Kali ini, Joanna masuk ke ruangan Lionel tanpa mengetuk pintu. Kedua pria itu terkejut melihat bagaimana wanita itu menerobos masuk disertai dengan muka yang panik.
“Ada apa, Jo?” tanya Lionel.
Joanna segera menyerahkan ponselnya yang sudah terbuka link berita dari yang dia baca di monitor komputer kerjanya. Berita itu memiliki judul yang memfitnah Lionel, tetapi yang membuatnya protes adalah foto pada berita itu memuat foto kedua putranya.
Lionel menerima ponsel itu lalu membaca judul dan melihat foto tersebut tanpa membaca detail berita. Namun, pria itu berusaha untuk tetap berkepala dingin lalu memperhatikan foto itu dengan serius. Foto itu diambil ketika dia berada di parkiran saat berada di wahana kemarin hari Sabtu.
“Kok bisa di sini?” gumam Lionel pelan.
“Jadi, kemarin pas kita bermain ada orang yang mengambil fotomu bersama anak-anak. Itu kan persis pas kita pulang, Lio,” seru Joanna mengingat saat meliha
“Ya, Tuan. Paling tidak untuk meredakan tuduhan tidak berdasar tersebut,” saran Jeff yang sepertinya tidak masuk akal bagi Lionel. Kenapa jadi dia yang repot dengan pemberitaan yang mengada-ada.“Maaf, kali ini saranmu kutolak karena ini kehidupan pribadiku dan aku tidak butuh memberikan penjelasan kepada siapa pun. Apalagi Joanna meminta untuk tidak membuat hal ini publik sebelum dia siap. Usahakan apa pun caranya agar media tersebut menurunkan berita itu kalo perlu kita tuntut mereka dengan pencemaran nama baikku,” perintah Lionel yang kesal seenaknya saja mengulik kehidupan pribadinya.Sepeninggal Jeff, Lionel menelepon ke pihak sekolah untuk melindungi kedua putranya apabila ada orang yang menyamar dan berusaha mencari tahu mengenai si kembar. Beruntung pihak kepala sekolah dapat menerima hal itu dan mau bekerja sama.Dia juga menelepon perusahaan yang menawarkan jasa sekuriti yang dia tahu. Sepertinya dia membutuhkan jasa mereka untuk menjaga si kembar. Atau perlukah dia memindah
“Mau, Mom,” teriak keduanya.Kedua putranya beranjak dan memeluk ibunya dengan erat. Akhir pekan ini mereka akan ada kegiatan bersama dengan Elise dan ibunya. Jadi, tidak akan terlalu membosankan karena dari ayahnya mereka dilarang keluar dari mansion.Lionel mengusap kedua kepala bocah kembarnya dan meminta maaf sekali lagi kepada mereka karena merasa bersalah. Secepatnya dia harus membereskan masalah ini.Gawainya berdering dan tertera nama Jeff di sana. Dia berpamitan kepada keluarganya untuk mengangkat telepon itu dan menuju ruang kerjanya.“Ada apa, Jeff?” tanya Lionel.“Tuan, saham menurut sebesar 1% setelah artikel kemarin keluar. Meski tim IT sudah berusaha mengurangi artikel itu, tetapi tetap saja para pemegang saham meminta anda untuk konferensi pers,” jelas Jeff menyampaikan kabar yang dia terima.“Baiklah, kubicarakan dulu dengan Joanna karena ini menyangkut mereka semua. Aku tidak bisa berperilaku seenakku sendiri, Jeff,” papar Lionel yang masih bingung harus bagaimana.“
Tawa Lionel terdengar sampai ke dapur. Wanita itu tidak menyusul karena dia harus menenangkan hati dan detak jantungnya yang tidak bisa tenang. Sungguh, pria itu tetap saja seenaknya sendiri. Namun, senyum tak lepas dari wajah cantiknya.Setelah lewat berapa menit barulah Joanna menyusul ketiganya ke ruang tamu. Mereka sedang bermain perang dengan masing-masing membawa pensil warnanya sebagai pengganti pedang.“Ya, ampun, kalian ini. Kenapa tidak dibereskan dulu peralatan mewarnanya?” omel Joanna. Dia mengambil buku mewarna yang berserakan.Jelas sekali jika mereka tidak melanjutkan acara mewarna mereka karena lebih tertarik mengalahkan ayahnya yang berperan sebagai monster. Namun, momen itu rusak karena Joanna mengingatkan mereka akan tugas sekolahnya.Mereka diberi waktu sepuluh menit untuk mengambil tugas sekolah agar diperiksa oleh Lionel. Baru setelah itu bisa melanjutkan permainan.Galaxy dan Galen datang dengan cepat dan berebut
