Pagi ini Lysire menerima surat dari ibunya bahwa perjodohan antara Corvin dan Ophira telah ditetapkan. Menteri Kehakiman dan Ophira menerima lamaran dari Corvin. Dan pertunangan akan diadakan dalam dua bulan lagi.Lysire merasa sangat lega. Adiknya yang berharga telah bersama dengan wanita yang tepat. Ia yakin bahwa Corvin pasti akan jatuh cinta pada Ophira dengan mudah. Kepribadian Ophira secantik parasnya.Hari ini Lysire libur berlatih, ia memutuskan untuk pergi ke dapur istana.Juru masak dan pelayan yang bertugas di sana terkejut ketika melihat Lysire memasuki dapur."Yang Mulia apakah Anda membutuhkan sesuatu?" tanya juru masak dengan hati-hati."Tidak, aku tidak membutuhkan apapun. Aku ke sini karena ingin membuatkan makan siang dan cemilan untuk Yang Mulia Raja.""Yang Mulia Ratu, biarkan saya saja yang memasaknya. Jenis makanan seperti apa yang Anda ingin buat?""Aku akan memasaknya sendiri. Jangan hiraukan aku, silahkan lanjutkan saja kegiatan kalian." Lysire sudah bertekad
"Yang Mulia maafkan aku karena aku menyebabkan Yang Mulia tidak bisa melihat bintang jatuh kemarin." Lysire mengatakannya dengan tulus. Sangat jarang ada bintang jatuh, mungkin Kainer ingin melihatnya dan karenanya pria itu tidak bisa melihat bintang jatuh."Tidak perlu meminta maaf, Ratuku. Aku tidak terlalu ingin melihat bintang jatuh. Aku mengajakmu pergi karena aku pikir kau mungkin akan menyukainya." Kainer mengatakan yang sebenarnya. "Hari ini istirahatlah dulu, kau bisa beraktivitas seperti biasa besok."Pagi ini kondisi tubuh Lysire jauh lebih, tapi Kainer masih mengkhawatirkan Lysire. Ia ingin istrinya istirahat lebih banyak."Baik, Yang Mulia."Kainer mengecup puncak kepala Lysire. "Aku akan pergi sekarang.""Ya, Yang Mulia."Setelah Kainer pergi, Lysire kembali membaringkan tubuhnya di atas ranjang, tapi ia tidak bisa memejamkan matanya karena ia takut jika ia memejamkan matanya mimpi buruk itu akan datang lagi. Pada akhirnya ia hanya berbaring tanpa melakukan apapun.**Ly
Waktu berlalu dalam sekejap mata. Hari ini Lysire akan pergi ke tempat suci bersama dengan ibu suri dan juga Xylia.Kainer merapikan jubah tebal yang dipakai oleh Lysire. "Jaga dirimu baik-baik, jangan sampai sakit.""Aku mengerti, Yang Mulia."Lysire memeluk Kainer. "Jika Yang Mulia merindukanku, susul aku.""Ini hanya satu minggu." Kainer sudah dewasa, satu minggu akan berlalu dengan cepat. Ia tidak akan menyusul Lysire meski ia sangat merindukan istrinya."Baiklah, sampai jumpa satu minggu lagi, Yang Mulia.""Sampai jumpa lagi."Lysire dan rombongan akhirnya pergi meninggalkan istana. Butuh dua hari perjalanan untuk sampai ke tempat suci.Saat ini cuaca sedang dingin, jadi Lysire menggunakan jubah yang tebal untuk menghangatkan tubuhnya. Di kotak barang-barangnya juga terdapat banyak baju hangat dan selimut tebal. Beberapa obat-obatan dan keperluan lainnya.Sebelumnya Kainer telah memerintahkan pelayan untuk memastikan bahwa semua yang dibutuhkan oleh Lysire ada di sana.Sepanjang
Hari ini Kainer tidak makan malam bersama Lysire karena pria itu harus menyambut raja-raja atau utusan dari kerajaan yang bersekutu dengan Kainer.Pertemuan seperti ini memang diadakan setiap satu tahun sekali untuk mempererat persekutuan mereka. Dan tahun ini Celestria yang menjadi tuan rumah.Kainer tidak membawa serta Lysire bersamanya untuk menyambut tamunya karena acara ini hanya dikhususkan untuk pria saja. Raja-raja atau utusan yang lain juga tidak membawa pasangan mereka.Aula megah istana Kainer telah dihias dengan indah dan nyaman. Pejabat dan pelayan yang bertanggung jawab untuk mengurus acara pertemun itu memastikan bahwa para tamu raja mereka akan puas dengan semua yang telah mereka atur.Ada empat raja dan dua perdana menteri di sana. Juga ada beberapa jenderal perang yang ikut bersama para raja dan utusan itu.Hidangan lezat telah disajikan bersama dengan minuman khas Celestria. Di tengah-tengah ada penari yang berasal dari rumah bordil terkenal di bu kota.Lima penari
