Beranda / Fantasi / Kebangkitan Sang Naga Emas / Episode 65. Akhir Latihan

Share

Episode 65. Akhir Latihan

Penulis: Rai Seika
last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-23 07:30:57

"Adrian," panggil Pangeran Yuasa. Dia memberikan sebuah undangan kepada pelatih berambut merah yang saat ini sedang menerima undangan darinya.

“Apa ini?” tanya Adrian membolak-balik undangan yang baru saja diterimanya.

“Mulai besok aku akan belajar, terima kasih atas bantuannya melatihku selama ini,” balas Pangeran Yuasa.

“Belajar?” Adrian menatap pemuda tampan yang bermata biru di depannya seakan kata belajar itu terdengar aneh.

“Ujian masuk akan segera dimulai, aku tidak mau nilaiku jelek,” jawab Pangeran Yuasa. Dia menelisik ruangan Adrian mencari sosok Leonidas.

“Di mana dia?” gumam Pangeran Yuasa yang sedikit kecewa tidak menemukan pelatih memanahnya.

“Siapa yang kau cari?” Adrian sudah membuka undangannya. dia menganggukan kepalanya. “Aku pasti datang,” lanjut Adrian.

“Aku mencari Leo, setidaknya ingin pamit dan mengucapkan terima kasih,” jawab Pangeran Yuasa.

“Dia ada di tempat latihan bersama Aegaeon, pergilah ke sana.” Adrian kembali duduk d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 66. Hadiah Ulang Tahun

    Hari yang ditunggu tiba, meski sederhana perayaan hari ulang tahun Pangeran Yuasa dihadiri keluarga dekat dan beberapa teman. Adrian sudah datang dengan setelan jas berwarna navy. Rafael baru saja mendarat dengan suara dentuman yang kencang bersama kedua anak yang suaranya berisik, siapa lagi kalau bukan si kembar.“Kakak!” seru si kembar masuk ke tempat pesta.Pesta itu diadakan di luar ruangan dengan tenda yang dihias untuk tempat makan selebihnya tempat itu beratapkan bintang di langit. Dari kejauhan, angin berputar di atas awan terlihat mendekat, mereka sudah mulai waspada untuk pindah tempat jika cuaca hari ini tidak memungkinkan untuk mengadakan pesta di luar ruangan. Angin yang berputar itu semakin dekat dan sosok seorang wanita dengan gaun putih dan ungu terlihat. Rambut ungunya yang tertiup angin membuat wanita ini sangat cantik.“Rafael!” teriak wanita ini melompat dan memeluk Rafael dengan manja.“Hentikan, Alma!” Rafael melepaskan pelukan Alma.W

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-25
  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 67. Pertengkaran

    Mereka semua dipersilahkan untuk makan malam di meja yang sama, sebuah meja besar cukup untuk semua tamu undangan. Permaisuri Sawatari terus saja melihat ke arah Permaisuri Erina hingga akhirnya dia tidak lagi bisa diam."Maaf, acara ini seharusnya khusus untuk keluarga kenapa Anda ada di sini?" tanya Permaisuri Sawatari dengan nada bicara yang jelas tidak suka akan adanya dirinya."Saya diundang oleh Raja Yuichi," jawab Permaisuri Erina dengan senyuman manis menghiasi bibirnya.Tatapan tidak suka mendengar nama pria yang berada di samping dirinya lah yang mengundang wanita ini membuat Permaisuri Sawatari menoleh ke arah pria itu."Yang Mulia, bisa jelaskan?" tuntut Permaisuri Sawatari."Ehm," deham Raja Yuichi sebelum mulai menjawab. Dia melirik ke arah Rafael dan adik angkatnya itu justru berpura-pura tidak melihatnya. Dia pun menghela napas panjang kemudian beberapa kali mengatur napasnya hingga tenang."Dia Permaisuri Erina Shafira dan Jenderal Archilles Rhodizite dari Kerajaan Sil

