Home / Romansa / Kawin kontrak / Bab 01 Cek kesehatan.

Share

Kawin kontrak
Kawin kontrak
Author: Raraanos

Bab 01 Cek kesehatan.

Author: Raraanos
last update Last Updated: 2021-08-05 12:54:50

Kawin kontrak

Bab 1, Cek kesehatan

"Kamu yakin mau melakukan kawin kontrak ini?"

Devi mengangguk tanpa ragu sekali pun, ia sudah memikirkan matang-matang bahwa ia akan melakukan apa pun itu untuk kesembuhan neneknya yang saat ini tengah sakit. Nenek Sumi adalah satu-satunya keluarga yang dia miliki, ah maksudnya satu-satunya keluarga yang masih peduli dengan Devi. Karena semenjak Ibu dan Ayahnya bercerai, hanya Nenek Sumilah yang peduli dan merawat Devi.

"Tapi Dev, kamu itu belum berpengalaman loh..."

Devi tersenyum masam menatap temannya yang dia kenal beberapa bulan yang lalu itu. Dia tau maksud dari temannya itu, tapi dia sudah putus asa lantaran susahnya mencari pekerjaan dengan modal ijazah SMA.

Devi menghela napas, tidak apalah ia mengorbankan masa depannya untuk orang yang sangat dia sayangi. Menikah dengan orang asing memang bukan perkara mudah, apalagi hanya menikah kontrak untuk mendapatkan seorang anak, bila Devi sudah melahirkan anak, maka dia pun harus bercerai dengan orang itu dan meninggalkan anaknya.

Dengan begitu, Devi bisa mendapatkan uang banyak untuk mengobati nenek Sumi.

"Sekali lagi aku tanya sama kamu Devi, kamu benar-benar yakin mau menjalani  pernikahan kontrak ini?"

Devi mengangguk mantap. "Jangan khawatir Sesa, aku yakin aku tidak apa-apa... Lagi pula, dengan begitu aku bisa mendapatkan uang banyak untuk pengobatan Nenek Sumi."

Sesa sebenarnya tidak rela bila teman baiknya itu harus menikah kontrak dengan pria asing untuk melahirkan seorang anak, tapi dia juga tidak bisa membantu banyak karena Devi banyak menolak jika ia memberikan uang. Padahal ia yang telah menawarkan pernikahan itu pada Devi seminggu yang lalu dan kini ia merasa menyesal telah menawarkan pernikahan kontrak itu pada Devi.

Devi tersenyum dan menggenggam tangan Sesa, "walaupun kita belum kenal lama, tapi aku tau kamu beneran baik sama aku... Terimakasih sudah mau berteman denganku."

Sesa menggenggam balik tangan Devi dengan haru, "seharusnya aku yang berterimakasih karena kamu sudah mau berteman dengan perempuan rendahan seperti aku."

Sebelum Devi menyuarakan balasan ucapan Sesa, seorang perempuan menginterupsinya dengan ikut gabung bersama mereka.

Saat ini mereka memang tengah berada di sebuah cafe, menunggu perempuan yang baru saja tiba itu.

Devi menjadi gugup saat perempuan yang baru saja tiba itu terus memperhatikannya dengan seksama.

"Maaf kalau aku membuat kalian menunggu lama." Kata perempuan itu.

"Ah tidak kok Mba Lisa, kami juga belum lama sampai." Balas Sesa seraya tersenyum simpul.

Perempuan bernama Lisa itu kini menatap Sesa, membuat Devi bernapas lega.

"Jadi ini perempuan yang kamu maksud?" Tanya Lisa langsung pada intinya.

Sesa menatap Devi lalu kembali lagi menatap Lisa. "Ya, ini temanku. Namanya Devi, umurnya baru dua puluh tahun... Di jamin dia masih ting-ting Mba."

Lisa menatap Devi, "kamu yakin cuma mau uang dari pernikahan kontrak ini kan? Aku tidak mau nanti kamu berubah pikiran dan tidak mau meninggalkan kami saat kamu telah memiliki anak!"

Devi mengangguk. "Ya, aku hanya ingin uang."

Lisa mengangguk, "oke... Kalau begitu kita harus ke rumah sakit sekarang agar proses pernikahan kontrak ini bisa cepat dilakukan... Aku tidak sabar untuk memiliki anak."

