Selamat membaca. Terima kasih masih setia menunggu update Wang Songrui.
Ilusi yang dibuat sosok bayangan hitam hanya untuk membangkitkan kebenciannya.Songrui kembali tersadar.Ia duduk bersila.Berusaha mengendalikan kebencian di hati seperti saat biksu tua mengujinya dengan perisai hati.Songrui menarik napas panjang.Memejamkan mata.Hingga di menit berikut, suasana menjadi hening.Udara dingin menyadarkan bahwa ilusi telah berakhir.Songruipun kembali membuka matanya.“Tidak ada satu orangpun yang bisa keluar dari ilusiku!”“Bagaimana kau bisa melakukannya?!” Sosok bayangan hitam berucap kesal.Songrui tersenyum remeh.“Itu karena aku berbeda dari orang lain!”“Baik! Kalau begitu, tak ada gunanya aku membiarkanmu hidup!” ucapan terakhir itu beriring dengan keluarnya sosok bayangan hitam sekali lagi dari dalam kubuh balok es.Secara tiba-tiba Songrui diserang!Kali ini serangan yang diterima berbeda dari sebelumnya.Meski selama bertahun-tahun sosok bayangan hitam dikurung, namun kekuatannya tak bisa diremehkan.Ia menghindar dan mencoba melawan balik s
Songrui yang hendak berlari menuju ke arah makam dihentikan oleh perkataan Yizhen.“Tak ada gunanya kau ke sana!”“Tubuh fana guru pendiri telah dibawa oleh Bo Bingwen!”Mata Songrui membulat besar.Ia menarik napas dalam.Menekan emosi hingga kedua kepalan tangannya ikut bergetar.“Sekarang kita kehilangan jejak Bingwen. Tak tahu ke mana ia membawa tubuh fana guru pendiri dan untuk apa ia melakukannya?”Kali ini Songrui benar-benar tak tahu harus berbuat apa.Perasaan campur aduk telah membuntukan pikirannya.Ia bahkan hampir tak bisa menopang tubuhnya berdiri.Clap!Untung saja murid pertama cepat meraih lengan Songrui—mencegahnya terjatuh.“Darah?!” ungkap murid pertama memelototi punggung Songrui.“Kau terluka! Cepat obati lukamu dulu!”“Tidak!” bantah Songrui memaksakan tubuhnya berdiri tegak, “aku baik-baik sa….”Bruuk!“XIONGRUI!”Sayangnya ia justru kehilangan kesadaran meski memaksakan diri untuk terlihat baik-baik saja.Songrui dibawa ke dalam ruangan oleh beberapa murid.Di
Bagaimana dia bisa ada di sini?Jika mereka sengaja disiapkan oleh selir Hua Rong ke sini, tentunya ada hal besar yang sengaja ingin dilindungi.Dan hal ini semakin membuktikan bahwa memang benar semua pendekar yang menghilang disembunyikan di dalam wilayah gunung Qianshen.Ia meminta guru Yizhen dan Haoyun untuk menemukan lokasi para pendekar yang hilang di dalam gunung.“Gunung seluas ini, kau ingin kami berdua saja yang mencarinya?!” guru Yizhen memelototi dengan nada tak terima.“Guru jangan khawatir, kemampuan Kak Haoyun tidak bisa diremehkan!” sosor Songrui menoleh ke arah Haoyun.“Dik Xiongrui jangan khawatir, serahkan padaku!”Usai berucap Haoyun segera pergi meninggalkan Songrui, diikuti guru Yizhen dengan ekspresi terpaksa.Para prajurit yang menyerang Tuan Donghai dan murid pertama berhasil dihentikan Songrui tepat pada waktunya.Tliing!Pedang yang hampir mendarat tepat di kepala Donghai dihadang oleh Songrui.Buukh!Dalam sekali pukulan lelaki yang menyerang terlempar ke b
