Home / Romansa / Kekuatan Sebuah Cinta / Bab 12. Pengakuan Bryan

Share

Bab 12. Pengakuan Bryan

Author: Abigail Kusuma
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

“Kanker darah stadium 4?”

Anggukkan lemah Jolie menjawab Gina yang terduduk lemas di sebelah. Jolie tak bisa menyembunyikan kondisi Zoey. Setelah memindahkan Zoey ke rumah sakit lain, dia langsung menghubungi orang tuanya.

Gina maupun Darrol berekasi sesuai prediksi. Mereka terkejut, seketika langsung datang ke rumah sakit. Gina sendiri tak menahan kesedihan ketika kedatangannya disambut putri tunggalnya. Dia memeluk Jolie, membelai-belai penuh kasih sayang pada putrinya. Gina tak menahan air mata melihat situasi rumit putrinya yang tertimpa masalah bertubi-tubi.

Di depan kamar inap Zoey, Gina menghibur putrinya yang memucat dengan wajah penuh beban.

“Aku memindahkan Zoey ke rumah sakit ini berkat saran dari Andreas.”

“Andreas? Yang kau maksud Andreas Ramsey?” meski terkejut, Gina merasa lega. Karena seseorang yang dimaksud merupakan sosok familiar yang menekuni profesi kedokteran pada kasus penyakit Zoey.

Jolie berdehem ringan. “Kami sedang lunch saat Miss-nya Zoey menghubungiku. Dia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kekuatan Sebuah Cinta   Bab 13. Kondisi yang Membuat Jolie Tersudut

    Andreas duduk termenung di ruangannya. Dia tak fokus pada tablet PC di genggaman, di mana layarnya yang semula menyala sudah padam. Pandangan matanya lurus ke arah tablet PC, tetapi terlihat sangat kosong. Begitu menjelaskan jika pikirannya sedang tidak menyatu dalam posisi tubuh.Dokter single itu masih dihantui rasa penasaran terhadap pernyataan Bryan. Dia menyesal tidak bisa menahan Bryan yang terpaksa pergi karena urusan lain. Bahkan Andreas tidak diberi kesempatan menagih penjelasan lebih dari Bryan.Siapa wanita yang dimaksud Bryan?Jika wanita itu merupakan orang tua dari pasiennya, Andreas cukup kesulitan menebak-nebak. Bukan hanya satu atau dua orang orang tua pasiennya yang berprofesi sebagai dokter. Andreas sering menangani pasien yang berasal dari kalangan dokter.Bryan sangat pemilih. Andreas juga mengetahui Bryan selalu berhati-hati dalam setiap kenakalan yang dilakukan, sehingga tidak menimbulkan sesuatu yang menghubungkan Bryan dengan wanita-wanita itu.“Andreas?”Suar

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kekuatan Sebuah Cinta   Bab 14. Kau Milikku

    Rasa lemas yang menyiksa tidak lagi Jolie rasakan ketika membuka mata. Sebaliknya, tubuh Jolie ter-recharge penuh sehingga tidak ada lagi rasa nyeri atau apa pun yang menyakiti seperti kemarin.Jolie merengkuh kenyamanan di atas ranjang empuk yang memanjakan. Kepalanya juga terasa ringan, seperti tidak ada beban pikiran yang menyiksa. Sayangnya, kenyamanan itu berlangsung sesaat. Suasana asing di kamar itu menyadarkan bahwa dia sedang tidak berada di kamar miliknya apalagi di rumahnya.Jolie bergerak bangkit dari tidurnya. Matanya telah awas memindai ruangan didominasi warna monokrom. Segala perabotan yang ada di sana bukanlah gaya seorang Jolie.Satu hal baru yang mengejutkan Jolie saat itu adalah pakaian yang melekat di tubuhnya. Dia tidak lagi mengenakan pakaiannya, melainkan kemeja putih milik seorang pria.Ada di mana Jolie sekarang? Apa yang terjadi kemarin? Jolie mengintip—memeriksa tubuhnya, takut terjadi hal buruk yang tidak diinginkan. Walaupun tidak tertinggal jejak erotis

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kekuatan Sebuah Cinta   Bab 15. Apa Kau Menyukai Jolie?