Devi pun mengikuti Lisa pergi ke rumah sakit untuk mengecek kesehatannya, hanya berdua, tanpa Sesa. Sesa pun sudah mengatakan padanya bahwa orang yang akan menikah kontrak dengannya adalah suami dari Lisa. Lisa sengaja mencarikan istri kontrak untuk suaminya untuk mendapatkan anak karena Lisa yang tidak bisa memiliki anak.

Setelah selesai melakukan berbagai pemeriksaan, Lisa mengantarkan Devi pulang ke rumahnya. Nanti jika hasilnya sudah keluar dan semuanya sehat, maka Lisa berkata akan menghubunginya untuk mempersiapkan pernikahan kontrak itu.

"Semoga semua baik dan sehat agar aku bisa mengobati Nenek." Batin Devi dalam hati sebelum akhirnya memejamkan matanya untuk mengistirahatkan tubuhnya yang lelah.

Keesokan harinya, Devi bangun pagi dan langsung pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Neneknya.

Devi tersenyum melihat Nenek Sumi yang tengah sarapan di bantu seorang suster.

"Devi, kamu kesini lagi sayang?" Tanya Nenek Sumi saat melihat Devi melangkah masuk kedalam ruangannya.

Devi mengangguk, "ya Nek, memangnya tidak boleh ya kalau Devi tiap hari kesini?"

"Bukannya tidak boleh sayang, tapi bukankah kamu harus kerja?"

Devi tersenyum masam karena sudah berbohong pada Nenek Sumi bila ia kini sudah memiliki pekerjaan tetap.

"Ah tidak apa-apa kok Nek, kalau cuma sebentar... Bos aku itu baik banget orangnya."

"Sebaik-baiknya Bos, kamu jangan sampai sering bolos ya." Pesan Nenek Sumi yang tidak mau bila sampai Devi dikeluarkan dari pekerjaannya. Ya walaupun dia tidak tau Devi itu bekerja apa.

Devi hanya mengangguk singkat seraya mengembangkan senyuman manisnya.

"Sus, biar saya saja yang menyuapi Nenek." Pinta Devi.

"Jangan Devi, nanti kamu terlambat kerjanya loh." Larang Nenek Sumi.

Devi menggelengkan kepalanya, "tidak kok Nek."

"Jangan lupa di minum obatnya setelah selesai makan ya." Pesan suster itu sebelum keluar dari ruangan Nenek Sumi.

"Suster jangan khawatir, saya pasti akan memastikan Nenek saya minum obat."

Devi pun menggantikan suster tadi untuk menyuapi Nenek Sumi sembari mengobrol banyak hal. Setelah selesai menyuapi Nenek Sumi dan memberikan obatnya, Devi pun pamit pergi. Walaupun ia sebenarnya masih ingin menemani Neneknya.

Siang harinya Devi mendapatkan kabar dari Lisa untuk mempersiapkan diri untuk pernikahan kontraknya dengan suami Lisa karena hasil pemeriksaan kesehatannya sudah keluar dan hasilnya semua baik dan sehat.

..

Terimakasih sudah mampir membaca, jangan lupa bagi subscribe dan love-nya yah...

Kawin kontrak

Bab 1, Cek kesehatan

"Kamu yakin mau melakukan kawin kontrak ini?"

Devi mengangguk tanpa ragu sekalipun, ia sudah memikirkan matang-matang bahwa ia akan melakukan apapun itu untuk kesembuhan neneknya yang saat ini tengah sakit. Nenek Sumi adalah satu-satunya keluarga yang dia miliki, ah maksudnya satu-satunya keluarga yang masih peduli dengan Devi. Karena semenjak Ibu dan Ayahnya bercerai, hanya Nenek Sumi-lah yang peduli dan merawat Devi.

"Tapi Dev, kamu itu belum berpengalaman loh..."

Devi tersenyum masam menatap temannya yang dia kenal beberapa bulan yang lalu itu. Dia tau maksud dari temannya itu, tapi dia sudah putus asa lantaran susahnya mencari pekerjaan dengan modal ijazah SMA.

Devi menghela napas, tidak apalah ia mengorbankan masa depannya untuk orang yang sangat dia sayangi. Menikah dengan orang asing memang bukan perkara mudah, apalagi hanya menikah kontrak untuk mendapatkan seorang anak, bila Devi sudah melahirkan anak, maka dia pun harus bercerai dengan orang itu dan meninggalkan anaknya.

Dengan begitu, Devi bisa mendapatkan uang banyak untuk mengobati nenek Sumi.

