Share

Bagian Lima

Author: bima sulistyanto
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Tidak terasa Taro sudah bekerja sangat lama disana. Dia mengusahakan semua cara untuk bisa mengeluarkan perusahaan ini untuk jauh dari kata kebangkrutan. Tapi usahanya itu masih belum bisa merubah banyak di perusahaan itu. Taro setiap malam harus begadang di perusahaan itu supaya bisa menyelesaikan masalah ini.

Apa mungkin perusahaan ini akan bangkrut pada akhirnya.—batin Taro.

Hanya itu yang ada di dalam pikirannya itu tetapi karena tekadnya yang kuat, membuat Taro menjadi semangat kembali untuk menjalani harinya bekerja disana. Dia melihat jam sekarang sudah menunjukkan pukul delapan malam. tapi dia tetap mengerjakan semuanya itu sampai bisa mengembalikan kesejahteraaan perusahaan ini.

Taro akhirnya melanjutkan pekerjaanya itu lagi untuk bisa segera membuat masalah ini bisa selesai. Dia sampai tidak menghiraukan jam yang berada di atasnya itu. Saat sedang bekerja tiba-tiba ada yang mengetuk pintu dari ruangan Taro.

Tok. Tok. Tok.

Taro akhirnya terkejut saat ada yang mengetuk pintu itu.

“Siapa itu? jangan nganggu saya. Saya cuma mau menyelesaikan semuanya ini. Setelah ini saya akan pergi dari sini.” Taro merasa ketakutan karena dia sangat takut apa bila ada kejadian yang tidak-tidak. Sekarang dia berani karena tujuannya tiba di sini menutupi ketakutannya itu.

Pintu itu terbuka dan langsung menampakkan seorang perempuan di sana sedang berdiri. “Ini aku.”

Saat seseorang masuk Taro langsung memegang dadanya karena ktakuran dan ternyata itu adalah Moly. “Ternyata kamu. Hampir saja aku tinggal nama saja di sini.”

“Maaf karena aku tidak bicara untuk tiba ke sini. Karena aku melihat beberapa hari ini kamu tidak pulang tepat waktu. Saat saya bertanya kepada security dia mengatakan bahwa kamu selalu pulang malam jadi aku mencoba untuk berkunjung ke sini untuk melihatnya dan ternyata benar kamu masih berada diruangan ini.” Moly mengatkanya kepada Taro.

“Itu karena aku tidak bisa melihat teman aku kesusahan seperti itu. Selain itu aku juga senang dengan pekerjaan ini.” Taro melanjutkan pekerjaanya.

“Aku bangga kepada kamu karena sangat gigih sekali untuk melakukan semua hal.”

“Mungkin cuma ini yang bisa aku lakukan sekarang ini.” Taro berbicara sambil menyelesaikan pekerjaanya itu.

Setelah semua perkataan itu Moly merasa senang sekali karena bisa merasakan di dalam diri Taro itu seperti dulu saat bersekolah bersama. Moly mendekatkan diri di sebelah Taro.

“Ini aku bawakan kamu makan malam dan juga minuman jahe. Aku tahu bahwa kamu sangat membutuhkan ini.”

“Terima kasih sudah membawakannya Moly. Kalau tidak ada kamu pasti aku tidak bisa bertahan sampai jam sembilan nanti.”

“Aku yang seharusnya berterima kasih kepada kamu. karena sudah menyuruh aku untuk bekerja di sini. Jadi semua kesukaan aku itu tidak ada yang hilang lagi.”

“Kalau begitu. Aku akan antarkan kamu pulang nanti. Karena sudah malam begini pasti tidak ada kendaraan umum di luar sana.” Moly menawarkan kepada Taro untuk menumpang di kendaraanya.

“Tidak usah sampai seperti itu. Aku bisa jalan sampai ke rumah. Atau aku numpang sama motor security jadi besok pagi bisa dikembalikan. Kalau tidak bisa seperti itu, aku bisa berjaga dengan security dan tidur disini juga tidak masalah.” Taro menyampaikannya kepada Taro.

“Aku tidak mau kamu sampai sakit. Jadi aku akan megantarkan kamu. Jangan menolaknya.” Moly mengeras kepada Taro.

“Kalau kamu sudah memaksa. Aku tidak akan bisa menolaknya kembali. Kalau kamu mau tunggu sja sebentar lagi. web perusahaan ini sudah jarang di buka oleh orang lain. Karena admin dari web ini sudah aku tukar dan juga memindahkan file penting dari web kepada penyimpanan sendiri di luar.” Taro menyampaikanya kepada Moly.

