Share

Bab 387

Penulis: Meminger
Laura

Aku sedang memandang pemandangan di luar jendela mobil seraya malam menjatuhi kota. Jason sedang mengemudikan mobil dan tangannya menggenggam tanganku, memberiku ketenangan seraya kami mengikuti mobil di depan kami, mobil Albert yang berisi dia dan ibunya.

Setelah percakapan panjang di siang itu, wanita itu memberitahuku banyak hal tentang masa lalu mengenai ibuku, ayahku yang sebenarnya, dan seluruh situasi yang mereka alami hingga mereka tiba di titik yang mana ibuku harus menjauh dariku supaya dia bisa membantu melindungiku.

Kisah yang Emily ceritakan padaku tidak terdengar seperti sesuatu yang terjadi pada seseorang yang sedekat aku seperti ibuku sendiri. Itu adalah kisah menyakitkan yang bahkan membuatku berpikir dia mengada-ada, tapi tidak masuk akal jika dia membuat-buat hal itu.

“Kuharap kamu tidak terlalu terguncang, sayang,” kata Jason seraya dia mengemudikan mobil, mengikuti mobil di depan kami di tengah malam itu. “Hal-hal seperti ini terkadang terjadi. Kita berak
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Kembalilah Padaku   Bab 388

    LauraWanita tua itu memandangku dengan tatapan kosong, seakan-akan dia sedang memandang seseorang yang tidak dia kenal. Dia bahkan sedikit mengernyit kebingungan, tapi itu sungguh dia. Dia adalah wanita yang ada di album foto keluarga Bibi Julia. Aku bisa mengenalinya.“Mama ….” Aku menghampirinya, berlutut di hadapannya, menggenggam tangannya seraya aku menatapnya dengan dalam dan penuh perasaan. “Ini aku, Ma, Laura. Kamu tidak mengingat aku?” Aku begitu emosional hingga yang kuinginkan hanyalah dikenali oleh ibuku.Aku tahu dia telah meminum obat untuk hilang ingatan selama ini dan bahwa dia memiliki mentalitas yang lemah, mungkin tidak sadar bahwa ini kenyataan dan bahkan tidak bisa membedakan realitas dan imajinasi. Namun, tetap saja yang kuinginkan hanyalah dia mengenaliku sebagai putrinya.Aku ingin dia memelukku dengan erat dan mengatakan bahwa dia merasa bersalah dan bahwa semuanya akan baik-baik saja mulai sekarang. Dia telah dipukuli lebih dari 20 tahun yang lalu dan aku

  • Kembalilah Padaku   Bab 389

    LauraJadi, setelah mengatur keseluruhan situasi di klinik, Jason dan aku membawa ibuku ke mobil dan kemudian membawanya ke rumah. Psikiater yang bertanggung jawab atas ibuku menjelaskan pada kami situasi klinis seperti apa yang ibuku miliki dan apa yang diperlukan untuk kemungkinan pemulihan, tapi tidak dapat menjamin apa-apa. Dia bilang ibuku membutuhkan pengawasan dan pengobatan medis dan bahkan merekomendasikannya untuk tetap tinggal di tempat itu karena akan terlalu tiba-tiba bagi ibuku untuk berpindah lokasi.Namun, Jason dan aku berpikir kalau lebih baik membawanya ke rumah, yang merupakan tempat yang bukan hanya besar, tapi kami juga bisa mempekerjakan sebanyak apa pun dokter yang diperlukan supaya dia bisa memiliki semua dukungan psikologis yang dibutuhkan di sana. Namun, yang paling penting, keluarganya akan selalu ada bersamanya. Aku akan ada di sana, Anna akan ada di sana, dan kami bisa membuatnya mengingat sedikit demi sedikit siapa dirinya. Aku memiliki keyakinan bahwa

  • Kembalilah Padaku   Bab 390

    LauraKeesokan paginya, Jason membangunkan aku. Aku harus berbaring di kasur selama beberapa saat dan memikirkan tentang apa yang telah terjadi. Kemarin adalah sebuah pertunjukan pengungkapan. Kami mengungkapkan jenis kelamin bayi kami, yang keduanya akan menjadi anak laki-laki. Aku mengungkapkan bahwa aku ingin menikah dengan Jason. Setelah itu, terungkap bahwa aku adalah pewaris sebenarnya dari harta Keluarga Williams, bukan Suzy. Terakhir, terungkap bahwa ibuku masih hidup.Aku diam di sana selama beberapa saat, hanya memandang langit-langit dan memikirkan tentang semua itu. Itu adalah hari yang panjang dan memikirkan bahwa ibuku berada di kamar sebelah … Jason memberitahuku bahwa tim medis telah tiba lebih awal dan siap untuk memeriksa ibuku dan itu adalah hal yang bagus. Aku berharap dia bisa pulih secepat mungkin, jadi jika aku ke sana, kami bisa menebus semua waktu yang telah terbuang.Anna memanjat kasur dan memelukku, membenamkan kepalanya di pundakku. Tampaknya dia merasak

