Share

33. Abah 2

Setelah membersihkan diri, aku pun keluar dari kamar. Kulihat kedua anakku sedang asyik mewarna. Abdul begitu telaten membelajari Zahra cara menulis dan membaca. Bahkan terkadang Abdul sangat telaten dalam memberi contoh adiknya. Makanya jika aku pisah keduanya seakan aku tidak tega, tetapi itu akhirnya harus terjadi apalagi saat ini Abduk kelas empat.

Dua tahun lagi aku harus memasukkan dua anak ke sekolah. Abdul dikirim abahnya ke pondok sedangkan Zahra harus masuk play group. Dalam hati, aku berkata harus lebih giat bekerja dan berdzikir. Lebih mendekatkan diri pada Robbku.

"Umi, lihat gambaran Zahra!" pinta Zahra sambil menyodorkan kertas gambar padaku.

Aku menerima kertas itu dan melihatnya dengan seksama. Sebuah gambar rumah bercat biru laut dengan ayunan kecil di teras rumah. Abdul menatapku lalu menganggukkan kepalanya.

"Bagus ya, Umi?" tanya Abdul.

"Benar, bagus sekali!" kataku.

Zahra terlihat begitu bahagia, dia memeluk kakiku erat dengan kepala mendongak ke atas menatapk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status