"Sekali lagi aku tanya sama kamu Devi, kamu benar-benar yakin mau menjalani  pernikahan kontrak ini?"

Devi mengangguk mantap. "Jangan khawatir Sesa, aku yakin aku tidak apa-apa... Lagi pula, dengan begitu aku bisa mendapatkan uang banyak untuk pengobatan Nenek Sumi."

Sesa sebenarnya tidak rela bila teman baiknya itu harus menikah kontrak dengan pria asing untuk melahirkan seorang anak, tapi dia juga tidak bisa membantu banyak karena Devi banyak menolak jika ia memberikan uang. Padahal ia yang telah menawarkan pernikahan itu pada Devi seminggu yang lalu dan kini ia merasa menyesal telah menawarkan pernikahan kontrak itu pada Devi.

Devi tersenyum dan menggenggam tangan Sesa, "walaupun kita belum kenal lama, tapi aku tau kamu beneran baik sama aku... Terimakasih sudah mau berteman denganku."

Sesa menggenggam balik tangan Devi dengan haru, "seharusnya aku yang berterimakasih karena kamu sudah mau berteman dengan perempuan rendahan seperti aku."

Sebelum Devi menyuarakan balasan ucapan Sesa, seorang perempuan menginterupsinya dengan ikut gabung bersama mereka.

Saat ini mereka memang tengah berada di sebuah cafe, menunggu perempuan yang baru saja tiba itu.

Devi menjadi gugup saat perempuan yang baru saja tiba itu terus memperhatikannya dengan seksama.

"Maaf kalau aku membuat kalian menunggu lama." Kata perempuan itu.

"Ah tidak kok Mba Lisa, kami juga belum lama sampai." Balas Sesa seraya tersenyum simpul.

Perempuan bernama Lisa itu kini menatap Sesa, membuat Devi bernapas lega.

"Jadi ini perempuan yang kamu maksud?" Tanya Lisa langsung pada intinya.

Sesa menatap Devi lalu kembali lagi menatap Lisa. "Ya, ini temanku. Namanya Devi, umurnya baru dua puluh tahun... Di jamin dia masih ting-ting Mba."

Lisa menatap Devi, "kamu yakin cuma mau uang dari pernikahan kontrak ini kan? Aku tidak mau nanti kamu berubah pikiran dan tidak mau meninggalkan kami saat kamu telah memiliki anak!"

Devi mengangguk. "Ya, aku hanya ingin uang."

Lisa mengangguk, "oke... Kalau begitu kita harus ke rumah sakit sekarang agar proses pernikahan kontrak ini bisa cepat dilakukan... Aku tidak sabar untuk memiliki anak."

Devi pun mengikuti Lisa pergi ke rumah sakit untuk mengecek kesehatannya, hanya berdua, tanpa Sesa. Sesa pun sudah mengatakan padanya bahwa orang yang akan menikah kontrak dengannya adalah suami dari Lisa. Lisa sengaja mencarikan istri kontrak untuk suaminya untuk mendapatkan anak karena Lisa yang tidak bisa memiliki anak.

Setelah selesai melakukan berbagai pemeriksaan, Lisa mengantarkan Devi pulang ke rumahnya. Nanti jika hasilnya sudah keluar dan semuanya sehat, maka Lisa berkata akan menghubunginya untuk mempersiapkan pernikahan kontrak itu.

"Semoga semua baik dan sehat agar aku bisa mengobati Nenek." Batin Devi dalam hati sebelum akhirnya memejamkan matanya untuk mengistirahatkan tubuhnya yang lelah.

Keesokan harinya, Devi bangun pagi dan langsung pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Neneknya.

Devi tersenyum melihat Nenek Sumi yang tengah sarapan di bantu seorang suster.

"Devi, kamu kesini lagi sayang?" Tanya Nenek Sumi saat melihat Devi melangkah masuk kedalam ruangannya.

Devi mengangguk, "ya Nek, memangnya tidak boleh ya kalau Devi tiap hari kesini?"

"Bukannya tidak boleh sayang, tapi bukankah kamu harus kerja?"

Devi tersenyum masam karena sudah berbohong pada Nenek Sumi bila ia kini sudah memiliki pekerjaan tetap.

"Ah tidak apa-apa kok Nek, kalau cuma sebentar... Bos aku itu baik banget orangnya."