    Sepasang kaki yang berhasil membawa tubuh menjauh dari lantai atas berakhir berhenti di ruang makan. Ujung bibir telah tertarik, menimbulkan seringai tipis di bibir. Bryan sungguh tak menyangka berhasil meluluhkan Jolie yang keras kepala. Dia menduga tidak akan berhasil membujuk wanita yang terkenal keras kepala itu.Sungguh di luar prediksi Bryan, Jolie bisa luluh hanya karena perlakukan lembut dan pernyataan manis yang serius diucapkan. Bryan tersenyum lemah, jiwanya merasa puas mengetahui satu kelemahan Jolie. Setidaknya pernyataan yang telah diucapkan pun bukan sekadar rayuan, Bryan memang benar-benar akan memanfaatkan kondisi Jolie demi menyelesaikan permasalahannya. Pria itu akan membantu Jolie, dengan syarat Jolie dapat membantunya.Namun, di tengah-tengah kepuasan itu ada sesuatu yang mengusik. Jantung Bryan sejak tadi masih belum berdetak normal. Ritmenya masih berantakan, bahkan ada emosional asing yang membuat Bryan merutuk diri sendiri.Saat tadi memeluk Jolie, Bryan terdo

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kekuatan Sebuah Cinta   Bab 16. Apa Kau Anak Jolie?

    “Aku akan mengantarmu.” Bryan bergerak cepat bangkit dari duduknya setelah melihat Jolie habis menikmati sarapan. Dia berdiri di sebelah Jolie yang masih terduduk. Setelah berhasil memaksa Jolie menikmati sarapan buatannya, Bryan kembali memaksa Jolie diantar olehnya. Pria itu tak takut pada mata Jolie yang melayang tajam, seolah mengisyaratkan penolakan yang tegas.“Kau baru pulih dari demam tinggi kemarin malam. Aku hanya tidak ingin kau pingsan seperti kemarin,” jelas Bryan beralasan.“Kenapa kau melakukan ini, Bryan?” Jolie bersuara dingin.Bryan tersenyum lemah seperti kecewa. Kemudian dia mengembuskan napas yang dalam seolah menggali kesabaran. “Sejak pertemuan pertama kita, aku tidak pernah melupakanmu. Jujur saja, kau adalah satu-satunya wanita yang membekaskan kesan istimewa di hidupku.”“Lalu kenapa enam tahun lalu kau tidak menginginkanku dan menyuruhku menggugurkan kandunganku? Kenapa kau tidak menemuiku selama ini?” Jolie mencecer tegas.Bryan terdiam dengan ekspresi ding

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kekuatan Sebuah Cinta   Bab 17. Aku Tahu Siapa Daddy-mu

    “Tuan Jayden? Tuan Jayden?”Teriakan yang berulang kali terdengar menyadarkan Bryan—dan Jayden yang saling tatap. Berbeda dengan Bryan yang memalingkan pandangan ke arah belakang Jayden, anak laki-laki itu masih tajam menatap Bryan.“Namamu Jayden? Kau kembarannya Zoey?” bibir Bryan telah mengulas seringai tipis. Otaknya langsung mengingat bahwa Jolie mengandung bayi kembar. Dia mendengar percakapan Jolie dan Rebecca enam tahum silam. Tentu Bryan tak lupa tentang fakta itu.“Tidak baik berbicara banyak pada orang asing, walaupun kemarin Anda telah membawa Zoey ke rumah sakit.” Jayden masih bersikap dingin.Bryan tertawa lemah, kemudian kakinya melangkah maju berusaha mendekati Jayden. Di saat yang sama, Jayden bergerak mundur. Anak laki-laki yang telah rapi mengenakan seragam sekolah itu enggan berdekatan dengan Bryan.“Anda memang orang yang jahat.”Bryan terkejut mendengar pernyataan dingin yang dikeluarkan dari mulut kecil Jayden. Mata abu-abunya sampai membulat sempurna menatap Ja

