Bella bertanya, "Apa kamu pernah berpacaran sebelumnya?""Pernah." Elvaro menjawab dengan jujur, "Tapi, itu sudah lama sekali. Aku sudah lama menjomblo."Keduanya mengobrol untuk sesaat. Bella mendapati bahwa pria ini sangat berhati-hati sehingga tidak mungkin bisa mendapatkan petunjuk apa pun. Jadi, dia memutuskan untuk berhenti bertanya.Tatapan Bella tampak suram, ekspresinya juga datar tanpa menunjukkan emosi apa pun. Dia berkata dengan tidak acuh, seolah-olah hal ini tidak berkaitan dengan dirinya, "Kamu sudah mendengar rumor tentangku dan Pak Alex di perusahaan? Kenyataannya memang seperti itu. Aku memang simpanan Pak Alex sebelumnya, sekarang kami juga masih berhubungan."Kemudian, Bella bertanya dengan blak-blakan, "Apa kamu tidak merasa jijik? Kamu yakin masih ingin mengejarku setelah mengetahui fakta ini?"Elvaro mengernyit mendengarnya. Dia tidak menyangka bahwa Bella akan seterus terang ini. Sesudah berpikir sesaat, dia menjawab dengan tulus, "Tidak mungkin kalau aku tidak
Gisella tidak berbicara untuk waktu yang lama. Melihat ini, mata Dian seketika berbinar-binar. Dia melanjutkan, "Bella benar-benar pintar merayu pria! Dia merayu Pak Alex, lalu menyetujui permintaan Elvaro dan membuat Pak Bryan menyatakan perasaannya ...."Gisella akhirnya tersadar dari lamunannya. Dia menatap Dian dengan dingin sembari menegur, "Kerja yang benar, jangan hanya tahu bergosip. Hati-hati kamu dipecat!"....Hari-hari berlalu dengan cepat. Hari ini adalah perayaan tahunan Runner Group yang ke-4. Lantaran ini adalah hari besar, Runner Group merayakannya di hotel terbesar Kota Yongum. Seluruh staf tentu menghadiri acara ini.Bryan datang bersama Bella. Setelah Bryan berpidato, semua orang boleh beraktivitas dengan bebas. Semuanya berjalan ke arah kolam renang karena makanan mewah telah disiapkan di sana. Karena ini buffet, mereka boleh mengambil makanan sepuasnya.Sementara itu, lapangan rumput yang cukup jauh dari sana dihiasi oleh lampu kecil yang berkelip-kelip. Pemandang
Luna menunjuk Bella sembari membentak, "Jalang ini kekasih gelapmu, 'kan? Kamu tahu apa yang dia lakukan di belakangmu? Dia menerima cinta Elvaro dan berpacaran dengannya! Selain itu, dia juga punya hubungan istimewa dengan Pak Bryan! Kenapa kamu masih mau wanita kotor seperti dia!"Luna seperti wanita yang menggila. Bella mengira Alex akan mencampakkannya atau melemparkannya kembali ke kolam. Namun, hal seperti ini tidak terjadi. Pria ini tetap memeluknya sambil menatap Luna dengan dingin dan berkata, "Siapa kamu? Berani sekali kamu memaki wanitaku!"Selesai berbicara, Alex sontak menendang Luna. Luna yang tadinya berdiri di tepi kolam seketika jatuh ke dalam.Saat ini, para staf Runner Group telah berkerumun karena insiden ini. Mereka melihat Alex berlari dan menolong Bella tanpa ragu sedikit pun, juga mendengarnya menyebut Bella sebagai wanitanya. Tentu saja, mereka juga melihat Alex menendang Luna ke dalam kolam.Bryan juga menghampiri. Sebelum dia sempat berbicara, Alex sudah mena
Bella menghela napas dalam hati. Dia membiarkan Alex memeluknya, sambil mendengar suara napas Alex yang semakin teratur. Mungkin pria itu sudah terlelap. Setelah itu, Bella membuka matanya dan menatap wajah pria yang tampan itu. Bella telah mengikuti Alex selama 4 tahun, sejak dari usianya masih sangat muda.Dalam hatinya membatin, 'Apakah Alex ... benar-benar suka padaku? Dia pasti suka padaku, 'kan? Paling tidak, dia sangat menyukai tubuhku.'Keesokan sorenya, saat Bella pulang kerja. Ketika berjalan keluar dari gedung kantornya, Bella melihat seorang wanita yang menghampirinya. "Nyonya Viola.""Ya," jawab Viola. Tatapannya penuh dengan kebencian, tetapi dia tetap mempertahankan sikapnya yang bak seorang bangsawan. "Bella, kamu ada waktu sekarang?"Bella mengangguk pelan. Kemudian, dia pergi ke kafe di ujung jalanan bersama Viola. Viola mendongak menatap Bella, lalu berkata dengan terus terang, "Butuh berapa banyak uang agar kamu bisa menjauhi anakku selama-lamanya?"Bella menggeleng