"Sebaik-baiknya Bos, kamu jangan sampai sering bolos ya." Pesan Nenek Sumi yang tidak mau bila sampai Devi dikeluarkan dari pekerjaannya. Ya walaupun dia tidak tau Devi itu bekerja apa.

Devi hanya mengangguk singkat seraya mengembangkan senyuman manisnya.

"Sus, biar saya saja yang menyuapi Nenek." Pinta Devi.

"Jangan Devi, nanti kamu terlambat kerjanya loh." Larang Nenek Sumi.

Devi menggelengkan kepalanya, "tidak kok Nek."

"Jangan lupa di minum obatnya setelah selesai makan ya." Pesan suster itu sebelum keluar dari ruangan Nenek Sumi.

"Suster jangan khawatir, saya pasti akan memastikan Nenek saya minum obat."

Devi pun menggantikan suster tadi untuk menyuapi Nenek Sumi sembari mengobrol banyak hal. Setelah selesai menyuapi Nenek Sumi dan memberikan obatnya, Devi pun pamit pergi. Walaupun ia sebenarnya masih ingin menemani Neneknya.

Siang harinya Devi mendapatkan kabar dari Lisa untuk mempersiapkan diri untuk pernikahan kontraknya dengan suami Lisa karena hasil pemeriksaan kesehatannya sudah keluar dan hasilnya semua baik dan sehat.

..

Terimakasih sudah mampir membaca, jangan lupa bagi subscribe dan love-nya yah...

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
nice opening.. boleh kasih tau akun sosmed ga ya soalnya pengen aku share ke sosmed trs tag akun author :)
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kawin kontrak   Bab 2 Perjanjian Pernikahan Kontrak

    Devi mengecek ponselnya dengan gelisah, ia berdiri tidak nyaman di tepi jalan menunggu Lisa menjemputnya. Setelah Lisa menghubunginya bahwa semuanya baik-baik saja dan pernikahan kontrak itu akan segera dilakukan, Devi langsung menghubungi Sesa untuk mengatakan kabar itu dan Sesa pun senang dengan hasilnya dan menyemangati Devi.Kini sudah dua hari sejak hari itu dan pernikahan kontrak itu akan dilakukan pada hari ini juga."Semua akan baik-baik saja Devi, kamu hanya perlu menikah lalu melahirkan anaknya... Setelah itu aku akan bebas kembali." Ujar Devi menyemangati dirinya sendiri.Walaupun sebenarnya dia merasa agak takut, ah ketimbang takut, Devi lebih merasa gugup. Dia sadar, itu bukan pernikahan sungguhan, tapi Devi tetap merasa gugup.Sebuah mobil berhenti tepat di sampingnya lalu sang pemilik mobil itu pun membuka kaca mobilnya dan berkata. "Devi ayo naik, penghulu sudah menunggu."&nbs

    Last Updated : 2021-09-14
  • Kawin kontrak   Bab 3 Malam Pertama (Juan & Devi)

    "Ehem."Juan hampir saja tertawa lepas saat melihat Devi dengan polosnya mengusap sudut bibirnya. Entah darimana Lisa mendapatkan perempuan itu, jika bukan karena Lisa yang ngotot mau punya anak dengan menggunakan perempuan lain. Juan tidak akan mau menikahi perempuan secara kontrak, yah walaupun dia tau bila Devi hanya mau uangnya saja.Malam itu Juan dan Devi habiskan sepanjang malam hanya untuk bermain di atas kasur, bahkan Juan hampir tidak ingin berhenti bila tidak ingat hari sudah mulai mau pagi dan ia harus istirahat karena pada pukul sembilan nanti akan ada rapat bersama beberapa kliennya.Juan pun tersenyum puas dalam tidurnya, rasanya baru kali ini ia merasa sangat puas dengan permainan ranjangnya. Walaupun Devi belum berpengalaman, tapi itu malah membuat Juan merasa beda.Beda karena dulu Lisa sudah tidak perawan saat menikah dengannya.Juan tidur dengan Devi di peluka

    Last Updated : 2021-09-14
  • Kawin kontrak   Bab 4 Malam Kedua (Juan & Devi)