  • Kembalilah Padaku   Bab 391

    LauraKarena anak-anak Fia dan Tama ada di rumah besar itu karena pesta pengungkapan jenis kelamin kemarin, Anna dengan gembita bermain bersama mereka di taman setelah sarapan. Aku bisa melihatnya dari balkon ruangan tempatku berada di lantai teratas rumah itu. Putriku begitu bahagia sehingga melihatnya bahagia membuatku bahagia juga.“Dia tumbuh dengan sangat cepat, ya?” kata ibu mertuaku seraya dia dan aku duduk di sofa di balkon kamarku.Aku tertawa dan mengangguk. “Sebentar lagi, dia tidak akan muat di pelukanku lagi,” komentarku, masih menatapnya dengan tatapan seorang ibu yang bangga melihat perkembangan putrinya.“Iya,” komentar Jason juga. Dia ada di sana bersama aku dan ibunya. “Praremaja akan segera tiba dan masih banyak yang harus kita tangani.” Komentarnya membuat kami tertawa.“Aku percaya kamu mampu menangani hal itu seperti semua orang tua lainnya,” komentar Rosa. Dia lalu meletakkan tangannya di perutku. “Jika kalian terus bersama, kalian bisa menghadapi apa pun.”

  • Kembalilah Padaku   Bab 392

    Laura“Pengungkapanmu indah dan bermanfaat, Rosa. Sangat penting bagiku dan Jason. Memang benar bahwa sekarang kami akan menjalani hubungan kami dengan lebih dalam dibandingkan sebelumnya setelah mengetahui apa yang baru saja kamu katakan pada kami,” kataku padanya, menunjukkan bahwa aku sangat senang mengetahui bahwa Jason dan aku memiliki ikatan ini selama cukup lama sekarang.Maksudku, mengetahui bahwa Jason dan aku sudah dekat bahkan sebelum kami bertemu di kampus membuat kisah kami memiliki lebih banyak makna dan membuatku makin mencintainya. Itu begitu mendalam untuk berpikir bahwa dia dan aku sudah mengenal satu sama lain bahkan sebelum aku menyadari segala sesuatunya sebagaimana adanya.“Namun, aku juga ingin tahu tentang masa-masa ini, mengingat bahwa kamu adalah salah satu dari sedikit orang yang tersisa yang merupakan bagian dari kehidupan Vivian dan tidak merencanakan hal buruk padanya atau semacamnya. Ini membuatku memercayaimu dan ingin tahu lebih banyak tentang sepert

  • Kembalilah Padaku   Bab 393

    LauraRosa efisien dengan perjalanannya ke Bekasi, tidak membutuhkan berhari-hari untuk kembali. Ketika dia belum kembali, aku mengikuti perawatan Vivian dengan teliti. Para psikiaternya melakukan pekerjaan mereka dengan baik. Mereka merawatnya dan melakukan terapi dengannya, jadi aku membawa ibuku ke taman dan mengawasinya selagi dia bermain bersama Anna. Dia menyukai Anna, mungkin karena, ketika memandang gadis itu, dia teringat akan putrinya yang telah dia tinggalkan bertahun-tahun yang lalu.“Berhati-hatilah supaya kamu tidak melukai leher dia, sayang,” ujarku memperingati Anna untuk bertindak dengan lebih hati-hati lagi ketika dia sedang memasangkan kalung mutiara merah mudanya di leher Vivian. Dia bilang itu adalah hadiah darinya untuk ibuku dan itu adalah tindakan yang manis. Aku sedang tersenyum sambil menonton mereka berdua berinteraksi dengan satu sama lain.“Baiklah, Mama,” jawab Anna sambil tersenyum dan melakukannya dengan lebih hati-hati.“Baiklah, Mama,” tiru Vivian,

