Share

Bab 3.

Author: Al_Fazza
last update Last Updated: 2025-04-10 17:44:13

"Siapa Kalian?!" Bintang memincingkan matanya, meski tubuh ketiga pria yang mengetuk pintunya dua kali lipat lebih besar dari tubuhnya. Dia sama sekali tak merasa takut ketika melihat tatapan mereka yang terlihat seakan ingin menelan tubuhnya bulat bulat.

Ketiga pria itu sama sekali tidak menjawab. Melainkan mereka mendorong tubuh Bintang hingga salah satu diantara mereka mulai menutup pintu dan segera menguncinya.

"Seseorang memberi kami perintah untuk memberi pelajaran padamu... Bintang namamu kan?"

Salah satu pria kekar itu mulai melancarkan tinjunya. Namun secara mengejutkannya, Bintang hanya menggeser sedikit kakinya kebelakang. Lalu dengan mudahnya dia menangkap dengan tangan kirinnya, lalu menampar wajahnya dengan sekali tamparan!

Plaaaaaak!

Sepasang mata kedua rekan dari pria itu terbelalak. Tubuh mereka sama besarnya, namun kenapa hanya dengan satu tamparan rekan mereka dibuat terlempar seakan kapas yang tertiup angin?

Selain sangat cepat, tamparan yang dilancarkan oleh Bintang jelas membekas pada pipi pria itu. Bahkan dua gigi harus terlepas dari mulut yang mengakibatkan pria itu terus tersungkur menahan rasa sakit.

"Berani sekali melukai teman kami?! Bintang serahkan nyawamu!"

Kedua pria itu tersadar dari rasa keterkejutan. Mereka dengan cepat menghampiri Bintang yang diikuti oleh gerakan meninju kearah wajah Bintang secara bersamaan.

Namun hal mengejutkan lebih terjadi. Rasa sakit yang telah membuat rekan mereka tersungkur juga sama dirasakan oleh mereka.

Plaaaak! Plaaaaak!

Dua tamparan keras jelas mampir kearah pipi mereka secara kuat. Sangat cepat, bahkan mereka tidak menyangka bahwa Bintang merupakan seorang yang ahli dalam bela diri.

"Ka-kamu siapa sebenarnya?!"

"Bintang... Sebelum kalian pergi, sampaikan pada Dokter Tirta. Jika bertindak di lain waktu, aku pasti akan datang dan mematahkan kedua kakinya...," suaranya terdengar begitu dingin, sorot mata serta raut wajahnya terlihat begitu datar yang membuat tubuh ketiga pria kekar itu bergetar ketakutan.

"Ta-tapi bagaimana kamu tahu bahwa kami merupakan orang suruhan dokter Tirta?!" salah satunya mencoba memberanikan diri.

"Ada hal yang tidak perlu kalian ketahui... Tiga detik tidak keluar dari ruangan ini, mungkin kedua kaki kalianlah yang akan patah."

Mendengar ancaman nyata ini, jelas ketiga pria kekar itu segera membuka pintu dan kabur dari ruangan VIP nomor satu.

"Bahkan dokter Tirta berani mengutus orang untuk memasuki tempat ini dan membahayakan nyawaku... Jika itu orang lain, mungkin akan berakibat fatal. Sayang sekali, kamu malah menyinggungku." Setidaknya telah memberi peringatan agar tidak menganggunya.

Kini Bintang memilih duduk sembari melihat telepon genggam kunonya. Hingga tak lama saat matanya akan kembali terpejam. Dobrakan pintu yang begitu keras membuat jantungnya berdetak begitu kencang. Dia tidak berpikir adanya penjahat atau utusan dokter Tirta kembali rusuh. Malah dia berpikir mungkin salah satu gurunya, yaitu Dewi Perang memang datang ingin mengunjunginya.

"Guru tercin..." Ungkapannya terhenti, harapannya hilang ketika melihat rombongan pria berjaz hitam memasuki ruangannya.

Sesaat setelah itu, Clara dengan ayahnya dengan langkah tergesa gesa memasuki ruangan.

"Tu-tuan apa anda baik baik saja?!" Clara dengan cepat memeriksa tubuh Bintang.

"Hei ada apa denganmu?"

"A-aku dan ayahku segera datang kemari setelah mendapat kabar adanya tiga orang yang memaksa masuk keruangan tuan... Tapi, dimana mereka?"