    Devi yang melihat Juan baru saja pulang dengan wajah lelah pun langsung menghampirinya dan membantu membawakan tas kerjanya dengan cekatan. Bukan hanya itu, ia bahkan membantu Juan melepaskan jas yang pria itu kenakan.Juan merenggangkan tubuhnya dan melepaskan dasi yang terasa mencekik lehernya, sebenarnya pekerjaannya belum selesai, tapi Lisa sudah menerornya dengan telepon agar cepat pulang ke Apartemen. Mau tidak mau Juan pun harus mengalah dan meninggalkan pekerjaannya agar Lisa tidak lagi menerornya.Saking inginnya punya anak, Lisa bahkan sampai menyuruh Juan untuk libur bekerja agar bisa menghabiskan banyak waktunya di Apartemen bersama Devi. Tapi jika ia benar-benar melakukan itu maka pekerjaannya akan terbengkalai semuanya.Bukannya Juan tidak mau cepat memiliki anak, tapi kan tidak semudah itu membuat anak kan?Jika Lisa memang ingin punya anak dengan waktu singkat, Juan sudah merekomendas

    Last Updated : 2021-09-14
  • Kawin kontrak   Bab 5 Proses Membuat Anak

    Hari ini Juan benar-benar mengambil hari libur, ia pun sudah memberitahukannya pada Lisa, jadi Lisa pun tidak datang ke Apartemen.Pukul setengah tujuh pagi, Devi tengah berkutat pada kompor tengah memasak tentu saja. Dengan bahan makanan seadanya, Devi membuat soap daging sapi, tahu goreng dan sambal balado udang. Entah Juan akan suka atau tidak dengan makanannya, tapi dalam hati sih Devi berdoa semoga Juan suka dengan masakannya.Rasanya Devi merasa seperti seorang istri sungguhan, tapi bukankah walaupun hanya berstatus kontrak, Devi tetaplah seorang istri sungguhan?Setelah selesai memasak, Devi pun membereskan Apartemen. Dari mulai membereskan dapur bekas ia masak tadi, menyapu, mengepel dan mengelap prabotan. Di rumah dia biasa melakukan hal itu jadi semua itu ia lakukan dengan cepat tanpa merasa kelelahan karena Apartemen itu tidak terlalu luas.Selesai beberes, Devi memutuskan untuk mandi kare

    Last Updated : 2021-09-14
  • Kawin kontrak   Bab 6 Devi akhirnya Hamil

    Seharian penuh Juan terus menyentuh Devi dan walaupun merasa lelah tapi Devi menyukai sentuhan Juan. Mereka bahkan melupakan makan siang mereka dan baru mengisi perut saat malam hari, setelah itu mereka kembali saling menyentuh. Ya, kali ini bukan hanya Juan yang menyentuh Devi. Tapi Devi juga ikut menyentuh seluruh tubuh Juan dengan tangan dan bibirnya.Devi merasa seperti seorang perempuan penghibur sungguhan saat ini. Tapi dia tidak peduli, toh bagaimana pun dia menyangkal bahwa dia bukan perempuan penghibur, tapi nyatanya itulah dia sekarang."Kamu sungguh hebat Devi, bahkan Lisa pun tidak bisa melakukan apa yang kamu lakukan." Ujar Juan bangga dengan pelayanan Devi.Devi tersenyum lebar, "jangan keterlaluan memuji Mas Juan... Mba Lisa jelas lebih unggul segalanya.""Tidak, kamu lebih hebat daripada Lisa.""Hm Mas Juan mengatakan itu hanya karena saat ini kita sedang bersama

    Last Updated : 2021-09-15
  • Kawin kontrak   Bab 07 Juan & Devi

    Kini kehamilan Devi sudah berumur satu bulan dan Lisa semakin overprotektif menjaga Devi dan selalu melarang Devi melakukan ini itu. Hal itu membuat Devi agak jengah karena dia tidak bisa bebas melakukan apapun, bahkan saat akan menuruni tangga pun Lisa akan memapah Devi kayaknya anak-anak.Lisa pun melakukan semua itu hanya untuk menjaga Devi tetap dalam kondisi aman. Lisa begitu takut kehilangan bayi dalam kandungan Devi, walaupun dokter sudah mengatakan bahwa kandungan Devi baik-baik saja dan sangat sehat."Selamat tidur sayang, mimpi indah, jangan nakal di dalam sana ya." Ucap Lisa sembari mengusap perut rata Devi. Hal itu selalu Lisa lakukan setiap malam sebelum Devi tidur, Lisa bahkan menunggui Devi di kamar sampai tidur. Perempuan itu akan keluar hanya bisa Devi sudah tidur pulas, seperti saat ini.Lisa keluar kamar Devi dan mendapati Juan yang baru saja pulang."Mas sudah pulang?" Tanya Lisa.

