Beranda / Fantasi / Kebangkitan Sang Naga Emas / Episode 189 Kelulusan

Share

Episode 189 Kelulusan

Penulis: Rai Seika
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-30 10:03:25

Pangeran Yuasa berlari saat melihat Rosaline sudah menunggunya di gerbang akademi. Gadis berambut merah itu mengenakan tunik berwarna biru tua. Dia menoleh saat Pangeran Yuasa memanggilnya.

“Jadi kita mau ke mana?” tanya Rosaline. Dia berusaha tersenyum lembut menyembunyikan debaran di dada yang sudah berlari maraton. Rosaline terus saja teringat kata-kata Serafina bahwa sang pangeran akan mengajaknya kencan hari ini.

“Aurum ingin jalan-jalan dan aku bosan jika hanya kami berdua. Kita ke pusat perbelanjaan dan membeli makanan untuk perut naga yang kelaparan ini.” Pangeran Yuasa menoleh ke arah samping dan seorang pemuda yang sama persis dengan Pangeran Yuasa muncul.

“Oh.”

Rosaline merasa kecewa, ternyata mereka tidak pergi berdua saja.

“Harusnya aku tahu,” batin Rosaline. Di luar ekspektasinya, ternyata Pangeran Yuasa hanya ingin ditemani. Itu pun menemani naganya untuk jalan-jalan.

“Aurum, itu sudah banyak nanti perutmu sakit kalau terlalu banyak makan. Bagaimana kalau sampai terlalu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 190 Sidang Keluarga

    Satu minggu yang lalu.Kota Red ruby didatangi arak-arakan kereta kuda. Kereta kuda dengan simbol kerajaan memasuki gerbang utama dan terus berjalan dan berhenti di salah satu rumah bangsawan Rubyheart. Semua orang penasaran dengan kedatangan salah satu kereta kuda yang merupakan kereta milik sang raja. Gosip pun menyebar di antara mereka.“Yang Mulia.” Pemilik rumah yang merupakan kepala keluarga Rubyheart terkejut saat melihat Raja Yuichi turun dari kereta kuda bersama dengan beberapa pengawal kerajaan.“Tuan Reymond Rubyheart, maafkan kedatangan saya yang tiba-tiba.” Raja Yuichi memberi salam kepada pemilik rumah yang masih kebingungan dengan kedatangannya.“Ah, maafkan ketidaksopanan saya, Yang Mulia. Silakan masuk.” Pria berambut merah itu membukakan pintu lebar-lebar mempersilakan sang raja untuk masuk. Para pengawal tetap berada di luar hanya sang raja saja yang masuk ke dalam.“Silakan duduk, Yang Mulia,” ucap Reymond sambil meminta pelayannya menyediakan hidangan untuk tamuny

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31
  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 191 Ujian Kekuatan

    Pangeran Yuasa bersama dengan Raja Yuichi memenuhi janjinya kembali ke Kota Red Ruby. Sambutan hangat diberikan oleh keluarga Rubyheart. Kepala keluarga Rubyheart, Raymond telah menyiapkan sebuah arena untuk menguji kekuatan dari Pangeran Yuasa.“Terima kasih, sambutannya,” ucap Raja Yuichi mendampingi putranya untuk melakukan ujian kekuatan.“Silakan duduk, Yang Mulia.” Raymond meminta pelayannya mengantarkan Raja Yuichi ke tempat duduk di bangku penonton.“Pangeran silakan.” Raymond meminta Pangeran Yuasa untuk bersiap dan memasuki arena pertarungan.Di sudut arena, Damian sudah bersiap. Dia yang akan bertarung dengan Pangeran Yuasa.“Kak, ingat jangan terlalu keras memukulnya,” bisik Rosaline sebelum mereka memasuki arena.“Tenang saja, kakakmu ini tidak akan melukai pangeran tampanmu itu,” bisik Damian.Sementara itu, keluarga Rubyheart yang lain mulai duduk di bangku penonton termasuk Rosaline.“Kak, di mana ayah?” bisik Rosaline.“Tadi ada,” balas Valeria mencari keberadaan ayah