Clara mencari ke seluruh ruangan, namun dia tidak menemukannya. Hingga Bintang yang menyadari akan kekhawatiran mereka mulai menunjuk kearah enam gigi yang berada diatas lantai.

"Mereka telah pergi."

Ayah Clara terdiam sejenak, dia juga menatap kearah enam buah potongan gigi yang tergeletak diatas lantai.

"Sebenarnya siapa pemuda ini? Menghadapi tiga preman, bahkan mampu mengobatiku hanya dengan waktu satu malam, pasti dia memiliki latar belakang yang luar biasa kan?" berkata dalam hati. Cahyo Guana mulai menangkupkan tinjunya sebagai tanda hormatnya.

"Tuan jika kondisi anda baik baik saja maka aku turut merasa senang. Dan maafkan aku yang tidak memberi keamanan tingkat tinggi pada ruangan VIP. Namun jika boleh tahu, siapa nama tuan, dan dari mana tuan berasal?"

"Ah iya, panggil saja aku Bintang! Dan soal keluargaku, sepertinya kalian tidak berhak sama sekali untuk mengetahuinya."

Cahyo Guana terdiam kembali, dia tidak mempermasalahkan sosok Bintang yang ingin menyembunyikan identitasnya. Hal ini bisa diartikan, pemuda didepannya memiliki sifat rendah hati, dan memiliki tekad yang tinggi untuk membantu orang lain yang membutuhkan pertolongannya.

"Bintang, nama yang bagus... Karena kamu telah menyembuhkanku dari racun yang telah lama menyerang tubuhku, bagaimana jika aku dan anakku menjamu Bintang untuk minum beberapa gelas Wine termahal di hotel ini?"

"Hmmmp boleh..." Merasa tak salah menerima tawaran ini, Bintang mengikuti Cahyo Guana dan Clara yang menuju kearah ruangan pribadi.

Setelah tiba.

Sesuai dengan ungkapan Cahyo Guana, wine termahal di kota awan akhirnya tersaji diatas meja.

"Minumlah dan jangan sungkan untuk menghabiskannya."

Menganggukan kepalanya, dan menakar botol wine kearah gelas kecil didepannya. Bintang dengan sekali teguk telah menghabiskannya. Namun dia tidak memperlihatkan reaksi yang diinginkan oleh Cahyo Guana.

"Dia sama sekali tidak memperlihatkan ekspresi kepuasan atau kenikmatan ketika meneguk wine termahal di kota Awan... Bintang pasti memang memiliki latar belakang yang sangat mengerikan. Jika bisa menjalin hubungan baik dengannya, bisa saja masa depan  keluarga Cahyo akan mengalami masa keemasan yang tak terbayangkan..." Berkata melalui hati, Cahyo Guana menatap anaknya dengan tatapan serius.

Jelas Clara yang mengetahui niat ayahnya mulai mengerti. Umurnya juga sepadan dengan Bintang. Menjadi kekasih atau istrinya juga tidak akan rugi. Mengingat sosok Bintang pasti pemuda yang memiliki latar belakang luar biasa yang kini tengah mencari pengalaman dengan bakat terpendamnya.

Hingga pagi harinya.

Melihat Clara dan ayahnya mabuk parah, Bintang hanya bisa menggelengkan kepalanya. Dia yang ingin beristirahat mulai mengeluarkan dua pill berwarna putih bersih diatas meja.

"Telanlah pill diatas meja untuk meredakan efek alkohol ditubuh kalian... Aku akan kembali untuk beristirahat."

Keluar tanpa mendapatkan jawabkan apapun dan kembali kedalam kamarnya. Bintang tak menyadari, bahwa kabar tentang aksinya yang telah menyelamatkan nyawa Cahyo Wiguna telah tersebar dalam semalam.

"Bi-Bintang sialan itu sebenarnya berasal dari mana?! Bisa bisanya kalian malah babak belur ditangannya?! Dan lagi, dengan bagaimana bisa dia merebut ketenaranku menjadi dokter terhebat di kota ini? Jika dia terus berada di kota ini, bukankah rencana besarku bisa gagal ditangannya?!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   Bab 4.