  • Kembalilah Padaku   Bab 394

    Laura“Jadi, dia hanya ketakutan?” tanya Jason dengan retoris begitu aku memberitahunya apa yang telah terjadi siang itu.Aku mengangkat bahu pelan. “Awalnya, dia hanya salah mengira kalau Anna itu aku, tapi kemudian dia menyadari bahwa gadis itu tidak memiliki semua sifat anaknya yang dia ingat dari masa lalu.”“Namun, bagaimana bisa? Bukannya dia demensia? Bukankah ingatannya sepenuhnya terlupakan?” tanyanya, terlihat jengkel. Aku tidak bisa menghakiminya karena merasa kesal. Anna memiliki beberapa lebam di lengannya—Vivian telah mencengkeram lengan Anna dengan begitu erat saat dia kumat. Sebagai ayah dari gadis itu, dia tidak suka mengetahui bahwa aku telah menempatkannya dalam bahaya.Aku menghela napas pasrah. “Dia memiliki beberapa ingatan masa lalunya, Jason. Atau mungkin, dia masih terjebak dalam ingatan masa lalunya. Terkadang, dia memanggil Ernest atau anak-anaknya, jadi dia pun mengira kalau Anna adalah aku karena ketika mereka memisahkan aku darinya, aku hampir seumuran

  • Kembalilah Padaku   Bab 395

    LauraKetika ibu mertuaku kembali dari Bekasi ke rumah besar kami di Jakarta Selatan, dia membawakan album foto yang sangat dia ingin tunjukkan padaku, membuktikan bahwa apa yang dia katakan tentang kami yang sudah bertemu itu benar.“Lihat aku di sini?” tanyanya seraya dia menunjuk foto yang diambil lebih dari dua puluh tahun yang lalu. Dia dan aku sedang duduk di sofa dan album foto yang tebal itu diletakkan di pahaku seraya aku membukanya dan menikmati foto-foto lama itu. “Itu adalah hari ketika Satria dan aku sedang merayakan 10 tahun pernikahan kami. Itu adalah pesta yang menyenangkan yang kami habiskan bersama teman-teman dekat. Orang tuamu juga ada di sana.”Dia menunjuk pasangan muda yang sedang berdiri di sampingnya dan ayahnya Jason. Pasangan itu sedang berpegangan tangan dan tersenyum pada kamera.“Aww … mereka terlihat sangat menggemaskan,” kataku dengan gembira seraya aku memandang orang tuaku. Mereka benar-benar terlihat seperti dua orang yang sangat mencintai satu sa

Bab terbaru

  • Kembalilah Padaku   Bab 515

    AnnaAku sedang bersandar di toilet kamar kecil itu, memuntahkan semua yang telah kumakan hari itu. Aku mual dan seluruh tubuhku gemetar, merasa sangat buruk. Aku seharusnya benar-benar tidak minum alkohol sebanyak itu.Lalu, aku mendengar ketukan di pintu bilik. “An, apakah kamu butuh bantuan?” Itu adalah Panca. Dia berada di sisi lain pintu, mengkhawatirkan aku.“Tunggu sebentar. Aku akan keluar,” kataku dengan suara yang tercekat. Aku menyiram toiletnya dan hampir pingsan di lantai. Saat itu sudah pagi. Panca dan aku sedang berada di dalam klub malam, mencoba bersenang-senang. Aku telah memintanya melakukan itu karena aku ingin melupakan masalah-masalah si*lanku, tapi rupanya aku tidak cukup kuat untuk minum alkohol sebanyak itu dalam sekali minum.“Kalau kamu butuh aku, teriak saja,” kata Panca lagi. Dia mengkhawatirkan aku.Aku menghela napas berat dan meninggalkan bilik, beranjak ke wastafel untuk mencuci wajahku. “Ini adalah kamar kecil wanita. Kamu tidak boleh ada di sini,

  • Kembalilah Padaku   Bab 514

    LauraAku duduk di ranjangku sambil memandang ponsel di tanganku. Aku sedang menelepon Anna lagi, setelah ratusan panggilan yang kucoba lakukan. Dia menolak menjawab semua panggilan teleponku. Ponsel dia di luar jangkauan, tapi aku tetap menelepon karena jika tidak, aku akan merasa benar-benar tidak berguna.Aku belum melakukan apa-apa sejak Anna pergi. Berhari-hari telah berlalu dan Anna belum pulang. Kami bahkan tidak bisa menemukan dia. Meskipun kami memiliki kuasa dan pengaruh yang besar, itu semua terlihat tidak berguna ketika berurusan dengan menemukan seseorang yang tidak ingin ditemukan. Tampaknya, Anna berusaha keras sekali untuk tidak ditemukan.Aku meletakkan ponselku di pojokan ranjangku dan menghela napas dengan bahu yang merosot ke depan, merasa sangat kehilangan arah. Ini tampaknya terlalu kejam. Cara putriku bertingkah tidak normal, setidaknya tidak bagi anak perempuan yang jatuh cinta dan pada umumnya membuat keputusan buruk atas nama cinta. Anna mungkin mencintai a