Kakek Xarion telah menemukan kandidat yang cocok untuk cucunya. Ia adalah Ophira, putri kedua Perdana Menteri. Pria tua itu tidak tahu bahwa Ophira sudah dijodohkan dengan Corvin.Perdana Menteri adalah pria yang bijaksana, jujur dan adil, tapi saat putrinya tersandera pria itu pasti akan lebih memihak pada darah dagingnya sendiri. Selain itu putri pertama perdana menteri juga akan segera menikah dengan salah satu pejabat yang memiliki hubungan dekat dengan keluarganya, jadi akan lebih menguntungkan jika Xarion menikah dengan Ophira.Setelah membicarakannya dengan Xylia. Dizon segera pergi ke kediaman perdana menteri untuk membicarakan tentang Xarion dan Ophira.Dizon disambut baik oleh Abraham, sekarang keduanya sedang berada di ruang kerja Abraham di kediamannya."Perdana Menteri, Nona Ophira sudah berusia lima belas tahun dan akan segera memasuki usia di boleh melakukan pertunangan. Saya datang ke sini bermaksud untuk menjodohkan Nona Ophira dengan Pangeran Xarion.""Tuan Dizon maa
Saat Xarion hendak membuka dalaman atas Ophira, pintu segera terbuka dengan kasar. Berikutnya Corvin melesat menerjang Xarion dengan ganas. Ia adalah putra seorang mantan jenderal perang, tentu saja kemampuannya dalam beladiri sangat baik.Ophira merasa lega melihat Corvin datang. Air matanya jatuh semakin deras. Corvin menutupi tubuh Ophira dengan selimut, lalu kemudian ia beralih pada pria yang berbuat jahat pada Ophira."Pangeran Xarion?" Corvin terkejut saat ia melihat siapa sebenarnya pria yang hampir saja memperkosa Ophira.Xarion tidak berpikir bahwa ia akan tertangkap basah seperti ini. Tidak akan jadi masalah jika Corvin menangkapnya setelah ia bercinta dengan Ophira. Kedatangan Corvin malah akan semakin bagus. Namun, ini jelas bukan waktu yang tepat. Rencananya gagal.Xarion mencoba untuk melarikan diri, tapi Corvin tidak membiarkan Xarion pergi begitu saja. Ia tidak peduli siapa Xarion, pria itu harus membayar mahal atas apa yang sudah ia lakukan terhadap Ophira.Corvin dan
Semua saksi yang terdiri dari pelayan penginapan, gadis kecil yang memberitahu keberadaan Ophira, Ivana dan pejabat yang memisahkan Corvin dan Xarion telah dimintai keterangan oleh Kainer.Dari keterangan mereka, Torian sekarang mencari anak laki-laki yang dimaksud oleh si gadis kecil dan juga pelayan Ophira.Satu jam kemudian Torian mendapatkan anak kecil itu. Kainer tidak memiliki kelembutan terhadap anak-anak, jadi wajahnya yang dingin membuat anak itu ketakutan.Dari anak kecil itu Kainer mendapatkan kebenaran bahwa Ophira memang dijebak. Anak kecil itu diberi sejumlah uang agak membawa Ophira ke tempat sepi.Namun, saat Kainer menunjukan lukisan wajah Xarion pada anak itu, ia menggeleng. Bukan pria di lukisan yang memberikannya uang.Keterangan anak kecil itu sama dengan keterangan pelayan penginapan. Di mana bukan Xarion yang memesan kamar penginapan.Setelah penyelidikan selesai, Kainer kembali ke kediamannya."Yang Mulia, bagaimana hasil penyelidikannya?" tanya Lysire.Kainer
"Ophira." Lysire memanggil Ophira dengan lembut. Hari ini ia mengunjungi Ophira untuk mengetahui kondisi Ophira."Yang Mulia Ratu." Ophria menatap Lysire dengan tatapan sedih. Masih ada jejak trauma di sana."Tetap saja di ranjangmu." Lysire menahan Ophira yang hendak turun dari ranjang. Ia segera mendekati Ophira. "Bagaimana perasaanmu?"Ophira diam sejenak. Ia sangat ingin menangis sekarang. Meski kejadiannya sudah berlalu, tapi ia masih merasakan jejak sentuhan Xarion di tubuhnya. Ia masih mengingat bagaimana wajah jahat Xarion kemarin."Yang Mulia Ratu, aku ingin tangan Pangeran Xarion dipotong. Aku ingin matanya dibutakan. Aku ingin dia menghilang untuk selama-lamanya!" Ophira sangat membenci Xarion. Jika saja bisa ia ingin mencabik-cabik tubuh Xarion dengan tangannya sendiri untuk meredam kemarahannya."Ophira, Yang Mulia Raja pasti akan memberikan keadilan untukmu.""Dia adalah paman, Pangeran Xarion. Dia tidak akan bisa memberikan keadilan untukku." Ophira merasa pesimis. Dara