    "Kalian keluarlah..." Tatapan mata Dokter Tirta bertambah serius.Dia berpikir siapa sosok Bintang? Kenapa dia dapat menggunakan metode kuno yang sangat diinginkan oleh para dokter dimasa ini untuk mengobati racun, bahkan penyakit yang sulit di tangani oleh alat medist dijaman modern?Jika dia membiarkan Bintang terus hidup, ancaman nyata tentu dapat dia terima. Selain itu, mungkin Bintang akan menjadi seseorang yang dipuja oleh semua orang yang membutuhkan jasanya. Itu sudah cukup untuk membuatnya sakit hati!*Jalanan Cahaya sangat sepi, dan setelah menunggu sepuluh menit dijalanan itu. Akhirnya mobil BMW X4 yang sama dimiliki oleh Diana mulai berhenti didepan Bintang. Melihat dari mobilnya, Bintang mulai bergumam."Akhirnya seseorang telah menjemputku..."Pintu mobil terbuka dan kini seorang gadis muda, dengan pakaian sederhana mulai menatap keseluruh tubuh Bintang dengan anggukan kepala lalu bergumam."Seluruh pakaian hitam, wajah yang tampan sesuai dengan ciri ciri wanita yang me

    Last Updated : 2025-04-10
  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   Bab 5. Bagaimana aku bisa menerimanya?

    Mendengar peringatan tersebut, Bintang hanya tersenyum dingin. Namun pandangannya segera tertuju kearah pria yang kini mulai membuka matanya. Jelas dia masih tidak tahu identitas Bintang."Kenapa kamu membiarkannya pergi begitu saja? Tuan apa kamu juga memiliki niat untuk mencelakaiku?" Pria yang bernama Zidan segera menanyakan tindakan utusan Dewi Medist yang hanya diam."Tuan selagi telah memecahkan giok kehidupan, meski kamu akan menghadapi kematian. Aku juga takan membiarkannya begitu saja."Braaaak!Percakapan mereka terhenti, suara dobrakan pintu yang sangat keras terdengar ketika sosok Anya telah memasuki ruangan dengan membawa banyak bahan herbal sesuai dengan permintaan Bintang.Melihat kondisi ruangan yang tenang, Anya menatap wajah Bintang dengan seksama."Tuan apakah Dokter Tirta mengacau disini? Maaf aku terlambat untuk tiba secara tepat waktu."Bintang menggelengkan kepalanya, dia kemudian meraih semua bahan herbal ditangan Anya dengan wajah yang terlihat cukup puas. Sem

    Last Updated : 2025-04-14
  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   Bab 6. Perampokan?

    Pelelangan terus berjalan, hingga sebuah komentar mulai bermunculan ketika Bintang menyadari adanya dering dari telpon genggam milik Anya.Kriiiing! Kriiiing! Kriiiiing!"Si-siapa yang tuan hubungi? Kenapa hand phone ku terus berdering?" Anya menelan ludahnya sendiri, dia memiliki banyak folowers yang sangat merepotkan. Seandainya Bintang melakukan sesuatu yang buruk, pasti gosip tentang keburukannya akan segera tersebar dalam waktu satu menit."Hahahaha! Naiklah!" Bintang mulai membuka penawaran yang ternyata terus naik setiap detiknya.Wajahnya mulai bersinar, namun wajah keheranan mulai terlihat ketika dia membaca penawaran tertinggi saat ini di tawar oleh Clara."Kenapa dia menawar giok kehidupan? Sudahlah, itu juga masalahnya karena telah menyinggungku, siapa yang memiliki uang, maka dia yang akan mendapatkan Giok berharga ini."Bintang masih belum mengerti, pelelangan di sosial media yang dia lakukan telah mengguncang kota Awan. Bahkan satu provinsi dibuat ramai dengan kabar aka

    Last Updated : 2025-04-21
  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   Bab 7. Jendral Ke sepuluh Naga Hitam bukan tandinganku.