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-01
  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 192 Pertunangan

    Rosaline melepaskan pelukannya. Mereka berdua tersipu malu dan salah tingkah dihadapan kedua keluarga yang memperhatikan mereka. “Anak muda,” gumam Reymond melihat putrinya bersama Pangeran Yuasa. “Jadi bagaimana dengan lamaran kami?” Raja Yuichi tidak membuang waktu dan langsung menanyakan kejelasan hubungan antara kedua keluarga. “Yang Mulia, tentu saja keluarga kami sangat tersanjung dengan lamaran tersebut. Mana mungkin kami menolak, lagi pula mereka berdua saling mencintai bukankah tidak baik memisahkan mereka,” jawab Reymond. Pria ini berusaha tersenyum di depan Raja Yuichi meskipun menahan rasa sakit di tubuhnya. “Tuan Reymond, izinkan saya mengobati luka-luka Anda,” lanjut Raja Yuichi yang dijawab dengan gelengan kepala. “Tidak, Yang Mulia, saya ingin luka ini sembuh dengan sendirinya. Saya ingin mengingat kesombongan yang telah menjatuhkan diri saya sendiri. Saya terlalu percaya diri, ternyata Pangeran Yuasa bukanlah pangeran yang lemah, saya terlalu meremehkannya,” sahut

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-06
  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 193 Istana Persik

    “Rasakan dan dengarkan suaranya, Yuasa,” perintah Raja Yuichi menekan tangan Pangeran Yuasa ke kristal cahaya. “Saya tidak mendengarnya, kristal ini tidak bersuara,” balas Pangeran Yuasa. Pria dengan mata kehijauan itu menatap putra pertamanya dengan sendu menggelengkan kepalanya serta menghela napas berat, “Kita istirahat dulu.” “Kenapa, padahal sudah jelas saat itu kristal cahaya mengakui Yuasa, kenapa kristal ini tidak bersuara padanya. Sekarang aku sudah kehilangan kemampuanku. Tanpa pemurnian, negeri ini akan mulai terkontaminasi.” Raja Yuichi menghela napas berat sekali lagi, dia ingin Pangeran Yuasa secepatnya menguasai kemampuan pemurnian. Namun, jika suara kristal tidak bisa didengar maka akan sulit melakukan latihan. “Ayah … ayahanda!” panggil Pangeran Yuasa yang melihat Raja Yuichi terdiam. “Ya!” Dia menoleh ke arah Pangeran Yuasa yang terlihat khawatir. Senyuman tipis tergambar lembut dan dia pun mengusap puncak kepala sang pangeran. “Tidak apa-apa, ayo kita makan sian

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-17
  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 194 Naga Kristal

    “Yuichi!” Naga hijau itu mulai panik saat menyadari penunggangnya mulai kehilangan kesadaran. “Mantra apa yang gadis itu lemparkan,” geram naga kehijauan itu. Meskipun dia marah, mencari jalan kembali ke dunia kristal merupakan prioritas utama saat ini. Dia harus segera mendapatkan bantuan untuk menolong pemuda yang berada di punggungnya. Kepakan sayap semakin pelan, naga kehijauan itu tidak bisa terbang dengan kecepatan maksimal dengan kondisi penunggannya yang sudah benar-benar tidak sadarkan diri. Hutan Onyx mulai terlihat dan dengan sigap naga itu berhenti di sebuah rumah yang berada di tengah hutan. Seorang pria bertubuh kekar sontak kaget melihat seekor naga hijau yang terbang rendah. Dia melihat ada penunggang di punggung naga itu. “Yuichi!” Pria itu bergegas membawa pemuda di punggung naga masuk ke dalam rumah. “Rafael! Kemarilah,” teriak pria itu dengan lantang lalu datang seorang anak kecil mendekatinya. “Kenapa dia?”