    Last Updated : 2021-09-16
  • Kawin kontrak   Bab 08 Maaf Devi Sudah Berbohong Nek

    Pagi harinya, Devi bangun begitu pagi dan langsung membereskan seprei yang berantakan. Takut Lisa keburu datang dan bertanya-tanya bagaimana cara tidurnya sampai seprei bisa sebentar akankah itu.Setelah membereskan tempat tidur, Devi pun langsung mandi. Baru saja selesai mandi, Lisa sudah datang ke kamarnya seperti biasa."Mba Lisa." Sapa Devi dengan senyuman seperti hari biasa.Lisa pun balas tersenyum, namun kali ini tidak selebar biasanya. "Kamu sudah mandi, mau kemana?""Em itu kan kemarin aku sudah izin sama Mba Lisa kalau hari ini aku mau ke rumah sakit..."Ya, Devi sudah mengatakan pada Lisa bahwa dia memiliki seorang Nenek yang tengah sakit dan dirawat di rumah sakit."Aku akan menemani kamu." Ucap Lisa."Tapi---""Tidak ada tapi-tapian, aku tidak mau kalau sampai kamu ceroboh dan membahayakan anakku na

    Last Updated : 2021-09-17
  • Kawin kontrak   Bab 09 Kedatangan Ibu Mertua Lisa

    "Mama!"Lisa tanpa sadar berseru kaget saat melihat Ibu mertuanya ada di dalam rumahnya dan tengah membantu Mbok Desi masak.Perempuan paruh baya itu tersenyum lalu menyambut menantunya dalam pelukan. "Kamu apa kabar sayang? Sudah lama kamu tidak main ke rumah, Mama merindukanmu."Biasanya, Lisa memang selalu datang ke rumah Ibu mertuanya itu seminggu sekali rutin. Tapi semenjak ia mengetahui bahwa Devi hamil, Lisa jadi melupakan kebiasaannya itu."Em maaf Ma, Lisa agak sibuk akhir-akhir ini.""Ya, tidak apa-apa... Mama mengerti kok, Juan sudah menceritakan semuanya dan Mama sangat bahagia akhirnya kalian akan punya anak." Ungkap perempuan itu antusias.Sebelum datang ke rumah itu, ia sudah lebih dulu menelpon Juan dan menanyakan kenapa Lisa tidak pernah datang ke rumahnya beberapa minggu ini dan Juan berkata bahwa Lisa tengah istirahat di rumah lantaran teng

    Last Updated : 2021-09-18

Latest chapter

  • Kawin kontrak   Bab 13 Devi bukan Pelakor

    [ Lisa Pov ]"Lisa siapa dia?""Dia adik sepupuku Mba.""Adik sepupumu? Apa dia Devi? Mama Olivia pernah bilang sama aku kalau kamu ajak sepupu jauhmu untuk tinggal di rumahmu selama kamu hamil?" tanya Mba Santika beruntun. Mba Santika adalah kakak pertama dari Mas Juan.Aku tersenyum dan mengangguk lalu membalas. "Iya Mba, itu benar.""Kamu tidak takut nih Lisa, bawa sepupu perempuan tinggal bersamamu?" tanyanya lagi.Aku pun menggelengkan kepalaku. "Tidak Mba, memangnya aku harus takut apa?""Ituloh, sekarang kan jamannya pelakor... Takutnya nanti dia nikung kamu kan." ucapan Mba Santika dengan mata yang melirik Devi di ruang makan.Mba Santika memang datang saat kami tengah makan siang.Aku tersenyum lebar untuk menanggapi ucapan Mba Santika tadi. Walaupun aku juga takut akan hal itu, tapi aku

  • Kawin kontrak   Bab 12 Juan Mencintai Devi?