    Bintang tak menjawab apapun, namun cengkeraman tangannya semakin kuat dan dia secara cepat membuka lengan baju pria bercadar didepannya."Organisasi Naga Hitam?" Mengernyitkan salah satu alisnya, Bintang yang mengenal organisasi itu dari salah satu gurunya segera memutar lengan pria itu ke arah tiga ratus enam puluh derajat!Kraaaack!'"Oh tidak lenganku!" Pria itu membelalakan matanya, pergelangan tulang tangannya telah patah. Saat ini dia tidak memiliki alasan untuk melawan kembali.Namun yang pasti, sebuah tendangan kuat mampir diarea perutnya yang membuat pria itu terhempas dan langsung tersungkur."Te-tendangan dan reflek yang mantap!" Aga memberikan kedua jempolnya atas tindakan cepat Bintang yang menolongnya."Tunggu, tadi kamu mengatakan dia berasal dari Organisasi Naga Hitam?" Aga tersadar dari ungkapan Bintang."Benar, apa kamu sekarang takut?""Sial jika begitu sekarang lebih baik kita pergi dari sini... Jika tidak..."Prooook! Prooook! Prooook!Sebuah tepuk tangan menggema

    Last Updated : 2025-04-22
  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   Bab 8. Hinaan dari Dewi!

    Tuuuut! Tuuuuut!Panggilan telah di matikan, sontak Aga yang telah tiba dikota lain itu menghela napasnya cukup panjang."Sebenarnya siapa Bintang ini? Dia benaran tidak takut dengan keberadaan Naga Hitam?"*Ingin beristirahat dengan tenang, tiba tiba pintu kamarnya diketuk oleh seseorang. Mendengar hal ini, Bintang sedikit mendengus kesal."Hmmppp! Ingin sekali beristirahat tapi kenapa masih ada orang yang datang mengangguku?!" Beranjak, dan hendak membuka kamarnya dengan wajah penuh kekesalan. Tiba tiba saat pintu terbuka, reaksinya berubah tiga ratus enam puluh derajat!"Gu-guru... Sejak kapan kamu datang kemari, dan kenapa kamu tahu dimana aku tinggal?"Dewi medist tersenyum tipis, dia datang hanya ingin mengantarkan sesuatu untuk Bintang itu mengeluarkan sepucuk surat dari dalam saku jaz mewahnya."Soal itu tak penting, sekarang apakah kamu akan datang ke pesta ulang tahun Dewi? Semua itu hak mu, ingatlah bagaimanapun kamu masih memiliki perjanjian dengan orang tuanya."Menerim

    Last Updated : 2025-04-25
  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   Bab9. Membentuk Organisasi Naga Langit!

    "Dewi kamu bisa menghinaku, tapi tidak dengan orang tuaku!""Apa kamu kesal?" Dewi tersenyum sinis, dia mengundang Bintang juga memiliki maksud tertentu."Ya aku sangat menyesal datang hanya untuk menghadiri acara ulang tahunmu yang tidak bearti ini..."Dewi mengeluarkan kertas yang terlihat cukup kusam, dia kemudian memberikan beberapa kertas kosong agar Bintang mau menulis beberapa kata agar keluarganya tidak memaksanya untuk menikah."Ini adalah kertas perjanjian, dan sekarang dikertas kosong ini kamu tuliskan dengan tanganmu sendiri, bahwa perjanjian dimasalalu batal!"Kraaaack!Bintang segera merebut kertas yang usang. Dia merobeknya menjadi beberapa bagian kecil lalu menghamburkannya keatas langit."Tidak perlu menulis yang baru, dengan hancurnya kertas usang ini, aku akan mengatakan bahwa perjanjian di masalalu tidak berlaku lagi!""Ckckck! Ternyata pengemis dan penipu ulung sepertimu memiliki keluarga yang bagus dimasalalu ya? Bintang tapi ingat masalalu adalah masalalu, di ma

    Last Updated : 2025-04-26
  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   Bab 1. Meminang kelima guruku menjadi istriku!

    "Guru! Maukah kalian semua menjadi istriku?!" Ungkapan ini secara spontan keluar dari mulut Bintang ketika dia telah meneguk segelas wine di depannya."Apa?!"Di sebuah tempat Bernama Gunung Lima Naga, seorang pemuda dengan santai mengatakan hal itu pada lima Wanita di depannya yang tak lain adalah guru-gurunya!Setiap Wanita tersebut adalah dewi-dewi yang menguasai lima jenis kekuatan.Dewi Medis, Dewi Perang, Dewi Kekayaan, Dewi Kecantikan, dan Dewi Keberuntungan.Masing-masing dari kelima Wanita itu memancarkan aura yang membuat setiap gairah laki-laki normal bergejolak.Bagaimana tidak, bibir merah ranum, kaki yang jenjang dengan kulit seputih porselen, dan bentuk tubuh yang begitu berisi.Apalagi gunungan mereka yang hanya dibalut kain tipis, seakan memberontak untuk keluar dari sarangnya, yang bergoyang setiap kali para wanita itu bergerak.Jelas apa yang dilihat oleh Bintang merupakan sebuah keindahan yang selalu terlihat padanya selama sepuluh tahun hidup bersama kelima gurun

    Last Updated : 2025-04-10
  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   Bab 2.

