Share

Bab 93 Tawaran Mas Arif

Aku, Kalea saat ini aku sedang bingung menentukan arah tujuanku. Sebenarnya, aku berharap Rania akan memberikanmu tumpangan di rumahnya beberapa hari.

Namun, sepertinya dia memang keberatan untuk itu, hingga dia terang-terangan mengatakan itu kepadaku.

Aku tidak menyalahkan dirinya, mungkin saja dia melakukan itu karena dia takut kejadian dulu terulang kembali.

Orang yang sudah pernah melakukan keburukan pastinya cap buruk itu aja melekat di diri kita yang pernah melakukan keburukan.

"Aku harus kemana lagi sekarang? Jalanku seolah buntu dan tak tau arah tujuanku," gumamku dalam hati.

Tak lama kemudian, aku terkejut saat melihat kehadiran Mas Arif yang tiba-tiba muncul di hadapanku.

"Kalea...," sapa Mas Arif saat kami tanpa sengaja bertemu di jalan.

Jantungku berdegup kencang, tak menyangka akan bertemu dengannya di momen seperti ini.

"Mas Arif, kamu...?" tanyaku dengan wajah terkejut, menunjuk ke arahnya.

"Kamu mau kemana?" tanya Mas Arif, menatap diriku yang sedang menenteng tas besa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status