    [ Devi POV ]"Aku menyukaimu."Aku tersenyum masam setiap mendengar Mas Juan mengatakan dua kata itu. 'Aku menyukaimu'. Aku tau, Mas Juan menyukaiku, lebih tepatnya menyukai tubuh ini."Devi.""Aku tau Mas.""Aku benar-benar menyukai kamu Devi.""Mas Juan sudah mengatakan itu berulang-ulang kali loh.""Itu karena kamu tidak percaya kalau aku benar-benar menyukai kamu, Devi.""Aku percaya kok, sebaiknya Mas Juan cepat pergi dari sini sebelum Mba Lisa datang menjemputku."Aku mendorong tubuh Mas Juan keluar dari ruang rawatku. Menghela napas panjang lalu duduk di atas tempat tidur.Tidak terasa kini kandunganku sudah berumur tiga bulan, kurang dari enam bulan lagi akan lahir bayi mungil itu. Aku mengusap perutku lembut, sayang sekali setelah lahir kami harus berpisah karena bayi

  • Kawin kontrak   Bab 11 Devi masuk rumah sakit.

    "Bagaimana keadaan Devi?" Tanya Juan panik.Dia baru saja sampai dirumah sakit karena Devi masuk rumah sakit akibat jatuh dari lantai kamar mandi. Saat ini kehamilan Devi sudah memasuki bulan ke tiga."Tidak tau, dokter masih memeriksanya." Balas Lisa seraya memeluk Juan.Lima menit kemudian, dokter keluar dari ruang UGD."Dokter bagaimana keadaan bayi kami?" Tanya Lisa berbarengan dengan Juan.Dokter itu menghela napas dan tersenyum ramah. "Kalian jangan khawatir, bayi dalam kandungan Ibu Devi sangat kuat. Jadi tidak terjadi apa-apa dengannya."Lisa dan Juan menghela napas lega mendengar ucapan sang dokter."Kami akan memindahkan Ibu Devi ke ruang rawat dulu, setelah itu baru kalian bisa menemuinya." Ujar Dokter itu lagi lalu kembali masuk ruang UGD."Syukurlah Mas, anak kita selamat... Aku sangat takut tadi saat mel

  • Kawin kontrak   Bab 10 Salah Kamar

    Juan baru pulang kerumahnya saat tengah malam tiba, rasanya tubuhnya pegal semua karena pekerjaan yang begitu banyak. Kebiasaan Bos bila akhir bulan pasti kerjaan numpuk, jika tidak di kerjakan ya sudah pasti tidak akan kelar. Yah walaupun sebenarnya Juan bisa saja mengandalkan sekretarisnya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Tapi Juan bukan orang yang selalu mengandalkan orang lain dan hanya menikmati hasilnya saja.Rumah tentu saja sudah sepi, Devi dan Lisa tentu saja pasti sudah tidur."Mau di siapkan sesuatu Tuan?" Tanya Mbok Desi.Juan menggelengkan kepalanya pelan, "tidak perlu Mbok...""Ya sudah kalau begitu Mbok Desi pamit kembali kebelakang." Pamit Mbok Desi lalu kembali ke kamarnya.Juan pun naik ke lantai atas dan memasuki kamarnya dan langsung merebahkan dirinya di atas kasur begitu saja tanpa membersihkan diri terlebih dahulu ia pun langsung tidur.

  • Kawin kontrak   Bab 09 Kedatangan Ibu Mertua Lisa

    "Mama!"Lisa tanpa sadar berseru kaget saat melihat Ibu mertuanya ada di dalam rumahnya dan tengah membantu Mbok Desi masak.Perempuan paruh baya itu tersenyum lalu menyambut menantunya dalam pelukan. "Kamu apa kabar sayang? Sudah lama kamu tidak main ke rumah, Mama merindukanmu."Biasanya, Lisa memang selalu datang ke rumah Ibu mertuanya itu seminggu sekali rutin. Tapi semenjak ia mengetahui bahwa Devi hamil, Lisa jadi melupakan kebiasaannya itu."Em maaf Ma, Lisa agak sibuk akhir-akhir ini.""Ya, tidak apa-apa... Mama mengerti kok, Juan sudah menceritakan semuanya dan Mama sangat bahagia akhirnya kalian akan punya anak." Ungkap perempuan itu antusias.Sebelum datang ke rumah itu, ia sudah lebih dulu menelpon Juan dan menanyakan kenapa Lisa tidak pernah datang ke rumahnya beberapa minggu ini dan Juan berkata bahwa Lisa tengah istirahat di rumah lantaran teng