“Xiongrui? Wang Songrui?” gumam Gaozhi.“Tidak mungkin! Kau sudah mati!” lanjutnya lagi dengan tatapan tak percaya.“Kau juga tak melihat tubuhku dimakan hewan buas, bagaimana kau bisa meyakinkan aku sudah mati?” bisik Songrui.Ia kembali berdiri, menghunuskan belati ke arah Gaozhi dengan wajah dingin.“Katakan! Di mana para pendekar yang menghilang disembunyikan?” lanjutnya membentak.“Baik! Akan kuberitahu!” Gaozhi mengangguk-angguk sambil berdiri.Tling!Belati di tangan Songrui terlempar.Gaozhi secara tiba-tiba menggunakan trik mencuri kesempatan di saat Songrui mulai lengah.Bukh!Songrui yang terkejut dipukul hingga terenyak ke belakang.Kesempatan ini digunakan Gaozhi melarikan diri.Kedua mata Songrui menatap diam.Secara perlahan sudut bibirnya melengkung dengan sorot mata dingin melihat bayangan Gaozhi menghilang di tengah hutan.“Dik Xiongrui, kau tak apa?”“Perlu aku mengejarnya?” tanya murid pertama usai memastikan keadaan Songrui.“Tidak perlu!”“Kenapa?” murid pertama m
Melihat ekspresi dari permaisuri, Songrui merasa ada sesuatu yang disembunyikan.Ia memberanikan diri untuk bertanya.Tak menyangka jawaban permaisuri mengejutkan mereka.Ternyata penyakit yang dialami kaisar adalah perbuatan seseorang.“Selir Hua Rong!”“Tapi, bukankah selir Hua Rong sangat mencintai kaisar?” tanya guru Yizhen.“Cinta?!” Permaisuri tersenyum remeh, “satu-satunya wanita yang mencintai kaisar hanya aku seorang!”“Aku tahu kau mungkin tidak akan mempercayaiku, guru Yizhen! Apalagi selir Hua Rong adalah murid dari perguruan Yuancheng.”“Tapi sejak ia memasuki istana, semua gerak-gerik dan niatnya aku sendiri tahu lebih jelas!”“Maaf, permaisuri. Bukan aku tidak percaya terhadapmu, hanya saja aku tak menyangka selir Hua Rong bisa sekejam itu,” balas guru Yizhen memasang wajah bersalah.Permaisuri menarik napas panjang. Ia kembali melanjutkan penjelasan tentang semua tindakan selir Hua Rong sejak memasuki istana.“Semua orang yang memasuki istana memiliki ambisi demi keuntu
Setelah mendapatkan jawaban dari permasuri Songrui kembali ke ruang kamar penginapannya.Keesokkan pagi Songrui, guru Yizhen, dan murid pertama telah berada di depan penginapan—menunggu permaisuri dan Haoyun keluar.Tak lama menunggu akhirnya permaisuri keluar dari gedung penginapan seorang diri.Sepasang mata Songrui memperhatikan arah belakang permaisuri sambil berkata, “di mana Tuan Donghai?”“Dia sudah pergi tadi subuh. Aku memintanya melakukan sesuatu hal penting,” jawab permaisuri.Songrui memasang wajah kaku dan perlahan ia berucap kembali, “sendirian?!”“Aku tahu apa yang kau pikirkan, Xiongrui,” balas permaisuri tersenyum kecil.“Tapi kakakku itu bukanlah orang yang sederhana. Jadi jangan mengkhawatirkannya,” lanjutnya lalu berjalan memasuki kereta.Lagi Songrui menatap murid pertama, "bagaimana dengan Kak Haoyun? Kakak pertama, bukankah Kak Haoyun semalam bersama denganmu?"Pertanyaan Songrui dibalas dengan wajah gugup dari murid pertama hingga membuat Songrui semakin khawati
TRANG!Bunyi dari arah lain menarik perhatian!“Itu di sana!”“Kejar!”Perhatian petugas keamanan teralihkan sebelum Songrui mengangkat wajahnya.Semua petugas keamanan mengejar lelaki berpenampilan acak-acakkan yang terlihat misterius.Dari jauh, Songrui justru memperhatikan sosok lelaki yang dikejar petugas keamanan hingga bayangannya menghilang di antara bangunan.“Kenapa diam saja? Apa kau mau menunggu petugas keamanan kembali lagi dan menangkapmu?”Murid pertama dengan cepat menarik tangan Songrui dan berlari menjauhi keramaian.Merasa situasi telah aman, keduanya berhenti di lorong kecil.Sementara Songrui diam dalam pemikirannya sendiri, murid pertama mengintip di balik bangunan—mewaspadai jangan sampai ada yang mengikuti mereka.“Xiongrui, apa rencanamu?” tanya murid pertama yang tak lepas dari pengawasan di kejauhan.“Dengan begitu banyak petugas keamanan, bersembunyi seperti ini bukanlah pilihan terbaik,” lanjutnya lagi.Sayangnya Songrui tidak fokus mendengarkan perkataan m
