalan melewati lembah gelap hingga tiba di kaki gunung, di mana terdapat desa kecil ber

  • Kembalinya Dewa Pedang Li Shan   2 - Takdir Li Shan

    “Kita harus cepat, Li Shan, tidak ada waktu untuk bicara lagi. Tanah pijakan kita hampir longsor.” Mei Hua mengangkat Li Shan di pundaknya. Berat tubuh Li Shan tidak dia rasakan lagi. Energi yang terpusat di kaki, membuat Mei Hua lebih mudah menuruni tebing demi tebing sampai pada sebuah gua kecil. Saat Li Shan terbaring dan merintih kesakitan, Mei Hua langsung sadar, gempa itu adalah reaksi Mustika Bangau Putih saat berada di dekat Batu Langit. Cepat-cepat gadis itu menyobek kain lengan kanan, mengambil dedaunan, lalu mengikat batu itu dalam kain bersama dedaunan yang dia ambil di pintu gua. "Kau berada di pusat dari semua ini. Kau tahu lebih dari siapa pun tentang apa yang terjadi di puncak," Mei Hua mendekati Li Shan dengan langkah anggun. "Batu Langit... apa yang sebenarnya terjadi?" Li Shan menghela napas panjang. "Aku tidak tahu pasti. Batu itu bereaksi, tapi... rasanya ada sesuatu yang lebih dari sekadar memilih seorang pendekar." “Mustika Bangau Putih, ini adalah pembe

  • Kembalinya Dewa Pedang Li Shan   1 - Pertempuran Legendaris Gunung Tianzhu

    Li Shan memutuskan untuk melangkah maju, berdiri di samping Zhao Ming, guru yang akan membimbingnya untuk mengendalikan Batu Langit sekaligus orang pertama yang dia temui saat memulai pengembaraan. "Aku mungkin masih muda, tetapi tidak akan membiarkan dunia persilatan jatuh ke tangan orang-orang sepertimu!" katanya dengan mantap. Mereka berdua sedang berada di Gunung Thianzu, menjadi saksi dari pertempuran dahsyat yang melibatkan berbagai perguruan terkemuka di Tiongkok. Li Shan adalah target semua perguruan yang mengincar kekuatan mutlak Batu Langit, Mustika terkuat di alam semesta. Pertempuran semakin berkecamuk. Zhao Ming dan Li Shan melawan Han Qing serta Sekte Tiga Langit, masing-masing memperlihatkan kemampuan bela diri mereka yang luar biasa. Setiap gerakan mereka tampak seperti tarian maut, dengan angin yang berputar mengikuti setiap serangan pedang dan tinju. Namun, di tengah pertarungan sengit, sebuah kilat tiba-tiba menyambar puncak gunung, menimbulkan ledakan besar y

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status