Share

Bab 326

"Hei Edo, kenapa kamu tiba-tiba berani sekali?" tanya Kak Nia sambil menatapku tajam.

Aku tersenyum dan berkata, "Karena aku menginginkanmu, Kak Nia. Sebenarnya aku sudah memikirkanmu sejak lama. Kalau aku nggak mendapatkanmu dalam hidup ini, aku nggak akan bisa tenang saat meninggal."

Mata Kak Nia jadi terobsesi, "Benarkah? Apa pesonaku sehebat itu?"

Kak Nia berpengalaman dan sudah melihat berbagai macam pria. Dia juga tahu bahwa ketika pria berbohong kepada wanita, mereka bisa mengatakan hal yang tidak masuk akal.

Tapi, menghadapiku saat ini, Kak Nia tetap saja merasa bersemangat.

Dia juga tahu bahwa ini tidak baik, tapi depresi jangka panjang dan kurangnya pelepasan membuatnya tidak terkendali dan ingin memusatkan emosinya padaku.

Jadi biarpun dia tahu aku berbohong padanya, dia masih senang dengan hal itu.

Terlebih lagi, dia percaya bahwa aku tidak berbohong padanya.

Mau tidak mau aku mencium bibir Kak Nia dan berkata dengan sangat serius, "Kalau kamu nggak memintaku untuk merayu K
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status