“Duh, belum ada balasan. Orang ini masih hidup gak sih?” gerutu Joanna sambil menyiapkan masakan untuk si kembar.
Pagi ini, Lionel masih belum ada kabar. Sebelum ke dapur tadi dia sudah mencoba menghubungi lagi nomor pria itu tetapi nihil. Belum mencoba lagi milik Jeff karena putranya telah memanggilnya dari dapur.
Joanna mulai mengolah bahan makanan dan segera membuat nasi goreng bakso untuk kedua putranya.
“Mommy, daddy titip pesan nanti siang baru pulang dan akan mengajak kita keluar untuk bermain,” tukas Galaxy di tengah-tengah dia menyantap makanannya.
“Dan bagaimana kamu tahu, Galaxy?” tanya Joanna menghentikan makannya dan memperhatikan putra bungsunya.
“Ini, Mommy,” jawab Galaxy memberikan ponsel.
Joanna menatap curiga kepada putra bungsunya karena dia tidak pernah memberikan ponsel ke putranya selain hari Sabtu dan Minggu untuk bermain. Jadi, bagaimana putranya mendapat akses dan itu p
“Eh,” sesal Joanna yang terkejut dengan suara jeritan suaminya.Joanna segera menutup pintu dan melihat keadaan suaminya yang masih menggosok dahinya yang terbentur pintu. Sementara si kembar hanya meringis seperti ikut merasakan kesakitan ayahnya. Wanita itu langsung mengusap dahi Lionel dan merasa bersalah karena dia sudah sengaja membuka pintu.“Maaf, aku tidak tahu kamu ada di situ,” ucap Joanna pelan. “Kalian kenapa di sini?” Joanna menatap si kembar dan Ben yang membawa kue dan balon.“Selamat ulang tahun, Sayang,” ucap Lionel memberikan bunganya. Dia mengabaikan dahinya yang berdenyut.“Ya ampun, terima kasih semuanya. Lebih baik kita pindah ke ruang tengah dan mengobati dahimu dulu.” Joanna mengambil bunga itu dari tangan suaminya lalu menyuruh semuanya untuk pindah dari depan pintu kamar ke ruang tengah. Semuanya menurut termasuk Ben.Wanita itu mencubit pinggang Lionel karena men
Beberapa jam menikmati wahana bermain rasanya tidak ada lelah bagi si kembar. Hormon endorfin membuat mereka semakin bersemangat setelah mencoba berbagai macam mainan. Namun, semua itu harus terhenti karena waktu makan siang tiba.Joanna mengajak untuk duduk sebentar dan mengisi kembali tenaga mereka. Meski sedikit kecewa, si kembar ternyata lahap memakan roti lapis yang dibuat oleh Ben. Satu jam cukup bagi mereka untuk beristirahat dan mengisi energi.Apalagi si kembar sudah merengek untuk naik wahana kembali. Karena ada beberapa wahana yang mereka tidak bisa jadi mereka ingin menghabiskan dengan wahana yang tersisa.“Pukul 03.00 sore tepat kita selesai ya anak-anak.” Joanna berkacak pinggang agar si kembar menurut kepadanya.“Tapi besok kan masih Minggu, Mom,” protes Galaxy keras.Namun, Joanna melototkan mata yang membuat Galaxy menjadi ciut dan menunduk. Jika sudah seperti itu, si kembar tidak berani protes lagi. Sementa
“Wah, kalungnya indah. Pasti mahal, tapi kan hadiah jadi gak papa deh,” kekeh Joanna masih mengagumi kado yang dia dapat.Wanita itu tidak sabar menunggu esok hari untuk membuka kado tersebut makanya sekarang terbukalah kotak itu. Ternyata selera Lionel meningkat lebih baik daripada dulu. Memang hubungan mereka termasuk pendek dan tidak ada kejelasan tentang statusnya saat itu, tetapi sangat berarti bagi Joanna.Jika teringat masa lalu, ada rasa sesal, tetapi bukan di bagian saat dia mendapatkan si kembar. Ah, Joanna menghentikan pikiran liarnya mengenai masa lalu. Dia meletakkan kalung itu kembali ke kotaknya dan bersiap untuk tidur.Tubuhnya lelah, tetapi sangat menyenangkan karena dia juga menikmati hari ini dan melihat kedua putranya bersenang-senang bersama ayah mereka.“Lio, bangun!” Joanna berteriak dan menarik kaki pria itu agar segera bangun. Saat ini sudah pukul 10 pagi dan Lionel belum terbangun.Padahal si kembar sudah bangun dan beraktivitas. Mereka bermain di halaman pag
“Siap, Bu,” jawab sekuriti itu.Mereka berdua segera ke ruangan tim TI untuk memeriksa cctv di waktu dan jam yang Joanna sebutkan. Meski tidak ada Jeff atau Lionel, dia harus bisa menghadapi situasi seperti ini. Pegawai penjaga rekaman cctv menunjukkan rekaman saat penyusup itu keluar dari lift dan akan menghampiri ruangan Lionel.Joanna meminta untuk mengambil gambar wajah yang jelas dan minta untuk dicetak dan dikirim ke emailnya. Beruntung pegawai tersebut bisa memperjelas gambar wajah tersebut. Dia juga meminta sekuriti untuk lebih berhati-hati dalam memasukkan orang-orang yang bekerja ke kantor.Wanita itu kembali ke meja lalu mengamati wajah asing itu. Dia tidak pernah melihat penyusup tersebut. Ah, biarlah nanti menjadi urusan Lionel, yang penting dia sudah menggagalkan apapun yang akan diperbuat pria itu.“Akhirnya kalian datang juga,” ucap Joanna lega. Dia keluar menyambut kedatangan Lionel dan Jeff yang baru saja keluar d