Abby memberi tahu sopir itu, "Kamu tadi melihat sendiri bahwa Bella yang mendorong mertuaku sehingga mertuaku sampai kecelakaan!"Sopir itu tidak berani menerima uang yang diberikan Abby. Namun, Abby tersenyum tipis sambil berkata, "Aku tunangan Alex yang sah, aku juga yang akan menjadi pemilik Keluarga Lee kelak! Lagi pula, kamu juga seharusnya tahu kenapa mertuaku mencari wanita itu, 'kan? Kalau mertuaku tahu, dia juga pasti akan setuju melakukan hal ini. Karena hanya dengan begitulah, kita baru bisa mengusir wanita itu dari sisi Alex!"Akhirnya, Abby berhasil meyakinkan sopir tersebut. Dia juga mengirim pesan kepada Elvaro, meminta Elvaro untuk segera menghancurkan semua rekaman kamera pengawas di lokasi kecelakaan Viola!Di rumah sakit. Alex terus menunggu di luar ruang perawatan intensif. Abby menemani di sisinya, memberikan dukungan dengan mengatakan, "Alex, kamu tidak perlu terlalu khawatir, aku yakin Ibu tidak akan apa-apa!"Alex tetap diam. Dia dan adiknya telah kehilangan aya
Ketika Bryan dan Jerry bersama-sama menjemput Bella keluar dari kantor polisi, Bryan melepaskan jasnya dan meletakkannya di atas tubuh Bella. Sementara itu, Jerry membukakan pintu mobil untuknya. Kedua pria yang tinggi dan tampan itu melindungi Bella saat dia masuk ke dalam mobil.Ketika mobil Alex tiba, dia melihat semua kejadian ini dengan mata kepala sendiri. Hari itu, Bella kembali ke apartemen Jerry. Malam harinya, saat Bella baru saja tertidur, dia merasakan sesuatu yang mendesaknya dan sebuah ciuman penuh gairah dari seorang pria hampir menelan dirinya. Dia mendorong pria tersebut dengan keras, lalu menyalakan lampu dan melihat ke arah pria itu dengan dingin, "Alex, apa yang kamu lakukan?""Menurutmu?" Alex mendekat lagi. Bella mendorongnya jauh-jauh sambil berkata, "Alex, hubungan kita sudah berakhir!"Alex mengerutkan kening sambil menatap Bella. "Karena itu kamu pindah dari Grand Palace ke tempat Jerry? Ada Jerry, Bryan, lalu muncul lagi Elvaro! Kenapa kamu selalu menggoda pr
Nada bicara Alex yang rendah dan dingin terdengar sungguh menakutkan. Emosinya siap meledak setiap saat. "Dia pacarmu? Bella, apa kamu lupa kamu milik siapa? Kamu malah membawanya ke sini?"Alex ingin sekali mencekik Bella dan mengakhiri semuanya. "Kamu juga ingin berhubungan dengannya di tempat aku merawatmu?"Bella berkata, "Ya!"Alex benar-benar ingin membunuh seseorang. "Katakan sekali lagi!"Pada saat ini, Elvaro mendekat dan ingin merebut Bella. "Pak Alex, Bella sudah bilang dia dan kamu ...."Sebelum Elvaro selesai berbicara, Alex meliriknya dengan tatapan yang dingin dan penuh kebencian. "Kalau kamu ingin menghilang dari Kota Yongum selamanya, coba saja katakan satu kata lagi! Aku akan mengabulkan keinginanmu sekarang!"Elvaro terdiam dan tidak berani berbicara lagi.Alex berkata, "Pergi!"Elvaro terus berlari tanpa berhenti. Alex menyuruh Bella untuk melihat Elvaro dan berkata sambil tersenyum dingin, "Apa kamu melihatnya? Inilah pria yang kamu sebut pacar!"Bella terdiam.Ale
Abby mendekat dan meletakkan mangkuk di tangannya. Kemudian, dia berjalan ke depan Alex, meraih tangannya yang besar, dan meletakkan tangan itu di perutnya sendiri. "Alex, coba sentuh ini. Anak kita sudah lebih dari empat bulan, dia sudah bisa bergerak."Abby mengenakan gaun tidur seksi dari bahan sutra. Saat Abby memegang tangan Alex dan meletakkannya di perut, rasanya hampir tidak ada bedanya dengan meletakkan tangan itu di tubuhnya langsung.Alex mengernyitkan alisnya dan langsung menarik tangannya. Dia menatap Abby dengan tatapan yang kesal. "Aku katakan sekali lagi, keluar!"Kali ini, Abby benar-benar menangis dan air matanya bercucuran. Dia menatap Alex dengan penuh kesedihan dan rasa sakit. "Apa kamu harus begitu dingin padaku?"Setelah menanyakan itu, Abby memeluk pinggang Alex tanpa memedulikan apa pun lagi. Dia menempelkan pipinya ke dada Alex dan menatap Alex dengan tatapan yang tulus dan antusias. Dia berkata pada Alex, "Alex, kamu belum pernah menyentuhku lagi setelah mala