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 195 Menyingkap Masa Lalu

    Yuichi membawa Rafael bersamanya. Dia kembali melewati perbatasan dunia kristal dan dunia manusia. Sebuah pelindung yang menyekat keduanya membuat tuberlensi sehingga mereka harus berhadapan dengan pusaran angin yang ganas. “Rafael, barrier!” perintah Yuichi dan anak kecil itu menyelimuti naga hijau itu dengan sebuah perisai pelindung. Pusaran angin yang menghantam terhalang pelindung sehingga keempatnya tidak terluka sedikitpun hingga mendarat di Istana Persik. Yuichi tidak perlu bersusah payah mencari gadis itu karena dia berada di bawah pohon persik, seakan-akan tahu hari ini dirinya akan datang. “Kebetulan sekali, aku ingin bicara denganmu,” ucap Yuichi mendekati gadis itu. “Bukan kebetulan, tidak ada yang kebetulan di dunia ini,” jawab gadis itu mengangguk. “Maksudmu kau sudah tahu aku akan datang?” Mata Yuichi menyipit memandang gadis ini, dia sangat cantik, jika saja dia bukan manusia pasti lebih sempurna. Gadis itu mendongak da

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-19
  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 196 Menemui Naga Kristal

    Langkah seseorang terdengar mendekati Aurum. Naga keemasan itu membuka matanya.“Yuasa, bangun!” Melalui benaknya dia berusaha membangunkan Pangeran Yuasa yang tertidur bersamanya.“Yuasa!” Kali ini dia menggunakan moncongnya untuk membangunkan pangeran tidur yang masih terlelap.“Yuasa,” ucap pria yang baru saja datang. Dia dengan lembut menguncang tubuh Pangeran Yuasa yang belum juga bangun.“Lima menit lagi,” gumam Pangeran Yuasa.“Yuasa, bangunlah,” bisik Raja Yuichi di telinga Pangeran Yuasa.Sebuah langkah kecil datang mendekat, langkah yang lebih ringan. Baik Raja Yuichi maupun Aurum menoleh untuk melihat siapa pemilik langkah itu.“Rosaline.”Keduanya menyebut nama gadis itu dalam hati tanpa terucap.Gadis itu membungkuk memberi salam kepada Raja Yuichi dan juga Aurum, sang Naga.“Biar saya yang membangunkannya,” ucap gadis itu mendekat dan Raja Yuichi mengangguk lalu memberi ruang untuk Rosaline membangunkan pangeran tidur itu.“Pangeran, bangunlah.” Suara Rosaline seperti me

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-20
  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 197 Muslihat

    Raja Yuichi berjalan ke aula di mana kristal cahaya berada. Dia menyentuh kristal itu. Helaan napas berat dihembuskannya, dia tidak lagi bisa merasakan atau pun mendengar suara kristal.“Yuichi!” Kristal cahaya memanggil dirinya, tetapi Raja Yuichi tak lagi bisa mendengar.“Yuichi, kau dalam bahaya!” Kristal cahaya berusaha memperingatkan. Namun, semua itu sia-sia, Raja Yuichi berjalan menjauh dari kristal cahaya.Seorang penjaga melapor bahwa Jenderal Quattro ingin menemuinya.“Suruh dia masuk,” titah Raja Yuichi. Dia berjalan ke arah singgasana dan duduk di sana. Raja Yuichi melihat Jenderal Quattro masuk dan memberinya salam.“Salam, Yang Mulia,” ucap Jenderal Quattro.Selanjutnya jenderal itu memberikan laporan tentang kondisi perbatasan.“Kau masih menyisakan orang-orang di sekitar gerbang dunia bawah?” Raja Yuichi menyipitkan matanya menatap Jenderal Quattro.Jenderal Quattro tersenyum simpul. “Yang Mulia, mereka hanya berjaga kalau makhluk terkutuk dari dunia bawah berani kelua