    Hanya tersenyum tipis, sebagai tanggapan ungkapan gadis itu. Bintang mulai memeriksa denyut nadi pria dipangkuan Clara dengan kerutan alis yang memperlihatkan keseriusannya dalam menangani seorang pasien."Kondisinya memang sangat parah, racun yang ada didalam tubuhnya telah menyerang jantung, bahkan kearah pembuluh darah."Clara membelalakan matanya, "Apa yang kamu katakan benar? Lalu bagaimana caramu mengobatinya?""Mudah saja... Jika ingin proses pemulihannya berjalan lancar, jangan ganggu aku untuk melakukan tugasku."Mengeluarkan tiga jarum titik akupuntur, Bintang mulai menancapkannya kearah kening. Dan kedua dada dari ayah Clara.Tugasnya saat ini adalah meringankan rasa sakit yang diderita pria itu melalui detoksifikasi jarum akupunturnya. Meski tidak sepenuhnya racun itu terangkat, setidaknya langkah ini akan meringankan rasa sakit yang diderita pasien.Setelah mencabut ketiga jarum.Darah hitam keluar dari bekas jarum akupuntur menancap. Kini semua orang dapat melihat kenyat

    Last Updated : 2025-04-10

Latest chapter

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   Bab9. Membentuk Organisasi Naga Langit!

    "Dewi kamu bisa menghinaku, tapi tidak dengan orang tuaku!""Apa kamu kesal?" Dewi tersenyum sinis, dia mengundang Bintang juga memiliki maksud tertentu."Ya aku sangat menyesal datang hanya untuk menghadiri acara ulang tahunmu yang tidak bearti ini..."Dewi mengeluarkan kertas yang terlihat cukup kusam, dia kemudian memberikan beberapa kertas kosong agar Bintang mau menulis beberapa kata agar keluarganya tidak memaksanya untuk menikah."Ini adalah kertas perjanjian, dan sekarang dikertas kosong ini kamu tuliskan dengan tanganmu sendiri, bahwa perjanjian dimasalalu batal!"Kraaaack!Bintang segera merebut kertas yang usang. Dia merobeknya menjadi beberapa bagian kecil lalu menghamburkannya keatas langit."Tidak perlu menulis yang baru, dengan hancurnya kertas usang ini, aku akan mengatakan bahwa perjanjian di masalalu tidak berlaku lagi!""Ckckck! Ternyata pengemis dan penipu ulung sepertimu memiliki keluarga yang bagus dimasalalu ya? Bintang tapi ingat masalalu adalah masalalu, di ma

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   Bab 8. Hinaan dari Dewi!

    Tuuuut! Tuuuuut!Panggilan telah di matikan, sontak Aga yang telah tiba dikota lain itu menghela napasnya cukup panjang."Sebenarnya siapa Bintang ini? Dia benaran tidak takut dengan keberadaan Naga Hitam?"*Ingin beristirahat dengan tenang, tiba tiba pintu kamarnya diketuk oleh seseorang. Mendengar hal ini, Bintang sedikit mendengus kesal."Hmmppp! Ingin sekali beristirahat tapi kenapa masih ada orang yang datang mengangguku?!" Beranjak, dan hendak membuka kamarnya dengan wajah penuh kekesalan. Tiba tiba saat pintu terbuka, reaksinya berubah tiga ratus enam puluh derajat!"Gu-guru... Sejak kapan kamu datang kemari, dan kenapa kamu tahu dimana aku tinggal?"Dewi medist tersenyum tipis, dia datang hanya ingin mengantarkan sesuatu untuk Bintang itu mengeluarkan sepucuk surat dari dalam saku jaz mewahnya."Soal itu tak penting, sekarang apakah kamu akan datang ke pesta ulang tahun Dewi? Semua itu hak mu, ingatlah bagaimanapun kamu masih memiliki perjanjian dengan orang tuanya."Menerim

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   Bab 7. Jendral Ke sepuluh Naga Hitam bukan tandinganku.

