Tawa Lionel terdengar sampai ke dapur. Wanita itu tidak menyusul karena dia harus menenangkan hati dan detak jantungnya yang tidak bisa tenang. Sungguh, pria itu tetap saja seenaknya sendiri. Namun, senyum tak lepas dari wajah cantiknya.
Setelah lewat berapa menit barulah Joanna menyusul ketiganya ke ruang tamu. Mereka sedang bermain perang dengan masing-masing membawa pensil warnanya sebagai pengganti pedang.
“Ya, ampun, kalian ini. Kenapa tidak dibereskan dulu peralatan mewarnanya?” omel Joanna. Dia mengambil buku mewarna yang berserakan.
Jelas sekali jika mereka tidak melanjutkan acara mewarna mereka karena lebih tertarik mengalahkan ayahnya yang berperan sebagai monster. Namun, momen itu rusak karena Joanna mengingatkan mereka akan tugas sekolahnya.
Mereka diberi waktu sepuluh menit untuk mengambil tugas sekolah agar diperiksa oleh Lionel. Baru setelah itu bisa melanjutkan permainan.
Galaxy dan Galen datang dengan cepat dan berebut
“Selamat pagi, semua.” Lionel menyapa reporter yang sudah hadir menyempatkan dirinya.Ruangan seketika hening setelah sapaan pertama Lionel. Mereka penasaran apakah berita itu benar ataukah itu hanya orang yang mirip dengan sang pemimpin. Mereka menunggu kata berikutnya dari Lionel.Pria itu menatap sekeliling dan memantapkan hatinya untuk mengatakan semua kata-kata yang telah dia susun.“Di sini saya meminta untuk para reporter tidak mencampuri urusan pribadi saya. Jika masih saja mencari berita tentang kehidupan pribadi saya maka langkah terakhir terpaksa saya laporkan. Saya ingin kalian menghormati keinginan keluarga saya atau memang kalian akan menerima akibatnya,” tukas Lionel tegas.“Untuk pertanyaan mengenai perusahaan, saya akan menjawab, tetapi tidak dengan kehidupan pribadi. Terima kasih,” ucap Lionel mengakhiri konferensi persnya.Para reporter berebut mengacungkan tangan untuk bertanya, tetapi Jeff ya
“Kenapa aku bisa lupa sih!” gerutu Joanna menutup telepon dengan Elise tanpa pamit.Dia segera membuka media berita dan mencari berita mengenai Lionel. Di sana ditulis bahwa pemilik BioOne Tech dan Microsite itu menjelaskan bagaimana ingin privasinya tidak ingin diusik. Jika masih mengusik akan dilaporkan ke pihak berwajib.Para reporter itu malah memberikan pendapat pribadi mereka atas berita yang mereka buat sendiri. Sungguh tidak profesional, menurut Joanna.“Apa-apaan sih mereka itu!” umpat Joanna tidak senang. “Gimana jika mereka yang diusik kehidupannya. Kan pasti gak mau.”Namun, Joanna senang dengan jawaban-jawaban yang diberikan Lionel. Hal tersebut meyakinkannya untuk lebih percaya kepada suaminya karena tindakan-tindakan setelah mereka keluar bermain dengan putra mereka.Makan siang pun tiba, Joanna yang pergi keluar tanpa berpamitan pada Lionel langsung turun menemui Elise dan mengajak temannya itu keluar kantor karena dia ingin membahas mengenai suaminya. Wanita itu butuh
“Galaxy,” panggil Galen karena melihat adiknya berlari ke arah Edie sambil berteriak. Dia sedikit khawatir akan adiknya itu karena sungguh tidak paham kenapa tiba-tiba berteriak.Galen berjalan santai menyusul ke mobil yang sudah diparkirkan di depan gerbang sekolah. Galaxy yang sudah naik mobil itu duluan menurunkan jendela mobil dan memanggil kakaknya.“Len, ayo cepat!” seru Galaxy dari mobil. “Paman, nanti bisa ke toko es krim di Leighton Street?”“Kamu sudah izin nyonya Joanna?” tanya Edie curiga karena mereka jarang diperbolehkan untuk pergi setelah pulang sekolah.Namun, karena Edie mengetahui bagaimana tuan mudanya akan memaksa, dia pun melihat jam tangan dan mendesis karena sudah lewat makan siang. Pria yang berusia lebih muda dari wajahnya itu mengirim pesan kepada Joanna untuk memberi kabar. Daripada bocah bungsu itu tantrum.Galen pun membuka pintu mobil lalu duduk di samping Galaxy. Dia me
Tak terasa akhir pekan tiba, Edie diminta Joanna pergi ke sebuah alamat untuk menjemput teman wanitanya pagi itu. Nyonya rumah itu menyuruhnya karena tidak mungkin dia sendiri yang menjemputnya. Yang pertama pasti dilarang oleh suaminya dan kedua, dia ingin memasak hidangan untuk keluarganya.Edie tentunya senang-senang saja menjemput teman Joanna, tetapi dia memiliki urusan lain sehingga menjemput Elise sedikit terlambat.“Kamu kabari sendiri ya ke Elise. Ini nomornya,” ucap Joanna memberikan nomor Elise agar mereka berhubungan sendiri. “Ohya, sekaligus kamu belanja beberapa bahan di kertas ini ya.”Edie menatap catatan kecil itu berisi segala jenis bahan pembuatan kue. Dia hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Tercetus ide untuk meminta bantuan Elise karena dia sendiri jarang belanja bahan itu. Pengetahuan sangat minim.Galaxy dan Galen mendekati mereka lalu memohon Joanna untuk ikut Edie menjemput Elise. Mereka sudah sanga