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-26
  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 68. Pembicaraan Pagi Hari

    "Apa kau masih marah?" Raja Yuichi memperhatikan raut wajah istrinya yang masih belum juga memberikan senyuman padanya pagi ini."Menurutmu?" jawab ketus Permaisuri Sawatari."Aku tidak ada pilihan lain saat itu," ucap Raja Yuichi. Dia menarik sarung tangan di tangan kanannya, terlihat tangan itu menghitam."Kenapa dengan tanganmu?" Permaisuri Sawatari langsung saja mendekat dan memperhatikan tangan suaminya."Inilah yang terjadi saat aku menyentuh Yuan. Entah apa yang terjadi pada Yuan. Aku tidak bisa menyentuhnya," jawab Raja Yuichi."Kau penyembuh, apa tidak bisa disembuhkan?" tanya Permaisuri Sawatari, kemarahannya telah menguap dan berganti dengan kecemasan."Kenapa menyembunyikannya selama ini?" Raja Yuichi tersenyum, ternyata, meski sangat marah, istrinya masih sangat peduli padanya."Aku tidak ingin kau cemas. Archilles tidak mendapatkan kerusakan saat menyentuh Yuan, itu artinya hanya terjadi padaku, karena kristal kami berlawanan. Saat

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-28
  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 69. Tentang Rasa

    Rosaline termenung, dia memikirkan apa yang tadi dikatakan Permaisuri Sawatari. Bagaimana kalau itu benar? Atau hanya ungkapan keinginan dari Permaisuri Sawatari sendiri yang menginginkan dirinya. Dia masih terdiam saat Pangeran Yuasa melihatnya. Pemuda tampan yang melihat gadis berambut merah ini diam kemudian menghampirinya. Dia menggoyangkan tangannya tepat di depan wajah Rosaline dan gadis itu bergeming.Rasa penasaran kenapa gadis yang biasanya ceria menjadi pendiam seakan beku Pangeran Yuasa mendekatkan wajahnya, menempelkan dahinya untuk mengecek suhu badan gadis berambut merah itu.Rosaline tersadar dan tepat di depan matanya sepasang mata biru dengan bulu mata lentik sangat dekat dengannya."Pa …," Respon Rosaline sangat lambat hingga Pangeran Yuasa berkedip dua kali."Apa yang Pangeran lakukan!" teriak Rosaline mendorong Pangeran Yuasa tiba-tiba. Wajahnya memerah seperti udang rebus yang baru saja matang.“Apa dia tadi mau menciumku,” pikir Rosaline yang kali ini menjadi gu

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-01
  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 70. Pemuda dengan Rambut Matahari

    Rosaline memperhatikan Pangeran Yuasa dan Raja Yuichi yang sedang berlatih. Pangeran Yuasa dilatih untuk mengendalikan dan menggunakan kekuatan Aurum Sang Naga Emas. Rasa kantuk tiba-tiba menyerang dan Rosaline tertidur dengan bersandar pada kursi panjang tempatnya duduk saat ini. Suara langkah kaki kuda yang menarik kereta kuda terdengar. Riuh Kota Red Ruby dengan segala aktivitasnya. "Kenapa aku di sini?" gumam Rosaline. Seorang gadis kecil dengan rambut merah diikat dua melewati Rosaline. "Tunggu! Bukankah itu aku!?" Rosaline mengikuti gadis kecil itu. Gadis kecil yang berlari mengejar topinya yang tertiup angin hingga sampai di sebuah perumahan sepi dan bertabrakan dengan seorang anak kecil. "Aku ingat anak itu!" seru Rosaline melihat anak kecil berambut matahari yang ditabrak Rosaline kecil. "Ini ingatanku di masa lalu." "Maaf, bisa kau kembalikan topiku?" Rosaline kecil meminta topi yang ada tangan anak kecil itu. Dia langsung mengembalikannya. "Kenalkan namaku …," Ang