    Bintang tak menjawab apapun, namun cengkeraman tangannya semakin kuat dan dia secara cepat membuka lengan baju pria bercadar didepannya."Organisasi Naga Hitam?" Mengernyitkan salah satu alisnya, Bintang yang mengenal organisasi itu dari salah satu gurunya segera memutar lengan pria itu ke arah tiga ratus enam puluh derajat!Kraaaack!'"Oh tidak lenganku!" Pria itu membelalakan matanya, pergelangan tulang tangannya telah patah. Saat ini dia tidak memiliki alasan untuk melawan kembali.Namun yang pasti, sebuah tendangan kuat mampir diarea perutnya yang membuat pria itu terhempas dan langsung tersungkur."Te-tendangan dan reflek yang mantap!" Aga memberikan kedua jempolnya atas tindakan cepat Bintang yang menolongnya."Tunggu, tadi kamu mengatakan dia berasal dari Organisasi Naga Hitam?" Aga tersadar dari ungkapan Bintang."Benar, apa kamu sekarang takut?""Sial jika begitu sekarang lebih baik kita pergi dari sini... Jika tidak..."Prooook! Prooook! Prooook!Sebuah tepuk tangan menggema

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   Bab 6. Perampokan?

    Pelelangan terus berjalan, hingga sebuah komentar mulai bermunculan ketika Bintang menyadari adanya dering dari telpon genggam milik Anya.Kriiiing! Kriiiing! Kriiiiing!"Si-siapa yang tuan hubungi? Kenapa hand phone ku terus berdering?" Anya menelan ludahnya sendiri, dia memiliki banyak folowers yang sangat merepotkan. Seandainya Bintang melakukan sesuatu yang buruk, pasti gosip tentang keburukannya akan segera tersebar dalam waktu satu menit."Hahahaha! Naiklah!" Bintang mulai membuka penawaran yang ternyata terus naik setiap detiknya.Wajahnya mulai bersinar, namun wajah keheranan mulai terlihat ketika dia membaca penawaran tertinggi saat ini di tawar oleh Clara."Kenapa dia menawar giok kehidupan? Sudahlah, itu juga masalahnya karena telah menyinggungku, siapa yang memiliki uang, maka dia yang akan mendapatkan Giok berharga ini."Bintang masih belum mengerti, pelelangan di sosial media yang dia lakukan telah mengguncang kota Awan. Bahkan satu provinsi dibuat ramai dengan kabar aka

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   Bab 5. Bagaimana aku bisa menerimanya?

    Mendengar peringatan tersebut, Bintang hanya tersenyum dingin. Namun pandangannya segera tertuju kearah pria yang kini mulai membuka matanya. Jelas dia masih tidak tahu identitas Bintang."Kenapa kamu membiarkannya pergi begitu saja? Tuan apa kamu juga memiliki niat untuk mencelakaiku?" Pria yang bernama Zidan segera menanyakan tindakan utusan Dewi Medist yang hanya diam."Tuan selagi telah memecahkan giok kehidupan, meski kamu akan menghadapi kematian. Aku juga takan membiarkannya begitu saja."Braaaak!Percakapan mereka terhenti, suara dobrakan pintu yang sangat keras terdengar ketika sosok Anya telah memasuki ruangan dengan membawa banyak bahan herbal sesuai dengan permintaan Bintang.Melihat kondisi ruangan yang tenang, Anya menatap wajah Bintang dengan seksama."Tuan apakah Dokter Tirta mengacau disini? Maaf aku terlambat untuk tiba secara tepat waktu."Bintang menggelengkan kepalanya, dia kemudian meraih semua bahan herbal ditangan Anya dengan wajah yang terlihat cukup puas. Sem

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   Bab 4.

    "Kalian keluarlah..." Tatapan mata Dokter Tirta bertambah serius.Dia berpikir siapa sosok Bintang? Kenapa dia dapat menggunakan metode kuno yang sangat diinginkan oleh para dokter dimasa ini untuk mengobati racun, bahkan penyakit yang sulit di tangani oleh alat medist dijaman modern?Jika dia membiarkan Bintang terus hidup, ancaman nyata tentu dapat dia terima. Selain itu, mungkin Bintang akan menjadi seseorang yang dipuja oleh semua orang yang membutuhkan jasanya. Itu sudah cukup untuk membuatnya sakit hati!*Jalanan Cahaya sangat sepi, dan setelah menunggu sepuluh menit dijalanan itu. Akhirnya mobil BMW X4 yang sama dimiliki oleh Diana mulai berhenti didepan Bintang. Melihat dari mobilnya, Bintang mulai bergumam."Akhirnya seseorang telah menjemputku..."Pintu mobil terbuka dan kini seorang gadis muda, dengan pakaian sederhana mulai menatap keseluruh tubuh Bintang dengan anggukan kepala lalu bergumam."Seluruh pakaian hitam, wajah yang tampan sesuai dengan ciri ciri wanita yang me

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   Bab 3.