Kali ini, Joanna masuk ke ruangan Lionel tanpa mengetuk pintu. Kedua pria itu terkejut melihat bagaimana wanita itu menerobos masuk disertai dengan muka yang panik.“Ada apa, Jo?” tanya Lionel.Joanna segera menyerahkan ponselnya yang sudah terbuka link berita dari yang dia baca di monitor komputer kerjanya. Berita itu memiliki judul yang memfitnah Lionel, tetapi yang membuatnya protes adalah foto pada berita itu memuat foto kedua putranya.Lionel menerima ponsel itu lalu membaca judul dan melihat foto tersebut tanpa membaca detail berita. Namun, pria itu berusaha untuk tetap berkepala dingin lalu memperhatikan foto itu dengan serius. Foto itu diambil ketika dia berada di parkiran saat berada di wahana kemarin hari Sabtu.“Kok bisa di sini?” gumam Lionel pelan.“Jadi, kemarin pas kita bermain ada orang yang mengambil fotomu bersama anak-anak. Itu kan persis pas kita pulang, Lio,” seru Joanna mengingat saat meliha
“Ya, Tuan. Paling tidak untuk meredakan tuduhan tidak berdasar tersebut,” saran Jeff yang sepertinya tidak masuk akal bagi Lionel. Kenapa jadi dia yang repot dengan pemberitaan yang mengada-ada.“Maaf, kali ini saranmu kutolak karena ini kehidupan pribadiku dan aku tidak butuh memberikan penjelasan kepada siapa pun. Apalagi Joanna meminta untuk tidak membuat hal ini publik sebelum dia siap. Usahakan apa pun caranya agar media tersebut menurunkan berita itu kalo perlu kita tuntut mereka dengan pencemaran nama baikku,” perintah Lionel yang kesal seenaknya saja mengulik kehidupan pribadinya.Sepeninggal Jeff, Lionel menelepon ke pihak sekolah untuk melindungi kedua putranya apabila ada orang yang menyamar dan berusaha mencari tahu mengenai si kembar. Beruntung pihak kepala sekolah dapat menerima hal itu dan mau bekerja sama.Dia juga menelepon perusahaan yang menawarkan jasa sekuriti yang dia tahu. Sepertinya dia membutuhkan jasa mereka untuk menjaga si kembar. Atau perlukah dia memindah
“Mau, Mom,” teriak keduanya.Kedua putranya beranjak dan memeluk ibunya dengan erat. Akhir pekan ini mereka akan ada kegiatan bersama dengan Elise dan ibunya. Jadi, tidak akan terlalu membosankan karena dari ayahnya mereka dilarang keluar dari mansion.Lionel mengusap kedua kepala bocah kembarnya dan meminta maaf sekali lagi kepada mereka karena merasa bersalah. Secepatnya dia harus membereskan masalah ini.Gawainya berdering dan tertera nama Jeff di sana. Dia berpamitan kepada keluarganya untuk mengangkat telepon itu dan menuju ruang kerjanya.“Ada apa, Jeff?” tanya Lionel.“Tuan, saham menurut sebesar 1% setelah artikel kemarin keluar. Meski tim IT sudah berusaha mengurangi artikel itu, tetapi tetap saja para pemegang saham meminta anda untuk konferensi pers,” jelas Jeff menyampaikan kabar yang dia terima.“Baiklah, kubicarakan dulu dengan Joanna karena ini menyangkut mereka semua. Aku tidak bisa berperilaku seenakku sendiri, Jeff,” papar Lionel yang masih bingung harus bagaimana.“
Tawa Lionel terdengar sampai ke dapur. Wanita itu tidak menyusul karena dia harus menenangkan hati dan detak jantungnya yang tidak bisa tenang. Sungguh, pria itu tetap saja seenaknya sendiri. Namun, senyum tak lepas dari wajah cantiknya.Setelah lewat berapa menit barulah Joanna menyusul ketiganya ke ruang tamu. Mereka sedang bermain perang dengan masing-masing membawa pensil warnanya sebagai pengganti pedang.“Ya, ampun, kalian ini. Kenapa tidak dibereskan dulu peralatan mewarnanya?” omel Joanna. Dia mengambil buku mewarna yang berserakan.Jelas sekali jika mereka tidak melanjutkan acara mewarna mereka karena lebih tertarik mengalahkan ayahnya yang berperan sebagai monster. Namun, momen itu rusak karena Joanna mengingatkan mereka akan tugas sekolahnya.Mereka diberi waktu sepuluh menit untuk mengambil tugas sekolah agar diperiksa oleh Lionel. Baru setelah itu bisa melanjutkan permainan.Galaxy dan Galen datang dengan cepat dan berebut