  • Kawin kontrak   Bab 08 Maaf Devi Sudah Berbohong Nek

    Pagi harinya, Devi bangun begitu pagi dan langsung membereskan seprei yang berantakan. Takut Lisa keburu datang dan bertanya-tanya bagaimana cara tidurnya sampai seprei bisa sebentar akankah itu.Setelah membereskan tempat tidur, Devi pun langsung mandi. Baru saja selesai mandi, Lisa sudah datang ke kamarnya seperti biasa."Mba Lisa." Sapa Devi dengan senyuman seperti hari biasa.Lisa pun balas tersenyum, namun kali ini tidak selebar biasanya. "Kamu sudah mandi, mau kemana?""Em itu kan kemarin aku sudah izin sama Mba Lisa kalau hari ini aku mau ke rumah sakit..."Ya, Devi sudah mengatakan pada Lisa bahwa dia memiliki seorang Nenek yang tengah sakit dan dirawat di rumah sakit."Aku akan menemani kamu." Ucap Lisa."Tapi---""Tidak ada tapi-tapian, aku tidak mau kalau sampai kamu ceroboh dan membahayakan anakku na

  • Kawin kontrak   Bab 07 Juan & Devi

    Kini kehamilan Devi sudah berumur satu bulan dan Lisa semakin overprotektif menjaga Devi dan selalu melarang Devi melakukan ini itu. Hal itu membuat Devi agak jengah karena dia tidak bisa bebas melakukan apapun, bahkan saat akan menuruni tangga pun Lisa akan memapah Devi kayaknya anak-anak.Lisa pun melakukan semua itu hanya untuk menjaga Devi tetap dalam kondisi aman. Lisa begitu takut kehilangan bayi dalam kandungan Devi, walaupun dokter sudah mengatakan bahwa kandungan Devi baik-baik saja dan sangat sehat."Selamat tidur sayang, mimpi indah, jangan nakal di dalam sana ya." Ucap Lisa sembari mengusap perut rata Devi. Hal itu selalu Lisa lakukan setiap malam sebelum Devi tidur, Lisa bahkan menunggui Devi di kamar sampai tidur. Perempuan itu akan keluar hanya bisa Devi sudah tidur pulas, seperti saat ini.Lisa keluar kamar Devi dan mendapati Juan yang baru saja pulang."Mas sudah pulang?" Tanya Lisa.

  • Kawin kontrak   Bab 6 Devi akhirnya Hamil

    Seharian penuh Juan terus menyentuh Devi dan walaupun merasa lelah tapi Devi menyukai sentuhan Juan. Mereka bahkan melupakan makan siang mereka dan baru mengisi perut saat malam hari, setelah itu mereka kembali saling menyentuh. Ya, kali ini bukan hanya Juan yang menyentuh Devi. Tapi Devi juga ikut menyentuh seluruh tubuh Juan dengan tangan dan bibirnya.Devi merasa seperti seorang perempuan penghibur sungguhan saat ini. Tapi dia tidak peduli, toh bagaimana pun dia menyangkal bahwa dia bukan perempuan penghibur, tapi nyatanya itulah dia sekarang."Kamu sungguh hebat Devi, bahkan Lisa pun tidak bisa melakukan apa yang kamu lakukan." Ujar Juan bangga dengan pelayanan Devi.Devi tersenyum lebar, "jangan keterlaluan memuji Mas Juan... Mba Lisa jelas lebih unggul segalanya.""Tidak, kamu lebih hebat daripada Lisa.""Hm Mas Juan mengatakan itu hanya karena saat ini kita sedang bersama

  • Kawin kontrak   Bab 5 Proses Membuat Anak

    Hari ini Juan benar-benar mengambil hari libur, ia pun sudah memberitahukannya pada Lisa, jadi Lisa pun tidak datang ke Apartemen.Pukul setengah tujuh pagi, Devi tengah berkutat pada kompor tengah memasak tentu saja. Dengan bahan makanan seadanya, Devi membuat soap daging sapi, tahu goreng dan sambal balado udang. Entah Juan akan suka atau tidak dengan makanannya, tapi dalam hati sih Devi berdoa semoga Juan suka dengan masakannya.Rasanya Devi merasa seperti seorang istri sungguhan, tapi bukankah walaupun hanya berstatus kontrak, Devi tetaplah seorang istri sungguhan?Setelah selesai memasak, Devi pun membereskan Apartemen. Dari mulai membereskan dapur bekas ia masak tadi, menyapu, mengepel dan mengelap prabotan. Di rumah dia biasa melakukan hal itu jadi semua itu ia lakukan dengan cepat tanpa merasa kelelahan karena Apartemen itu tidak terlalu luas.Selesai beberes, Devi memutuskan untuk mandi kare

DMCA.com Protection Status