Moly melihat apa yang di kerjakan dari Taro itu. Dia membongkar semua coding dari pembuatan web itu untuk menambahkan sebuah skrip tentang pengamanan jadi tidak akan bisa di akses oleh orang lain lagi.

Saat menunggu Taro, Moly lansung tertidur karena capek sekali dan juga dia tidak melakukan apapun di sana. Dia sangat nyenyak untuk tidur di atas meja itu. tetapi taro masih saja melihat ke arah komputer itu. Dia tidak menyadari bahwa Moly sedang tidur di meja itu.

**

Satu jam sudah lewat, Taro akhirnya bisa menyelesaikan semuanya untuk hari ini. Saat dia memutar kursinya itu dan terlihat bahwa Moly sedang tidur di sana. Taro langsung menutup nadannya itu dengan jaket yang dia bawa dari rumah karena dia akan pulang malam. Jaket itu menutupi semua badan dari Moly. dan dia akhirnya menyantap makanan yang sudah di bawa oleh Moly.

Ternyata itu adalah makanan kesukaan dari Taro yaitu Bakso. Padahal semua orang di sekolah itu kecuali Celo dan nenek lampir itu. tidak mengetahui bahwa itu adalah makanan kesukaan dari taro. Dia menyantapnya dengan lahap dan tidak ada yang tersisa di atas piringnya itu. semuanya habis dimakan oleh Taro.

setelah selesai makan, Taro melihat Moly ternyata dia sudah bangun dari tidurnya.

“Astaga.” Taro terkejut karena melihat mata dari Moly. “Bicara kalau sudah bangun tidur. Ini malah diam.”

“Hihihi. Maaf aku bukannya maksud mau mengejutkan tapi cuma tidak mau menganggu kamu saat sedang fokus makan tadi.”

Setelah itu Moly duduk seperti biasa dan bertanya kepada Taro.

“Sudah selesai kerjanya?”

“Ini sudah mau beres lagi. Tinggal jalan pulang.”

“Kalau begitu aku tunggu kamu di atas mobil, ya.” Moly langsung pergi keluar dari ruangan itu.

Taro membereskan meja kerjanya dan keluar dari ruangan itu serta menguncinya dari luar. Dia berjalan di antara ruangan-ruangan yang berada di sebelah kiri dan kanannya itu. Dan akhirnya dia sampai di depan perusahaan itu. Ternyata Moly di sana sudah bersiap-siap untuk berangkat. Taro masuk ke dalam mobilnya itu dan akhirnya mereka melanjutkan perjalanan.

**

Taro terbangun dari tidurnya dan itu sudah menunjukkan jam 06.00 pagi saatnya dia untuk bersiap-siap kerja di perusahaan itu lagi. Semakin hari semangatnya semakin tinggi. Karena hal ini merasa menantang bagi dirinya. Perusahaan yang seharusnya bangkrut masih bisa bertahan sedikit oleh adanya Taro. Itu membuat dia semakin lebih percaya diri lagi untuk bisa mengembalikan semuanya ke dalam jalannya lagi.

Beberapa jam kemudian Taro sudah berada di depan perusahaanya itu. Tidak seperti biasanya yang rami di perusahaan itu. tetapi hari ini sangat sepi dari pada malam saat dia bekerja. Tidak ada tanda seorangun yang berada di luar perusahaan itu. Taro menjadi bigung kenapa ini bisa terjadi.

Apa mungkin ini penutupan perusahaan ini. Bukannya seharusnya masih ada waktu lagi untuk memperbaiki ini.—batin Taro.

Dia melihat ke kiri dan kanan di sana ada mobil dari Moly. dan dia akhirnya menuju ke ruangan itu dengan tergesah-gesah. Setiba di sana, Taro mendapati Moly yang sedang menangisi sesuatu di ruangan itu.

“Ini kenapa, Moly? semua orang tidak ada berada di sini. Kenapa cuma kamu saja yang ada di sini.”

“Itu karena ini akhir dari perusahaan ini.”Moly mengatakanya kepada Taro.

“Maksudnya? Apa mungkin perusahaan ini akan tutup?”

Taro terkejut karena perkataan dari Moily bahwa perusahanan ini tidak memiliki kelanjutannya lagi dan berhenti sampai di sini saja.

