Share

Bagian Empat

last update Last Updated: 2021-09-15 13:14:00

“Ini ruangan saya untuk bekerja?” Taro bertanya kepada asisten itu.

“Betul sekali pak. Ini adalah ruangan untuk bapak bekerja.” Asisten itu menjawab perkataan dari Taro. “Saya pamit dulu, Pak.”

Taro tinggal di dalam ruangan itu sendiri dan dia langsung untuk pergi ke ruangan OB dengan mengambil sapu dan juga pel untuk membersihkan. Dan itu juga di bantu oleh pekerja OB itu.

Aku tidak boleh bermalasan lagi. Wadah untuk saya bekerja sudah ada bahkan ini adalah pekerjaan yang sangat aku sukai. Jadi harus lebih semangat lagi.—batin Taro.

Dia akhirnya mengambil sapu untuk membersihkan lantai karena sudah lama tidak di pakai. Begitu juga dengan sarng laba-laba yang berada di ujung ruangan itu. Semuanya di lakukan untuk membuatnya nyaman bekerja disana. Sedikit demi sedikit semuanya sudah hampir selesai untuk di bersihkan.

“Bapak ini berkas juga mau di bersihkan?” karyawan OB itu ertanya kepada Taro.

“Itu biar saya saja, Pak. Karena bisa sekalian untuk di susun dengan teratur jadi bisa untuk mendapatkan apa yang di butuhkan dengan secepatnya pak.”

Taro kemudian menurunkan semua berkas yang berada di lemari itu. Membersihkan semua berkas itu dan menyusunnya sesuai dengan abjad dari bagian bagiannya. Beberapa jam untuk menyusun itu, dia kemudian melirik komputer yang sudah lama tidak di pakai sampai semuanya sampai berabu. Termasuk itu di dalalm CPUnya.

Taro mencoba untuk membuka cover dari CPU itu. membuka cooling processor dan terlihat disana bahwa termal paste dari processor itu sudah mulai mengering. Membuka memori Ram dari mother board. Menarik GPU dari sana, dan juga memori ssd nvme serta ssd sata. Tidak ketinggalan power suply dari komputer itu  juga di buka. Sekarang semuanya sudah di buka oleh Taro satu persatu.

Dia mengambil vakum untuk menyedot semua debu yang berada disana sampai bersih. Melapnya dengan alkohol semua perangkat itu sampai bersih tanpa debu lagi. di kuas semua sisi kecil dari cover CPU itu. setelah semuanya sudah di bersihkan kemudian dia akhirnya langsung memasangnya dengan teliti.

Kemudian taro mengembalikan semua alat itu di tempat semula dan mencoba untuk menhidupkannya lagi. ternyata Crash saat menghidupkannya dan saat Taro melihatnya kembali ternyata ada yang aneh saat melihat di bagian mother board ternyata ada yang patah dari satu sisi mother baord itu menjadinya tidak bisa di hidupkan.

Taro mengambil sebuah kertas untuk di tuliskan bahwa apa saja yang kan di ganti untuk bisa di hidupkan kembali. Saat semuanya sudah dia teliti bahwa ada beberapa komponen yang memang harus di ganti. Kemudian dia langsung menuju ke ruangan dari Moly.

Tok. Tok. Tok.

Moly menyadari bahwa ada yang mengetuknya dari luar. “Masuk.”

Kemudian Taro masuk ke dalam ruangan itu, menutupnya dan juga duduk di depan Moly.

Taro meletakkan kertas di hadapan Moly. “Ini adalah komponen yang di ganti untuk bisa menghidupkan komputer itu.”

“Ini biasanya berapa Tora. Aku tidak tahu soal yang begini.”

“Mother board ini rata-rata ada di kisaran satu juta, kalau yang lainnya itu nanti bisa menyesuaikan dengan kebutuhan saja.” Taro menjelaskannya kepada Moly.

“Aku akan buatkan bonnya kemudian kamu bawa ke tempat keuangan supaya bisa untuk di cairkan uangnya.”