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-22

Bab terbaru

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 217 Penobatan

    Raja Quattro dikejutkan dengan tanaman merambat yang mulai menjalar dan terus tumbuh di bawah kakinya. Tanaman itu mengikuti ke mana sang raja baru melangkah. Seakan tahu sasarannya, tanaman rambat itu mengikat kaki Raja Quattro.“Kau mengendalikan tanaman!” teriak Raja Quattro saat tanaman rambat mulai melilitnya dari bawah. Kakinya telah terikat sempurna hingga lutut. Dia berusaha memotong sulur-sulur yang merambat cepat.“Aku tidak menguasai pengendalian tanaman,” balas Pangeran Yuasa.Pangeran Yuasa juga bingung dengan kondisi angin yang bertiup bersamaan dengan helai dedaunan. Aroma mint lembut terbawa dalam hembusan angin hingga semua pasukan berhenti berlari saat menghirup aromanya.“Jangan berkilah, hentikan tanaman ini!” teriak Raja Quattro saat tanaman rambat itu kini membungkus seluruh kakinya hingga ke pinggang dan masih menjalar. Bukan hanya di bawah kaki Raja Quattro tanaman mulai tumbuh di seluruh bagian. Ada beberapa bunga kecil yang mulai mekar pula.“Ayahanda,” gumam

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 216 Melawan Raja Quattro

    “Rosaline!” Damian menangkap tubuh Rosaline. Dia menepuk pipi adik perempuannya supaya sadar.Raja Quattro yang melihat barrier tujuh lapis. Rosaline menghilang menyeringai. Senyumannya membuat Damian merasa merinding. Tubuh Rosaline tiba-tiba terasa ringan. Damian yang melihat perubahan itu menyipitkan mata tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tubuh Rosaline yang sedang pingsan tiba-tiba berpindah dari tangan Damian ke tangan Raja Quattro tanpa disadarinya. Angin Raja Quattro yang memindahkannya secepat kilat.Keberadaan Rosaline di tangan Raja Quattro membuat mereka semua bergidik. Raja itu melakukan segala cara demi tercapai tujuannya.“Pangeran! Turun dan serahkan dirimu, atau ....” Raja Quattro memperlihatkan Rosaline yang berada di tangannya dan memberikan isyarat gerakan tangan di depan leher seperti diiris.“Bagaimana Yuasa?” Aurum yang bersatu dengan Pangeran Yuasa tidak bisa tinggal diam. Baginya Rosaline merupakan orang yang berharga, setidaknya dia menganggap gadis itu

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 215 Runtuhnya Istana Mawar

    Adrian merasa ada yang janggal. Saat mereka meninggalkan Istana Mawar, permaisuri menyambut mereka. Namun, saat ini meskipun keributan sangat besar terjadi tidak ada tanda-tanda keberadaan permaisuri.“Tunggu.” Adrian menghentikan Pangeran Yuan yang akan membuka pintu ke kamar Raja Yuichi.“Ada apa?”Kedua anak kembar itu saling berpandangan kemudian melihat ke arah Adrian.“Kalian tunggu sebentar,” ucap Adrian meminta kedua anak kembar ini menunggu dan dia menyelinap masuk diam-diam.Tak lama berselang, Aurum bersama dengan Pangeran Yuasa masuk ke dalam.“Sedang apa?” tanya Aurum yang melihat dua anak sedang berdiri di depan pintu. Dia mencari tempat untuk meletakkan Pangeran Yuasa yang sedang tidak sadarkan diri. Setelah memindai ruangan dengan teliti dia menemukan ada kursi panjang dan akhirnya merebahkan Pangeran Yuasa di sana.“Apa yang terjadi dengan Kakak?” tanya Pangeran Yuan.“Kehabisan energi, sudah hal biasa,” jawab Aurum.Rosaline menanyakan keberadaan Adrian kepada Putri