Usaha Songrui tidak sia-sia.Gadis itu berupaya menahan Songrui tinggal lebih lama di dalam ruang kamarnya dengan menawarkan jasanya demi mendapatkan informasi tentang keberadaan prajurit yang ada di dalam cerita Songrui.“Asalkan Tuan mempertemukanku dengannya, akan aku lakukan apapun keinginan Tuan,” lagi gadis itu melemparkan wajah memelas dengan tatapan berkaca-kaca.Songrui terdiam sejenak.Saat ini rencana yang disusunnya belum sempurna, sebab ia sendiri tidak yakin bisa bertemu dengan lelaki yang dimaksud.Namun informasi dari permaisuri telah memudahkannya bertemu dengan sahabatnya di masa lalu yang merupakan kekasih dari nona Giok, sebab lelaki itu ternyata selama ini selalu melindungi nona giok dari jauh secara diam-diam.Beruntung sekali situasi kini membantu Songrui.Sepasang telinganya merespon cepat—merasakan suatu pergerakkan.“Baiklah! Aku bisa membantu Nona, tapi harus melihat kemampuanmu malam ini!”Songrui melangkah ke depan dengan senyuman kecil.“Kau! Apa yang kau
Usai menyimpan kedua wujud asli kakaknya, Songrui memasang wajah datar berjalan melewati guru misterius.“Xiongrui, kau mau ke mana?”Pertanyaan guru misterius menghentikan langkah kakinya.Ia terdiam.Suasana hening itu berubah setelah kedatangan guru pemabuk dan guru penjudi.“Ada apa dengan kalian berdua?” tanya guru penjudi.Pertanyaan itu dijawab langsung oleh guru misterius.“Jangan terlalu bersedih, mereka berdua hanya kembali dari awal, seperti saat kami menemukannya,” sambung guru pemabuk.“Tapi, butuh waktu yang sangat lama untuk membuat mereka bereinkarnasi kembali,” lanjut guru penjudi.Sedikitpun ekspresi sedih tidak terlihat di wajah kedua guru itu.Raut wajah Songrui sedikit berubah mendengar perkataan kedua guru.Ia teringat kembali perkataan biksu tua sebelum akhirnya tersadar.“Maksud guru, mereka berdua masih bisa diselamatkan?”Guru penjudi dan guru pemabuk dengan santai menjelaskan bahwa kedua kakaknya adalah benda roh milik para dewa yang kemungkinan besar sedang
“Kak pertama, sekarang bagaimana?” Haoyun menatap murid pertama.“Guru pasti akan menyalahkanku karena tidak menjaga Dik Xiongrui dengan baik.”Murid pertama mengacuhkan perkataan Haoyun. Tatapan matanya hanya fokus pada tubuh Songrui yang terbaring di depan mereka.“Sudahlah Kak, jika kau ingin manangis, maka menangislah—”“Diam!” sela murid pertama memasang wajah serius menatap ke depan.Ngiiing!Haoyun yang sejak tadi ribut kini terdiam.Sebuah benda aneh keluar dari tubuh Songrui.“Kak, ini? Bukankah ini?”“Haoyun, sekarang Songrui masih punya harapan!” tutur murid pertama.“Kak, sejak awal kau sudah tahu dan menyembunyikannya dariku?”Murid pertama menoleh ke arah Haoyun.“Diamlah, dan cepat bantu aku!” desak murid pertama.********“Tempat apa ini?”Mendapati dirinya terbangun di tempat yang serupa seperti langit, Songrui menoleh ke kiri dan ke kanan.Ia kembali mengingat bayangan pertempuran dengan jiwa jahat.“Ini tidak seperti lautan kesadaranku.”“Jadi aku benar-benar sudah m
