Share

Bab 496

"Dokter, aku benar-benar minta maaf. Aku akan membicarakannya dengan Pak Rizki ketika dia bangun."

Namun, sang dokter marah dengan sikap Rizki menyepelekan nyawanya sendiri, dia pun berkata dengan agak kasar, "Kalau dia memang mau mati, maka jangan datang ke rumah sakit dan jangan datang mencariku."

Di bawah tegurannya, Cahya sama sekali tidak berani berbicara dan hanya bisa mengiakannya dengan lemah.

Alya melihat semua ini dari samping. Dilihat dari reaksi dokter tersebut, kondisi Rizki kali ini sepertinya cukup parah.

Setelah itu, sang dokter mengatakan sesuatu pada Cahya dan pergi dengan frustrasi.

Cahya terlihat sedih, seperti seekor anak anjing yang dibuang. Pria itu bersandar di dinding dengan kepala tertunduk, dia tampak patah semangat.

Setelah terdiam untuk sejenak, Alya pun mulai menghampirinya.

Mendengar langkah kakinya, Cahya mendongak. Alya pun menemukan bahwa mata pria dewasa ini sudah memerah.

Dia tidak tahu apakah mata Cahya memerah karena kata-kata kasar sang dokter ata
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status