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-02
  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 71. Persiapan Keberangkatan

    Sejak hari itu Pangeran Yuasa merasa penasaran dengan pemuda berambut keemasan yang sempat diceritakan Rosaline. Pangeran Yuasa tidak pernah merasa bertemu Rosaline saat itu. Dia memang pernah bertemu tapi tidak pernah mengalami kejadian seperti yang diceritakan Rosaline. “Apa aku lupa?” Pangeran Yuasa memandang langit-langit kamarnya berusaha mengingat ingatan yang tidak dia temukan. “Aurum, apa kau ingat?” tanya Pangeran Yuasa. Naga itu mendengus dan menguap lalu menjawab dengan malas, “Sebelum segel dilepas aku bahkan tidak bisa melihat apapun ataupun mendengar tentunya aku tidak pernah tahu kenanganmu di masa lalu.” “Jadi siapa dia? Pemuda yang disukai Rosaline,” balas Pangeran Yuasa. Dia benar-benar ingin menjadi pemuda itu, orang yang disukai Rosaline. “Kenapa tidak kau tanyakan ke pengawalmu waktu itu, atau orang yang bersamamu waktu itu,” usul sang naga. “Kau benar!” seru Pangeran Yuasa yang langsung bangkit dari tidurnya dan keluar istana putri dan pangeran untuk menca

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-03
  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 72. Keberangkatan

    Semua barang-barang keperluan Pangeran Yuasa sudah dinaikkan ke kereta kuda. Rosaline membantu Pangeran Yuasa bersiap.“Pangeran, di sana nanti, Anda harus bisa mengerjakan semuanya sendiri, ingat tidak ada pelayan.” pesan Rosaline yang sedang menyisir rambut panjang Pangeran Yuasa lalu mengikatnya.“Iya,” jawab singkat Pangeran Yuasa. Dia memperhatikan Rosaline dari cermin di depannya. “Kau juga ikut, kan,” lanjut Pangeran Yuasa.“Ya, tapi Yang Mulia memintaku untuk belajar menjadi pengawal elite, jadi saya tidak bisa terus bersama Pangeran karena ada kelas juga.” Rosaline meletakkan sisirnya dan tersenyum puas melihat hasil dari ikatan rambutnya yang sempurna. “Apa paman sudah datang?” tanya Pangeran Yuasa menoleh ke arah Rosaline.“Tuan Rafael menunggu di hutan Onyx,” jawab Rosaline. Mereka turun ke lantai bawah dan disambut oleh Raja Yuichi dan Permaisuri Sawatari.“Kau sudah siap, Sayang?” Peluk Permaisuri Sawatari. Dia membelai lembut punggung putranya untuk yang terakhir kali

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-04
  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 73. Ujian Pertama

    Rosaline belum juga bisa memejamkan mata, dia terus saja khawatir dengan pangeran Yuasa. Bagaimana bisa dia berpisah di tempat asing dan membiarkan sang pangeran sendirian tanpa satupun pengawalan.“Tenang, Tuan Rafael bilang akademi aman,” gumam Rosaline menarik napas dan menghembuskannya beberapa kali.“Tapi,” bantahnya sendiri. Bagaimana bisa tenang jika ada makhluk aneh yang juga ada di sekitar akademi.Merasa tidak tenang, Rosaline mengetuk pintu kamar Pangeran Yuasa dan Rafael.“Ada apa?” Rafael yang membuka pintu dan bertanya.“Apa akademi benar-benar aman?” tanya Rosaline ingin memastikan dan menenangkan hatinya.“Aman, makhluk dunia bawah tidak akan bisa masuk. Akan tetapi itu tidak berlaku jika mereka mengendalikan manusia atau bangsa kristal lalu masuk dan membuat masalah di akademi. Makhluk dunia bawah pandai melakukan itu,” terang Rafael yang justru membuat Rosaline tidak tenang.Rafael mengajak Rosaline ke luar, mereka berada di balkon pengi