***

Related chapters

  • Kembali Ke Masa Lalu   Bagian Enam

    “Jadi perusahaan ini bangkrut? Kenapa bisa? Padahal aku sudah mengerahkan semua tenaga aku sampai ke titik ini.” Taro berteriak kepada Moly. “Aku sudah berjuang untuk mempertahankan perusahaan ini. Tetapi masih tidak bisa untuk berada di sini.” Moly membalas perkataan dari Taro. “Aku berharap kamu bisa mendapatkan kegiatan selain dengan ini. Karena kamu itu sangat sungguh-sungguh untuk mengerjakan sesuatu.” Taro termenung di depan itu karena apa yang sudah diusahakannya menjadi sia-sia. Tetapi dia tidak menyalahkan Moly karena ini tetapi Cuma mengintrospeksi diri kenapa bisa dia gagal dalam perusahaan ini. Padahal dia itu sangat mengerti akan apa kendala dari perusahaan ini tapi tidak cukup untuk menyelesaikannya tepat waktu. Kalau saja aku dulu saat di bangku sekolah bisa belajar lebih giat lagi. Mungkin aku bisa menyelesaikannya tepat waktu.—batin Taro. Dia menyesali itu semuanya. Tetapi penyesalan itu akan datang saat di akhir. Pergi dari

  • Kembali Ke Masa Lalu   Bagian Tujuh

    Saat berada di luar kelas. dia menyadari ini bukanlah sebuah mimpi, tapi beneran dia sedang berada di sekolah.Bukannya tadi itu saya lagi di dalam rumah menung. Tapi kenapa aku bisa berada di sini.—batin taro.Kemudain taro berjalan-jalan karena masih bigung dengan semuanya ini. Dari kejauhan ada seorang guru piket yang meneriaki Taro.“Kamu kenapa di luar? Bukannya seharusnya kamu itu belajar?” guru piket itu berteriak kepada Taro.“Saya lagi bigung, bu. Sekarang tahun berapa?”“Sekarang tahun 2011.”Taro bingung dengan jawaban dari guru piket itu. Bukan seharusnya sekarnag sudah 10 tahun kedepan.“Baiklah kalau begitu bu. Saya masuk ke dalam kelas lagi bu.”Taro kembali masuk ke dalam kelasnya dan duduk di tempat dia biasanya sambil termenung karena kejadian ini.Aku memang berharap bisa kembali ke masa ini. Tapi kenapa bisa sekarang keinginan itu terw

  • Kembali Ke Masa Lalu   Bagian Delapan

    Akhirnya mereka berjalan menuju kantin untuk beristirahat sambil menyantap makan siangnya. Mereka sibuk bercanda tawa dan juga menikmati makanan itu tanpa memperulikan orang lain. Taro menghabsikan waktu bersama Celo dengan bermain dadu, bermain catur, dan juga tidur di kantin itu. Saat sedang menikmati tidur siangnya, tiba-tiba ada yang membangunkannya.“Sayang, bangun? Kenapa makanan aku tidak ada sampai ke kelas.” Naomi marah kepada Taro dan dia tidak datang sendiri tapi bersama kelompoknya kesana.Taro langsung bangun dari tidurnya. “Oh iya. Maaf aku lupa, karena sudah di sini kenapa tidak sekalian pesan aja di sana?”“Kenapa aku yang pesan sayang. Biasanya apapun itu kamu terus. Kenapa sekarang malah aku?” Naomi merasa ada yang aneh dari Taro.“Bukan karena apa-apa. Cuma aku sekarang lagi ngantuk. Mau tidur sebentar sebelum nanti beajar lagi.” Taro berbicara sambil menggaruk kepala.“Ayo la

  • Kembali Ke Masa Lalu   Bagian Satu

    Seorang pria tinggi memakai setelan kemeja dipadukan dengan celana Jeans, ditambah dengan sepatu kets senada dengan pakaiannya. Namanya Taro, ia seorang pengangguran, bahkan banyak orang mengatakan padanya jika ia tidak layak hidup di muka bumi karena kebiasaannya itu. makan, tidur, serta ke toilet, hanya itulah yang dia lakukan sepanjang hari, bermalas-malasan di rumah.Hal yang membuatnya menjadi pengangguran karena tidak pernah ada perusahaan yang menerimanya bekerja walaupun dia adalah seorang Programing.Ia melihat arlogi miliknya, waktu telah menunjukan pukul 15.30 di mana waktu yang telah ditentukan oleh kekasihnya untuk bertemu. Ia telah menjalin hubungan dengan Naomi saat mereka SMK. Ia menjadi seorang kekasih yang siap untuk membahagiakan kekasihnya.Naomi, perempuan yang sangat cantik di mata Taro dan begitu perfect tanpa ada lecet sedikitpun. Tapi semua orang menentang mereka berpacaran karena semuanya tidak lah logis. Apa yang di butuhkan oleh