“Oh, Nyonya Celine, tuan Lionel berada di belakang, sedang barbeque dengan istri dan kedua anaknya,” papar Ben kepada adik dari Franklin, Celine Tanner.“Hah. Istri Lionel dan anaknya?” tanya Celine terkejut. “Jangan asal ya kalo ngomong!”Ben pun diam dan mengantarkan wanita berusia 55 tahun itu ke taman samping untuk menemui semua keluarga di sana. Namun, dia merasa bersalah karena keceplosan mengungkap pernikahan dengan Joanna. Sekarang tuannya harus bersiap menghadapi omelan tantenya.Celine melihat dari pintu yang memisahkan posisinya bagaimana tawa lepas keluar dari mulut Lionel, keponakannya. Terlihat juga dua orang wanita dewasa di sana dan dua bocah laki-laki yang mirip dengan keponakannya. Wanita tua itu menutup mulut dengan tangannya saking terkejutnya.“Lionel,” panggil Celine ketika dia mendekat.Suara tawa itu terhenti dan semua menoleh ke arah Celine dan Ben. Joanna yang tidak pernah me
“Oh, shit!” umpat Joanna melihat dirinya dan Lionel dalam keadaan polos. “Kok bisa sih, aku jatuh lagi ke pelukannya lagi.”Joanna meringis ketika dia mencoba berdiri dari tidurnya. Setelah 7 tahun dan ini baru kali pertamanya dia melakukan hubungan badan lagi. Lionel ikut bangun karena mendengar rintihan istrinya.“Hey, mau ke mana?” tanya Lionel. Pria itu memiringkan tubuhnya ke arah Joanna. “Tidak ingin tambah ronde lagi.”Joanna memutar matanya malas karena Lionel memberikan cengiran yang menyebalkan. Tidak salah juga pria itu mengambil haknya sebagai suami, tetapi ah, sudahlah. Percuma membahas hal ini kepada suaminya yang tidak tahu diri kadang.Wanita itu masuk kamar dan menguncinya sekarang lalu dia pergi ke kamar mandi untuk berendam air hangat karena bagian intinya sedikit perih dan tidak terbiasa.Sementara Lionel yang juga masuk ke kamar mandi memilih untuk berendam karena dia masih terbay
“Janice, kamu keterlaluan kepada Lionel dan keluarga kecilnya,” tegur Celine ketika dia menegur saudara sepupunya di ruang tengah. Janice yang mendengar teguran itu hanya diam tak menanggapi. Wanita berumur itu tidak senang jika saudaranya malah membela keponakannya. Anggapan Janice mengenai sikap Lionel itu adalah pengaruh dari istrinya yang sekarang. “Lagian kenapa juga kamu membawa orang asing ke rumah Lionel?” tanya Celine. “Aku hanya ingin mengenalkan pada keponakanku karena setauku dia belum menikah. Pernikahan mereka pasti ada udang di balik batu,” jawab Janice curiga. Celine hanya geleng-geleng kepala karena tidak menyangka sepupunya itu masih keras kepala. Dia malah bangga terhadap keponakannya itu karena mau bertanggung jawab dengan menikahi ibu dari anak-anaknya setelah 7 tahun. Lionel yang dulu bukanlah Lionel yang sekarang. Dia sudah berubah lebih baik di mata Celine. Terkadang wanita berusia banyak itu khawatir keponakannya akan seperti Franklin, yang kurang memperha
“Apa yang perlu dibahas? Pagi tadi kita sudah resmi sebagai suami istri, Jo,” ucap Lionel santai.Dia yakin jika Joanna berada di sebuah keputusan yang sama karena pagi itu mereka dengan sadar melakukan aktivitas yang mempersatukan nafsu dan gairah mereka. Jadi, harusnya tidak ada yang perlu dibicarakan.“Oke, kita sebagai suami istri tapi apakah kamu ingin memiliki anak lagi?” desak Joanna. Dia tidak ingin hamil dalam keadaan yang sendirian seperti saat hamil si kembar.Jadi, wanita itu ingin mendengar keputusan Lionel lagi. Namun, yang dilihatnya saat ini di wajah pria itu adalah mata yang berbinar seperti ide itu adalah ide yang baik. Sepertinya Joanna salah memperkirakan pertanyaannya.Lionel lupa jika tadi pagi tidak menggunakan pengaman atau apa pun karena yang ada di pikirannya saat itu adalah melampiaskan semua gairahnya kepada istrinya. Gairah yang sudah tertahan selama tiga bulan ini.“Anak? Maksudmu jika kamu mengandung lagi?” tanya Lionel memastikan. Joanna mengangguk.“Jo