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-05

Bab terbaru

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 217 Penobatan

    Raja Quattro dikejutkan dengan tanaman merambat yang mulai menjalar dan terus tumbuh di bawah kakinya. Tanaman itu mengikuti ke mana sang raja baru melangkah. Seakan tahu sasarannya, tanaman rambat itu mengikat kaki Raja Quattro.“Kau mengendalikan tanaman!” teriak Raja Quattro saat tanaman rambat mulai melilitnya dari bawah. Kakinya telah terikat sempurna hingga lutut. Dia berusaha memotong sulur-sulur yang merambat cepat.“Aku tidak menguasai pengendalian tanaman,” balas Pangeran Yuasa.Pangeran Yuasa juga bingung dengan kondisi angin yang bertiup bersamaan dengan helai dedaunan. Aroma mint lembut terbawa dalam hembusan angin hingga semua pasukan berhenti berlari saat menghirup aromanya.“Jangan berkilah, hentikan tanaman ini!” teriak Raja Quattro saat tanaman rambat itu kini membungkus seluruh kakinya hingga ke pinggang dan masih menjalar. Bukan hanya di bawah kaki Raja Quattro tanaman mulai tumbuh di seluruh bagian. Ada beberapa bunga kecil yang mulai mekar pula.“Ayahanda,” gumam

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 216 Melawan Raja Quattro

    “Rosaline!” Damian menangkap tubuh Rosaline. Dia menepuk pipi adik perempuannya supaya sadar.Raja Quattro yang melihat barrier tujuh lapis. Rosaline menghilang menyeringai. Senyumannya membuat Damian merasa merinding. Tubuh Rosaline tiba-tiba terasa ringan. Damian yang melihat perubahan itu menyipitkan mata tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tubuh Rosaline yang sedang pingsan tiba-tiba berpindah dari tangan Damian ke tangan Raja Quattro tanpa disadarinya. Angin Raja Quattro yang memindahkannya secepat kilat.Keberadaan Rosaline di tangan Raja Quattro membuat mereka semua bergidik. Raja itu melakukan segala cara demi tercapai tujuannya.“Pangeran! Turun dan serahkan dirimu, atau ....” Raja Quattro memperlihatkan Rosaline yang berada di tangannya dan memberikan isyarat gerakan tangan di depan leher seperti diiris.“Bagaimana Yuasa?” Aurum yang bersatu dengan Pangeran Yuasa tidak bisa tinggal diam. Baginya Rosaline merupakan orang yang berharga, setidaknya dia menganggap gadis itu

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 215 Runtuhnya Istana Mawar

    Adrian merasa ada yang janggal. Saat mereka meninggalkan Istana Mawar, permaisuri menyambut mereka. Namun, saat ini meskipun keributan sangat besar terjadi tidak ada tanda-tanda keberadaan permaisuri.“Tunggu.” Adrian menghentikan Pangeran Yuan yang akan membuka pintu ke kamar Raja Yuichi.“Ada apa?”Kedua anak kembar itu saling berpandangan kemudian melihat ke arah Adrian.“Kalian tunggu sebentar,” ucap Adrian meminta kedua anak kembar ini menunggu dan dia menyelinap masuk diam-diam.Tak lama berselang, Aurum bersama dengan Pangeran Yuasa masuk ke dalam.“Sedang apa?” tanya Aurum yang melihat dua anak sedang berdiri di depan pintu. Dia mencari tempat untuk meletakkan Pangeran Yuasa yang sedang tidak sadarkan diri. Setelah memindai ruangan dengan teliti dia menemukan ada kursi panjang dan akhirnya merebahkan Pangeran Yuasa di sana.“Apa yang terjadi dengan Kakak?” tanya Pangeran Yuan.“Kehabisan energi, sudah hal biasa,” jawab Aurum.Rosaline menanyakan keberadaan Adrian kepada Putri