“Aku akan segera menyelesaikan ini.”

Moly langsung membuatkan notanya untuk di bawa oleh Taro. Dan akhirnya Taro membawa nota itu dan kemudian keluar dari ruangan itu.

Ini yang aku nantikan dari Tora. Mungkin perasaan aku ini masih ada karena sudah menunggu lama untuk bisa satu kerja dengannya. Ku berusaha untuk menjadi pemimpin di suatu perusahaan supaya bisa memasukkanya di sana dan bisa berdekatan kembali dengannya. Dan ini juga waktu yang tepat untuk bisa aku mengungkapkan perasaan aku kepadanya.—batin Moly.

Moly tidak menyangka bisa seperti ini. Jadi dia tidak akan menyia-nyiakan waktunya ini lebih lama lagi. Karena ini waktu yang tepat menyatakan semua yang sudah dia pendam dari sekolah dulu. dan dia juga akan menyiapkan janjinya itu kepada Tora.

**

Tora langsung menuju ke ruangan keuangan untuk meminta dana untuk bisa membeli semua peralatan itu. Beberapa menit menunggu untuk mengeluarkan dananya dan dia sudah mendapatkan itu di tangannya. Dia berjalan menuju ke luar untuk mencari dimana toko elektronik komputer terdekat supaya bisa membelinya tanpa harus kejauhan. Memang lebih cepat mencarinya di online shop tetapi itu membutuhkan waktu yang lama untuk tiba di perusahaan itu.

Dia menelusuri ke kiri dan ke kanan untuk mencari toko itu berada. Dia berjalan setiap trotoar kemudian mendapatkan plang toko komputer disana dia langsung masuk ke dalam itu. Taro mencari apa yang di butuhkan untuk membetulkan komputer itu kembali supaya bisa dia mulai bekerja kembali untuk membangun perusahaan itu kembali ke jalannya lagi.

Beberapa menit kemudian Taro sudah membawa semua barangnya itu kembali ke perusahaanya. Berjalan menelusuri jalan untuk sampai kembali. Dan akhirnya dia sudah berada di depan pintu perusahaanya itu. taro masuk ke dalam dan menuju ke ruang kerjanya itu.

Taro duduk di atas meja kerjanya karena lelah berjalan dari tempat itu menuju perusahaannya itu

Lelah ini akan terobati karena aku bisa membaut perusahaan ini kembali berkembang lagi dan aku tidak akan menyerah sampai disini. Ini adalah pekerjaan yang aku sukai dan juga ini milik teman aku saat sekolah dulu.—batin Taro.

Akhirnya Taro menyelesaikan semua peralatannya itu. Saat di hidupkan akhirnya bisa di selesaikan dengan sekejap mata dan komputer itu sudah bisa di hidupkan kembali. Taro menyusun semua berkas yang ada di dalam komputer itu satu demi satu. Menhapus yang tidak di butuhkan lagi dan langsung meyelesaikannya dengan sekejap mata.

Saat Taro sedang bekerja tidak terasa hari sudah siang. Saatnya untuk beristirahat, tapi dia masih tetap untuk bekerja sampai semuanya selesai baru dia akan istirahat. Tapi baginya sekarang bukan waktunya bersenang-senang. Apa bila dia lalai sedikit saja mungkin semua usahanya ini akan secepatnya selesai.

**

Moly melihat di ruang istirahat ternyata tidak ada Taro disana. dia mencarinya dengan teliti karena dia sudah janji untuk membelikan makan siang untuk taro. Moly dari dulu apa bila berjanji pasti dia akan secepatnya melunasi hutangnya itu. Dan akhirnya Moly langsung bertanya kepada asistennya itu.

“Apa kamu melihat dimana keberadaan dari taro?”

“Aku tadi lewat ruangannya Bu. Tapi tidak ada tanda-tanda dari Pak Taro keluar dari ruangannya Bu.”

Kemudian Moly memesan makanan dan membawanya ke ruangan kerja taro. Dan saat berada di depan pintu masuk ke ruangannya Moly mengetuk pintunya.