    "Siapa Kalian?!" Bintang memincingkan matanya, meski tubuh ketiga pria yang mengetuk pintunya dua kali lipat lebih besar dari tubuhnya. Dia sama sekali tak merasa takut ketika melihat tatapan mereka yang terlihat seakan ingin menelan tubuhnya bulat bulat.Ketiga pria itu sama sekali tidak menjawab. Melainkan mereka mendorong tubuh Bintang hingga salah satu diantara mereka mulai menutup pintu dan segera menguncinya."Seseorang memberi kami perintah untuk memberi pelajaran padamu... Bintang namamu kan?"Salah satu pria kekar itu mulai melancarkan tinjunya. Namun secara mengejutkannya, Bintang hanya menggeser sedikit kakinya kebelakang. Lalu dengan mudahnya dia menangkap dengan tangan kirinnya, lalu menampar wajahnya dengan sekali tamparan!Plaaaaaak!Sepasang mata kedua rekan dari pria itu terbelalak. Tubuh mereka sama besarnya, namun kenapa hanya dengan satu tamparan rekan mereka dibuat terlempar seakan kapas yang tertiup angin?Selain sangat cepat, tamparan yang dilancarkan oleh Binta

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   Bab 2.

    Hanya tersenyum tipis, sebagai tanggapan ungkapan gadis itu. Bintang mulai memeriksa denyut nadi pria dipangkuan Clara dengan kerutan alis yang memperlihatkan keseriusannya dalam menangani seorang pasien."Kondisinya memang sangat parah, racun yang ada didalam tubuhnya telah menyerang jantung, bahkan kearah pembuluh darah."Clara membelalakan matanya, "Apa yang kamu katakan benar? Lalu bagaimana caramu mengobatinya?""Mudah saja... Jika ingin proses pemulihannya berjalan lancar, jangan ganggu aku untuk melakukan tugasku."Mengeluarkan tiga jarum titik akupuntur, Bintang mulai menancapkannya kearah kening. Dan kedua dada dari ayah Clara.Tugasnya saat ini adalah meringankan rasa sakit yang diderita pria itu melalui detoksifikasi jarum akupunturnya. Meski tidak sepenuhnya racun itu terangkat, setidaknya langkah ini akan meringankan rasa sakit yang diderita pasien.Setelah mencabut ketiga jarum.Darah hitam keluar dari bekas jarum akupuntur menancap. Kini semua orang dapat melihat kenyat

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   Bab 1. Meminang kelima guruku menjadi istriku!

    "Guru! Maukah kalian semua menjadi istriku?!" Ungkapan ini secara spontan keluar dari mulut Bintang ketika dia telah meneguk segelas wine di depannya."Apa?!"Di sebuah tempat Bernama Gunung Lima Naga, seorang pemuda dengan santai mengatakan hal itu pada lima Wanita di depannya yang tak lain adalah guru-gurunya!Setiap Wanita tersebut adalah dewi-dewi yang menguasai lima jenis kekuatan.Dewi Medis, Dewi Perang, Dewi Kekayaan, Dewi Kecantikan, dan Dewi Keberuntungan.Masing-masing dari kelima Wanita itu memancarkan aura yang membuat setiap gairah laki-laki normal bergejolak.Bagaimana tidak, bibir merah ranum, kaki yang jenjang dengan kulit seputih porselen, dan bentuk tubuh yang begitu berisi.Apalagi gunungan mereka yang hanya dibalut kain tipis, seakan memberontak untuk keluar dari sarangnya, yang bergoyang setiap kali para wanita itu bergerak.Jelas apa yang dilihat oleh Bintang merupakan sebuah keindahan yang selalu terlihat padanya selama sepuluh tahun hidup bersama kelima gurun

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status