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kekuatan Sebuah Cinta   Bab 18. Kejujuran Jolie Pada Rebecca

    “Kenapa kau berani berkata seperti itu? Bagaimana jika Zoey menanggapi serius?” Andreas mencecar Bryan yang berhasil diseret keluar dari kamar.Bryan melepas kesal tangannya dari cengkraman tangan Andreas. Sementara mata abu-abunya sudah menyorot tajam. “Aku memang tahu siapa Daddy-nya Zoey.”“Jangan bicara omong kosong, Bryan!” Andreas mencela kesal.“Kau sudah mengenalku lama, apa aku pernah main-main ketika berbicara?”Andreas terdiam memandangi Bryan yang memperlihatkan keseriusannya. “Orang tuanya saja tidak tahu siapa bajingan itu, karena Jolie bersikeras tidak memberi tahu siapa pun. Kau pikir kau siapa sampai mengetahui siapa bajingan itu?!”“Jika aku benar-benar tahu siapa bajingan itu, kau mau bertaruh denganku?” Bryan menantang kritikan tajam Andreas.“Aku tidak punya waktu main-main denganmu, Bryan. Aku punya banyak pekerjaan. Kau juga orang yang sibuk.” Andreas menolak dengan nada bergurau.Pria itu lebih tenang menatap Bryan. Dia memindai kondisi Bryan yang dinilai berb

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kekuatan Sebuah Cinta   Bab 19. Harus Berhenti Mengganggu!

    Bryan beranjak dari duduknya setelah berhasil menidurkan Zoey. Buku cerita yang selesai dibacakan pun Bryan tutup dan diletakkan di meja nakas. Pria tampan itu merapikan selimut Zoey. Dia memandangi Zoey yang tertidur pulas di balik wajah cantiknya yang memucat.Beberapa waktu lalu Arne datang ke rumah sakit karena ditugaskan menemani Zoey. Pengasuh si kembar itu datang membawa buku cerita dan beberapa peralatan mewarnai guna mengusir kebosanan Zoey. Ketika rasa kantuk datang, Zoey meminta Bryan membacakan buku cerita pilihannya. Permintaan Zoey tidak ditolak oleh Bryan.Beberapa kali Zoey memprotes Bryan yang membaca, bukan seperti bercerita. Bahkan Zoey sampai mengajari bagaimana membaca buku cerita untuk anak-anak seperti dirinya. Sampai akhirnya Bryan bisa membaca sembari bercerita hingga Zoey tertidur pulas.Bibir Bryan telah menipis karena senyuman yang terukir. Mata abu-abunya terhangati oleh Zoey yang tertidur dengan napas teratur. Namun, senyuman itu berangsur lenyap ketika t

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kekuatan Sebuah Cinta   Bab 20. Ayah dari Anak-Anakku

    Sisa dessert di piring telah masuk ke dalam mulut Dena. Giginya sedang mengunyah dengan gerakan lambat. Wanita itu memang sengaja melakukannya. Dia sedang mengulur-ulur waktu setelah berhasil meyakinkan Bryan untuk tidak menceritakan apa pun sebelum mereka menikmati hidangan lunch di restoran mewah itu. Dena tak merasa tak takut pada Bryan yang menatap tajam. Dia bahkan sengaja mengagunkan diri ketika membasahi mulutnya dengan air mineral.“Lunch siang ini sangat nikmat sekali. Aku bisa menikmati makananku sampai habis tersisa.” Dena berpura-pura ketika ingin mengabaikan suasana yang mencekam. “Bagaimana kalau kita lanjut ke wine? Sudah lama kita menikmati wine bersama,” lanjutnya merayu manis.“Tidak!” Bryan menolak tegas.“Ayolah, Bryan! Ini adalah terakhir kalinya. Tidak ada salahnya kita melakukan perpisahan manis, bukan?”“Kau tidak takut padaku, Dena?” mata abu-abu Bryan sudah menatap dingin tanpa belas kasih. “Kau pikir aku ini bodoh? Kau sengaja mengulur-ulur waktu agar bisa l