Tok. Tok. Tok.

Tidak berapa lama kemudain Taro membukakan pintunya.

“Ada apa kesini, Moly?” Taro bertanya kepada Moly.

“Ini aku bawakan makan siangnya. Aku tadi sudah janji kepada kamu.”

“Tidak perlu sampai seperti ini. Aku bekerja di sini untuk bisa bekerja dengan sungguh-sungguh karena kamu pasti lagi mencari seseorang untuk memecahkan masalah ini. Dan kamu memanggil aku untuk bisa berada di ruangan ini. jadi aku tidak akan menyerah untuk membuat perusahaan ini kembali kepada jalannya lagi.” Taro menyampaikan tujuannya bisa bekerja disini.

“Kalau begitu. Bekerjalah dengan sungguh-sungguh supaya bisa membuat perusahaan ini kembali bangkit lagi. Aku berharap banyak kepada kamu.”

“Tidak perlu di bilang aku juga akan melaksanakan itu. Aku tidak mau perusahaan milik kamu itu menjadi bangkrut dan sampai aku tidak bekerja lagi. Tapi selain itu terima kasih sudah membawakan ini. Aku jadi bisa fokus lagi dalam bekerja.”

Taro mengambil piring dan juga gelas yang di bawa oleh Moly dan membawanya ke dekat meja kerjanya itu.

Ini yang aku suka dari kamu. Yaitu ke gigihan kamu untuk menyelesaikan sebauh masalah ini. Dan itu juga yang aku suka dari kamu dari saat kita sekolah dulu.—batin Moly.

Related chapters

  • Kembali Ke Masa Lalu   Bagian Lima

    Tidak terasa Taro sudah bekerja sangat lama disana. Dia mengusahakan semua cara untuk bisa mengeluarkan perusahaan ini untuk jauh dari kata kebangkrutan. Tapi usahanya itu masih belum bisa merubah banyak di perusahaan itu. Taro setiap malam harus begadang di perusahaan itu supaya bisa menyelesaikan masalah ini.Apa mungkin perusahaan ini akan bangkrut pada akhirnya.—batin Taro.Hanya itu yang ada di dalam pikirannya itu tetapi karena tekadnya yang kuat, membuat Taro menjadi semangat kembali untuk menjalani harinya bekerja disana. Dia melihat jam sekarang sudah menunjukkan pukul delapan malam. tapi dia tetap mengerjakan semuanya itu sampai bisa mengembalikan kesejahteraaan perusahaan ini.Taro akhirnya melanjutkan pekerjaanya itu lagi untuk bisa segera membuat masalah ini bisa selesai. Dia sampai tidak menghiraukan jam yang berada di atasnya itu. Saat sedang bekerja tiba-tiba ada yang mengetuk pintu dari ruangan Taro.Tok. Tok. Tok.T

    Last Updated : 2021-09-15
  • Kembali Ke Masa Lalu   Bagian Enam

    “Jadi perusahaan ini bangkrut? Kenapa bisa? Padahal aku sudah mengerahkan semua tenaga aku sampai ke titik ini.” Taro berteriak kepada Moly. “Aku sudah berjuang untuk mempertahankan perusahaan ini. Tetapi masih tidak bisa untuk berada di sini.” Moly membalas perkataan dari Taro. “Aku berharap kamu bisa mendapatkan kegiatan selain dengan ini. Karena kamu itu sangat sungguh-sungguh untuk mengerjakan sesuatu.” Taro termenung di depan itu karena apa yang sudah diusahakannya menjadi sia-sia. Tetapi dia tidak menyalahkan Moly karena ini tetapi Cuma mengintrospeksi diri kenapa bisa dia gagal dalam perusahaan ini. Padahal dia itu sangat mengerti akan apa kendala dari perusahaan ini tapi tidak cukup untuk menyelesaikannya tepat waktu. Kalau saja aku dulu saat di bangku sekolah bisa belajar lebih giat lagi. Mungkin aku bisa menyelesaikannya tepat waktu.—batin Taro. Dia menyesali itu semuanya. Tetapi penyesalan itu akan datang saat di akhir. Pergi dari

