Share

22. Belajar Memasak

Usai makan malam, Lysire membawa Kainer untuk berkeliling kediaman orangtuanya lalu kemudian berhenti di taman yang diterangi oleh lampu dan cahaya rembulan.

"Kenapa Yang Mulia menyusulku?" Lysire memiringkan wajahnya, menatap pria tampan di sebelahnya.

"Apakah harus ada alasan menyusul istriku sendiri?"

Lysire kini berdiri di depan Kainer. Ia menatap Kainer dengan tatapan menggoda. "Yang Mulia, kau tidak bisa tidur tanpaku didekatmu, kan?"

Kainer sudah beberapa kali menghadapi Lysire yang menggoda seperti ini, dan ya, ia tetap saja tidak kuat menahannya. "Benar, aku tidak bisa tidur tanpamu di dekatku."

"Yang Mulia, kau sangat mencintaiku ya sampai-sampai tidak bisa tidur tanpaku."

Kainer tidak pernah mengutarakan perasaannya terhadap Lysire. Sejauh ini ia belum mengucapkan bahwa ia mencintai wanita ini. Egonya masih belum mengizinkan dirinya mengatakan itu saat di hati Lysire ada pria lain.

Tidak menjawab, Kainer membungkam mulut Lysire dengan ciuman yang penuh gairah.

Lysire hampir
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status