Share

Part 72. Liku Kehidupan

Rentetan pesan yang tampil ditampilan depan hanya direspon Ratna dalam hatinya saja. Hati yang senada dengan jarinya belum siap merespon pesan dari Arjuna.

***

Mentari yang malu-malu memancarkan sinarnya cukup menggantikan kesenduan hati Ratna malam tadi. Seperti biasa pagi hari Ratna yang sudah sibukkan dengan rutinitas mempersiapkan sarapan dan keperluan Devina. Namun, ada hal yang beda membuat Devina bertanya.

"Mama cantik banget pagi ini," puji Devina sembari menyeruput susu segelas susu hangat,

Ratna tampak tersenyum malu menata anak semata wayangnya itu.

"Hmm ... berarti kemarin-kemarin mama nggak cantik dong," ucap Ratna kok pura-pura merajuk.

"Cantik kok. Tapi beda sama yang sekarang."

"Oh iya, mama lupa kasih tahu kamu. Kalau mulai hari ini mama akan mengelola toko bakery kita, makanya mama agak rapi."

"Mama kerja? Bakalan sibuk dong?" Nada bicara Devina terdengar agak lain dari yang sebelumnya.

"Nggak kok, Na. Devina tetap prioritas mama. Mama di toko mengisi sela k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status