    Last Updated : 2021-09-30
  • Kembali Ke Masa Lalu   Bagian Tujuh

    Saat berada di luar kelas. dia menyadari ini bukanlah sebuah mimpi, tapi beneran dia sedang berada di sekolah.Bukannya tadi itu saya lagi di dalam rumah menung. Tapi kenapa aku bisa berada di sini.—batin taro.Kemudain taro berjalan-jalan karena masih bigung dengan semuanya ini. Dari kejauhan ada seorang guru piket yang meneriaki Taro.“Kamu kenapa di luar? Bukannya seharusnya kamu itu belajar?” guru piket itu berteriak kepada Taro.“Saya lagi bigung, bu. Sekarang tahun berapa?”“Sekarang tahun 2011.”Taro bingung dengan jawaban dari guru piket itu. Bukan seharusnya sekarnag sudah 10 tahun kedepan.“Baiklah kalau begitu bu. Saya masuk ke dalam kelas lagi bu.”Taro kembali masuk ke dalam kelasnya dan duduk di tempat dia biasanya sambil termenung karena kejadian ini.Aku memang berharap bisa kembali ke masa ini. Tapi kenapa bisa sekarang keinginan itu terw

    Last Updated : 2021-09-30
  • Kembali Ke Masa Lalu   Bagian Delapan

    Akhirnya mereka berjalan menuju kantin untuk beristirahat sambil menyantap makan siangnya. Mereka sibuk bercanda tawa dan juga menikmati makanan itu tanpa memperulikan orang lain. Taro menghabsikan waktu bersama Celo dengan bermain dadu, bermain catur, dan juga tidur di kantin itu. Saat sedang menikmati tidur siangnya, tiba-tiba ada yang membangunkannya.“Sayang, bangun? Kenapa makanan aku tidak ada sampai ke kelas.” Naomi marah kepada Taro dan dia tidak datang sendiri tapi bersama kelompoknya kesana.Taro langsung bangun dari tidurnya. “Oh iya. Maaf aku lupa, karena sudah di sini kenapa tidak sekalian pesan aja di sana?”“Kenapa aku yang pesan sayang. Biasanya apapun itu kamu terus. Kenapa sekarang malah aku?” Naomi merasa ada yang aneh dari Taro.“Bukan karena apa-apa. Cuma aku sekarang lagi ngantuk. Mau tidur sebentar sebelum nanti beajar lagi.” Taro berbicara sambil menggaruk kepala.“Ayo la

    Last Updated : 2021-09-30
  • Kembali Ke Masa Lalu   Bagian Satu

    Seorang pria tinggi memakai setelan kemeja dipadukan dengan celana Jeans, ditambah dengan sepatu kets senada dengan pakaiannya. Namanya Taro, ia seorang pengangguran, bahkan banyak orang mengatakan padanya jika ia tidak layak hidup di muka bumi karena kebiasaannya itu. makan, tidur, serta ke toilet, hanya itulah yang dia lakukan sepanjang hari, bermalas-malasan di rumah.Hal yang membuatnya menjadi pengangguran karena tidak pernah ada perusahaan yang menerimanya bekerja walaupun dia adalah seorang Programing.Ia melihat arlogi miliknya, waktu telah menunjukan pukul 15.30 di mana waktu yang telah ditentukan oleh kekasihnya untuk bertemu. Ia telah menjalin hubungan dengan Naomi saat mereka SMK. Ia menjadi seorang kekasih yang siap untuk membahagiakan kekasihnya.Naomi, perempuan yang sangat cantik di mata Taro dan begitu perfect tanpa ada lecet sedikitpun. Tapi semua orang menentang mereka berpacaran karena semuanya tidak lah logis. Apa yang di butuhkan oleh