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • Kekuatan Sebuah Cinta   Bab 52. Tak Diketahui

    Jolie merebahkan tubuhnya setelah beberapa waktu lalu berendam dengan air hangat beraroma essence menenangkan. Kedua tangannya terentang, sementara matanya menatap kosong langit-langit kamar yang di dominasi warna putih.Sama seperti sebelumnya, pikiran Jolie masih dipenuhi oleh perkataan Jayden. Matanya sengaja terpejam ketika pikiran itu mengusik. Dia bisa saja dengan mudah menolak perkataan Jayden. Tetapi Jolie tak sampai hati memecahkan secercah harapan yang terukir pada putranya.“Mana mungkin aku ikut dengan anak-anak menemui dia. Sementara dia tidak ada niat bertatap muka denganku,” keluhnya yang kemudian mengembuskan napas kasar.“Lebih baik aku menanyakan jadwalnya dengan Pete agar anak-anak tidak kecewa nantinya. Dia kan orang yang sibuk,” lanjutnya yang kemudian bangkit dari posisinya.Ketika duduk di tepian ranjang, Jolie tak menunda keinginan mengambil handphone di meja nakas. Dia sudah yakin ingin menghubungi Pete. Namun tiba-tiba saja ada keraguan merangsek ke jiwa Jol

  • Kekuatan Sebuah Cinta   Bab 51. Emosi Itu 

    “Dena punya kekasih? Dari mana kau mengetahui kabar itu?” tanya Jolie tanpa sengaja karena penasaran.“Berita itu muncul sudah beberapa bulan lalu. Nona Dena digosipkan menjalin hubungan asmara dengan seorang pria dari kalangan pebisnis.”Mungkin karena belakangan Jolie terlalu fokus pada anak-anak serta pekerjaannya, ditambah Dena tak pernah lagi mengusik kehidupannya membuat Jolie tak pernah lagi peduli pada hal apa pun yang bersangkutan dengan Dena.Namun entah mengapa pernyataan Stephanie memantik rasa penasaran Jolie. Apalagi Dena memiliki kekasih dari kalangan pebisnis semakin mendesak Jolie untuk tidak menunda bertanya.“Dari kalangan pebisnis? Apa kekasihnya cukup terkenal?”Lebih tepatnya, apa Jolie mengenal pria yang menjadi kekasih Dena? Tanpa munafik pada diri sendiri Jolie menebak, apa pria itu masih pria yang sama?Di depan Stephanie, Jolie yang berusaha menekan eskpresi tenang seolah hanya sekadar bertanya. Dia tidak ingin mengumbar bagaimana penasarannya diri terhadap

  • Kekuatan Sebuah Cinta   Bab 50. Permintaan Gadis Kecil

    “Aku tidak bisa menemani anak-anak.” Jolie berusaha tenang mengucapkan penolakan itu seolah merasa orang tuanya tahu alasannya.“Kenapa?” Darrol tenang menyahuti.“Aku pikir Daddy sudah tahu jawabannya tanpa harus aku beritahu.” Jolie mengembuskan napas lemah sembari berusaha menekan emosinya.Dahi Darrol berkerut yang jelas tampak berpikir. “Aku benar-benar tidak tahu.”Jolie kembali mengembuskan napas yang seperti lama tertahan dari dalam, kemudian bibirnya terbuka mengeluarkan suara. “Daddy sudah pasti tahu atau mungkin Daddy pura-pura tidak tahu! Bryan selalu menghindar dariku sejak operasi itu dilakukan. Dia tidak pernah menghubungiku setiap kali ingin bertemu dengan anak-anak. Dia hanya menghubungi Daddy! Bahkan aku hanya bisa berkomunikasi dengan seorang profesional yang ditunjuk untuk membahas perkembangan perusahaanku yang dia bantu. Jadi, aku tidak bisa bertemu dengan seseorang yang tidak mau bertemu denganku.”Penjelasan panjang yang penuh tekanan Jolie ucapkan ditanggapi k

