Share

Bab 314

Aku sengaja menekan titik Zusanli untuk merangsang nafsu.

Hanya ketika orang memiliki keinginan yang sangat kuat barulah mereka akan mengesampingkan rasa malu, gengsi dan bahkan harga diri mereka untuk melakukan hal-hal yang biasanya tidak berani mereka lakukan.

Aku tidak ingin melakukan apa pun pada Sharlina. Dia seperti pasien di mataku saat ini.

Aku hanya ingin menyembuhkannya.

Saat aku menekan titik Zusanli Sharlina, tiba-tiba Sharlina menjerit terengah-engah.

Penampilan lugu dan menawan itu membuatku tercengang.

"Dik, kamu baik-baik saja?" tanyaku hati-hati.

Pipi Sharlina memerah dan matanya penuh kepanikan.

Di saat yang sama, dia menggelengkan kepalanya, "Nggak, nggak apa-apa."

Tapi, aku perhatikan dia tiba-tiba menjepit kakinya erat-erat, itu sangat tidak wajar.

Aku berpikir, mungkin dia sudah bereaksi?

Aku ingin memverifikasi tebakanku, jadi aku menekan titik akupunktur itu lagi.

Kaki Sharlina memang menegang.

Kakinya bahkan lebih kencang.

Ini adalah reaksi yang hanya dimiliki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status