  • Kembali Ke Masa Lalu   Bagian Dua

    Taro termenung di depan komputer karena ditinggalkan oleh kekasihnya. Dadanya begitu membuncah, rasa sakit masih sangat terasa karena ditinggalkan oleh Naomi. Taro sudah merasakan bagian dari dirinya itu ada pada Naomi tetapi itu tidak akan ada lagi karana wanita yang dia cintai itu memilih orang lain. Taro berteriak kembali dan menangis karena hal itu."Come on, Tar. Move on dong. Dia hanya udah milih jalan hidupnya. kau harus menghapus semua kenangan tentangnya, wanita di luar sana banyak, tidak hanya dirinya. Lebih baik hapus fotonya, kalau dia ingin kembali jangan pernah terima.—ucap Taro berbicara pada dirinya sendiri.Dia menghidupkan komputernya itu. Menunggu beberapa menit untuk hidup dan akhrnya dia mulai mencari dimana letak fotonya itu. Tanpa menunggu lama dia langsung menekan crtl+a dan delete. Taro bisa menghilangkan semua jejak dari orang itu. Dia ingin memulai semua aktifitasnya lagi tetapi dia tidak bisa dan masih terkurung dari kesedihan

  • Kembali Ke Masa Lalu   Bagain Tiga

    Taro sedang berada di depan pintu dan menjadi patung disebabkan dia merasa pernah sat sekolah dulu bersama pemimpin perusahaan itu.“Bukannya kamu itu.” Taro memegang kepalanya untuk mengingat siapa orang itu.“Aku yang serig kamu ejek dahulu saat di sekolah. Masih lupa siapa orangnya.” Moly memberikan clue kepada Taro.Taro menunjuk ke atas dan mengingat sesuatu. “Kamu itu yang kutu buku dan sering memakai kaca mata itu kan.” Taro berteriak sampai asisten dari Moly sampai terkejut.“Ehm.” Moly menempelkan tangannya dan berdehem disana. “Kamu bisa kembali bekerja lagi. Pak Taro silahkan duduk di sini.”“Baik, Bu.” Asistennya itu pergi dari ruangan itu dengan menutup rapat pintu dari ruangan itu.Taro kemudian menuju ke tempat duduk itu dan langsung memulai pembicaraanya.“Kamu sudah berubah sekarang. berbeda dulu dari pada di sekolah. Apa lagi kamu

  • Kembali Ke Masa Lalu   Bagian Empat

    “Ini ruangan saya untuk bekerja?” Taro bertanya kepada asisten itu.“Betul sekali pak. Ini adalah ruangan untuk bapak bekerja.” Asisten itu menjawab perkataan dari Taro. “Saya pamit dulu, Pak.”Taro tinggal di dalam ruangan itu sendiri dan dia langsung untuk pergi ke ruangan OB dengan mengambil sapu dan juga pel untuk membersihkan. Dan itu juga di bantu oleh pekerja OB itu.Aku tidak boleh bermalasan lagi. Wadah untuk saya bekerja sudah ada bahkan ini adalah pekerjaan yang sangat aku sukai. Jadi harus lebih semangat lagi.—batin Taro.Dia akhirnya mengambil sapu untuk membersihkan lantai karena sudah lama tidak di pakai. Begitu juga dengan sarng laba-laba yang berada di ujung ruangan itu. Semuanya di lakukan untuk membuatnya nyaman bekerja disana. Sedikit demi sedikit semuanya sudah hampir selesai untuk di bersihkan.“Bapak ini berkas juga mau di bersihkan?” karyawan OB itu ertanya kepad

Latest chapter

  • Kembali Ke Masa Lalu   Bagian Delapan

    Akhirnya mereka berjalan menuju kantin untuk beristirahat sambil menyantap makan siangnya. Mereka sibuk bercanda tawa dan juga menikmati makanan itu tanpa memperulikan orang lain. Taro menghabsikan waktu bersama Celo dengan bermain dadu, bermain catur, dan juga tidur di kantin itu. Saat sedang menikmati tidur siangnya, tiba-tiba ada yang membangunkannya.“Sayang, bangun? Kenapa makanan aku tidak ada sampai ke kelas.” Naomi marah kepada Taro dan dia tidak datang sendiri tapi bersama kelompoknya kesana.Taro langsung bangun dari tidurnya. “Oh iya. Maaf aku lupa, karena sudah di sini kenapa tidak sekalian pesan aja di sana?”“Kenapa aku yang pesan sayang. Biasanya apapun itu kamu terus. Kenapa sekarang malah aku?” Naomi merasa ada yang aneh dari Taro.“Bukan karena apa-apa. Cuma aku sekarang lagi ngantuk. Mau tidur sebentar sebelum nanti beajar lagi.” Taro berbicara sambil menggaruk kepala.“Ayo la

