Share

Bab 322

"Ada apa? Kenapa kamu berteriak begitu sedih?"

Kak Nia tidak tahu apa yang terjadi dan bertanya padaku dengan bingung.

Aku memegangi perutku dengan kesakitan, "Terjepit."

"Ah? Apa? Tadi kamu bilang apa?" Aku terbata-bata, Kak Nia tidak mendengarnya dengan jelas.

Dia secara khusus meletakkan kepalanya di depanku dan bertanya padaku.

Aku hampir menangis dan berkata, "Aku terjepit di sana."

"Pfft!" Kak Nia tiba-tiba tertawa.

"Maafkan aku Edo, aku nggak menduganya. Kalau begitu biar kubantu."

Kak Nia kembali berjongkok.

Lalu dia mulai membantu aku merogohnya.

Ini aneh, tapi kenapa bisa tersangkut di ritsleting? Rasa ini sangat ngilu.

Dalam proses Kak Nia menarik, rasa ngilu itu terus menerus aku rasakan.

Itu sangat menyakitkan hingga aku hampir menangis.

Aku benar-benar tidak menyangka akan begitu menyakitkan kalau terjepit ritsleting.

"Kak Nia, kalau nggak bisa, potong saja."

Kalau aku terus terjepit seperti ini, aku akan mati kesakitan.

Kak Nia berkata, "Di sini nggak ada gunting. Kalau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status