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 214 Kekuatan Pangeran Yuasa

    Pangeran Yuasa berjalan menuju ke bangunan utama Istana Mawar. Mereka yang berada di depan sang pangeran menyingkir tanpa perintah. Semua orang seakan mendapatkan tekanan yang begitu berat dan tidak bisa beranjak dari tempatnya kecuali mereka yang menghalangi jalan seakan kakinya bergerak sendiri untuk memberi jalan sang pangeran. “Apa ini?!” batin Raja Quattro. Dia tidak bisa bergerak bahkan menunduk saat Pangeran Yuasa lewat di depannya. “Kau ingin tahu kekuatan apakah ini? Ini adalah kekuatan untuk mengendalikan, aku memang lemah tapi dengan kekuatan ini kau pun akan bertekuk lutut,” bisik Pangeran Yuasa di depan Raja Quattro. “Salam kepada Yang Mulia,” ucap Raja Quattro, ucapan yang seharusnya tidak pernah keluar dari mulutnya. Dia berlutut di depan Pangeran Yuasa. Semua pengikut sang raja pun mengikuti apa yang dilakukannya. “Sial, bagaimana bisa tubuhku dipaksa seperti ini!” batin Raja Quattro mengumpat dalam hati, mengutuk sang pangeran atas perlakuannya merendahkan dirinya.

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 213 Melawan Raja Quattro

    Aurum menerjang prajurit yang menghalanginya. Dia tidak peduli dengan mereka yang menghalangi dan berlari ke arah Pangeran Yuasa.“Yuasa!”Raja Quattro yang melihat Aurum mendekat mengangkat tangannya. Dia mengucapkan sesuatu dan angin besar menerbangkan Aurum, naga yang begitu besar seakan tidak memiliki berat. Aurum terhempas dan menimpa beberapa prajurit.“Dasar pengganggu.” Raja Quattro membuat pembatas, pembatas yang membuat gentar siapa pun yang ada di sana. Mereka berdua berada di tengah-tengah pusaran angin.“Siapa yang akan menolongmu sekarang, Pangeran? Kau bukan apa-apa tanpa teman-temanmu. Kau pikir aku tidak tahu, kau lemah, sangat lemah, hanya karena kau terlahir sebagai anak raja maka semua ini bisa kau miliki. Sungguh membuat iri. Aku yang berusaha sekuat tenaga, berjuang dari bawah hanya bisa menduduki posisi jenderal. Sementara kau akan menjadi raja? Enak saja. Aku juga bisa melakukan pemurnian, ternyata itu bukan kekuatan spesial.” Raja Quattro menyeringai. Dia mena

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 212 Perbedaan Kekuatan

    “Cepat, kita harus menolong ayah!” seru Pangeran Yuasa.Yuan terbang lebih dulu, dia dapat merasakan kekuatan kristal hitam yang begitu besar.“Aneh, kenapa kristal hitam sangat terasa di sini, ini akan sangat buruk untuk ayah dan kakak,” batin Pangeran Yuan. Dia mendekati Yui dan membicarakan tentang firasatnya.“Istana Mawar ada di depan.” Pangeran Yuasa memberikan komandonya.Putri Yui memperlambat terbangnya saat merasakan sesuatu yang tidak biasa.“Ada apa?” tanya Pangeran Yuasa saat melihat kedua adik kembarnya berhenti dan tidak melanjutkan perjalanan mereka.“Itu!” Mata Pangeran Yuasa terbelalak, pasukan yang berjajar rapi mungkin lebih dari 10.000 prajurit ada di sana. Mereka dipimpin oleh Raja Quattro dan para jenderalnya.“Melawan mereka rasanya seperti menggali kubur sendiri,” gumam Rosaline.Sekuat-kuatnya mereka jika lawannya begitu banyak tetap saja akan sangat sulit.Pangeran Yuasa melihat pergerakan pasukan Damian dan yang lain menuju Istana Mawar. Pasukan mereka hany

