Share

Chapter 22

Mas Danung tergesa - gesa melangkahkan kakinya, mendekat ke arah bapak yang sedang menikmati secangkir kopi sembari menonton Tv, dan di temani oleh ibu. Wajah mas Danung memerah, alisnya berdempetan, dan keningnya mengerut tegang.

"Pak,Bu!" panggil mas Danung datar, berusaha menahan amarahnya.

Kedua orang tua Nur menoleh ke sumber suara.

"Iya, nak?" sahut bapak.

"Loh, tumben jam segini belum ke bengkel nak?" tanya ibu.

"Hari ini bengkelnya libur, Danung lagi sakit kepala bu."  terangnya.

"Sudah minum obat nak?" tanya ibu lagi.

Tak mendapat jawaban dari sang menantu, mas Danung hanya menatap bapak dan ibu secara bergantian, membuat ibu dan bapak bingung.

"Pak, Bu, Danung mau tanya sesuatu." kata mas Danung.

"Silahkan, nak, mau tanya apa?" bapak penasaran, begitu juga dengan ibu.

"apakah Bapak dan Ibu ini mengenal pria yang bernama Gewa?" 

Mendengar pertanyaan mas Danung, membuat Bapak da

Diah Novita

Baca di chapter selanjutnya ya... Mohon dukungannya ya! Tolong beri komentar kalian dong! :(

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status