  • Kembalilah Padaku   Bab 513

    AnnaPanca dan aku harus meninggalkan hotel itu karena orang-orang yang dikirimkan ayahku sudah hampir sampai di pintu kami dengan niat untuk menangkap kami.“Bagaimana mereka bisa menemukan kita?” tanya Panca, gundah, seraya dia dan aku berlari pergi dari penginapan itu.Aku juga sangat kebingungan. Aku yakin kami tidak meninggalkan apa-apa. Kami berlari dan bersembunyi di balik sebuah gang, melihat bawahan-bawahan ayahku berlari ke arah yang berlawanan tanpa mengetahui bahwa kami ada di balik pojokan itu.“Apakan mereka akan kembali?” tanyaku, melihat orang-orang itu menghilang.“Jika mereka berhasil menemukan kita di sini, aku yakin mereka akan menemukan kita lagi,” ujar Panca. “Sepertinya ada yang kita lewatkan ….” Dia berpikir, lalu dia menoleh ke arahku dan mulai meraba-rabaku.“Hei! Apa yang kamu lakukan?’ tanyaku, terkejut dengan cara dia merogoh-rogoh tubuhku.“Pasti ada GPS pada dirimu. Itu akan menjelaskan segalanya,” katanya, meraih tasku, membuka ritsletingnya, dan

  • Kembalilah Padaku   Bab 512

    AnnaPanca dan aku berakhir harus pergi ke sebuah penginapan karena saat itu sudah larut malam dan orang-orang yang dikerahkan ayahku tersebar ke seluruh penjuru kota. Kami harus tetap bersembunyi dan menunggu orang-orang itu pergi supaya mereka bisa memberikan kami minuman agar kami bisa melanjutkan perjalanan kami.Ruangan itu biasa saja dengan dekor kasar dan dua kasur di tengah. Karena uang kami menipis, kami tidak bisa pergi ke tempat yang lebih baik. Bukan hanya itu, jika kami melakukan itu, kami bisa menarik perhatian. Begitu kami tiba di sana, Panca langsung mengintip melalui gorden jendela.“Bisakah kamu melihat mereka?” tanyaku, masih ketakutan. Ingatan tentang apa yang terjadi di taman masih segar di dalam diriku.“Sayangnya tidak,” jawab Panca sambil masih melihat-lihat. “Kita berhasil melarikan diri dari mereka. Namun, kita sebaiknya pergi dari kota ini sesegera mungkin.”Aku menghela napas sambil mengangguk dan duduk dengan berat di ranjang, merasa lelah dan kehabisa

  • Kembalilah Padaku   Bab 511

    Anna“Namaku tidak penting,” jawabnya, dengan ketenangan yang membuatku curiga. “Ayahmu menyuruhku untuk menjemputmu. Waktunya pulang.”Jantungku berdegup di dalam tulang rusukku. Bagaimana bisa ayahku menemukanku? Panca dan aku telah sangat berhati-hati hingga sekarang, kami tidak meninggalkan banyak petunjuk yang akan membuat dia atau siapa pun menemukan kami dengan mudah, tapi pria yang dikirimkan oleh ayahku ini mengatakan bahwa dia ada di sana untuk menjemputku pulang.“Dengar, pasti kamu salah orang, oke? Aku bukan orang yang kamu cari,” kataku pada pria itu, tetap waspada.“Ayolah, Nona Santoso,” jawab pria itu. “Ikutlah bersamaku. Keluargamu membutuhkanmu.” Dia mengulurkan tangannya dan mencoba menggenggam lenganku, tapi aku dengan cepat menghindarinya, menyembunyikan lenganku di balik tubuhku.“Sudah kubilang kamu salah orang. Aku bukan orang yang kamu cari,” kataku lagi, dengan cepat melihat ke arah Panca pergi. Aku telah meminta minum di waktu yang tidak tepat.“Untung