    Last Updated : 2021-09-14
  • Kembali Ke Masa Lalu   Bagian Dua

    Taro termenung di depan komputer karena ditinggalkan oleh kekasihnya. Dadanya begitu membuncah, rasa sakit masih sangat terasa karena ditinggalkan oleh Naomi. Taro sudah merasakan bagian dari dirinya itu ada pada Naomi tetapi itu tidak akan ada lagi karana wanita yang dia cintai itu memilih orang lain. Taro berteriak kembali dan menangis karena hal itu."Come on, Tar. Move on dong. Dia hanya udah milih jalan hidupnya. kau harus menghapus semua kenangan tentangnya, wanita di luar sana banyak, tidak hanya dirinya. Lebih baik hapus fotonya, kalau dia ingin kembali jangan pernah terima.—ucap Taro berbicara pada dirinya sendiri.Dia menghidupkan komputernya itu. Menunggu beberapa menit untuk hidup dan akhrnya dia mulai mencari dimana letak fotonya itu. Tanpa menunggu lama dia langsung menekan crtl+a dan delete. Taro bisa menghilangkan semua jejak dari orang itu. Dia ingin memulai semua aktifitasnya lagi tetapi dia tidak bisa dan masih terkurung dari kesedihan

    Last Updated : 2021-09-15
  • Kembali Ke Masa Lalu   Bagain Tiga

    Taro sedang berada di depan pintu dan menjadi patung disebabkan dia merasa pernah sat sekolah dulu bersama pemimpin perusahaan itu.“Bukannya kamu itu.” Taro memegang kepalanya untuk mengingat siapa orang itu.“Aku yang serig kamu ejek dahulu saat di sekolah. Masih lupa siapa orangnya.” Moly memberikan clue kepada Taro.Taro menunjuk ke atas dan mengingat sesuatu. “Kamu itu yang kutu buku dan sering memakai kaca mata itu kan.” Taro berteriak sampai asisten dari Moly sampai terkejut.“Ehm.” Moly menempelkan tangannya dan berdehem disana. “Kamu bisa kembali bekerja lagi. Pak Taro silahkan duduk di sini.”“Baik, Bu.” Asistennya itu pergi dari ruangan itu dengan menutup rapat pintu dari ruangan itu.Taro kemudian menuju ke tempat duduk itu dan langsung memulai pembicaraanya.“Kamu sudah berubah sekarang. berbeda dulu dari pada di sekolah. Apa lagi kamu

    Last Updated : 2021-09-15

Latest chapter

  • Kembali Ke Masa Lalu   Bagian Delapan

    Akhirnya mereka berjalan menuju kantin untuk beristirahat sambil menyantap makan siangnya. Mereka sibuk bercanda tawa dan juga menikmati makanan itu tanpa memperulikan orang lain. Taro menghabsikan waktu bersama Celo dengan bermain dadu, bermain catur, dan juga tidur di kantin itu. Saat sedang menikmati tidur siangnya, tiba-tiba ada yang membangunkannya.“Sayang, bangun? Kenapa makanan aku tidak ada sampai ke kelas.” Naomi marah kepada Taro dan dia tidak datang sendiri tapi bersama kelompoknya kesana.Taro langsung bangun dari tidurnya. “Oh iya. Maaf aku lupa, karena sudah di sini kenapa tidak sekalian pesan aja di sana?”“Kenapa aku yang pesan sayang. Biasanya apapun itu kamu terus. Kenapa sekarang malah aku?” Naomi merasa ada yang aneh dari Taro.“Bukan karena apa-apa. Cuma aku sekarang lagi ngantuk. Mau tidur sebentar sebelum nanti beajar lagi.” Taro berbicara sambil menggaruk kepala.“Ayo la

