Setelah memperhatikan sekelilingnya Nau Sang yang tidak menemukan siapapun kembali terdiam, Nau Sang merasa sangat yakin dengan apa yang baru saja didengarnya karena dirinya tidak mungkin salah mendengar."Kenapa tidak menjawab? Apa kamu tidak melihat halilintar itu?" Tanya Gaura.Gaura sang Raja iblis masih menunggu jawaban Nau Sang yang saat ini hanya diam, Gaura mulai menebak-nebak apa mungkin halilintar itu masih berkaitan dengan Nau Sang yang berlatih di wilayah bawah."Jangan memberitahunya."Suara yang kembali terdengar membuat Nau Sang lekas memperhatikan sekelilingnya, sama seperti sebelumnya Nau Sang yang tidak menemukan apapun kembali terdiam."Jika aku tidak boleh memberitahunya maka tunjukkan dirimu," ucap Nau Sang."Kamu tidak boleh memberitahunya."Jawaban yang sama yang di dengarnya membuat Nau Sang yakin jika ada yang berbicara padanya, siapapun itu dia tidak menginginkan dirinya memberitahu raja Demon Gaura kalau dirinyalah yang tersambar halilintar dan memiliki keku
Nau Sang memutuskan untuk diam dan pergi kembali ke tempat pelatihan fisiknya, Nau Sang malas bertengkar dengan roh pedang yang sangat sensitif karena Nau Sang merasa tidak ada yang salah dengan perkataannya."Setelah menghinaku beraninya kamu hanya diam, apa kamu meremehkan ku!" Teriak roh pedang dengan kesal.Nau Sang masih tidak menjawab perkataan roh pedang dan tidak peduli dia marah-marah, Nau Sang berpikir membiarkannya pasti akan membuatnya diam dengan sendirinya."Kamu orang yang sangat menyebalkan yang pernah membangkitkan ku, orang orang sebelumnya akan langsung menjilat ku setelah tahu aku adalah roh pedang," ucap roh pedang yang semakin tidak terima di diamkan oleh Nau Sang."Itu mereka, bukan aku," sahut Nau Sang sambil terus berjalan pergi."Kamu!"Roh pedang yang semakin marah tidak tahu harus berkata apa lagi, roh pedang memang dari awal merasa kalau Nau Sang berbeda dari yang lainnya.Nau Sang kembali diam dan terus berjalan ke tempatnya sebelumnya, karena Nau Sang te
Sambil berjalan pergi meninggalkan wilayah Osaka kenangan buruk pemilik tubuh sebelumya kembali memenuhi kepala Nau Sang. Pemilik tubuh sebelumnya terlahir dari keluarga Suh, kedua orangtuanya yang meninggal saat dirinya masih kecil membuatnya harus tinggal bersama Nenek nya.Sang nenek yang tidak pernah menghiraukannya membuatnya dikucilkan oleh para paman, bibi dan para anak anak bibinya , apalagi dirinya juga tidak memiliki kekuatan semua orang yang ada di kota terus menindas nya tanpa henti.Tidak memiliki orang tua dan saudara kandung membuat pemilik tubuh sebelumnya tidak bisa berbagi cerita dengan siapapun, pemilik tubuh sebelumnya hanya bisa diam menyimpan kesedihannya dari kecil sampai dirinya besar dan mati dengan sangat menyedihkan.Walau roda berputar Nau Sang yang mengingat semua itu ikut merasa sedih, Nau Sang yakin yang terjadi pada pemilik tubuh sebelumnya adalah karma karena dirinya adalah Raja Demon yang reinkarnasi menjadi manusia, tapi bagi Nau Sang sendiri janji a
Nau Sang masih menatap Sangu yang terus berbicara sendiri, Sangu terus saja meremehkan Nau Sang yang hanya diam menatapnya, kesal terus mendengar perkataan Sangu Nau Sang bergegas menarik pedangnya.Gleeeek.Sangu menelan ludah saat melihat Nau Sang menarik pedangnya, pedang yang sangat berkilau dan terlihat tajam membuat Sangu terdiam tidak lagi berani meremehkannya."Lawan dia Sangu," ucap bawahan Sangu."Apa kalian tidak melihat pedangnya," sahut Sangu.Wheeeeeeeeeeeeeesssss.Wheeeeeeeeeeeeeesssss.Nau Sang mengayunkan pedangnya ke arah Sangu dan bawahannya, Nau Sang yang sengaja menekan kekuatannya membuat Sangu dan bawahannya hanya kehilangan bajunya karena sobek terkena serangan ayunan pedang."Kamu!"Sangu tidak terima baju mahalnya disobek oleh Nau Sang, walau merasa sedikit takut melihat pedang Nau Sang Sangu tetap berlari ke arah Nau Sang."Mati saja kamu!" Teriak Sangu.Buuuuuuuuuuug.Satu pukulan yang dilayangkan Sangu ke Nau Sang dengan kekuatan penuh berhasil di tangkap