Gerakan terakhir Songrui mengakhiri ritualnya.Ujung pedang penghakiman tertuju ke arahnya!(Menggunakan pedang penghakiman untuk membunuhku?! Sungguh naif!)Ngiing!Jiwa jahat kembali berupaya mengendalikan tubuh Songrui, tapi Songrui menggunakan kedua energi di dalam tubuhnya untuk menekan jiwa jahat di dalam sana.(Roh pedang sialan! Beraninya kau mengkhianatiku!)Ngiiing!Tsk!Deg!Upaya Songrui berhasil!Pedang penghakiman menembus tubuhnya.“Jiwa jahat, kau sudah kalah! Sekarang semuanya telah berakhir!” ucap Songrui pelan.(Dasar bodoh! Kita berdua telah menyatu, membunuhku sama saja dengan membunuh dirimu sendiri. Selamanya kau tidak akan pernah bereinkarnasi!)Songrui tersenyum lega.Ia sama sekali tidak terkejut mendengar perkataan jiwa jahat, sebab roh pedang telah memberitahu sebelumnya bahwa satu-satunya cara agar jiwa jahat binasa selamanya, yaitu membiarkan jiwa jahat menyatu dengan tubuh Songrui.Awalnya Songrui sedikit ragu, tapi ketika roh pedang memberitahukan bahwa
“Apa yang kau lakukan!?” jiwa jahat berucap cemas.Sebilah pisau yang berada dalam genggaman Songrui kini telah menusuk dadanya sendiri.Tsk!“Ugh!”Sekali lagi ia mendorong kuat pisau yang dipegangnya hingga sepenuhnya masuk ke dalam dada.“Dasar bodoh! Beraninya kau?!” lagi jiwa jahat berucap.Tindakan Songrui menggagalkan ritual jiwa jahat terhadap kedua kakaknya.Sret!Ditariknya keluar pisau yang menusuk jantung.Meski Songrui menahan rasa sakit yang luar biasa, tapi ia bisa merasakan energi jiwa jahat mulai melemah.Trang!Memanfaatkan peluang itu ia melepaskan semua belenggu di pergelangan.Brukh!Ia terduduk sambil menahan bekas tusukkan di dadanya.Bayangan penderitaan semua orang masih terlintas dalam pikiran.Hanya memikirkan itu saja, Songrui berupaya mengambil kembali kendali atas tubuhnya sendiri.Ia duduk bersila.Memejamkan mata dan menenangkan pikiran.Rencana yang telah ia susun tidak boleh berhenti hanya karena luka di tubuhnya.Meski peluang keberhasilan rencana itu
“Jangan khawatir, setelah semuanya selesai, kalian berdua akan melihat seberapa besar kekuatanku!” ucap Songrui melemparkan pandangan matanya ke arah jiwa jahat.“Akhirnya kau sadar juga, Xiongrui. Jika dari awal kau menerimanya, aku tentu tidak akan menyakitimu.”Jiwa jahat begitu bersemangat. Ia segera memulai ritual!Tubuh Songrui perlahan mengudara bersama jiwa jahat.Proses ritual dilanjutkan.“Hentikan!” seru murid pertama menyerang—mencoba menggagalkan.Sliiing!Sayangnya serangan murid pertama digagalkan oleh jiwa jahat.“Meskipun harus mengorbankan nyawaku, tidak akan kubiarkan kau melakukannya!”“Jangan terbaru-buru!” sosor jiwa jahat menyela, “kau masih berguna untuk keberhasilan rencanaku.”“Setelah aku berhasil, nyawamu tidak lagi berharga, kau bisa pergi dengan tenang!” lanjut jiwa jahat mengulurkan tangannya.Murid pertama diposisikan di antara Songrui dan jiwa jahat.Ritual penyatuan dilanjutkan.Dengan menggunakan kekuatannya, jiwa jahat memaksa wujud asli murid pertam
Setelah mendapat serangan itu Songrui merasa ada keanehan dengan tubuhnya.Secara alami orang biasa pasti akan mengalami kesakitan luar biasa, tapi saat ini ada ledakan energi jahat yang besar dalam tubuhnya.Songrui berdiri sambil menatap bingung kedua telapak tangannya.Adanya energi jahat sebesar itu, tubuhnya bahkan tidak ada penolakan atau reaksi seperti biasa. Namun beberapa detik kemudian, dadanya terasa aneh.“Sudah saatnya!” seru jiwa jahat.Pandangan Songrui teralihkan melihat jiwa jahat berdiri di depannya.Sreek!Tangan jiwa jahat secepat kilat mengarah ke depannyaDEG!Kedua mata Songrui membulat besar!Sesuatu yang masuk di dalam sana seperti mencengkeram kuat dan menarik paksa jantungnya keluar!“Apa yang kau lakukan?!”“Karena kau menolak tawaran yang kuberikan, maka akan kuambil apa yang menjadi milikku!Krak!“Segel jiwa!” ucap jiwa jahat kesal, “pantas saja aku tidak bisa mengendalikanmu. Tapi sekarang dengan kekuatanku, segel ini tidak berguna sama sekali!”"Buum!