  • Kembali Ke Masa Lalu   Bagian Tujuh

    Saat berada di luar kelas. dia menyadari ini bukanlah sebuah mimpi, tapi beneran dia sedang berada di sekolah.Bukannya tadi itu saya lagi di dalam rumah menung. Tapi kenapa aku bisa berada di sini.—batin taro.Kemudain taro berjalan-jalan karena masih bigung dengan semuanya ini. Dari kejauhan ada seorang guru piket yang meneriaki Taro.“Kamu kenapa di luar? Bukannya seharusnya kamu itu belajar?” guru piket itu berteriak kepada Taro.“Saya lagi bigung, bu. Sekarang tahun berapa?”“Sekarang tahun 2011.”Taro bingung dengan jawaban dari guru piket itu. Bukan seharusnya sekarnag sudah 10 tahun kedepan.“Baiklah kalau begitu bu. Saya masuk ke dalam kelas lagi bu.”Taro kembali masuk ke dalam kelasnya dan duduk di tempat dia biasanya sambil termenung karena kejadian ini.Aku memang berharap bisa kembali ke masa ini. Tapi kenapa bisa sekarang keinginan itu terw

  • Kembali Ke Masa Lalu   Bagian Enam

    “Jadi perusahaan ini bangkrut? Kenapa bisa? Padahal aku sudah mengerahkan semua tenaga aku sampai ke titik ini.” Taro berteriak kepada Moly. “Aku sudah berjuang untuk mempertahankan perusahaan ini. Tetapi masih tidak bisa untuk berada di sini.” Moly membalas perkataan dari Taro. “Aku berharap kamu bisa mendapatkan kegiatan selain dengan ini. Karena kamu itu sangat sungguh-sungguh untuk mengerjakan sesuatu.” Taro termenung di depan itu karena apa yang sudah diusahakannya menjadi sia-sia. Tetapi dia tidak menyalahkan Moly karena ini tetapi Cuma mengintrospeksi diri kenapa bisa dia gagal dalam perusahaan ini. Padahal dia itu sangat mengerti akan apa kendala dari perusahaan ini tapi tidak cukup untuk menyelesaikannya tepat waktu. Kalau saja aku dulu saat di bangku sekolah bisa belajar lebih giat lagi. Mungkin aku bisa menyelesaikannya tepat waktu.—batin Taro. Dia menyesali itu semuanya. Tetapi penyesalan itu akan datang saat di akhir. Pergi dari

  • Kembali Ke Masa Lalu   Bagian Lima

    Tidak terasa Taro sudah bekerja sangat lama disana. Dia mengusahakan semua cara untuk bisa mengeluarkan perusahaan ini untuk jauh dari kata kebangkrutan. Tapi usahanya itu masih belum bisa merubah banyak di perusahaan itu. Taro setiap malam harus begadang di perusahaan itu supaya bisa menyelesaikan masalah ini.Apa mungkin perusahaan ini akan bangkrut pada akhirnya.—batin Taro.Hanya itu yang ada di dalam pikirannya itu tetapi karena tekadnya yang kuat, membuat Taro menjadi semangat kembali untuk menjalani harinya bekerja disana. Dia melihat jam sekarang sudah menunjukkan pukul delapan malam. tapi dia tetap mengerjakan semuanya itu sampai bisa mengembalikan kesejahteraaan perusahaan ini.Taro akhirnya melanjutkan pekerjaanya itu lagi untuk bisa segera membuat masalah ini bisa selesai. Dia sampai tidak menghiraukan jam yang berada di atasnya itu. Saat sedang bekerja tiba-tiba ada yang mengetuk pintu dari ruangan Taro.Tok. Tok. Tok.T

  • Kembali Ke Masa Lalu   Bagian Empat

    “Ini ruangan saya untuk bekerja?” Taro bertanya kepada asisten itu.“Betul sekali pak. Ini adalah ruangan untuk bapak bekerja.” Asisten itu menjawab perkataan dari Taro. “Saya pamit dulu, Pak.”Taro tinggal di dalam ruangan itu sendiri dan dia langsung untuk pergi ke ruangan OB dengan mengambil sapu dan juga pel untuk membersihkan. Dan itu juga di bantu oleh pekerja OB itu.Aku tidak boleh bermalasan lagi. Wadah untuk saya bekerja sudah ada bahkan ini adalah pekerjaan yang sangat aku sukai. Jadi harus lebih semangat lagi.—batin Taro.Dia akhirnya mengambil sapu untuk membersihkan lantai karena sudah lama tidak di pakai. Begitu juga dengan sarng laba-laba yang berada di ujung ruangan itu. Semuanya di lakukan untuk membuatnya nyaman bekerja disana. Sedikit demi sedikit semuanya sudah hampir selesai untuk di bersihkan.“Bapak ini berkas juga mau di bersihkan?” karyawan OB itu ertanya kepad

