Share

Bab 498

"Kalau dia baik-baik saja, kenapa dia pingsan? Bantu aku bangun."

Rizki menggertakkan giginya dan berusaha memberontak melawan Cahya yang menahannya.

Merasakan kekuatan Rizki, akhirnya Cahya melepasnya dan membantunya berdiri.

Setelah itu dia mengecek luka di tangan Rizki lagi, memastikan bahwa tidak ada masalah. Kemudian, dia membantunya membawa kantong infus dan berjalan ke depan tempat tidur Alya.

Alya yang masih pingsan memiliki wajah pucat, bahkan bibir merahnya telah kehilangan warna. Dia berbaring di sana, tampak sangat rapuh dan lemah.

Melihat Alya yang seperti ini, Rizki merasa seolah-olah jantungnya telah ditusuk.

Bibirnya pun bergerak, bertanya, "Apa yang terjadi?"

Cahya juga agak bingung.

"A ... aku juga nggak begitu mengerti. Aku bilang pada Nona Alya kalau kamu muntah darah, lalu dia pun datang ke rumah sakit. Saat dia sampai, aku lihat wajahnya baik-baik saja dan tidak ada masalah. Siapa sangka dia tiba-tiba pingsan."

"Dokter bilang apa?"

"Dokter bilang, dia sepertinya m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status