“Selamat pagi, semua.” Lionel menyapa reporter yang sudah hadir menyempatkan dirinya.Ruangan seketika hening setelah sapaan pertama Lionel. Mereka penasaran apakah berita itu benar ataukah itu hanya orang yang mirip dengan sang pemimpin. Mereka menunggu kata berikutnya dari Lionel.Pria itu menatap sekeliling dan memantapkan hatinya untuk mengatakan semua kata-kata yang telah dia susun.“Di sini saya meminta untuk para reporter tidak mencampuri urusan pribadi saya. Jika masih saja mencari berita tentang kehidupan pribadi saya maka langkah terakhir terpaksa saya laporkan. Saya ingin kalian menghormati keinginan keluarga saya atau memang kalian akan menerima akibatnya,” tukas Lionel tegas.“Untuk pertanyaan mengenai perusahaan, saya akan menjawab, tetapi tidak dengan kehidupan pribadi. Terima kasih,” ucap Lionel mengakhiri konferensi persnya.Para reporter berebut mengacungkan tangan untuk bertanya, tetapi Jeff ya
“Kenapa aku bisa lupa sih!” gerutu Joanna menutup telepon dengan Elise tanpa pamit.Dia segera membuka media berita dan mencari berita mengenai Lionel. Di sana ditulis bahwa pemilik BioOne Tech dan Microsite itu menjelaskan bagaimana ingin privasinya tidak ingin diusik. Jika masih mengusik akan dilaporkan ke pihak berwajib.Para reporter itu malah memberikan pendapat pribadi mereka atas berita yang mereka buat sendiri. Sungguh tidak profesional, menurut Joanna.“Apa-apaan sih mereka itu!” umpat Joanna tidak senang. “Gimana jika mereka yang diusik kehidupannya. Kan pasti gak mau.”Namun, Joanna senang dengan jawaban-jawaban yang diberikan Lionel. Hal tersebut meyakinkannya untuk lebih percaya kepada suaminya karena tindakan-tindakan setelah mereka keluar bermain dengan putra mereka.Makan siang pun tiba, Joanna yang pergi keluar tanpa berpamitan pada Lionel langsung turun menemui Elise dan mengajak temannya itu keluar kantor karena dia ingin membahas mengenai suaminya. Wanita itu butuh
“Galaxy,” panggil Galen karena melihat adiknya berlari ke arah Edie sambil berteriak. Dia sedikit khawatir akan adiknya itu karena sungguh tidak paham kenapa tiba-tiba berteriak.Galen berjalan santai menyusul ke mobil yang sudah diparkirkan di depan gerbang sekolah. Galaxy yang sudah naik mobil itu duluan menurunkan jendela mobil dan memanggil kakaknya.“Len, ayo cepat!” seru Galaxy dari mobil. “Paman, nanti bisa ke toko es krim di Leighton Street?”“Kamu sudah izin nyonya Joanna?” tanya Edie curiga karena mereka jarang diperbolehkan untuk pergi setelah pulang sekolah.Namun, karena Edie mengetahui bagaimana tuan mudanya akan memaksa, dia pun melihat jam tangan dan mendesis karena sudah lewat makan siang. Pria yang berusia lebih muda dari wajahnya itu mengirim pesan kepada Joanna untuk memberi kabar. Daripada bocah bungsu itu tantrum.Galen pun membuka pintu mobil lalu duduk di samping Galaxy. Dia me
Tak terasa akhir pekan tiba, Edie diminta Joanna pergi ke sebuah alamat untuk menjemput teman wanitanya pagi itu. Nyonya rumah itu menyuruhnya karena tidak mungkin dia sendiri yang menjemputnya. Yang pertama pasti dilarang oleh suaminya dan kedua, dia ingin memasak hidangan untuk keluarganya.Edie tentunya senang-senang saja menjemput teman Joanna, tetapi dia memiliki urusan lain sehingga menjemput Elise sedikit terlambat.“Kamu kabari sendiri ya ke Elise. Ini nomornya,” ucap Joanna memberikan nomor Elise agar mereka berhubungan sendiri. “Ohya, sekaligus kamu belanja beberapa bahan di kertas ini ya.”Edie menatap catatan kecil itu berisi segala jenis bahan pembuatan kue. Dia hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Tercetus ide untuk meminta bantuan Elise karena dia sendiri jarang belanja bahan itu. Pengetahuan sangat minim.Galaxy dan Galen mendekati mereka lalu memohon Joanna untuk ikut Edie menjemput Elise. Mereka sudah sanga
“Oh, Nyonya Celine, tuan Lionel berada di belakang, sedang barbeque dengan istri dan kedua anaknya,” papar Ben kepada adik dari Franklin, Celine Tanner.“Hah. Istri Lionel dan anaknya?” tanya Celine terkejut. “Jangan asal ya kalo ngomong!”Ben pun diam dan mengantarkan wanita berusia 55 tahun itu ke taman samping untuk menemui semua keluarga di sana. Namun, dia merasa bersalah karena keceplosan mengungkap pernikahan dengan Joanna. Sekarang tuannya harus bersiap menghadapi omelan tantenya.Celine melihat dari pintu yang memisahkan posisinya bagaimana tawa lepas keluar dari mulut Lionel, keponakannya. Terlihat juga dua orang wanita dewasa di sana dan dua bocah laki-laki yang mirip dengan keponakannya. Wanita tua itu menutup mulut dengan tangannya saking terkejutnya.“Lionel,” panggil Celine ketika dia mendekat.Suara tawa itu terhenti dan semua menoleh ke arah Celine dan Ben. Joanna yang tidak pernah me