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 211 Serangan Ke Istana

    Pangeran Yuasa terbang bersama dengan kedua adik kembarnya. Mereka mendarat di depan sebuah pintu besar yang terletak di tengah hutan.“Kurasa Aurum tidak akan muat,” ucap Pangeran Yuasa melihat sebuah pintu yang lebih besar dari pintu rumah pada umumnya, tetapi lebih kecil jika dibandingkan dengan gerbang dimensi.Pangeran Yuan tersenyum, “Dia bisa berubah, kan,” sambung Pangeran Yuan.Aurum berubah wujud. Dia terlihat seperti Pangeran Yuasa, yang berbeda hanya warna matanya, tetap keemasan.“Aku pasti muat dengan wujud ini,” ucap Aurum tersenyum simpul.“Rosaline,” panggil Pangeran Yuasa dan gadis itu mengangguk. Dia tahu dirinya diminta memasang barrier.“Tidak perlu,” tolak Pangeran Yuan saat gadis berambut merah itu akan memasangkan barrier padanya.“Tapi, Pangeran bisa terluka,” balas Rosaline.Pemuda dengan wajah yang sama seperti Putri Yui itu tersenyum, “Aku tidak apa-apa. Berikan pada Yui dan yang lainnya.”Rosaline berbalik dan membuat barrier untuk Putri Yui dan juga Aurum

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 210 Akan Kulindungi

    Xavier menghadang mereka yang semuanya berpakaian hitam. Satu lawan sekumpulan orang tak membuat pria bersenjata tombak hitam ini gentar.“Kenapa kalian tidak menyerang saat kami sedang terlelap, sungguh baik hati sekali menunggu hingga kami bangun.” Xavier merasa mereka ternyata masih punya hati nurani.Salah satu dari mereka terlihat terluka oleh luka bakar, Xavier merasa mengenal luka tersebut, luka yang di akibatkan oleh api hitam.“Apa Rafael berjaga tadi malam? Bukankah dia tidur lebih dulu dariku,” batin Xavier.Malam itu mereka berusaha menyerang, menunggu mereka terlelap. Saat kaki mereka melangkah cukup dekat dengan rumah pohon, sebuah barrier tujuh lapis ternyata menyelubungi tempat itu. Barrier itu sangat keras dan dengan usaha yang cukup besar mereka menghancurkan ke tujuh lapis pelindung tersebut.“Tuan Xavier, kami masih segan dengan Anda. Mereka kristal berwarna tidak seharusnya Anda membelanya,” ucap salah satu dari pria berpakaian hitam di depan Xavier.“Kalian belum

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 209 Kejutan di Pagi Hari

    Malam semakin larut, Damian menggigil seakan seluruh tubuhnya diselimuti salju.“Kak!” Adrian berusaha membuat barrier untuk membuat udara sekitar Damian lebih hangat, tetapi percuma hal itu tidak berdampak sedikitpun.Seperti para korban yang lain, Damian mulai meracau, mengatakan hal-hal aneh. Bahkan bahasa yang digunakan juga bukan bahasa yang biasa digunakan, dia seperti bersenandung kadang berteriak dan sesaat kemudian menangis.“Kak Damian?!”Adrian berusaha menyadarkan Damian yang seperti orang lain saat tengah malam tiba, dia sangat aneh.“Adrian, tidak ada yang bisa kita lakukan, dia bukan Damian saat ini, kontaminasi di tubuhnya sedang menguasainya, ingatan dari noda-noda kristal yang diserapnya tidak bisa dikendalikan. Percuma, dia akan kembali lagi esok hari, kita hanya bisa menjaganya agar tidak melukai dirinya sendiri.” Menteri Feng Zhui membuat suhu udara sekitar Damian menjadi hangat. Pria berambut merah itu terlihat tidak terlalu menggigil lagi. Adrian membuat barrier

DMCA.com Protection Status