  • Kembali Ke Masa Lalu   Bagain Tiga

    Taro sedang berada di depan pintu dan menjadi patung disebabkan dia merasa pernah sat sekolah dulu bersama pemimpin perusahaan itu.“Bukannya kamu itu.” Taro memegang kepalanya untuk mengingat siapa orang itu.“Aku yang serig kamu ejek dahulu saat di sekolah. Masih lupa siapa orangnya.” Moly memberikan clue kepada Taro.Taro menunjuk ke atas dan mengingat sesuatu. “Kamu itu yang kutu buku dan sering memakai kaca mata itu kan.” Taro berteriak sampai asisten dari Moly sampai terkejut.“Ehm.” Moly menempelkan tangannya dan berdehem disana. “Kamu bisa kembali bekerja lagi. Pak Taro silahkan duduk di sini.”“Baik, Bu.” Asistennya itu pergi dari ruangan itu dengan menutup rapat pintu dari ruangan itu.Taro kemudian menuju ke tempat duduk itu dan langsung memulai pembicaraanya.“Kamu sudah berubah sekarang. berbeda dulu dari pada di sekolah. Apa lagi kamu

  • Kembali Ke Masa Lalu   Bagian Dua

    Taro termenung di depan komputer karena ditinggalkan oleh kekasihnya. Dadanya begitu membuncah, rasa sakit masih sangat terasa karena ditinggalkan oleh Naomi. Taro sudah merasakan bagian dari dirinya itu ada pada Naomi tetapi itu tidak akan ada lagi karana wanita yang dia cintai itu memilih orang lain. Taro berteriak kembali dan menangis karena hal itu."Come on, Tar. Move on dong. Dia hanya udah milih jalan hidupnya. kau harus menghapus semua kenangan tentangnya, wanita di luar sana banyak, tidak hanya dirinya. Lebih baik hapus fotonya, kalau dia ingin kembali jangan pernah terima.—ucap Taro berbicara pada dirinya sendiri.Dia menghidupkan komputernya itu. Menunggu beberapa menit untuk hidup dan akhrnya dia mulai mencari dimana letak fotonya itu. Tanpa menunggu lama dia langsung menekan crtl+a dan delete. Taro bisa menghilangkan semua jejak dari orang itu. Dia ingin memulai semua aktifitasnya lagi tetapi dia tidak bisa dan masih terkurung dari kesedihan

  • Kembali Ke Masa Lalu   Bagian Satu

    Seorang pria tinggi memakai setelan kemeja dipadukan dengan celana Jeans, ditambah dengan sepatu kets senada dengan pakaiannya. Namanya Taro, ia seorang pengangguran, bahkan banyak orang mengatakan padanya jika ia tidak layak hidup di muka bumi karena kebiasaannya itu. makan, tidur, serta ke toilet, hanya itulah yang dia lakukan sepanjang hari, bermalas-malasan di rumah.Hal yang membuatnya menjadi pengangguran karena tidak pernah ada perusahaan yang menerimanya bekerja walaupun dia adalah seorang Programing.Ia melihat arlogi miliknya, waktu telah menunjukan pukul 15.30 di mana waktu yang telah ditentukan oleh kekasihnya untuk bertemu. Ia telah menjalin hubungan dengan Naomi saat mereka SMK. Ia menjadi seorang kekasih yang siap untuk membahagiakan kekasihnya.Naomi, perempuan yang sangat cantik di mata Taro dan begitu perfect tanpa ada lecet sedikitpun. Tapi semua orang menentang mereka berpacaran karena semuanya tidak lah logis. Apa yang di butuhkan oleh

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status