Sekian banyak pasukan jiwa jahat keluar dari dalam portal.Hanya dalam hitungan detik mereka telah dikelilingi pasukan jiwa jahat.Para guru, murid seperguruan, bahkan semua orang diserang secara membabi buta.Melihat ketidakberdayaan, Songrui terpaksa bertindak.Tebasan pedang penghakiman melenyapkan jiwa jahat, akan tetapi hal itu justru membuat Songrui kehilangan kendali.Semakin banyak prajurit jiwa jahat yang dibinasakan, energi jahat di tubuh Songrui semakin besar.Racun jiwa jahat bereaksi.Keinginan membunuh semakin kuat.CLAP!Tindakan Songrui terhenti.Sebuah tangan mencengkeram kuat pergelangan tangannya.“Xiongrui! Cukup!” pungkas murid pertama, “kau tak boleh melakukannya lagi!”“Menyingkir!” bentak Songrui menatap tajam ke arah murid pertama.“Jika dilanjutkan, kau akan dikendalikan sepenuhnya oleh energi jahat!”Mendengar hal itu, Songrui tersenyum menakutkan lalu kembali berucap “mereka ditakdirkan untuk mati di tanganku!”Kegeramannya memuncak saat melihat pergelangan
???Saat semua tenggelam dalam kebingungan, jiwa jahat muncul kembali.Energi jahat dari berbagai arah muncul dan diserap oleh jiwa jahat.Kenapa pedang penghakiman tak bisa menghancurkan jiwa jahat?Sebenarnya apa yang salah? “Kau masih tak cukup kuat untuk menandingiku, Xiongrui!”“Di dunia ini, kejahatan di hati manusia jauh lebih besar dari kebaikan!”Swiing!Tubuh Songrui terangkat.Racun jiwa jahat bereaksi berkali-kali lipat.Keinginan membunuh menjadi semakin kuat.Bayangan peperangan di masa lalu muncul dalam ingatannya.Terasa seperti nyata.Menahan reaksi racun jiwa jahat ia kehilangan kesadaran, dan terbangun di suatu tempat yang berbeda.Istana langit yang megah.Berpakaian zirah perang.Dikerumuni oleh para dewa yang siap menyerang.Pedang penghakiman di tangan mengayun bebas membalas para dewa yang menghujaninya dengan serangan bertubi-tubi.Sementara Songrui bingung dengan apa yang terjadi, salah satu dewa menyadarkannya dengan satu kalimat.“Rupanya ini ingatan jiwa j
Awalnya Songrui tak percaya sedikitpun perkataan Hua Rong. Namun saat wanita itu memberitahukan bahwa selama ini ingatannya sengaja disegel oleh guru Liu Yaoshan, Songrui mulai meragukan kepercayaannya sendiri.Ia teringat kejadian masa lalu di saat kedua orang tuanya yang merupakan seorang jenderal sedang ditugaskan oleh kaisar sebelumnya untuk membinasakan sebuah kerajaan.Semua yang dikatakan Hua Rong jika dikaitkan dengan masa lalu memang sangat masuk akal.Apalagi saat Hua Rong dibawa guru Liu Yaoshan masuk ke dalam perguruan, bertepatan setelah kedua orang tuanya memenangkan pertempuran.“Guru Liu Yaoshan, kaisar dan semua orang yang ada di kerajaan ini pantas mendapatkan balasan!”“Terutama kau, Songrui!”“Aku ingin membunuhmu dengan tanganku sendiri!”Songrui terdiam menatap Hua Rong.Sepasang mata yang dipenuhi dendam, persis seperti dirinya dulu yang dipenuhi dendam atas kematian sang guru.Wuushh!Dalam diamnya, Hua Rong berlari dengan tangan yang memegang lurus sebilah peda