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 214 Kekuatan Pangeran Yuasa

    Pangeran Yuasa berjalan menuju ke bangunan utama Istana Mawar. Mereka yang berada di depan sang pangeran menyingkir tanpa perintah. Semua orang seakan mendapatkan tekanan yang begitu berat dan tidak bisa beranjak dari tempatnya kecuali mereka yang menghalangi jalan seakan kakinya bergerak sendiri untuk memberi jalan sang pangeran. “Apa ini?!” batin Raja Quattro. Dia tidak bisa bergerak bahkan menunduk saat Pangeran Yuasa lewat di depannya. “Kau ingin tahu kekuatan apakah ini? Ini adalah kekuatan untuk mengendalikan, aku memang lemah tapi dengan kekuatan ini kau pun akan bertekuk lutut,” bisik Pangeran Yuasa di depan Raja Quattro. “Salam kepada Yang Mulia,” ucap Raja Quattro, ucapan yang seharusnya tidak pernah keluar dari mulutnya. Dia berlutut di depan Pangeran Yuasa. Semua pengikut sang raja pun mengikuti apa yang dilakukannya. “Sial, bagaimana bisa tubuhku dipaksa seperti ini!” batin Raja Quattro mengumpat dalam hati, mengutuk sang pangeran atas perlakuannya merendahkan dirinya.

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 213 Melawan Raja Quattro

    Aurum menerjang prajurit yang menghalanginya. Dia tidak peduli dengan mereka yang menghalangi dan berlari ke arah Pangeran Yuasa.“Yuasa!”Raja Quattro yang melihat Aurum mendekat mengangkat tangannya. Dia mengucapkan sesuatu dan angin besar menerbangkan Aurum, naga yang begitu besar seakan tidak memiliki berat. Aurum terhempas dan menimpa beberapa prajurit.“Dasar pengganggu.” Raja Quattro membuat pembatas, pembatas yang membuat gentar siapa pun yang ada di sana. Mereka berdua berada di tengah-tengah pusaran angin.“Siapa yang akan menolongmu sekarang, Pangeran? Kau bukan apa-apa tanpa teman-temanmu. Kau pikir aku tidak tahu, kau lemah, sangat lemah, hanya karena kau terlahir sebagai anak raja maka semua ini bisa kau miliki. Sungguh membuat iri. Aku yang berusaha sekuat tenaga, berjuang dari bawah hanya bisa menduduki posisi jenderal. Sementara kau akan menjadi raja? Enak saja. Aku juga bisa melakukan pemurnian, ternyata itu bukan kekuatan spesial.” Raja Quattro menyeringai. Dia mena

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 212 Perbedaan Kekuatan

    “Cepat, kita harus menolong ayah!” seru Pangeran Yuasa.Yuan terbang lebih dulu, dia dapat merasakan kekuatan kristal hitam yang begitu besar.“Aneh, kenapa kristal hitam sangat terasa di sini, ini akan sangat buruk untuk ayah dan kakak,” batin Pangeran Yuan. Dia mendekati Yui dan membicarakan tentang firasatnya.“Istana Mawar ada di depan.” Pangeran Yuasa memberikan komandonya.Putri Yui memperlambat terbangnya saat merasakan sesuatu yang tidak biasa.“Ada apa?” tanya Pangeran Yuasa saat melihat kedua adik kembarnya berhenti dan tidak melanjutkan perjalanan mereka.“Itu!” Mata Pangeran Yuasa terbelalak, pasukan yang berjajar rapi mungkin lebih dari 10.000 prajurit ada di sana. Mereka dipimpin oleh Raja Quattro dan para jenderalnya.“Melawan mereka rasanya seperti menggali kubur sendiri,” gumam Rosaline.Sekuat-kuatnya mereka jika lawannya begitu banyak tetap saja akan sangat sulit.Pangeran Yuasa melihat pergerakan pasukan Damian dan yang lain menuju Istana Mawar. Pasukan mereka hany