Lima bandit yang tersisa dan sang pemimpinnya masih menetap ke arah Nau Sang, pemimpin bandit yang tidak terima melihat semua anggotanya mati bersiap memanggil bantuan, pemimpin Bandit mempunyai terompet yang bisa memanggil semua bawahannya untuk segera berkumpul tidak peduli mereka semua berada sejauh mana.Pemimpin Bandit membunyikan terompet berulang kali sambil memperhatikan sekelilingnya, setelah membunyikan terompet beberapa kali dan tidak melihat satupun bawahannya datang pemimpin Bandit langsung menatap ke arah Nau Sang.Pemimpin Bandit sangat yakin tidak datangnya anggotanya yang lain masih berkaitan dengan Nau Sang atau mungkin saja saat ini semua bawahannya sudah dihabisi sama seperti bawahan yang berada di sekelilingnya."Kenapa tidak ada yang berbicara? Apa yang kalian tunggu?" Tanya Nau Sang sambil menatap pemimpin bandit dan tersenyum ke arahnya."Bawahan Ku... .""Seperti yang sudah kamu pikirkan, aku sudah membunuh mereka semua," ucap Nau Sang."Aku menghabisi mereka
Nau Sang yang keluar dari kota masih menyesal karena tidak bisa membunuh seluruh anggota keluarga Suh, tubuhnya saat ini seperti masih memiliki kesadaran tersendiri sampai dirinya malah membantu seluruh warga kota yang seharusnya mereka semua mati saja.Haaaaah.Nau Sang menarik nafas panjang sambil terus berjalan pergi, karena permasalahan dendam sudah selesai saat ini dirinya hanya perlu kembali ke kerajaan Namgala untuk bertanya pada adiknya kenapa sampai tega membunuhnya, padahal diantara mereka sama sekali tidak ada dendam.Kerajaan Namgala memiliki wilayah yang sangat luas, kota Tarin yang menjadi ibukota kerajaan Namgala menjadi kota terbesar, kota Tarin disebut juga sebagai kota terkaya karena seluruh rumah di sana hanya dihuni oleh para pejabat istana dan orang-orang keluarga kaya.Nau Sang tiba-tiba teringat bagaimana mulanya semua bisa sampai seperti itu, dirinya ikut membantu Raja Sanwan saat memindahkan rakyat biasa ke wilayah lain, walau sebenarnya dirinya tidak mau memb
Sang pelayan menceritakan semua yang sudah di dengarnya dan benar-benar berharap Nau Sang sebagai teman sang Jenderal perang bisa membalaskan dendamnya, sang pelayan bahkan sampai berlutut pada Nau Sang dan berulang kali memintanya membalaskan dendam dirinya.Mendengar semua itu perasaan Nau Sang semakin menggebu amarah dan dendamnya juga semakin menjadi-jadi, sebenarnya tanpa diminta oleh sang pelayan dirinya akan membalas dendam pada adiknya dan Raja Sanwan, Nau Sang akan membalas dendam pada mereka dan membuat mereka menyesali perbuatan mereka.Nau Sang yang sebelumnya kelelahan dan sangat lapar seketika tidak lagi merasakan lapar sedikitpun, Nau Sang langsung berjalan pergi meninggalkan restoran saat itu juga, Nau Sang sama sekali tidak peduli ke mana dirinya harus pergi memikirkan apa yang akan dilakukan olehnya."Jujur saja, aku sama sekali tidak mengerti apa yang kalian bicarakan, siapa Jenderal perang itu sebenarnya?" ucap Aru yang melihat Nau Sang berjalan dengan penuh amarah
Ran masih berpikir keras siapa sebenarnya pria di depannya saat ini? Dari perkataannya Ran merasa orang di depannya seperti memiliki dendam padanya, tapi dirinya memang sudah terlalu banyak memilikimu Mungkin orang di depannya saat ini adalah salah satu dari mereka."Aku tidak tahu dari mana kamu mengetahui nama lengkapku, Tapi karena kamu mencari masalah denganku aku tidak akan membiarkanmu lepas begitu saja," ucap Ran."Oh, memangnya apa yang akan kamu lakukan? Apa kamu akan melawanku dengan bawahan mu yang seperti ini," sahut Nau Sang sambil menunjuk bawahan Ran yang terkapar di tanah."Kamu!""Baiklah, tunggu saja aku pasti tidak akan membiarkanmu begitu saja, aku pasti akan mencari mu lagi," ucap Ran yang langsung pergi."Tidak perlu mencari ku lagi, suatu hari kita pasti akan bertemu," sahut Nau Sang yang pergi berlawanan arah dari Ran.Nau Sang berjalan pergi sambil mengepalkan tangannya, pertemuan yang tidak diinginkan itu membuat Nau Sang semakin membenci adiknya, Nau Sang be