  • Kembalilah Padaku   Bab 510

    AnnaTamannya terang, disinari oleh ribuan lampu berwarna-warni. Aku melihat-lihat ke sekitar, terkagum oleh tempat itu. Aku tidak pernah pergi ke taman hiburan di malam hari dan suasana yang semarak membuatku seperti sedang berada di dalam film. Panca terlihat sama gembiranya seperti diriku, dengan mata yang berbinar dan senyuman lebar di wajahnya.“Jadi, apa rencananya?” tanyanya, menawarkan lengannya untukku seperti seorang tuan.“Bianglala,” jawabku dengan cepat. “Aku ingin melihat semuanya dari atas!”Panca tertawa dan membuat gestur dramatis dengan tangannya. “Sesuai keinginan Anda, Nona An!” candanya. Kami pun beranjak ke arah bianglala.Di samping kami, taman itu sangat ramai. Anak-anak tertawa dan berlari di mana-mana. Seorang penjual berondong jagung, mengenakan topi yang besar dan penuh warna, berteriak untuk menarik lebih banyak pembeli. “Berondong jagung panas, berondong jagung manis, berondong jagung asin! Ayo, ayo, jangan lewatkan!”Aku menatap Panca dan tertawa. “

  • Kembalilah Padaku   Bab 509

    Layla“Aku sedang membicarakan dirimu, Layla,” katanya. “Kembalilah padaku.”Aku terkekeh skeptis. “Apa yang kamu lakukan sekarang? Kenapa kamu mengatakan ini? Apakah kamu benar-benar ingin aku memercayai itu?” tanyaku, skeptis terhadap perkataannya.Maksudku, pernikahan kami sudah berjalan selama bertahun-tahun dan sepanjang waktu itu, aku melakukan segala hal yang bisa kulakukan untuk membuat dia menyadari bahwa ini adalah hal yang penting bagi kami berdua, untuk membuat dia sadar betapa aku mencintainya dan betapa aku bersedia untuk membuat dia bahagia, tapi dia tidak pernah mendengarkan aku. Kebalikannya, malah. Gideon membenciku dan memperlakukan aku seolah-olah dia membenciku.Aku harus menelan banyak hal dalam pernikahan itu untuk tetap berada di sisinya dan berjuang untuk kami berdua. Akan tetapi, begitu aku telah memutuskan untuk akhirnya melihat diriku sendiri dan meninggalkan hubungan yang tidak sehat itu, dia muncul dan mengatakan bahwa dia menginginkan aku kembali. Apa

  • Kembalilah Padaku   Bab 508

    LaylaKetika bel pintuku berbunyi dan aku pergi menjawabnya, aku mengernyit ketika Gideon Nalendra ada di pintuku. “Kamu? Apa yang kamu inginkan di sini?” tanyaku, lebih terkejut dibandingkan tertarik. Sejak aku bercerai dengannya, dia tidak pernah mendatangiku secara langsung, dia selalu mengirimkan seseorang untuk menjemput putranya dan kemudian mengembalikan dia dengan aman setelah beberapa hari, tapi dia tidak pernah datang secara langsung sebelumnya.“Em, hai, Layla,” gumamnya, masih berdiri di pintu apartemenku.“Papa!” Itu adalah Wira kecil yang berlari begitu dia melihat ayahnya di pintu.“Hei, petarung kecil!” seru Gideon, berjongkok untuk menggendong putranya dan memeluknya.“Aku senang sekali bertemu dengan Papa!” ucap anak itu dengan bahagia, memeluk ayahnya. Meninggalkan Surabaya adalah hal yang sulit, terutama karena anak itu sangat menempel dengan ayahnya, tapi dia masih terlalu muda untuk berada jauh dari ibunya bagiku untuk meninggalkan dia bersama Gideon, bukanny

  • Kembalilah Padaku   Bab 507

    AnnaRasanya seakan-akan dunia di sekitar kami menghilang. Panca dan aku sedang menjalani hari yang sempurna, yang mana segala hal tampak memungkinkan, yang mana tidak ada kekhawatiran, hanya kebahagiaan. Musik pop tahun 2000-an terputar dengan lembut melalui pengeras suara toko dan rasanya seperti musik pengiring untuk kisah kami yang mulai tertulis sendiri.Panca menggenggam tanganku dan menarikku ke area aksesori dengan senyuman konyolnya. “Lihat ini!” Dia mengambil sepasang kacamata besar dengan lensa bundar dan bingkai berwarna neon. Dia memasang itu di wajahnya dan membuat pose yang dilebih-lebihkan seolah-olah dia adalah seorang model papan atas. “Sempurna untuk tampilan futuristik, ‘kan?”Aku tertawa dan mengambil kacamata lain, hanya saja kacamata itu memiliki bingkai berbentuk hati. Aku memakainya di wajahku dan menatap Panca sambil tersenyum. “Sekarang iya! Kita siap untuk mendominasi dunia!”Dia tertawa dan mencium pipiku. “Tentunya dunia tidak akan sama jika kita memak

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status