  • Kekuatan Sebuah Cinta   Bab 49. Dalam Penyesalan

    Satu tahun sudah berlalu setelah bantahan keluar dari mulut Bryan. Beberapa kesepakatan juga telah diputuskan dengan hasil tidak merugikan pihak mana pun. Bryan dengan tegas membantah tuduhan Jolie yang tak berdasar. Dia hanya meminta agar dirinya bisa mudah bertemu dengan anak-anak mereka.Selain itu, Bryan tak ingin Jolie menolak segala bentuk tanggung jawab dalam bentuk financial yang semestinya dilakukan sejak dulu. Ya, Jolie mengabulkan, karena memikirkan anak-anaknya yang begitu menginginkan sosok Bryan.Anehnya, Bryan berusaha tak berhadapan dengan Jolie setiap kali datang menemui anak-anaknya. Mereka tak pernah bertemu setelah operasi itu berhasil dilakukan. Komunikasi dan pertemuan langsung diantara mereka putus total.Bryan hanya ingin tidak menunjukkan batang hidungnya ke hadapan Jolie, sesuai dengan perkataan Jolie sewaktu berdebat terakhir kali.Bryan kembali aktif beraktivitas di New York selalu berkomunikasi dengan Darrol. Dia akan menghubungi Darrol untuk mengantongi i

  • Kekuatan Sebuah Cinta   Bab 48. Komunikasi yang Salah

    Langkah Dena semakin cepat berlari menuju mobilnya yang terparkir di basement rumah sakit. Wanita itu terburu-buru membuka pintu, pun terburu-buru pula masuk ke dalam mobilnya. Sikap waspadanya masih belum memudar sedikit pun, masih saja memindai awas pada keadaan sekitar. Walaupun dia sudah tenggelam di dalam mobilnya.Emosi Dena masih terguncang setelah berhasil kabur. Wanita itu hampir saja tertangkap basah menguping di kamar itu oleh salah satu bodyguard Bryan yang diduga baru kembali dari toilet. Sungguh! Dena tak menyangka keputusannya datang memata-matai ke kamar Zoey malah membuahkan hasil yang baru.Saat baru saja selesai memarkirkan mobilnya, Dena tak sengaja melihat keberadaan Pete yang juga baru keluar dari mobil. Wanita itu penasaran kemudian memutuskan mengikuti Daniel. Awalnya Dena mengira Pete akan mengunjungi kamar Zoey, tapi dugaan itu dipatahkan ketika lift yang dinaiki Pete tidak menuju lantai di mana kamar Zoey berada. Melainkan ke satu lantai lebih atas. Sehingga

  • Kekuatan Sebuah Cinta   Bab 47. Menguping Diam-Diam

    ~ Beberapa hari kemudian ~Di walk in closet, Jolie terlihat memasukkan beberapa setelan pakaian ke dalam travel bag. Wanita itu juga tak lupa memasukkan beberapa keperluan lainnya ke dalam tas itu. Sama seperti beberapa hari sebelumnya, Jolie selalu menyiapkan keperluannya setiap kali menginap di rumah sakit guna menemani Zoey. Wanita itu memilih lebih banyak mengisi waktu bersama anak-anaknya. Pada pagi sampai sore hari Jolie akan mengisi waktu bersama Jayden. Saat malam mulai menyapa, Jolie akan menemani Zoey sampai pagi hari kembali menyapa.Hal itu Jolie lakukan demi menghindar dari orang-orang, termasuk Andreas yang kerap datang ke rumah dan menghubungi. Jolie enggan memberikan pernyataan apa pun setelah pernikahan itu batal. Terkecuali pada Bryan. Sejujurnya Jolie ingin menemui Bryan setelah mendengar perihal pendonoran itu tetap akan dilakukan. Wanita itu ingin menanyakan alasan atas keputusan Bryan. Sebab, Jolie takut Bryan memiliki niat lain setelah menolong Zoey.Apa setela