  • Kembali Ke Masa Lalu   Bagian Tujuh

    Saat berada di luar kelas. dia menyadari ini bukanlah sebuah mimpi, tapi beneran dia sedang berada di sekolah.Bukannya tadi itu saya lagi di dalam rumah menung. Tapi kenapa aku bisa berada di sini.—batin taro.Kemudain taro berjalan-jalan karena masih bigung dengan semuanya ini. Dari kejauhan ada seorang guru piket yang meneriaki Taro.“Kamu kenapa di luar? Bukannya seharusnya kamu itu belajar?” guru piket itu berteriak kepada Taro.“Saya lagi bigung, bu. Sekarang tahun berapa?”“Sekarang tahun 2011.”Taro bingung dengan jawaban dari guru piket itu. Bukan seharusnya sekarnag sudah 10 tahun kedepan.“Baiklah kalau begitu bu. Saya masuk ke dalam kelas lagi bu.”Taro kembali masuk ke dalam kelasnya dan duduk di tempat dia biasanya sambil termenung karena kejadian ini.Aku memang berharap bisa kembali ke masa ini. Tapi kenapa bisa sekarang keinginan itu terw

  • Kembali Ke Masa Lalu   Bagian Enam

    “Jadi perusahaan ini bangkrut? Kenapa bisa? Padahal aku sudah mengerahkan semua tenaga aku sampai ke titik ini.” Taro berteriak kepada Moly. “Aku sudah berjuang untuk mempertahankan perusahaan ini. Tetapi masih tidak bisa untuk berada di sini.” Moly membalas perkataan dari Taro. “Aku berharap kamu bisa mendapatkan kegiatan selain dengan ini. Karena kamu itu sangat sungguh-sungguh untuk mengerjakan sesuatu.” Taro termenung di depan itu karena apa yang sudah diusahakannya menjadi sia-sia. Tetapi dia tidak menyalahkan Moly karena ini tetapi Cuma mengintrospeksi diri kenapa bisa dia gagal dalam perusahaan ini. Padahal dia itu sangat mengerti akan apa kendala dari perusahaan ini tapi tidak cukup untuk menyelesaikannya tepat waktu. Kalau saja aku dulu saat di bangku sekolah bisa belajar lebih giat lagi. Mungkin aku bisa menyelesaikannya tepat waktu.—batin Taro. Dia menyesali itu semuanya. Tetapi penyesalan itu akan datang saat di akhir. Pergi dari

  • Kembali Ke Masa Lalu   Bagian Lima

    Tidak terasa Taro sudah bekerja sangat lama disana. Dia mengusahakan semua cara untuk bisa mengeluarkan perusahaan ini untuk jauh dari kata kebangkrutan. Tapi usahanya itu masih belum bisa merubah banyak di perusahaan itu. Taro setiap malam harus begadang di perusahaan itu supaya bisa menyelesaikan masalah ini.Apa mungkin perusahaan ini akan bangkrut pada akhirnya.—batin Taro.Hanya itu yang ada di dalam pikirannya itu tetapi karena tekadnya yang kuat, membuat Taro menjadi semangat kembali untuk menjalani harinya bekerja disana. Dia melihat jam sekarang sudah menunjukkan pukul delapan malam. tapi dia tetap mengerjakan semuanya itu sampai bisa mengembalikan kesejahteraaan perusahaan ini.Taro akhirnya melanjutkan pekerjaanya itu lagi untuk bisa segera membuat masalah ini bisa selesai. Dia sampai tidak menghiraukan jam yang berada di atasnya itu. Saat sedang bekerja tiba-tiba ada yang mengetuk pintu dari ruangan Taro.Tok. Tok. Tok.T