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 211 Serangan Ke Istana

    Pangeran Yuasa terbang bersama dengan kedua adik kembarnya. Mereka mendarat di depan sebuah pintu besar yang terletak di tengah hutan.“Kurasa Aurum tidak akan muat,” ucap Pangeran Yuasa melihat sebuah pintu yang lebih besar dari pintu rumah pada umumnya, tetapi lebih kecil jika dibandingkan dengan gerbang dimensi.Pangeran Yuan tersenyum, “Dia bisa berubah, kan,” sambung Pangeran Yuan.Aurum berubah wujud. Dia terlihat seperti Pangeran Yuasa, yang berbeda hanya warna matanya, tetap keemasan.“Aku pasti muat dengan wujud ini,” ucap Aurum tersenyum simpul.“Rosaline,” panggil Pangeran Yuasa dan gadis itu mengangguk. Dia tahu dirinya diminta memasang barrier.“Tidak perlu,” tolak Pangeran Yuan saat gadis berambut merah itu akan memasangkan barrier padanya.“Tapi, Pangeran bisa terluka,” balas Rosaline.Pemuda dengan wajah yang sama seperti Putri Yui itu tersenyum, “Aku tidak apa-apa. Berikan pada Yui dan yang lainnya.”Rosaline berbalik dan membuat barrier untuk Putri Yui dan juga Aurum

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 210 Akan Kulindungi

    Xavier menghadang mereka yang semuanya berpakaian hitam. Satu lawan sekumpulan orang tak membuat pria bersenjata tombak hitam ini gentar.“Kenapa kalian tidak menyerang saat kami sedang terlelap, sungguh baik hati sekali menunggu hingga kami bangun.” Xavier merasa mereka ternyata masih punya hati nurani.Salah satu dari mereka terlihat terluka oleh luka bakar, Xavier merasa mengenal luka tersebut, luka yang di akibatkan oleh api hitam.“Apa Rafael berjaga tadi malam? Bukankah dia tidur lebih dulu dariku,” batin Xavier.Malam itu mereka berusaha menyerang, menunggu mereka terlelap. Saat kaki mereka melangkah cukup dekat dengan rumah pohon, sebuah barrier tujuh lapis ternyata menyelubungi tempat itu. Barrier itu sangat keras dan dengan usaha yang cukup besar mereka menghancurkan ke tujuh lapis pelindung tersebut.“Tuan Xavier, kami masih segan dengan Anda. Mereka kristal berwarna tidak seharusnya Anda membelanya,” ucap salah satu dari pria berpakaian hitam di depan Xavier.“Kalian belum

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 209 Kejutan di Pagi Hari

    Malam semakin larut, Damian menggigil seakan seluruh tubuhnya diselimuti salju.“Kak!” Adrian berusaha membuat barrier untuk membuat udara sekitar Damian lebih hangat, tetapi percuma hal itu tidak berdampak sedikitpun.Seperti para korban yang lain, Damian mulai meracau, mengatakan hal-hal aneh. Bahkan bahasa yang digunakan juga bukan bahasa yang biasa digunakan, dia seperti bersenandung kadang berteriak dan sesaat kemudian menangis.“Kak Damian?!”Adrian berusaha menyadarkan Damian yang seperti orang lain saat tengah malam tiba, dia sangat aneh.“Adrian, tidak ada yang bisa kita lakukan, dia bukan Damian saat ini, kontaminasi di tubuhnya sedang menguasainya, ingatan dari noda-noda kristal yang diserapnya tidak bisa dikendalikan. Percuma, dia akan kembali lagi esok hari, kita hanya bisa menjaganya agar tidak melukai dirinya sendiri.” Menteri Feng Zhui membuat suhu udara sekitar Damian menjadi hangat. Pria berambut merah itu terlihat tidak terlalu menggigil lagi. Adrian membuat barrier

DMCA.com Protection Status