  • Kekuatan Sebuah Cinta   Bab 46. Keputusan Akhir

    Dari balik jendela kamar tamu, sepasang mata biru keabu-abuan mengintip kepergian Bryan yang masuk ke dalam mobil. Tatapannya semakin kosong seperti enggan menyiratkan seberkas perasaan apa pun.“Paman Bryan sudah pergi. Aku sudah mengatakan kau tidak ke sini.”Glenn menghela napas agak kasar setelah mengadu. Pria itu menghampiri Rebecca—istrinya yang duduk di sofa panjang. Setelahnya Glenn mengikuti tatapan Rebecca yang tak teralihkan dari Jolie—yang berdiri di depan jendela kamar.“Kau masih mau belum cerita apa yang sebenarnya terjadi?” Glenn bersuara dengan nada lemah, namun menuntut Jolie segera memberi penjelasan. “Aku sudah menuruti keinginanmu merahasiakan keberadaanmu dari siapa pun, termasuk Paman Bryan. Jadi, cepat jelaskan kepada kami. Jangan buat kami bingung, Jolie.”Sorot mata Jolie gemetar bersamaan dengan mobil Bryan yang sepenuhnya meninggalkan halaman kediaman mewah itu. Dia menghela napas panjang yang kemudian berbalik dan menatap Glenn beserta Rebecca secara berga

  • Kekuatan Sebuah Cinta   Bab 45. Hubungan yang Berubah

    Andreas terjungkal ketika belum sempurna membuka pintu. Dia terjatuh menyakitkan ke lantai, kemudian kerah bajunya ditarik kasar oleh kedua tangan dari seseorang yang di depannya.“Semua ini kau yang melakukannya ‘kan, Andreas?”Mengabaikan rasa sakit yang menyerang, perhatian Andreas tertarik penuh pada suara menggeram di depan wajah. Matanya memantulkan sorot yang merendahkan pada seseorang yang memperlakukannya begitu kasar. Sementara itu bibirnya membentuk seringai yang mengejek kental.“Kau puas berhasil melakukannya?” dia—Bryan menuduh kejam tanpa sebab sembari mengencangkan cengkramannya di keras baju Andreas.Andreas terkekeh di tengah menahan rasa sakit sekitar leher. “Kau suka kejutan dariku? Hadiah yang bagus menjelang hari pernikahanmu, bukan?”“Sialan kau, Andreas—”“Kau lebih sialan, Bryan!”Andreas mendorong Bryan setelah menyela. Tekanan dari kedua tangannya yang memberontak itu berhasil membuat Bryan terjatuh. Dia berdiri tegak di depan Bryan. Pupil matanya membesar c

  • Kekuatan Sebuah Cinta   Bab 44. Lakukan Itu Untukku

    Jolie masih bergeming pada posisi duduknya. Dia tidak peduli pada sekitar, termasuk pada pengacara yang sudah pergi meninggalkannya bersama Bryan. Wanita itu masih berusaha mengusir sesak yang menyiksa di dada. Berusaha keras bernapas normal sembari mencabut duri-duri pengkhianatan yang ribuan menusuk-nusuk hati. Termasuk menghentikan airmata yang keluar tanpa mau berhenti.Apa Jolie terlalu naif pada cinta, sehingga berkali-kali perasaannya dipermainkan? Atau mungkin caranya menciptakan bunga mekar di hati terlalu sulit sampai menyakitkan? Seharusnya Jolie tidak terbuai pada kenyamanan dan manisnya sikap yang Bryan berikan. Karena sebuah rasa bersalah dari seorang pria akan cepat memudar ketika sudah mendapatkan kata maaf dari seorang wanita. Pria akan dengan mudah melakukan hal serupa karena telah menemukan celah menarik simpati wanita.Bryan membuktikan pemikiran tersebut. Dia berulang kali mematahkan hati Jolie sampai menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan. Perasaan Bryan juga s

DMCA.com Protection Status