  • Kembali Ke Masa Lalu   Bagian Empat

    “Ini ruangan saya untuk bekerja?” Taro bertanya kepada asisten itu.“Betul sekali pak. Ini adalah ruangan untuk bapak bekerja.” Asisten itu menjawab perkataan dari Taro. “Saya pamit dulu, Pak.”Taro tinggal di dalam ruangan itu sendiri dan dia langsung untuk pergi ke ruangan OB dengan mengambil sapu dan juga pel untuk membersihkan. Dan itu juga di bantu oleh pekerja OB itu.Aku tidak boleh bermalasan lagi. Wadah untuk saya bekerja sudah ada bahkan ini adalah pekerjaan yang sangat aku sukai. Jadi harus lebih semangat lagi.—batin Taro.Dia akhirnya mengambil sapu untuk membersihkan lantai karena sudah lama tidak di pakai. Begitu juga dengan sarng laba-laba yang berada di ujung ruangan itu. Semuanya di lakukan untuk membuatnya nyaman bekerja disana. Sedikit demi sedikit semuanya sudah hampir selesai untuk di bersihkan.“Bapak ini berkas juga mau di bersihkan?” karyawan OB itu ertanya kepad

  • Kembali Ke Masa Lalu   Bagain Tiga

    Taro sedang berada di depan pintu dan menjadi patung disebabkan dia merasa pernah sat sekolah dulu bersama pemimpin perusahaan itu.“Bukannya kamu itu.” Taro memegang kepalanya untuk mengingat siapa orang itu.“Aku yang serig kamu ejek dahulu saat di sekolah. Masih lupa siapa orangnya.” Moly memberikan clue kepada Taro.Taro menunjuk ke atas dan mengingat sesuatu. “Kamu itu yang kutu buku dan sering memakai kaca mata itu kan.” Taro berteriak sampai asisten dari Moly sampai terkejut.“Ehm.” Moly menempelkan tangannya dan berdehem disana. “Kamu bisa kembali bekerja lagi. Pak Taro silahkan duduk di sini.”“Baik, Bu.” Asistennya itu pergi dari ruangan itu dengan menutup rapat pintu dari ruangan itu.Taro kemudian menuju ke tempat duduk itu dan langsung memulai pembicaraanya.“Kamu sudah berubah sekarang. berbeda dulu dari pada di sekolah. Apa lagi kamu

  • Kembali Ke Masa Lalu   Bagian Dua

    Taro termenung di depan komputer karena ditinggalkan oleh kekasihnya. Dadanya begitu membuncah, rasa sakit masih sangat terasa karena ditinggalkan oleh Naomi. Taro sudah merasakan bagian dari dirinya itu ada pada Naomi tetapi itu tidak akan ada lagi karana wanita yang dia cintai itu memilih orang lain. Taro berteriak kembali dan menangis karena hal itu."Come on, Tar. Move on dong. Dia hanya udah milih jalan hidupnya. kau harus menghapus semua kenangan tentangnya, wanita di luar sana banyak, tidak hanya dirinya. Lebih baik hapus fotonya, kalau dia ingin kembali jangan pernah terima.—ucap Taro berbicara pada dirinya sendiri.Dia menghidupkan komputernya itu. Menunggu beberapa menit untuk hidup dan akhrnya dia mulai mencari dimana letak fotonya itu. Tanpa menunggu lama dia langsung menekan crtl+a dan delete. Taro bisa menghilangkan semua jejak dari orang itu. Dia ingin memulai semua aktifitasnya lagi tetapi dia tidak bisa dan masih terkurung dari kesedihan

  • Kembali Ke Masa Lalu   Bagian Satu

    Seorang pria tinggi memakai setelan kemeja dipadukan dengan celana Jeans, ditambah dengan sepatu kets senada dengan pakaiannya. Namanya Taro, ia seorang pengangguran, bahkan banyak orang mengatakan padanya jika ia tidak layak hidup di muka bumi karena kebiasaannya itu. makan, tidur, serta ke toilet, hanya itulah yang dia lakukan sepanjang hari, bermalas-malasan di rumah.Hal yang membuatnya menjadi pengangguran karena tidak pernah ada perusahaan yang menerimanya bekerja walaupun dia adalah seorang Programing.Ia melihat arlogi miliknya, waktu telah menunjukan pukul 15.30 di mana waktu yang telah ditentukan oleh kekasihnya untuk bertemu. Ia telah menjalin hubungan dengan Naomi saat mereka SMK. Ia menjadi seorang kekasih yang siap untuk membahagiakan kekasihnya.Naomi, perempuan yang sangat cantik di mata Taro dan begitu perfect tanpa ada lecet sedikitpun. Tapi semua orang menentang mereka berpacaran karena semuanya tidak lah logis. Apa yang di butuhkan oleh

DMCA.com Protection Status