Share

bahagia

"Iya, Mbak. Pakde juga sering datang ke sini, hanya ngasih makanan ringan dan negokin Rani katanya."

"Sama bude atau Sekar?"

"Kemarin sama Bang Fai. Nggak tahu, katanya ada urusan dengan Abah."

Mulut Arin hanya membentuk huruf O menanggapi ucapan Rani. Pakdenya itu memang kerap datang ke pesantren. Yang Arin pernah dengar, katanya Sekar hendak dijodohkan dengan anak Abah yang ada di Kairo juga. Entahlah, itu hanya kabar angin dan Arin tak ingin menanyakan hal lebih pribadi pada Pakde Supri meski mereka saudara dekat. Ada batasan sejauh mana memasuki masalah keluarga masing-masing.

"Kalau begitu, Mbak pulang dulu ya. Mbak tadi pamit pada Ibu hanya sebentar perginya. Pasti ngomel nanti kalau tahu Mbak dari sini nggak ajak-ajak," ucap Arin sambil tersenyum.

"Iya, Mbak. Makasih udah jengukin Rani."

Arin mengeluarkan uang untuk Rani.

"Ini buat kamu bekal uang saku sekolah sama keperluan mengaji. Belajar yang rajin dan semoga ujian sekolahnya lancar. Pokoknya, semangat!" ucap Arin berseri k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status